Panduan Lengkap Niat Sholat Sunnah Hajat
Dalam kehidupan, setiap manusia pasti memiliki keinginan, harapan, dan kebutuhan. Baik itu kebutuhan duniawi seperti rezeki yang lancar, pekerjaan yang baik, jodoh yang saleh, maupun kebutuhan ukhrawi seperti ampunan dosa dan ketenangan batin. Islam, sebagai agama yang sempurna, mengajarkan umatnya untuk tidak pernah putus asa dan selalu menggantungkan segala harapannya hanya kepada Allah SWT. Salah satu jembatan spiritual yang paling kuat untuk menyampaikan hajat kita adalah melalui Sholat Sunnah Hajat.
Sholat Hajat adalah ibadah sunnah yang dikerjakan seorang muslim ketika memiliki suatu keinginan atau kebutuhan mendesak yang ingin segera terwujud. Ibadah ini merupakan bentuk manifestasi dari keyakinan penuh bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Dzat yang Maha Kuasa untuk mengabulkan segala permohonan. Melalui sholat ini, kita merendahkan diri, mengakui kelemahan kita, dan memohon dengan penuh kekhusyukan agar Allah meridhai dan memudahkan jalan bagi tercapainya hajat kita.
Memahami Makna dan Kedudukan Niat Sholat Sunnah Hajat
Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam tata cara pelaksanaannya, pondasi utama dari setiap ibadah adalah niat. Niat bukanlah sekadar rangkaian kata yang diucapkan lisan, melainkan sebuah tekad kuat yang terpatri di dalam hati. Niat adalah pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, dan pembeda antara suatu perbuatan yang bernilai pahala dengan yang sekadar menjadi rutinitas tanpa makna.
Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadis yang sangat populer, "Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya." Hadis ini menegaskan betapa krusialnya peran niat dalam seluruh aspek ibadah kita, termasuk Sholat Sunnah Hajat. Ketika kita hendak melaksanakan sholat ini, hati kita harus benar-benar terfokus dan bertujuan untuk "melaksanakan sholat sunnah hajat karena Allah Ta'ala" sembari memohon agar hajat spesifik kita dikabulkan.
Lafal Niat Sholat Sunnah Hajat
Niat Sholat Sunnah Hajat diucapkan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Meskipun melafalkannya (talaffudz) tidak wajib, banyak ulama menganjurkannya untuk membantu memantapkan hati dan mengonsentrasikan pikiran. Berikut adalah lafal niat yang umum digunakan.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushallī sunnatal-hājati rak'ataini lillāhi ta'ālā.
Artinya: "Aku berniat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Lafal niat ini merupakan kerangka dasarnya. Di dalam hati, kita menyertakan permohonan spesifik kita kepada Allah. Misalnya, sembari berniat, hati kita juga bermunajat, "Ya Allah, aku melaksanakan sholat ini memohon kepada-Mu agar dimudahkan urusan pekerjaanku," atau hajat-hajat lainnya yang sedang kita dambakan, selama hajat tersebut baik dan tidak bertentangan dengan syariat Islam.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Sunnah Hajat yang Benar
Sholat Hajat pada dasarnya dilaksanakan seperti sholat sunnah lainnya, yaitu minimal dua rakaat dan bisa dikerjakan hingga dua belas rakaat dengan salam di setiap dua rakaat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah untuk melaksanakan Sholat Hajat dua rakaat dengan khusyuk.
1. Persiapan: Menyucikan Diri Lahir dan Batin
Sebelum menghadap Sang Pencipta, persiapan yang matang adalah kunci kekhusyukan.
- Berwudhu dengan Sempurna: Lakukan wudhu dengan tertib, tidak tergesa-gesa, dan meresapi setiap basuhan sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil. Sadari bahwa wudhu bukan hanya membersihkan fisik, tetapi juga menyucikan jiwa untuk menghadap Allah.
- Mengenakan Pakaian Terbaik: Gunakan pakaian yang bersih, suci, dan menutup aurat dengan sempurna. Ini adalah bentuk pengagungan kita kepada Allah SWT.
- Memilih Tempat yang Tenang: Carilah tempat yang bersih dan tenang, jauh dari gangguan yang bisa memecah konsentrasi. Tempat yang sunyi akan membantu hati lebih mudah terhubung dengan Allah.
2. Pelaksanaan Sholat Dua Rakaat
Setelah semua persiapan selesai, berdirilah menghadap kiblat dengan hati yang penuh harap dan tawakal.
Rakaat Pertama:
- Takbiratul Ihram dan Niat: Angkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allāhu Akbar". Bersamaan dengan takbir ini, hadirkan niat sholat sunnah hajat di dalam hati seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Fokuskan pikiran dan hati sepenuhnya kepada Allah.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir, bacalah doa iftitah yang biasa Anda baca dalam sholat. Doa ini berisi pujian dan pengagungan kepada Allah, sebagai pembuka komunikasi spiritual kita.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Bacalah Surat Al-Fatihah dengan tartil (perlahan dan jelas), resapi setiap ayatnya yang merupakan dialog antara hamba dengan Tuhannya.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan untuk membaca surat atau ayat Al-Qur'an. Sebagian ulama menganjurkan untuk membaca Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) pada rakaat pertama karena keagungan maknanya yang menegaskan kekuasaan mutlak Allah. Namun, membaca surat lain seperti Al-Kafirun juga sangat baik.
- Rukuk: Lakukan rukuk dengan tuma'ninah (tenang dan tidak terburu-buru). Bacalah tasbih rukuk, "Subḥāna rabbiyal-'aẓīmi wa biḥamdih" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya) sebanyak tiga kali atau lebih.
- I'tidal: Bangkit dari rukuk dengan tuma'ninah sambil membaca "Sami'allāhu liman ḥamidah" (Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya). Saat berdiri tegak, bacalah "Rabbanā lakal-ḥamd" (Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji).
- Sujud Pertama: Turunlah untuk sujud, posisi di mana seorang hamba berada paling dekat dengan Tuhannya. Lakukan dengan tuma'ninah dan bacalah tasbih sujud, "Subḥāna rabbiyal-a'lā wa biḥamdih" (Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya) sebanyak tiga kali atau lebih. Perbanyaklah doa di dalam hati saat sujud.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud dan duduklah dengan tuma'ninah. Bacalah doa, "Rabbighfirlī, warḥamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa'āfinī, wa'fu 'annī" (Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku).
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan tuma'ninah dan bacaan yang sama.
Rakaat Kedua:
- Bangkit dari sujud untuk berdiri di rakaat kedua.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Kembali membaca Surat Al-Fatihah dengan tartil dan penuh penghayatan.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca Surat Al-Ikhlas. Surat ini berisi penegasan tentang keesaan Allah, yang sangat relevan dengan tujuan Sholat Hajat, yaitu memohon hanya kepada Dzat Yang Maha Esa.
- Lanjutkan gerakan sholat seperti pada rakaat pertama: rukuk, i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Lakukan semuanya dengan tuma'ninah.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduklah untuk tasyahud akhir. Bacalah bacaan tasyahud, shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan doa perlindungan sebelum salam.
- Salam: Akhiri sholat dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri, "Assalāmu'alaikum wa raḥmatullāh".
Doa dan Dzikir Mustajab Setelah Sholat Hajat
Momen setelah salam adalah waktu emas untuk bermunajat. Jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu untuk berdzikir dan memanjatkan doa dengan sepenuh hati. Inilah puncak dari Sholat Hajat, di mana kita menumpahkan segala keinginan dan harapan kita kepada Allah.
Rangkaian Dzikir Pembuka Doa
Mulailah dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Rasulullah SAW. Ini adalah adab dalam berdoa agar permohonan kita lebih mudah diijabah.
- Istighfar (100 kali): Bacalah "Astaghfirullāhal-'aẓīm" (Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung). Memohon ampunan terlebih dahulu membersihkan diri kita dari dosa yang mungkin menjadi penghalang terkabulnya doa.
- Shalawat Nabi (100 kali): Bacalah shalawat seperti "Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammadin wa 'alā āli sayyidinā Muḥammadin" (Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad). Bershalawat adalah cara kita menghormati Rasulullah dan memohon syafaatnya.
Doa Khusus Sholat Hajat
Setelah berdzikir, panjatkanlah doa khusus Sholat Hajat yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Doa ini berisi pujian yang agung kepada Allah dan permohonan yang menyeluruh.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ
Lā ilāha illallāhul-ḥalīmul-karīm. Subḥānallāhi rabbil-'arsyil-'aẓīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. As'aluka mūjibāti raḥmatik, wa 'azā'ima maghfiratik, wal-ghanīmata min kulli birrin, was-salāmata min kulli itsmin. Lā tada' lī dzanban illā ghafartah, wa lā hamman illā farrajtah, wa lā ḥājatan hiya laka ridhan illā qadhaitahā yā arḥamar-rāḥimīn.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang mendatangkan ampunan-Mu, dan keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni, dan tidak ada suatu kesusahan melainkan Engkau lapangkan, dan tidak ada suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Dzat Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
Menyampaikan Hajat Pribadi
Setelah membaca doa di atas, inilah saatnya Anda menyampaikan hajat spesifik Anda. Bicaralah kepada Allah dengan bahasa Anda sendiri, seolah-olah Anda sedang mencurahkan isi hati kepada Sahabat yang Paling Memahami. Uraikan keinginan Anda dengan detail, sampaikan keresahan Anda, dan mohonlah dengan penuh kerendahan hati. Semakin tulus dan jujur doa Anda, semakin besar kemungkinan untuk diijabah.
Waktu Terbaik untuk Melaksanakan Sholat Hajat
Pada dasarnya, Sholat Hajat dapat dikerjakan kapan saja di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat (setelah sholat Subuh hingga matahari terbit, saat matahari tepat di atas kepala, dan setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam).
Namun, ada waktu-waktu mustajab di mana doa lebih berpotensi untuk dikabulkan. Waktu yang paling utama untuk melaksanakan Sholat Hajat adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh.
Pada waktu ini, suasana sangat hening dan hati lebih mudah untuk khusyuk. Lebih dari itu, dalam sebuah hadis qudsi disebutkan bahwa pada sepertiga malam terakhir, Allah SWT turun ke langit dunia dan berfirman, "Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, akan Aku ampuni." Ini adalah kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan oleh seorang hamba yang memiliki hajat besar.
Waktu mustajab lainnya termasuk di antara adzan dan iqamah, saat turun hujan, dan pada hari Jumat.
Keutamaan dan Hikmah di Balik Sholat Hajat
Melaksanakan Sholat Hajat bukan hanya tentang meminta agar keinginan terkabul. Ibadah ini mengandung banyak sekali hikmah dan keutamaan yang mendalam bagi seorang muslim.
- Meningkatkan Kualitas Tawakal: Dengan melaksanakan Sholat Hajat, kita secara sadar menyerahkan segala urusan kita kepada Allah. Ini melatih kita untuk bertawakal, yaitu bersandar sepenuhnya kepada Allah setelah melakukan ikhtiar (usaha) maksimal.
- Memberikan Ketenangan Jiwa: Ketika kita menumpahkan segala keluh kesah dan harapan kepada Allah, beban di hati akan terasa lebih ringan. Ada perasaan lega dan damai karena kita telah menyerahkan masalah kita kepada Dzat Yang Maha Kuasa untuk menyelesaikannya.
- Sarana Mendekatkan Diri kepada Allah: Sholat di tengah malam atau di waktu-waktu sunyi lainnya adalah momen intim antara hamba dan Tuhannya. Ini adalah cara terbaik untuk memperkuat hubungan spiritual kita dengan Allah SWT.
- Melatih Kesabaran dan Syukur: Terkadang, hajat tidak langsung terkabul. Proses menunggu ini melatih kita untuk bersabar dan senantiasa berprasangka baik kepada Allah. Allah mungkin menunda, menggantinya dengan yang lebih baik, atau menghindarkan kita dari musibah sebagai ganti dari doa tersebut. Apapun hasilnya, kita dilatih untuk menerima takdir-Nya dengan lapang dada.
- Membuka Pintu-Pintu Kebaikan: Sholat Hajat adalah bentuk ketaatan. Setiap ketaatan akan membuka pintu-pintu kebaikan lainnya. Mungkin hajat spesifik kita belum terwujud, tetapi Allah membukakan pintu rezeki dari arah lain, memberikan kesehatan, atau keharmonisan dalam keluarga sebagai buah dari ibadah kita.
Penutup: Kunci Terkabulnya Doa
Sholat Sunnah Hajat adalah senjata ampuh bagi seorang mukmin. Namun, penting untuk diingat bahwa terkabulnya doa tidak hanya bergantung pada ritual semata. Kunci utamanya terletak pada keyakinan (yakin), kesabaran (sabar), dan keikhlasan (ikhlas).
Yakinlah seyakin-yakinnya bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Bersabarlah dalam menanti jawaban dari-Nya, karena Allah tahu waktu yang terbaik. Dan yang terpenting, ikhlaskan niat semata-mata karena beribadah kepada Allah, bukan hanya karena menginginkan hajat duniawi semata.
Teruslah berusaha (ikhtiar) secara lahiriah, dan iringi usaha tersebut dengan ikhtiar batiniah melalui Sholat Hajat dan doa. Dengan memadukan keduanya, insyaAllah, apa yang menjadi hajat dan keinginan kita akan dimudahkan dan dikabulkan oleh Allah SWT pada waktu yang paling indah menurut-Nya.