Panduan Lengkap Niat Sholat Sebelum Dzuhur

Ilustrasi Masjid

Meraih ketenangan sebelum menunaikan kewajiban di tengah hari.

Di tengah kesibukan dan hiruk pikuk aktivitas harian, panggilan adzan Dzuhur menjadi pengingat untuk sejenak kembali kepada Sang Pencipta. Sebelum kita menunaikan sholat fardhu Dzuhur yang menjadi tiang agama, terdapat sebuah amalan sunnah yang sangat dianjurkan dan memiliki keutamaan luar biasa: Sholat Sunnah Qabliyah Dzuhur. Amalan ini merupakan wujud persiapan jiwa dan raga, sebuah gerbang pembuka untuk meraih kekhusyuan yang lebih dalam dalam sholat wajib. Memahami dan mengamalkannya secara rutin adalah investasi spiritual yang tak ternilai harganya.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam segala hal yang berkaitan dengan sholat sunnah sebelum Dzuhur, mulai dari fondasi utamanya, yaitu niat sholat sebelum dzuhur, hingga tata cara pelaksanaan, dalil-dalil yang menguatkannya, serta hikmah dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Mari kita selami bersama samudra ilmu dan keberkahan yang Allah SWT sediakan dalam amalan yang mulia ini.

Memahami Hakikat Niat dalam Ibadah

Sebelum melangkah lebih jauh ke lafadz niat secara spesifik, penting untuk merenungi kembali esensi dari niat itu sendiri. Dalam Islam, niat adalah ruh dari setiap amalan. Sebuah perbuatan bisa bernilai ibadah atau sekadar menjadi aktivitas biasa, semua bergantung pada niat yang terpatri di dalam hati. Niat adalah pembeda, kompas yang mengarahkan tujuan setiap gerak dan diam kita semata-mata untuk Allah SWT.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda dalam hadits yang sangat populer dan menjadi salah satu pilar ajaran Islam:

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa posisi niat sangatlah krusial. Tempatnya adalah di dalam hati. Adapun melafadzkannya (talaffudz) dengan lisan, menurut sebagian besar ulama, hukumnya dianjurkan (mustahab) dengan tujuan untuk membantu memantapkan dan menguatkan apa yang ada di dalam hati, serta menghindari was-was. Namun, yang menjadi rukun utama adalah niat yang terbersit di dalam kalbu saat hendak memulai ibadah, tepatnya ketika melakukan takbiratul ihram.

Lafadz Niat Sholat Sebelum Dzuhur (Qabliyah Dzuhur)

Sholat sunnah qabliyah Dzuhur dapat dilaksanakan dalam dua pilihan: dua rakaat atau empat rakaat. Keduanya memiliki dasar dan keutamaan masing-masing. Niat yang diucapkan pun menyesuaikan dengan jumlah rakaat yang akan dikerjakan.

1. Niat Sholat Sunnah Sebelum Dzuhur 2 Rakaat

Ini adalah jumlah rakaat yang paling umum dan sering dikerjakan. Niatnya sangat sederhana dan mudah dihafalkan. Niat di dalam hati adalah: "Aku sengaja sholat sunnah sebelum Dzuhur dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Adapun lafadz yang bisa diucapkan untuk membantu konsentrasi adalah sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini qabliyyatan mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Sunnah Sebelum Dzuhur 4 Rakaat

Mengerjakan empat rakaat qabliyah Dzuhur memiliki keutamaan yang sangat istimewa, sebagaimana akan dibahas nanti. Pelaksanaannya bisa dilakukan dengan dua cara: empat rakaat dengan satu kali salam di akhir, atau empat rakaat dengan dua kali salam (dikerjakan dua rakaat, salam, lalu dua rakaat lagi, salam). Cara kedua (dipisah dua rakaat - dua rakaat) dianggap lebih utama oleh banyak ulama.

a. Niat 4 Rakaat dengan Dua Kali Salam (2 Rakaat + 2 Rakaat)

Jika Anda memilih cara ini, maka niatnya sama persis seperti niat sholat 2 rakaat di atas, dan Anda mengulanginya sebanyak dua kali.

b. Niat 4 Rakaat dengan Satu Kali Salam

Jika Anda ingin mengerjakannya sekaligus empat rakaat dengan satu salam di akhir, maka niat di dalam hati adalah: "Aku sengaja sholat sunnah sebelum Dzuhur empat rakaat karena Allah Ta'ala."

Lafadz yang bisa diucapkan untuk membantu konsentrasi adalah:

أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri arba'a raka'ātin qabliyyatan mustaqbilal qiblati lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat mengerjakan sholat sunnah sebelum dzuhur empat rakaat, dengan menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Qabliyah Dzuhur

Secara umum, tata cara pelaksanaan sholat sunnah sebelum Dzuhur sama seperti sholat sunnah lainnya. Tidak ada bacaan atau gerakan khusus yang membedakannya secara signifikan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang rinci:

  1. Berdiri dan Niat
    Berdirilah tegak menghadap kiblat. Luruskan dan mantapkan niat di dalam hati untuk melaksanakan sholat sunnah qabliyah Dzuhur, baik dua maupun empat rakaat, semata-mata karena Allah SWT. Anda bisa melafadzkan niat seperti yang telah dijelaskan di atas untuk membantu fokus.
  2. Takbiratul Ihram
    Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (untuk laki-laki) atau dada (untuk perempuan) sambil mengucapkan "Allāhu Akbar". Pandangan mata lurus ke tempat sujud. Saat takbir inilah, niat di dalam hati harus sudah terpasang dengan kokoh.
  3. Membaca Doa Iftitah
    Setelah takbir, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar, kemudian bacalah doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan Rasulullah, pilihlah salah satu yang Anda hafal dan pahami maknanya.
  4. Membaca Surat Al-Fatihah
    Lanjutkan dengan membaca Ta'awudz ("A'ūdzu billāhi minasy-syaithānir-rajīm") dan Basmalah ("Bismillāhir-rahmānir-rahīm"), kemudian bacalah surat Al-Fatihah dengan tartil, jelas, dan penuh perenungan. Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat.
  5. Membaca Surat Pendek
    Setelah Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Tidak ada ketentuan surat khusus, Anda bebas memilih surat pendek yang Anda hafal, seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Al-Kafirun, atau lainnya. Membaca surat yang berbeda di setiap rakaat lebih dianjurkan.
  6. Rukuk
    Angkat kembali kedua tangan sambil mengucapkan takbir ("Allāhu Akbar"), lalu bungkukkan badan untuk rukuk. Posisikan punggung lurus sejajar dengan kepala, letakkan kedua telapak tangan di lutut, dan pandangan tetap ke arah tempat sujud. Bacalah tasbih rukuk, misalnya "Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bihamdih" sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil.
  7. I'tidal
    Bangkit dari rukuk, angkat kedua tangan sambil mengucapkan "Sami'allāhu liman hamidah". Ketika sudah berdiri tegak, bacalah "Rabbanā wa lakal hamdu".
  8. Sujud Pertama
    Turunlah untuk sujud sambil mengucapkan takbir ("Allāhu Akbar"). Pastikan tujuh anggota sujud menempel di lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Rapatkan siku ke tubuh (bagi perempuan) atau renggangkan (bagi laki-laki). Bacalah tasbih sujud, misalnya "Subhāna rabbiyal a'lā wa bihamdih" sebanyak tiga kali atau lebih.
  9. Duduk di Antara Dua Sujud
    Bangkit dari sujud sambil bertakbir dan duduklah dengan posisi iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Bacalah doa: "Rabbighfirlī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa'āfinī, wa'fu 'annī".
  10. Sujud Kedua
    Kembali lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan takbir dan bacaan tasbih yang sama.
  11. Bangkit ke Rakaat Kedua
    Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allāhu Akbar" untuk berdiri memulai rakaat kedua. Lakukan semua gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
  12. Tasyahud Akhir dan Salam (Untuk Sholat 2 Rakaat)
    Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduklah untuk tasyahud akhir dengan posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan). Bacalah bacaan tasyahud akhir, shalawat Ibrahimiyah, dan doa setelahnya. Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalāmu'alaikum wa rahmatullāh", lalu menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
  13. Prosedur untuk Sholat 4 Rakaat
    • Jika dengan 2 kali salam: Lakukan prosedur 1-12, kemudian berdiri lagi untuk sholat dua rakaat berikutnya dengan niat dan tata cara yang sama persis.
    • Jika dengan 1 kali salam: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, Anda duduk untuk Tasyahud Awal (bacaannya sampai shalawat kepada Nabi Muhammad). Kemudian, bangkit berdiri ke rakaat ketiga sambil bertakbir. Lanjutkan rakaat ketiga dan keempat seperti rakaat pertama dan kedua (hanya membaca Al-Fatihah saja setelah takbir). Di akhir rakaat keempat, barulah Anda duduk untuk Tasyahud Akhir dan melakukan salam.

Keutamaan Agung Sholat Qabliyah Dzuhur

Mengapa sholat sunnah ini begitu ditekankan? Karena Allah dan Rasul-Nya menjanjikan ganjaran yang luar biasa bagi mereka yang istiqomah menjalankannya. Keutamaan ini menjadi motivasi terbesar bagi seorang muslim untuk tidak meninggalkannya.

1. Dibangunkan Rumah di Surga

Salah satu janji paling indah bagi pengamal sholat sunnah rawatib adalah sebuah istana di surga. Ini merupakan investasi akhirat yang paling menguntungkan. Sholat qabliyah Dzuhur termasuk di dalam paket 12 rakaat sunnah rawatib harian.

Dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘anha, istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, ia berkata bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang sholat sunnah dua belas rakaat dalam sehari semalam, maka akan dibangunkan untuknya sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim)

Dalam riwayat Tirmidzi disebutkan rinciannya: empat rakaat sebelum Dzuhur, dua rakaat setelahnya, dua rakaat setelah Maghrib, dua rakaat setelah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh.

2. Diharamkan dari Api Neraka (Khusus 4 Rakaat)

Keutamaan yang spesifik dan sangat dahsyat diberikan bagi mereka yang menjaga empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya. Ini adalah sebuah jaminan perlindungan dari siksa api neraka.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Barangsiapa yang menjaga (sholat) empat rakaat sebelum Dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, maka Allah haramkan neraka baginya.” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasa'i, Ibnu Majah. Hadits ini shahih).

Janji ini bukanlah hal yang sepele. Ia menunjukkan betapa Allah SWT sangat menghargai usaha hamba-Nya yang meluangkan waktu di tengah terik matahari dan kesibukan untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui sholat sunnah ini.

3. Menambal Kekurangan Sholat Fardhu

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Seringkali, sholat fardhu yang kita kerjakan tidak sempurna; entah karena kurang khusyuk, pikiran melayang, atau bacaan yang terburu-buru. Sholat sunnah, termasuk qabliyah Dzuhur, berfungsi sebagai penambal dan penyempurna kekurangan tersebut.

Pada hari kiamat, amalan yang pertama kali dihisab adalah sholat. Jika sholat fardhunya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Namun jika ada kekurangan, Allah SWT berfirman kepada para malaikat:

“Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki amalan sunnah? Jika ia memiliki amalan sunnah, maka sempurnakanlah kekurangan yang ada pada amalan wajibnya dengan amalan sunnah tersebut.” (HR. Abu Daud, Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah)

Ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang luar biasa. Sholat sunnah yang kita kerjakan dengan ikhlas menjadi "dana cadangan" untuk menutupi defisit pada sholat wajib kita.

4. Mendatangkan Keberkahan di Waktu Siang

Memulai ibadah di pertengahan hari dengan sholat sunnah adalah cara untuk mengundang berkah dari Allah. Waktu Dzuhur adalah saat matahari berada di puncaknya, simbol dari puncak aktivitas manusia. Dengan berwudhu dan mendirikan sholat sunnah, kita seolah "mereset" kembali energi spiritual kita, menjernihkan pikiran, dan melapangkan hati untuk melanjutkan sisa hari dengan pertolongan dan keberkahan dari-Nya.

Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Qabliyah Dzuhur

Pemahaman mengenai waktu pelaksanaan sangat penting agar ibadah kita sah dan sesuai dengan tuntunan. Waktu untuk melaksanakan sholat sunnah qabliyah Dzuhur adalah:

Waktu yang paling utama adalah mengerjakannya sesegera mungkin setelah adzan berkumandang dan setelah menjawab adzan serta berdoa setelahnya. Ini menunjukkan semangat dan antusiasme kita dalam menyambut panggilan Allah.

Jika seseorang datang ke masjid dan mendapati iqamah sudah dikumandangkan atau sholat fardhu sudah dimulai, maka ia tidak boleh mengerjakan sholat sunnah. Ia harus langsung bergabung dengan sholat berjamaah. Hal ini didasarkan pada sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam: “Jika iqamah sholat telah dikumandangkan, maka tidak ada sholat (sunnah) selain sholat wajib.” (HR. Muslim).

Menghadirkan Kekhusyuan dalam Sholat Sunnah

Meskipun ini adalah sholat sunnah, kita harus berusaha mengerjakannya dengan kualitas terbaik, seolah-olah ini adalah sholat terakhir kita. Kekhusyuan adalah nyawa dari sholat. Bagaimana cara meraihnya?

  1. Persiapan Sempurna: Mulailah dari wudhu. Lakukan wudhu dengan tenang, tidak terburu-buru, dan meresapi setiap basuhannya sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil.
  2. Pahami Bacaan: Luangkan waktu untuk mempelajari arti dari bacaan-bacaan sholat, mulai dari doa iftitah, Al-Fatihah, hingga bacaan tasyahud. Ketika lisan mengucapkan, hati turut memahami dan merenung.
  3. Fokus pada Gerakan: Lakukan setiap gerakan dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa). Rasakan setiap perpindahan dari berdiri, rukuk, sujud, hingga duduk. Jangan biarkan sholat menjadi sekadar senam rutin tanpa makna.
  4. Anggap Sebagai Dialog: Sadari bahwa saat sholat, kita sedang berdialog langsung dengan Allah, Raja dari segala raja. Saat kita membaca Al-Fatihah, Allah menjawab setiap ayatnya. Kesadaran ini akan menumbuhkan rasa hormat dan takzim.
  5. Singkirkan Gangguan: Carilah tempat yang tenang. Jauhkan ponsel atau hal-hal lain yang berpotensi mengganggu konsentrasi. Kosongkan pikiran dari urusan duniawi sejenak, dan fokuskan seluruh perhatian hanya kepada-Nya.

Sholat sunnah qabliyah Dzuhur adalah kesempatan emas yang Allah berikan setiap hari. Ia bukan sekadar pelengkap, melainkan sebuah amalan agung yang mampu mengangkat derajat kita, menambal kekurangan, dan yang terpenting, mendekatkan diri kita kepada-Nya. Memahami niat sholat sebelum dzuhur adalah langkah pertama, namun mengamalkannya dengan istiqomah dan penuh keikhlasan adalah kunci untuk membuka gerbang-gerbang keutamaannya yang tak terhingga.

Jadikanlah ia sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari rutinitas harian. Di tengah panasnya dunia, temukanlah kesejukan dalam dua atau empat rakaat yang singkat namun sarat akan keberkahan. Semoga kita semua dimampukan oleh Allah SWT untuk senantiasa menjaga amalan mulia ini hingga akhir hayat. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage