Keberhasilan budidaya ayam broiler sangat ditentukan oleh kualitas bibit awal yang digunakan. Bibit ayam umur sehari atau Day Old Chick (DOC) adalah fondasi utama yang akan menentukan tingkat pertumbuhan, konversi pakan (FCR), dan ketahanan terhadap penyakit hingga masa panen tiba. Dalam konteks peternakan modern, pencarian ‘DOC ayam broiler terdekat’ bukan sekadar masalah kemudahan logistik, melainkan strategi penting untuk meminimalkan stres transportasi dan memastikan DOC tiba di kandang dalam kondisi prima.
Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa lokasi pemasok DOC begitu krusial, kriteria apa saja yang harus dipenuhi oleh DOC yang berkualitas unggul, dan bagaimana manajemen brooding yang presisi dapat mengoptimalkan potensi genetik bibit yang telah Anda pilih. Setiap keputusan yang diambil pada hari pertama penempatan DOC akan berdampak langsung pada profitabilitas panen Anda, menjadikan proses seleksi dan manajemen awal ini sebagai investasi waktu dan biaya yang tak ternilai harganya.
Frasa 'DOC ayam broiler terdekat' sering kali diartikan sebatas jarak fisik. Namun, dalam ilmu peternakan, kedekatan memiliki implikasi yang jauh lebih mendalam, terutama terkait dengan biosekuriti dan manajemen stres. DOC adalah makhluk yang sangat rentan, dan setiap jam tambahan dalam perjalanan dapat meningkatkan tingkat dehidrasi, stres termal, dan potensi paparan patogen.
Jarak tempuh yang pendek dari penetasan ke kandang peternak adalah faktor penentu vitalitas DOC saat tiba. DOC yang mengalami perjalanan panjang akan menghabiskan cadangan kuning telur (yolk sac) mereka untuk energi gerakan dan pemanasan, bukan untuk pertumbuhan awal atau pembentukan sistem imun. Ketika DOC tiba dalam kondisi kelelahan parah, periode pemulihan (recovery period) di kandang akan memanjang, menunda dimulainya pertumbuhan optimal.
Kedekatan geografis sering kali berhubungan dengan kemampuan peternak untuk melakukan audit biosekuriti pada peternakan atau penetasan sumber. Peternak yang bijak akan memilih pemasok yang berada di zona biosekuriti yang diketahui aman, meminimalkan risiko introduksi penyakit baru ke wilayah mereka.
Audit Kunjungan: Memilih pemasok terdekat memungkinkan peternak untuk sewaktu-waktu mengunjungi dan memverifikasi praktik sanitasi di lokasi penetasan, memastikan bahwa prosedur vaksinasi induk dan pembersihan mesin penetasan dijalankan sesuai standar global. Biosekuriti yang baik di sumber adalah biosekuriti yang baik untuk kandang Anda.
Waktu pengiriman adalah emas. Keterlambatan pengiriman beberapa jam dapat berakibat fatal. Pemasok DOC terdekat umumnya mampu memberikan fleksibilitas jadwal pengiriman yang lebih baik dan respons yang lebih cepat jika terjadi masalah, seperti kendala cuaca atau jalanan. Hal ini memastikan DOC dapat segera mengakses air minum dan pakan setelah penempatan, sebuah langkah yang dikenal sebagai 'early feeding' yang sangat vital.
Setelah mengidentifikasi pemasok yang 'terdekat' dan memiliki rekam jejak biosekuriti yang solid, langkah selanjutnya adalah memastikan bahwa setiap ekor DOC yang diterima memenuhi standar kualitas tertinggi. Kualitas DOC secara visual dapat dinilai melalui serangkaian pemeriksaan ketat, baik saat pengambilan maupun saat penerimaan di kandang.
DOC yang berkualitas harus memiliki berat standar yang sesuai dengan strain genetiknya (umumnya berkisar antara 37 hingga 42 gram). Lebih penting dari berat rata-rata adalah keseragaman populasi. Variasi berat yang ekstrem menandakan kualitas induk yang tidak merata atau proses penetasan yang tidak optimal. Keseragaman DOC yang tinggi (idealnya di atas 80%) memastikan mereka semua akan mencapai target berat panen pada waktu yang hampir bersamaan.
Pusar adalah titik kritis. Pusar yang baik harus tertutup sempurna, kering, dan bersih. Pusar yang terbuka, basah, atau terdapat sisa membran hitam menunjukkan adanya infeksi bakteri atau kondisi penetasan yang terlalu lembab. DOC dengan pusar basah memiliki risiko tinggi terhadap penyakit infeksi kuning telur (Yolk Sac Infection) yang berujung pada peningkatan mortalitas dini.
Bulu harus kering, mengkilap, dan bersih—seperti beludru. Keberadaan bulu yang lengket atau kotor dapat mengindikasikan kontaminasi di mesin penetasan. Kaki harus tebal, kuat, dan lurus, tanpa deformasi. DOC harus mampu berdiri dan bergerak dengan lincah. Kaki yang lemah atau kering adalah tanda dehidrasi atau stres serius.
Mata harus cerah, jernih, dan terbuka penuh. Lubang hidung harus bersih tanpa adanya lendir atau cairan. Pengamatan ini sangat penting karena mata yang tertutup atau berair bisa menjadi indikasi awal penyakit pernapasan yang serius.
Kualitas DOC tidak terlepas dari kesehatan ayam induk (parent stock). DOC menerima imunitas pasif melalui antibodi yang ditransfer melalui kuning telur. Imunitas ini, yang dikenal sebagai antibodi maternal, melindungi DOC selama beberapa minggu pertama sebelum sistem imun mereka sendiri berkembang sepenuhnya.
Untuk peternakan skala besar, pemeriksaan kualitas harus didukung data ilmiah. Lakukan pengujian acak pada sampel DOC yang diterima, mencakup:
Memilih 'DOC ayam broiler terdekat' yang dilengkapi dengan data dan sertifikasi yang transparan adalah jaminan untuk memulai siklus budidaya dengan risiko yang paling minim.
DOC yang berkualitas tinggi akan sia-sia jika manajemen penerimaan dan brooding (pemanasan) di kandang tidak optimal. Fase brooding, yang berlangsung selama 7 hingga 14 hari pertama, adalah penentu utama perkembangan organ, kerangka, dan sistem kekebalan. Tujuan utama brooding adalah memastikan DOC merasa nyaman seperti di bawah induknya, memberikan kondisi optimal bagi mereka untuk mulai makan, minum, dan tumbuh.
Kandang harus dicuci, didisinfeksi, dan dikosongkan (masa istirahat kandang atau all-in, all-out) minimal 14 hari sebelum DOC tiba. Gunakan disinfektan spektrum luas yang efektif melawan virus, bakteri, dan jamur. Peralatan (tempat pakan, minum) harus steril.
Sekat berfungsi membatasi area gerak DOC agar panas dari pemanas (brooder) terkonsentrasi. Luas area brooding harus disesuaikan: idealnya 50 hingga 70 ekor per meter persegi pada hari pertama, yang secara bertahap diperluas.
Litter harus tebal (minimal 5-7 cm), kering, dan bebas jamur. Litter yang tebal membantu menjaga isolasi termal dari lantai dingin. Hindari menggunakan litter yang telah terpakai sebelumnya.
Suhu adalah variabel tunggal yang paling menentukan kelangsungan hidup DOC. DOC belum mampu mengatur suhu tubuhnya sendiri (poikilotermik) hingga usia sekitar dua minggu.
Kelembaban relatif (RH) ideal adalah 60% hingga 70%. Kelembaban yang terlalu rendah dapat menyebabkan dehidrasi dan iritasi saluran pernapasan, sementara kelembaban yang terlalu tinggi membuat DOC rentan terhadap penyakit. Gunakan higrometer dan termometer yang akurat, diletakkan setinggi punggung DOC (sekitar 5 cm dari lantai).
Peternak harus mengamati perilaku DOC, karena itu adalah termometer terbaik:
DOC harus mengonsumsi air dan pakan secepat mungkin setelah penempatan untuk mengaktifkan sistem pencernaan dan menyerap sisa kuning telur secara efisien.
Pencahayaan yang intens (25-40 lux) diperlukan selama 48 jam pertama untuk membantu DOC menemukan sumber air dan pakan. Setelah itu, intensitas dapat dikurangi sedikit. Program pencahayaan harus 23 jam terang dan 1 jam gelap untuk melatih DOC beradaptasi dengan kegelapan, mengurangi kepanikan massal saat listrik padam, dan meningkatkan efisiensi energi.
Setelah periode brooding awal berakhir dan DOC mulai tumbuh cepat, kebutuhan mereka akan oksigen meningkat drastis, sekaligus produksi amonia dan karbon dioksida meningkat. Ventilasi adalah elemen manajemen yang sering diabaikan namun sangat kritis.
Amonia yang berasal dari penguraian kotoran dapat merusak lapisan mukosa saluran pernapasan (trachea), membuka pintu bagi infeksi virus dan bakteri. Tingkat amonia harus dijaga di bawah 10 ppm (parts per million). Ventilasi yang tepat harus menyediakan udara segar tanpa menimbulkan angin dingin (draft) langsung pada ayam. Di kandang terbuka, ini berarti penyesuaian tirai yang sangat sensitif, sementara di kandang tertutup (closed house), sistem kipas harus berfungsi optimal.
Kepadatan kandang yang berlebihan menyebabkan persaingan pakan, air, peningkatan stres termal, dan kelembaban litter. Setelah fase brooding, sekat harus terus diperluas hingga DOC menempati seluruh area kandang. Kepadatan ideal saat panen (usia 30-35 hari) bervariasi, namun umumnya harus menjaga berat hidup per meter persegi (kg/m²) sesuai standar kesejahteraan hewan dan regulasi lokal.
DOC yang dibeli dengan kualitas terbaik harus didukung oleh program nutrisi yang tepat. Pakan broiler terbagi menjadi beberapa fase: Starter (0-10 hari), Grower (11-20 hari), dan Finisher (21 hari hingga panen). Pakan starter memiliki kandungan protein tertinggi (22-24%) untuk memastikan perkembangan kerangka dan organ internal maksimal. Perubahan jenis pakan harus dilakukan secara bertahap (mixing transition) selama 2-3 hari untuk mencegah gangguan pencernaan.
Biosekuriti adalah benteng pertahanan terakhir. Meskipun Anda telah memilih DOC dari sumber terdekat dan teraman, risiko kontaminasi dari lingkungan atau personel tetap ada. Prinsip biosekuriti mencakup:
Setiap pagi dan sore, peternak harus berjalan melalui kandang dan mengamati setiap ekor ayam. Kenali tanda-tanda awal penyakit: lesu, kurang nafsu makan, diare, atau kesulitan bernapas. Jika terjadi peningkatan mortalitas di luar batas normal (di atas 0.05% harian), lakukan autopsi (bedah bangkai) segera pada ayam yang baru mati. Analisis organ internal dapat mengidentifikasi masalah, baik itu infeksi bakteri (hepatitis, enteritis) atau masalah manajemen (kerusakan ginjal akibat dehidrasi atau racun).
Keputusan untuk membeli DOC ayam broiler terdekat tidak hanya berdampak pada kesehatan ayam, tetapi juga pada analisis ekonomi budidaya secara keseluruhan. Harga DOC mungkin berbeda antara pemasok lokal dan pemasok dari jarak jauh, namun perbedaan harga ini sering kali tertutupi oleh keuntungan FCR dan mortalitas yang lebih rendah.
Beberapa peternak cenderung memilih DOC termurah, mengabaikan fakta bahwa biaya DOC hanya menyumbang sekitar 10-15% dari total biaya produksi. Biaya terbesar adalah pakan (sekitar 60-70%). DOC yang berkualitas buruk akan menghasilkan FCR (Feed Conversion Ratio) yang tinggi, artinya mereka membutuhkan lebih banyak pakan untuk menghasilkan satu kilogram daging. Peningkatan FCR hanya sebesar 0.1 poin dapat menghapus semua penghematan yang diperoleh dari pembelian DOC murah.
Fokus pada Indeks Kinerja (IP): Keberhasilan budidaya diukur dengan Indeks Kinerja (IP), yang memperhitungkan bobot panen rata-rata, FCR, mortalitas, dan umur panen. DOC yang unggul dari sumber terpercaya cenderung menghasilkan IP yang lebih tinggi, memaksimalkan keuntungan bersih, meskipun harga belinya sedikit lebih mahal.
Mortalitas pada minggu pertama adalah kerugian finansial langsung. DOC berkualitas buruk atau DOC yang stres dalam perjalanan akan menunjukkan mortalitas tinggi pada hari 1 hingga hari 7. Tingkat mortalitas yang dapat diterima pada minggu pertama idealnya di bawah 1%. Jika mortalitas melampaui 2% pada minggu pertama, manajemen brooding atau kualitas DOC perlu dipertanyakan.
Pemasok yang profesional dan terdekat seringkali menawarkan jaminan penggantian (klaim) untuk mortalitas yang terjadi dalam 24-48 jam pertama jika terbukti disebabkan oleh masalah penetasan atau transportasi.
Membangun hubungan yang kuat dengan penetasan DOC terdekat memberikan keuntungan berupa prioritas pengiriman, akses ke strain genetik terbaru, dan dukungan teknis (field support). Peternak yang rutin membeli dari satu sumber yang terpercaya dapat meminimalkan variasi kualitas antar siklus dan mendapatkan konsultasi cepat dari dokter hewan jika terjadi masalah di lapangan.
DOC ayam broiler yang paling umum di pasaran Indonesia biasanya berasal dari strain global seperti Cobb, Ross, atau Lohmann. Pemasok DOC terdekat yang terlisensi sering kali menyediakan strain yang paling sesuai dengan kondisi iklim dan kebutuhan pasar lokal Anda, memastikan adaptasi yang lebih baik dan hasil yang optimal.
Untuk mencapai manajemen brooding yang benar-benar sempurna, peternak harus memperhatikan detail teknis yang sangat halus. Pengaturan lingkungan bukan hanya tentang memasang pemanas, tetapi menciptakan zona mikro yang ideal bagi setiap DOC.
Pemanas (biasanya gasolec, batu bara, atau pemanas listrik) harus dinyalakan setidaknya 4 jam sebelum kedatangan DOC untuk memanaskan lantai dan litter, bukan hanya udara. Lantai yang dingin akan menyerap panas tubuh DOC, menyebabkan mereka kedinginan meskipun suhu udara di atas kepala mereka sudah cukup.
Pada hari-hari pertama, peternak sering takut membuka ventilasi karena khawatir kehilangan panas. Namun, ventilasi minimal (minimum ventilation) tetap harus dilakukan untuk membuang kelembaban dan CO2 yang menumpuk dari pernapasan DOC. Konsentrasi CO2 di atas 3000 ppm dapat menyebabkan masalah pernapasan dan pertumbuhan yang buruk.
Buka tirai (atau jalankan kipas) secara berkala meskipun suhu luar dingin, untuk pertukaran udara segar tanpa menciptakan draft. Ventilasi yang baik adalah kunci untuk menjaga litter tetap kering, yang secara langsung mengurangi produksi amonia.
Sistem air minum harus dibilas (flushing) total sebelum DOC datang. Sisa-sisa biofilm (lapisan lendir bakteri) di pipa air adalah sumber infeksi E. coli dan bakteri lainnya. Gunakan pembersih pipa (seperti larutan hidrogen peroksida atau klorin) secara rutin. Air minum harus diuji kualitasnya (pH dan kandungan mineral) secara berkala, karena air yang buruk dapat mengurangi efektivitas vaksinasi dan obat-obatan.
Kanibalisme jarang terjadi pada DOC yang nyaman, tetapi bisa menjadi indikator stres ekstrem. Pemicunya termasuk intensitas cahaya yang terlalu tinggi setelah 48 jam pertama, kepadatan berlebih, atau kekurangan protein/elektrolit. Pastikan manajemen cahaya dan nutrisi stabil untuk mencegah perilaku menyimpang ini.
Meskipun Anda telah memilih DOC ayam broiler terdekat dengan jaminan kesehatan, peternakan selalu berhadapan dengan risiko penyakit. Pemahaman yang mendalam tentang penyakit umum pada DOC (umur 0-14 hari) dan tindakan pencegahannya sangat penting.
Penyebab: Infeksi bakteri (E. coli, Salmonella) melalui pusar yang terbuka atau basah saat menetas atau di hari-hari awal. Penyakit ini sering dikaitkan dengan sanitasi penetasan yang buruk atau kondisi brooding yang terlalu lembab.
Gejala: Pusar basah atau bengkak, perut kembung (akibat kuning telur yang tidak terserap), lesu, dan bau busuk pada bangkai. Mortalitas terjadi cepat, biasanya dalam 3-5 hari pertama.
Mitigasi: Pastikan sanitasi brooding sangat ketat, kontrol kelembaban, dan berikan antibiotik spektrum luas segera setelah diagnosis, meskipun pencegahan terbaik adalah memilih DOC dengan pusar tertutup rapat.
Ini bukan penyakit menular, tetapi penyebab utama mortalitas minggu pertama. Terjadi karena DOC terlalu lama di transportasi atau gagal menemukan air/pakan di kandang.
Gejala: Kaki kering, kulit keriput, tembolok kosong atau hanya berisi litter/sekam, dan berat badan di bawah standar. DOC menunjukkan kelemahan ekstrem.
Mitigasi: Pastikan pengiriman tepat waktu dari DOC ayam broiler terdekat, lakukan pemeriksaan crop fill, dan berikan air minum yang diperkaya glukosa atau elektrolit segera setelah kedatangan.
Meskipun lebih umum terjadi pada ayam berumur 14 hari ke atas, infeksi dapat dimulai sejak awal jika litter basah dan terkontaminasi. Koksidiosis merusak dinding usus, mengganggu penyerapan nutrisi.
Gejala: Kotoran berlendir atau berdarah, penurunan berat badan mendadak. Pada tingkat subklinis (tidak terlihat), FCR akan meningkat drastis.
Mitigasi: Manajemen litter yang sangat baik (harus selalu kering) adalah pencegahan terbaik. Jika perlu, berikan obat anticoccidial sesuai anjuran dokter hewan.
Salah satu penyakit virus paling ditakuti, menyerang bursa Fabricius (organ kekebalan). DOC yang terserang IBD akan kehilangan kemampuan imunitasnya dan rentan terhadap semua penyakit lain.
Mitigasi: Pilih DOC yang divaksinasi Gumboro di penetasan atau memiliki tingkat antibodi maternal yang tinggi. Program vaksinasi di lapangan harus dilakukan sesuai jadwal ketat, biasanya pada umur 7-14 hari tergantung strain virus lokal.
Untuk memastikan bahwa keputusan Anda memilih ‘DOC ayam broiler terdekat’ yang premium telah membuahkan hasil, Anda harus secara konsisten mengukur parameter kinerja kunci (Key Performance Indicators/KPIs) selama seluruh siklus budidaya.
Setiap strain broiler memiliki kurva pertumbuhan standar. Lakukan penimbangan acak mingguan (minimal 5% populasi) untuk membandingkan berat rata-rata kandang Anda dengan target genetik. Penyimpangan negatif pada minggu pertama sangat sulit dikejar pada minggu-minggu berikutnya.
Catat setiap kematian harian, pisahkan kematian pada fase brooding (0-7 hari) dan fase grower/finisher. Mortalitas total yang ideal untuk siklus 30-35 hari biasanya di bawah 4%.
FCR adalah rasio antara total pakan yang dikonsumsi dibagi dengan total berat hidup yang dihasilkan. FCR adalah indikator efisiensi ekonomi terbaik. Target FCR untuk broiler modern idealnya berkisar antara 1.45 hingga 1.65 (tergantung target bobot panen). DOC yang berkualitas baik, ditambah manajemen pakan yang tepat, adalah prasyarat utama untuk FCR yang rendah.
IP menggabungkan semua faktor penting dalam satu angka. Rumus IP umum:
$$IP = \left( \frac{\text{Bobot Panen Rata-rata} \times (100 - \text{Mortalitas \%})}{\text{FCR} \times \text{Umur Panen (hari)}} \right) \times 100$$
Target IP minimal yang diharapkan peternak profesional seringkali di atas 300, bahkan mencapai 350-400 untuk manajemen yang sangat baik. IP yang tinggi menunjukkan DOC yang unggul, FCR yang efisien, dan tingkat manajemen yang presisi. DOC yang dibeli dari sumber terbaik, meskipun 'terdekat', harus mampu mencapai IP target ini.
Pemilihan 'DOC ayam broiler terdekat' adalah langkah awal yang strategis, sebuah keputusan yang menggabungkan logika biosekuriti, efisiensi logistik, dan kualitas genetik. Namun, DOC yang paling sempurna sekalipun hanya akan memberikan hasil maksimal jika didukung oleh manajemen brooding yang sangat detail dan konsisten.
Fokus pada lingkungan mikro: suhu lantai, kualitas udara, akses instan terhadap air minum yang mengandung nutrisi awal, dan pemeriksaan kesehatan harian adalah investasi yang menghasilkan tingkat kelangsungan hidup tinggi dan FCR yang efisien. Dengan menerapkan standar seleksi dan manajemen yang ketat, peternak memastikan bahwa setiap ekor ayam dapat mencapai potensi genetik penuhnya, mengubah bibit unggul menjadi keuntungan yang optimal saat masa panen tiba. Keberlanjutan usaha peternakan modern sangat bergantung pada sinergi antara kualitas bibit dari sumber terpercaya dan kepatuhan mutlak terhadap protokol manajemen di lapangan.
Ketelitian pada fase 0-7 hari, ditambah dengan pemantauan kinerja yang berkelanjutan, membedakan peternak yang sukses dari yang menghadapi kerugian. Ingatlah selalu bahwa DOC yang sehat dan nyaman pada jam-jam pertama kehidupannya adalah jaminan untuk pertumbuhan yang eksplosif di masa mendatang.
Berikut adalah ringkasan langkah-langkah kritis yang harus dipenuhi segera setelah DOC dari pemasok terdekat tiba:
Konsistensi dalam menerapkan prosedur ini adalah penentu utama yang memisahkan hasil budidaya yang memuaskan dari kerugian signifikan.
Meskipun kita fokus pada DOC ayam broiler terdekat sebagai sumber kualitas, peternak tidak boleh melupakan peran genetika modern. Strain broiler saat ini dirancang untuk mencapai berat panen dalam waktu yang jauh lebih singkat dibandingkan dekade lalu. Namun, potensi genetik ini hanya dapat terwujud jika lingkungan mendukung sepenuhnya.
Genetika = Potensi (50%)
Lingkungan + Manajemen = Realisasi (50%)
Oleh karena itu, memilih DOC unggul dari sumber terdekat hanya memberikan Anda 50% kemenangan; 50% sisanya terletak pada dedikasi Anda terhadap detail manajemen harian.
Kualitas pakan starter sangat kritikal. Pakan pada fase ini tidak hanya berfungsi sebagai sumber energi, tetapi juga sebagai alat untuk mengembangkan panjang dan morfologi usus. Usus yang sehat dan panjang memiliki kemampuan absorpsi yang lebih tinggi, yang akan meningkatkan efisiensi FCR di fase grower dan finisher.
Investasi pada pakan starter premium selama 10 hari pertama memberikan pengembalian yang jauh lebih besar daripada penghematan yang dilakukan dengan menggunakan pakan berkualitas rendah.
Perlu ditekankan kembali bahwa kualitas DOC sangat dipengaruhi oleh program kesehatan induk. Induk yang mengalami stres nutrisi atau penyakit dapat menghasilkan telur yang ukurannya tidak seragam, embrio yang lemah, atau transfer antibodi maternal yang rendah. Ketika mencari DOC ayam broiler terdekat, tanyakan tentang fasilitas induk mereka. Semakin ketat kontrol kesehatan pada peternakan induk, semakin terjamin kualitas DOC yang akan Anda terima.
Fasilitas penetasan yang modern dan terdekat biasanya menggunakan teknologi canggih seperti mesin penetas multi-tahap (multi-stage setters) yang mengontrol suhu, kelembaban, dan ventilasi secara individual, mengurangi risiko infeksi silang dan memastikan kondisi penetasan yang optimal. DOC yang menetas dari lingkungan yang terkontrol ini menunjukkan vitalitas dan kesehatan yang superior saat tiba di kandang Anda.
Bila jarak antara penetasan dan kandang kurang dari 4 jam, risiko stres termal dan dehidrasi berkurang secara signifikan, asalkan kendaraan pengangkut memiliki ventilasi yang memadai. Jika Anda harus mengambil DOC dari sumber yang lebih jauh, negosiasikan penggunaan kendaraan berpendingin atau bersistem ventilasi paksa untuk menjaga suhu kotak tetap stabil selama perjalanan. Ingat, panas berlebih (overheating) jauh lebih mematikan bagi DOC dibandingkan sedikit kedinginan (asalkan dalam batas toleransi).
Secara keseluruhan, setiap peternak yang serius harus menganggap pencarian ‘DOC ayam broiler terdekat’ sebagai bagian integral dari rencana manajemen biosekuriti dan finansial yang komprehensif. Kesuksesan budidaya broiler adalah hasil dari serangkaian keputusan tepat yang dimulai sejak tahap seleksi bibit.