Panduan Lengkap Sholawat Nabi dalam Tulisan Latin
Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah inti dari kecintaan seorang muslim kepada Rasul-Nya. Ia bukan sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah jembatan spiritual yang menghubungkan hati umat dengan Sang Pembawa Risalah. Mengucapkan sholawat merupakan bentuk ibadah, doa, pujian, dan wujud nyata dari rasa syukur atas diutusnya Nabi akhir zaman sebagai rahmat bagi seluruh alam. Bagi sebagian orang, khususnya yang sedang dalam proses belajar, membaca teks Arab mungkin menjadi sebuah tantangan. Oleh karena itu, kehadiran sholawat latin menjadi sangat penting sebagai sarana bantu untuk tetap dapat melantunkan pujian mulia ini dengan harapan dan cinta yang sama.
Artikel ini dirancang untuk menjadi panduan komprehensif bagi siapa saja yang ingin mendalami dan mengamalkan berbagai macam sholawat. Di sini, akan disajikan kumpulan sholawat populer dalam format yang mudah diikuti: teks Arab yang otentik, transliterasi latin yang cermat, serta terjemahan bahasa Indonesia untuk memahami makna mendalam di setiap lafaznya. Tujuannya adalah untuk memfasilitasi setiap muslim agar dapat bersholawat dengan lancar, sambil terus berusaha mempelajari cara membaca Al-Qur'an dan teks Arab dengan benar.
Makna Hakiki dan Keutamaan Agung Bersholawat
Sebelum melangkah lebih jauh ke dalam ragam bacaan sholawat, penting bagi kita untuk merenungi makna dan keutamaannya. Sholawat secara bahasa berarti doa atau pujian. Namun, maknanya menjadi lebih agung ketika dikaitkan dengan sumbernya. Sholawat dari Allah SWT kepada Nabi berarti pemberian rahmat dan kemuliaan. Sholawat dari para malaikat berarti permohonan ampunan (istighfar). Sedangkan sholawat dari orang-orang beriman, seperti kita, adalah permohonan agar Allah melimpahkan rahmat dan kemuliaan-Nya kepada Nabi Muhammad SAW.
Perintah untuk bersholawat tertuang langsung dalam firman Allah SWT di Al-Qur'an, yang menunjukkan betapa tinggi kedudukannya:
"Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bersholawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya." (QS. Al-Ahzab: 56)
Ayat ini adalah landasan utama yang menegaskan bahwa bersholawat bukan hanya anjuran, melainkan sebuah perintah bagi kaum beriman. Rasulullah SAW sendiri telah menjelaskan berbagai keutamaan luar biasa bagi umatnya yang rajin bersholawat. Di antara keutamaan-keutamaan tersebut adalah:
- Mendapat Balasan Berlipat Ganda: Dalam sebuah hadits riwayat Muslim, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang bersholawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersholawat kepadanya sepuluh kali." Ini adalah sebuah "investasi" spiritual yang sangat menguntungkan, di mana satu pujian kita kepada Nabi dibalas dengan sepuluh rahmat dari Sang Pencipta.
- Penghapus Dosa dan Pengangkat Derajat: Sholawat menjadi wasilah (perantara) untuk membersihkan diri dari kesalahan. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh sholawat, menghapus darinya sepuluh dosa, dan mengangkat derajatnya sepuluh tingkatan." (HR. An-Nasa'i).
- Jaminan Syafaat di Hari Kiamat: Salah satu harapan terbesar setiap muslim adalah mendapatkan pertolongan (syafaat) dari Nabi Muhammad SAW di hari perhitungan. Beliau bersabda, "Orang yang paling berhak mendapatkan syafaatku pada hari kiamat adalah orang yang paling banyak bersholawat kepadaku." (HR. Tirmidzi).
- Penyebab Terkabulnya Doa: Sebuah doa yang diawali dan diakhiri dengan sholawat memiliki peluang lebih besar untuk diijabah oleh Allah SWT. Umar bin Khattab RA berkata, "Sesungguhnya doa itu terhenti di antara langit dan bumi, tidak akan naik sedikit pun darinya sampai engkau bersholawat kepada Nabimu."
- Memberikan Ketenangan Jiwa: Di tengah hiruk pikuk kehidupan yang seringkali menimbulkan kegelisahan, sholawat hadir sebagai penenang hati. Mengingat dan memuji Nabi SAW dapat mengalihkan fokus kita dari masalah duniawi kepada keagungan Allah dan Rasul-Nya, sehingga mendatangkan kedamaian batin.
Kumpulan Sholawat Nabi Populer: Teks Latin, Arab, dan Artinya
Berikut adalah kumpulan beberapa sholawat yang sangat populer dan sering diamalkan oleh umat Islam di seluruh dunia. Masing-masing memiliki keistimewaan dan fadhilahnya tersendiri.
1. Sholawat Jibril
Sholawat ini dikenal sebagai salah satu sholawat yang paling singkat dan mudah dihafal, namun memiliki fadhilah yang luar biasa. Disebut Sholawat Jibril karena konon sholawat inilah yang diajarkan oleh Malaikat Jibril kepada Nabi Adam AS. Keutamaannya yang paling masyhur adalah sebagai penarik rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد
Shallallahu ‘ala Muhammad
"Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad."
Meskipun sangat pendek, para ulama menganjurkan untuk membacanya secara istiqomah dalam jumlah tertentu, misalnya 1000 kali setiap hari, untuk merasakan manfaatnya dalam kelapangan rezeki dan kemudahan segala urusan. Kuncinya adalah keyakinan dan konsistensi dalam mengamalkannya.
2. Sholawat Nariyah (Tafrijiyah)
Sholawat Nariyah atau juga dikenal sebagai Sholawat Tafrijiyah (pelepas kesulitan) adalah salah satu sholawat yang sangat terkenal di kalangan masyarakat muslim, khususnya di Indonesia. Sholawat ini diyakini memiliki kekuatan luar biasa untuk melepaskan segala macam kesulitan, mewujudkan hajat, dan melapangkan kesempitan hidup.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ صَلَاةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلَامًا تَامًّا عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ وَتُقْضٰى بِهِ الْحَوَائِجُ وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ
Allahumma sholli sholaatan kaamilatan wasallim salaaman taamman ‘ala sayyidinaa Muhammadinil ladzii tanhallu bihil ‘uqodu wa tanfariju bihil kurobu wa tuqdhoo bihil hawaa-iju wa tunaalu bihir-roghoo-ibu wa husnul khowaatimi wa yustasqol ghomaamu bi wajhihil kariimi wa ‘alaa aalihii wa shohbihii fii kulli lamhatin wa nafasin bi ‘adadi kulli ma’luumin laka.
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat yang sempurna dan curahkanlah salam kesejahteraan yang penuh kepada junjungan kami Nabi Muhammad, yang dengan sebab beliau semua kesulitan dapat terpecahkan, semua kesusahan dapat dilenyapkan, semua keperluan dapat terpenuhi, dan semua yang didambakan serta husnul khatimah dapat diraih, dan berkat wajahnya yang mulia hujanpun akan turun, dan semoga terlimpahkan kepada keluarganya serta para sahabatnya, di setiap detik dan hembusan nafas sebanyak bilangan semua yang diketahui oleh-Mu."
Nama "Nariyah" (api) disematkan karena kecepatan terkabulnya hajat saat membacanya diibaratkan seperti cepatnya api membakar. Para ulama sering menganjurkan untuk membacanya sebanyak 4444 kali dalam satu majelis untuk hajat yang sangat besar dan mendesak. Namun, membacanya secara rutin setiap selesai sholat fardhu juga membawa keberkahan yang tak terhingga.
3. Sholawat Munjiyat
Sholawat Munjiyat memiliki arti "Sholawat Penyelamat". Sesuai dengan namanya, sholawat ini diyakini memiliki fadhilah sebagai penyelamat dari berbagai macam bencana, musibah, dan kesulitan hidup. Sejarahnya dikaitkan dengan kisah seorang ulama bernama Syaikh Shalih Musa ad-Dharir yang diselamatkan dari badai dahsyat di lautan setelah bermimpi diajarkan sholawat ini oleh Rasulullah SAW.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلاَةً تُنْجِيْنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ الْأَهْوَالِ وَالْاٰفَاتِ وَتَقْضِيْ لَنَا بِهَا جَمِيْعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُنَا بِهَا مِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَتَرْفَعُنَا بِهَا عِنْدَكَ أَعْلَى الدَّرَجَاتِ وَتُبَلِّغُنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَمِيْعِ الْخَيْرَاتِ فِى الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ
Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin sholaatan tunjiinaa bihaa min jamii’il ahwaali wal aafaati wa taqdhii lanaa bihaa jamii’al haajaati wa tuthahhirunaa bihaa min jamii’is sayyi-aati wa tarfa’unaa bihaa ‘indaka a’lad darajaati wa tuballighunaa bihaa aqshal ghaayaati min jamii’il khairaati fil hayaati wa ba’dal mamaati.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dengan shalawat itu Engkau akan menyelamatkan kami dari semua keadaan yang menakutkan dan dari semua bencana; dengan shalawat itu Engkau akan mengabulkan semua hajat kami; dengan shalawat itu Engkau akan menyucikan kami dari segala keburukan; dengan shalawat itu Engkau akan mengangkat kami ke derajat paling tinggi; dan dengan shalawat itu pula Engkau akan menyampaikan kami kepada tujuan yang paling sempurna dalam semua kebaikan, baik semasa hidup maupun sesudah mati."
Membaca Sholawat Munjiyat secara rutin, terutama saat menghadapi ketakutan, kecemasan, atau berada dalam situasi berbahaya, dapat memberikan perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT. Ia adalah doa perlindungan yang lengkap, mencakup keselamatan, pemenuhan hajat, penyucian diri, dan pencapaian derajat tertinggi di sisi Allah.
4. Sholawat Tibbil Qulub (Syifa)
Sholawat Tibbil Qulub dikenal juga dengan nama Sholawat Syifa, yang berarti "obat" atau "penyembuh". Sholawat ini secara khusus diamalkan untuk memohon kesembuhan, baik untuk penyakit fisik maupun penyakit hati (rohani) seperti iri, dengki, sombong, dan was-was. Ia adalah resep spiritual untuk menyehatkan jasmani dan rohani.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ طِبِّ الْقُلُوْبِ وَدَوَائِهَا، وَعَافِيَةِ الْأَبْدَانِ وَشِفَائِهَا، وَنُوْرِ الْأَبْصَارِ وَضِيَائِهَا، وَعَلٰى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ
Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammadin thibbil quluubi wa dawaa-ihaa, wa ‘aafiyatil abdaani wa syifaa-ihaa, wa nuuril abshoori wa dhiyaa-ihaa, wa ‘alaa aalihii wa shohbihii wa sallim.
"Ya Allah, berikanlah rahmat kepada junjungan kami, Nabi Muhammad, sang penyembuh hati dan obatnya, pemberi kesehatan badan dan kesembuhannya, cahaya mata hati dan sinarnya, dan semoga rahmat tercurah limpahkan atas keluarga dan sahabat-sahabatnya."
Cara mengamalkannya bisa dengan membacanya secara rutin sebagai dzikir harian. Untuk tujuan penyembuhan penyakit tertentu, sholawat ini dapat dibacakan pada segelas air putih yang kemudian diminum oleh orang yang sakit, dengan keyakinan penuh bahwa Allah-lah Sang Maha Penyembuh, dan sholawat ini adalah wasilah untuk meraih kesembuhan tersebut.
5. Sholawat Ibrahimiyah
Inilah sholawat yang dianggap oleh banyak ulama sebagai sholawat yang paling utama (afdal) karena redaksinya diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW ketika para sahabat bertanya tentang cara bersholawat kepada beliau. Sholawat ini selalu kita baca dalam setiap sholat, yaitu pada saat tasyahud akhir. Karena kesempurnaannya, ia menjadi rukun dalam sholat.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلٰى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Allahumma sholli ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shollayta ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil ‘aalamiina innaka hamiidum majiid.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Membaca Sholawat Ibrahimiyah di luar sholat juga memiliki keutamaan yang sangat besar. Isinya yang membandingkan kemuliaan Nabi Muhammad dengan Nabi Ibrahim AS menunjukkan tingginya kedudukan kedua rasul ulul 'azmi tersebut. Mengamalkannya secara rutin diyakini dapat mempermudah terkabulnya doa dan mendatangkan keberkahan hidup yang melimpah.
6. Sholawat Fatih
Sholawat Al-Fatih berarti "Sholawat Pembuka". Dinamakan demikian karena fadhilahnya dipercaya dapat membuka pintu-pintu rahmat, pintu rezeki, pintu ilmu, dan segala pintu kebaikan yang tertutup. Sholawat ini memiliki susunan kalimat yang sangat indah dan makna yang mendalam, memuji Rasulullah SAW sebagai pembuka segala yang terkunci dan penutup para nabi.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلَى آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيْمِ
Allahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammadinil faatihi limaa ughliqa, wal khaatimi limaa sabaqa, naashiril haqqi bil haqqi, wal haadii ilaa shiraatikal mustaqiim, wa ‘alaa aalihii haqqa qadrihii wa miqdaarihil ‘adziim.
"Ya Allah, limpahkanlah shalawat, salam, dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, sang pembuka apa yang tertutup, penutup apa yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran, dan penunjuk jalan kepada jalan-Mu yang lurus. Dan semoga terlimpahkan pula kepada keluarganya sesuai dengan kadar kedudukan dan keagungannya yang besar."
Para pengamal thariqah Tijaniyah sangat akrab dengan sholawat ini. Keutamaannya dikatakan sangat besar, bahkan ada yang menyebut bahwa membacanya sekali setara dengan pahala ibadah yang sangat banyak. Terlepas dari perbedaan pendapat mengenai tingkat keutamaannya, Sholawat Fatih adalah untaian doa dan pujian yang agung kepada Rasulullah SAW, yang sangat baik untuk diamalkan bagi siapa saja yang merasa urusannya buntu dan membutuhkan pertolongan Allah untuk membukakan jalan keluar.
Adab dan Waktu Terbaik untuk Bersholawat
Meskipun bersholawat dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja, terdapat adab dan waktu-waktu tertentu yang membuatnya lebih utama dan lebih berpotensi untuk mendatangkan keberkahan maksimal. Mengamalkan sholawat dengan memperhatikan adab dan waktu akan meningkatkan kualitas spiritual dari ibadah ini.
Adab dalam Bersholawat
- Niat yang Ikhlas: Lakukan semata-mata karena cinta kepada Rasulullah SAW dan untuk menjalankan perintah Allah SWT.
- Dalam Keadaan Suci: Lebih utama dilakukan dalam keadaan memiliki wudhu, bersih badan, pakaian, dan tempat.
- Menghadap Kiblat: Jika memungkinkan, duduklah dengan tenang menghadap kiblat untuk menambah kekhusyukan.
- Dengan Penuh Penghayatan: Ucapkan lafaz sholawat dengan jelas, tidak terburu-buru, dan resapi maknanya dalam hati.
- Menghadirkan Rasa Cinta dan Rindu: Bayangkan keagungan dan kemuliaan Rasulullah SAW saat bersholawat. Rasakan getaran cinta dan kerinduan untuk bertemu dengan beliau.
- Mengawali dan Mengakhiri Doa: Jadikan sholawat sebagai pembuka dan penutup setiap doa yang kita panjatkan agar doa tersebut lebih mudah diijabah.
Waktu-Waktu Mustajab
Ada beberapa waktu di mana anjuran untuk memperbanyak sholawat lebih ditekankan, di antaranya:
- Setiap Kali Nama Nabi Disebut: Rasulullah SAW bersabda, "Orang yang bakhil (kikir) adalah orang yang ketika namaku disebut di sisinya, ia tidak bersholawat kepadaku." (HR. Tirmidzi). Ini adalah adab paling dasar, untuk selalu menjawab sebutan nama beliau dengan sholawat.
- Pada Hari Jumat dan Malam Jumat: Hari Jumat adalah sayyidul ayyam (penghulu hari). Rasulullah SAW secara khusus memerintahkan, "Perbanyaklah sholawat kepadaku pada hari Jumat dan malam Jumat. Barangsiapa yang bersholawat kepadaku satu kali, niscaya Allah bersholawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Baihaqi).
- Setelah Adzan: Dianjurkan untuk membaca doa setelah adzan yang di dalamnya terkandung sholawat kepada Nabi.
- Pagi dan Petang: Menjadikan sholawat sebagai bagian dari dzikir pagi dan petang adalah amalan yang sangat baik untuk memulai dan mengakhiri hari dengan keberkahan.
- Saat Masuk dan Keluar Masjid: Mengiringi langkah memasuki rumah Allah dengan sholawat kepada Nabi-Nya adalah bentuk adab yang mulia.
- Ketika Menghadapi Kesulitan: Saat hati sedang sempit, pikiran sedang kalut, atau masalah terasa berat, perbanyaklah sholawat. Ia adalah kunci pembuka pertolongan Allah.
Memahami Peran Tulisan Latin dalam Belajar Sholawat
Penggunaan tulisan latin untuk bacaan sholawat adalah sebuah kemudahan yang patut disyukuri, terutama bagi mereka yang belum fasih membaca tulisan Arab. Ia berfungsi sebagai "jembatan" sementara yang memungkinkan seseorang untuk tidak meninggalkan amalan mulia ini. Namun, penting untuk memahami bahwa transliterasi latin memiliki keterbatasan.
Alfabet Arab memiliki beberapa huruf yang tidak memiliki padanan suara yang persis dalam alfabet Latin, seperti huruf 'ayn (ع), ha' (ح), tsa' (ث), dzal (ذ), shad (ص), dhad (ض), tha' (ط), dan zha' (ظ). Transliterasi hanya bisa mendekati bunyi aslinya. Misalnya, seringkali huruf 'ayn (ع) ditandai dengan tanda kutip tunggal ('), dan ha' pedas (ح) ditulis dengan 'h' atau 'ḥ'.
Oleh karena itu, sikap yang paling bijak dalam menggunakan sholawat latin adalah:
- Jadikan sebagai Alat Bantu: Gunakan tulisan latin sebagai panduan awal, bukan sebagai tujuan akhir.
- Dengarkan Audio dari Sumber Terpercaya: Cara terbaik untuk memperbaiki pelafalan adalah dengan mendengarkan bagaimana seorang guru atau qari melafalkan sholawat tersebut, lalu tirukan.
- Niatkan untuk Belajar Tulisan Arab: Tetaplah memiliki semangat dan niat yang kuat untuk belajar membaca Al-Qur'an dan tulisan Arab. Ini akan membuka pintu pemahaman yang lebih dalam dan otentik terhadap ajaran Islam.
- Jangan Rendah Diri: Allah Maha Mengetahui usaha dan niat hamba-Nya. Bersholawat dengan lafal latin karena keterbatasan kemampuan jauh lebih baik daripada tidak bersholawat sama sekali.
Kesimpulan: Menjadikan Sholawat Napas Kehidupan
Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah samudra rahmat yang tak pernah kering. Ia adalah amalan ringan di lisan, namun berat dalam timbangan kebaikan. Ia adalah ekspresi cinta termurni dari seorang umat kepada nabinya, sebuah ikatan yang diharapkan akan terus tersambung hingga ke yaumul qiyamah dan berbuah syafaat. Dengan adanya panduan sholawat latin, tidak ada lagi alasan bagi kita untuk melewatkan keutamaan agung ini.
Marilah kita basahi lisan kita setiap saat dengan lantunan sholawat. Jadikan ia sebagai dzikir harian, penenang di kala gelisah, pembuka pintu rezeki, penyembuh di kala sakit, dan pendamping dalam setiap doa. Semoga dengan istiqomah bersholawat, kita semua tergolong sebagai umat yang dicintai oleh Rasulullah SAW, mendapatkan syafaatnya, dan dikumpulkan bersamanya di surga-Nya kelak. Aamiin ya Rabbal 'alamin.