Pendahuluan: Memaknai Pergantian Hari dengan Dzikrullah
Ketika sang surya perlahan-lahan condong ke ufuk barat, memancarkan semburat jingga keemasan yang menenangkan, alam seakan berbisik tentang akhir sebuah episode. Siang yang penuh aktivitas dan hiruk pikuk mulai mereda, berganti dengan ketenangan petang yang syahdu. Inilah momen transisi yang agung, sebuah tanda kekuasaan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang tiada tanding. Bagi seorang mukmin, pergantian waktu ini bukan sekadar fenomena alam biasa. Ia adalah panggilan, pengingat untuk kembali kepada Sang Pencipta, menutup lembaran hari dengan puji-pujian, permohonan ampun, dan penyerahan diri. Inilah esensi dari amalan mulia yang dikenal sebagai dzikir sore hari.
Dzikir sore, atau Al-Adzkar Al-Masa', adalah kumpulan doa, tasbih, tahmid, dan permohonan perlindungan yang diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam untuk dibaca pada waktu petang. Amalan ini lebih dari sekadar rutinitas lisan; ia adalah nutrisi bagi ruh, perisai bagi jiwa, dan benteng bagi raga. Ketika seorang hamba meluangkan waktunya di kala senja untuk berdzikir, ia sedang membangun sebuah koneksi spiritual yang kuat dengan Rabb-nya. Ia mengakui kelemahan dirinya dan mengakui keagungan Tuhannya, memohon perlindungan dari segala keburukan yang mungkin datang di kegelapan malam, serta mensyukuri segala nikmat yang telah dilimpahkan sepanjang hari.
Mengamalkan dzikir sore adalah wujud nyata dari ketaatan dan cinta kita kepada sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam. Beliau adalah teladan terbaik yang tidak pernah melewatkan kesempatan untuk berdzikir di waktu pagi dan petang. Dengan mengikuti jejak beliau, kita tidak hanya meraih pahala, tetapi juga meneladani cara hidup seorang kekasih Allah. Dzikir ini menjadi penyeimbang kehidupan duniawi kita. Setelah seharian bergelut dengan pekerjaan, studi, dan berbagai urusan, dzikir sore menjadi momen "reset" spiritual, di mana kita melepaskan semua beban dan kegelisahan, lalu memasrahkan segalanya kepada Dzat Yang Maha Mengatur.
“Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab: 41-42)
Keutamaan Agung di Balik Untaian Dzikir Sore
Setiap amalan yang disyariatkan dalam Islam pasti mengandung hikmah dan keutamaan yang luar biasa. Demikian pula dengan dzikir sore. Keutamaannya tidak terbatas pada satu aspek, melainkan mencakup perlindungan, pengampunan, ketenangan, dan keberkahan dalam kehidupan dunia hingga akhirat. Memahami fadhilah atau keutamaan ini akan menjadi pendorong semangat yang kuat untuk senantiasa istiqamah dalam mengamalkannya.
1. Perisai Kokoh dari Segala Macam Keburukan
Salah satu keutamaan terbesar dzikir sore adalah sebagai benteng perlindungan. Malam hari seringkali diidentikkan dengan munculnya berbagai macam keburukan, baik yang terlihat maupun yang gaib. Dengan berdzikir, kita memohon penjagaan langsung dari Allah. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan doa-doa spesifik untuk melindungi diri dari gangguan setan, sihir, 'ain (pandangan mata jahat), racun binatang berbisa, hingga kejahatan manusia dan musibah tak terduga. Seseorang yang rutin mengamalkannya seolah-olah mengenakan baju zirah spiritual yang tidak akan tembus oleh panah-panah kejahatan hingga pagi menjelang.
2. Penggugur Dosa dan Kesalahan
Sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari salah dan dosa. Sepanjang hari, mungkin ada kata-kata yang menyakitkan, pandangan yang tidak terjaga, atau kelalaian dalam hati. Dzikir sore adalah kesempatan emas untuk memohon ampunan. Di dalamnya terkandung Sayyidul Istighfar (raja dari semua permohonan ampun) dan bacaan tasbih yang dijanjikan dapat menghapus dosa-dosa sekalipun sebanyak buih di lautan. Dengan merutinkannya, kita membersihkan catatan amal kita setiap hari, sehingga kita kembali kepada Allah dalam keadaan yang lebih suci.
3. Sumber Ketenangan Jiwa dan Kedamaian Hati
Kehidupan modern seringkali penuh dengan tekanan, kecemasan, dan kegelisahan. Hati menjadi resah dan pikiran menjadi kalut. Allah Ta'ala berfirman bahwa hanya dengan mengingat-Nya hati menjadi tenang. Dzikir sore adalah terapi jiwa yang paling mujarab. Saat lisan dan hati kita sibuk mengagungkan asma Allah, maka kegundahan duniawi akan sirna, digantikan oleh sakinah (ketenangan) yang datang langsung dari sisi-Nya. Ini adalah kedamaian sejati yang tidak bisa dibeli dengan materi apapun.
4. Wujud Syukur atas Nikmat yang Tak Terhitung
Setiap detik dalam hidup kita adalah nikmat dari Allah. Dari nafas yang kita hembuskan, kesehatan yang kita rasakan, hingga rezeki yang kita dapatkan. Dzikir sore mengandung lafal-lafal pengakuan syukur yang mendalam. Dengan membacanya, kita mengakui bahwa semua nikmat yang kita terima pada hari itu, baik untuk diri sendiri maupun makhluk lain, semata-mata berasal dari Allah. Sikap syukur ini akan membuka pintu nikmat yang lebih besar lagi, sebagaimana janji Allah dalam Al-Qur'an.
5. Pemberat Timbangan Amal di Akhirat
Amalan yang mungkin terasa ringan di lisan, seperti "Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil 'azhim", memiliki bobot yang sangat berat di timbangan amal (Mizan) pada hari kiamat. Demikian pula dengan bacaan tahlil "Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah...". Merutinkan dzikir sore berarti kita sedang menabung investasi akhirat yang tak ternilai harganya. Setiap huruf yang kita ucapkan akan menjadi saksi dan pemberat kebaikan kita di hadapan Allah kelak.
Waktu Terbaik Pelaksanaan Dzikir Sore
Para ulama memiliki beberapa pandangan mengenai rentang waktu pelaksanaan dzikir sore. Namun, kesemuanya berpusat pada periode waktu setelah tergelincirnya matahari hingga malam tiba. Secara umum, waktu terbaik untuk memulai dzikir sore adalah setelah selesai menunaikan shalat Ashar. Waktu ini terus berlanjut hingga matahari terbenam, yaitu saat masuknya waktu shalat Maghrib. Inilah rentang waktu emas yang disebut sebagai "petang" dalam banyak dalil.
Sebagian ulama memperluas waktunya hingga setelah shalat Maghrib, bahkan ada yang berpendapat hingga sepertiga malam pertama. Fleksibilitas ini merupakan rahmat dari Allah. Jika seseorang sibuk atau terlupa pada waktu antara Ashar dan Maghrib, ia masih bisa mengqadhanya (menggantinya) setelah shalat Maghrib. Yang terpenting adalah niat yang tulus dan usaha untuk konsisten. Namun, alangkah baiknya jika kita berusaha untuk melaksanakannya di waktu utamanya, yaitu sebelum matahari terbenam, karena saat itulah pergantian dari siang ke malam benar-benar terjadi.
Kumpulan Bacaan Lengkap Dzikir Sore Beserta Maknanya
Berikut adalah kumpulan dzikir sore yang shahih berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam. Dianjurkan untuk membacanya dengan tartil (perlahan), penuh penghayatan, dan memahami maknanya.
1. Membaca Ayat Kursi (1x)
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw walaa naum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya’uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim."Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)
2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas (Masing-masing 3x)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
3. Dzikir Pembuka Petang (1x)
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
Amsaynaa wa amsal mulku lillah, walhamdulillah, laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir. Robbi as-aluka khoiro maa fii haadzihil lailah wa khoiro maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil lailah wa syarri maa ba'dahaa. Robbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qobri."Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa di neraka dan siksa di dalam kubur."
4. Sayyidul Istighfar (Raja Istighfar) (1x)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.
Allahumma anta robbii laa ilaaha illaa anta, kholaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatho'tu. A'uudzu bika min syarri maa shona'tu. Abuu-u laka bi ni'matika 'alayya, wa abuu-u bi dzanbii, faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta."Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian-Mu dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
5. Dzikir Perlindungan dan Penyerahan Diri (1x)
اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ.
Allahumma bika amsaynaa, wa bika ashbahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir."Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup, dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu-lah tempat kembali (bagi semua makhluk)."
6. Dzikir Syukur (1x)
اَللَّهُمَّ مَا أَمْسَى بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيْكَ لَكَ, فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.
Allahumma maa amsaa bii min ni'matin aw bi-ahadin min kholqika fa minka wahdaka laa syariika lak, falakal hamdu wa lakasy syukru."Ya Allah, nikmat apapun yang ada padaku di sore ini atau yang ada pada salah satu makhluk-Mu, maka itu semua dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur."
7. Dzikir Mohon Perlindungan dari Bahaya (3x)
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliim."Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
8. Dzikir Keridhaan (3x)
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.
Rodhiitu billaahi robbaa, wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa."Aku ridha Allah sebagai Rabbku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."
9. Dzikir Tauhid (10x atau 100x)
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qodiir."Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
10. Dzikir Tasbih (100x)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.
Subhanallah wa bihamdih."Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."
11. Dzikir Perlindungan dari Kejahatan Makhluk (3x)
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
A'uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa kholaq."Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang diciptakan-Nya."
Adab dan Kunci Istiqamah dalam Berdzikir Sore
Untuk meraih manfaat maksimal dari dzikir sore, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Ini bukan sekadar aturan, melainkan cara untuk meningkatkan kualitas ibadah kita agar lebih diterima dan berdampak pada jiwa.
- Niat yang Ikhlas: Lakukan semata-mata karena Allah, untuk mencari ridha-Nya, bukan karena tujuan duniawi atau ingin dipuji.
- Hadirkan Hati (Khusyuk): Usahakan untuk tidak hanya mengucapkannya di lisan, tetapi juga merenungkan maknanya dalam hati. Pahami apa yang sedang kita minta dan ucapkan.
- Dalam Keadaan Suci: Lebih utama dilakukan dalam keadaan memiliki wudhu, meskipun tidak menjadi syarat wajib.
- Menghadap Kiblat: Jika memungkinkan, duduklah dengan tenang menghadap kiblat, karena ini adalah posisi terbaik dalam beribadah.
- Tidak Tergesa-gesa: Bacalah dengan tartil, jelas, dan tidak terburu-buru. Kualitas lebih penting daripada kuantitas.
Adapun untuk menjaga konsistensi (istiqamah), yang seringkali menjadi tantangan terbesar, berikut beberapa tips praktis:
- Mulai Bertahap: Jangan langsung memaksakan diri membaca semua dzikir. Mulailah dengan beberapa bacaan inti seperti Ayat Kursi, 3 Qul, dan dzikir perlindungan. Setelah terbiasa, tambahkan bacaan lainnya secara bertahap.
- Kaitkan dengan Kebiasaan: Jadikan dzikir sore sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas setelah shalat Ashar. Jangan beranjak dari tempat shalat sebelum menyelesaikannya.
- Gunakan Alat Bantu: Manfaatkan buku saku dzikir pagi petang atau aplikasi di ponsel sebagai panduan agar tidak ada yang terlewat dan urutannya benar.
- Pahami Keutamaannya: Selalu ingatkan diri sendiri tentang fadhilah dan ganjaran luar biasa yang dijanjikan. Ini akan menjadi bahan bakar semangat saat rasa malas datang.
- Jangan Menyerah: Jika suatu hari terlewat karena lupa atau udzur, jangan putus asa. Segera mulai lagi keesokan harinya. Konsistensi dibangun dari kemauan untuk terus mencoba.
Penutup: Menutup Hari dalam Naungan Ilahi
Dzikir sore hari adalah sebuah anugerah yang tak ternilai dari Allah Subhanahu wa Ta'ala. Ia adalah kesempatan bagi kita untuk mengakhiri hari dengan cara terbaik: mengingat-Nya, bersyukur kepada-Nya, dan memohon perlindungan-Nya. Di tengah kesibukan dunia yang seringkali melalaikan, dzikir sore menjadi sauh spiritual yang menjaga kapal iman kita agar tetap kokoh berlabuh di samudra tauhid. Ia adalah perisai yang melindungi kita di kala malam, nutrisi yang menenangkan jiwa yang lelah, dan investasi abadi untuk kebahagiaan di akhirat.
Marilah kita bertekad untuk menjadikan amalan mulia ini sebagai bagian dari identitas kita sebagai seorang muslim. Mulailah dari hari ini, dari sore ini. Luangkan waktu sejenak, tinggalkan sejenak urusan dunia, dan hadapkan hati kita kepada Sang Pencipta. Rasakanlah ketenangan yang mengalir saat lisan kita basah oleh asma-Nya. Semoga Allah memberikan kita taufik dan keistiqamahan untuk senantiasa menghidupkan sunnah dzikir pagi dan petang, sehingga setiap hari kita senantiasa berada dalam penjagaan, rahmat, dan ridha-Nya.