Dzikir Sore Sesuai Sunnah Rasulullah ﷺ

Saat senja mulai meredup, menggantikan terik siang dengan ketenangan petang, seorang Muslim diajak untuk kembali merenung dan menyucikan hati. Waktu sore adalah momen transisi yang agung, di mana Allah ﷻ menggulirkan siang menjadi malam. Di saat inilah, lisan seorang hamba dibasahi dengan untaian zikir, sebuah amalan mulia yang diajarkan langsung oleh teladan terbaik, Nabi Muhammad ﷺ. Dzikir sore bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah perisai spiritual, ungkapan syukur, dan permohonan ampunan yang membentengi diri hingga pagi menjelang.

Al-Matsurat Ilustrasi lentera dan bulan sabit sebagai simbol dzikir sore yang menenangkan.
Waktu petang adalah momen istimewa untuk berdzikir kepada Allah.

Mengamalkan dzikir sore sesuai sunnah berarti kita meneladani cara Rasulullah ﷺ dalam mengingat Rabb-nya. Ini bukan amalan yang dibuat-buat, melainkan warisan berharga yang sanadnya tersambung langsung kepada beliau. Setiap lafaznya mengandung makna mendalam, setiap kalimatnya adalah doa, dan setiap pengulangannya adalah peneguhan iman. Dengan berdzikir di waktu petang, kita seolah-olah sedang melaporkan diri kepada Sang Pencipta, menutup hari dengan pujian dan memulai malam dengan permohonan perlindungan.

Makna dan Keutamaan Dzikir di Waktu Petang

Dzikir secara bahasa berarti 'mengingat'. Namun, dalam terminologi syariat, maknanya jauh lebih luas. Dzikir adalah segala bentuk amalan lisan dan hati yang bertujuan untuk mengingat keagungan Allah ﷻ, memuji-Nya, mensucikan-Nya, dan memohon kepada-Nya. Waktu petang, yang dimulai sejak tergelincirnya matahari (setelah shalat Ashar) hingga terbenamnya matahari (menjelang Maghrib), adalah salah satu dari dua waktu istimewa yang disebutkan dalam Al-Qur'an untuk berdzikir.

"Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh." (QS. Ar-Rum: 17)

Ayat ini menjadi landasan kuat tentang dianjurkannya berdzikir pada waktu pagi dan petang. Keutamaan mengamalkannya pun sangat luar biasa, di antaranya:

  • Mendapatkan Perlindungan Allah ﷻ: Banyak bacaan dzikir sore berisi permohonan perlindungan dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun tidak, seperti gangguan jin, sihir, kejahatan manusia, hingga marabahaya di malam hari.
  • Meraih Ketenangan Jiwa: Mengingat Allah adalah kunci ketenangan hati. Di tengah hiruk pikuk dan kelelahan setelah seharian beraktivitas, dzikir sore menjadi oase yang menyejukkan jiwa dan menenangkan pikiran. Sebagaimana firman Allah, "...Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28).
  • Diampuni Dosa-dosanya: Beberapa lafaz dzikir sore memiliki fadhilah sebagai penghapus dosa-dosa kecil yang mungkin kita lakukan sepanjang hari tanpa disadari. Ini adalah bentuk rahmat Allah yang begitu luas bagi hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya.
  • Ungkapan Rasa Syukur: Dzikir petang adalah cara kita bersyukur atas segala nikmat yang telah Allah berikan sepanjang hari. Nikmat kesehatan, kesempatan, rezeki, dan iman. Dengan berdzikir, kita mengakui bahwa semua itu datangnya dari Allah semata.
  • Menjaga Keistiqomahan Iman: Rutinitas berdzikir setiap petang membantu seorang Muslim untuk terus terhubung dengan Allah. Ini menjaga api imannya agar tidak padam oleh kesibukan duniawi dan godaan syaitan.

Kumpulan Bacaan Dzikir Sore Sesuai Sunnah dan Keutamaannya

Berikut adalah panduan lengkap bacaan dzikir sore yang shahih, bersumber dari hadits-hadits Nabi Muhammad ﷺ. Dianjurkan untuk membacanya dengan tartil, memahami maknanya, dan menghadirkan hati saat mengucapkannya.

1. Membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta`khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai`im min 'ilmihii illaa bimaa syaa`, wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya`uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Dibaca: 1 kali.
Keutamaan: Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi (oleh Allah dari berbagai gangguan) hingga pagi hari. Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi hingga petang hari. (HR. Al-Hakim, shahih).

2. Membaca Tiga Surah Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)

Ketiga surah ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, yaitu surah-surah yang berisi permohonan perlindungan kepada Allah ﷻ.

Surah Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ، اللهُ الصَّمَدُ، لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ، وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Surah Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ، مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ، وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ، وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ، وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Surah An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ، مَلِكِ النَّاسِ، إِلَهِ النَّاسِ، مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ، الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ، مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.

"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."
Dibaca: Masing-masing 3 kali.
Keutamaan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Siapa yang membacanya tiga kali di waktu pagi dan petang, maka (bacaan) itu akan mencukupinya dari segala sesuatu (keburukan)." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, hasan shahih).

3. Dzikir Pembuka Petang

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khayra maa fii haadzihil laylati wa khayra maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil laylati wa syarri maa ba'dahaa. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qabri.

"Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Dibaca: 1 kali.
Sumber: HR. Muslim no. 2723.

4. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fa-innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau."
Dibaca: 1 kali.
Keutamaan: "Barangsiapa mengucapkannya di waktu petang dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada malam itu, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di waktu pagi dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari no. 6306).

5. Dzikir Tawakal dan Perlindungan

بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillahilladzi laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliim.

"Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dibaca: 3 kali.
Keutamaan: Barangsiapa yang membacanya sebanyak tiga kali pada pagi dan petang hari, maka tidak akan ada sesuatu yang membahayakannya. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, shahih).

6. Dzikir Keridhaan

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.

"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."
Dibaca: 3 kali.
Keutamaan: Barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali di pagi dan petang hari, maka menjadi hak Allah untuk meridlainya pada hari kiamat. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi. Hadits hasan).

7. Dzikir Memohon Kesejahteraan

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ

Allahumma 'aafinii fii badanii, allahumma 'aafinii fii sam'ii, allahumma 'aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

"Ya Allah, sehatkanlah badanku. Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau."
Dibaca: 3 kali.
Sumber: HR. Abu Dawud dan Ahmad. Sanadnya hasan.

8. Dzikir Memohon Ampunan dan Perlindungan Dunia Akhirat

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fid dunyaa wal aakhirah. Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummastur 'auraatii wa aamin rau'aatii. Allahummahfazhnii min baini yadayya wa min khalfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaalii wa min fauqii wa a'uudzu bi'azhamatika an ughtaala min tahtii.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib-aibku) dan tenangkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu agar aku tidak disambar dari bawahku."
Dibaca: 1 kali.
Keutamaan: Doa ini adalah salah satu doa yang tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah ﷺ di waktu pagi dan petang, menunjukkan betapa pentingnya kandungan doa ini yang mencakup permohonan perlindungan dari segala arah. (HR. Abu Dawud dan Ibnu Majah, shahih).

9. Dzikir Tauhid dengan Keutamaan Luar Biasa

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ

Laa ilaaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dibaca: 10 kali, atau 100 kali.
Keutamaan (jika dibaca 10 kali): Siapa yang membacanya 10 kali di waktu petang, Allah akan mengutus untuknya penjaga yang melindunginya dari setan hingga pagi. Allah juga mencatat baginya 10 kebaikan, menghapus 10 keburukan, setara dengan memerdekakan 10 budak mukmin, dan menjadi pelindung dari setan. (HR. An-Nasa'i, shahih).

Keutamaan (jika dibaca 100 kali dalam sehari): "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat 'laa ilaaha illallah...' sebanyak 100 kali dalam sehari, maka baginya pahala seperti memerdekakan sepuluh budak, dicatat baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, dan dia akan terlindung dari setan pada hari itu hingga petang. Tidak ada seorang pun yang lebih baik darinya kecuali orang yang beramal lebih banyak darinya." (HR. Bukhari dan Muslim).

10. Meminta Pertolongan kepada Yang Maha Hidup

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Yaa Hayyu Yaa Qayyuum, birahmatika astaghiits, ashlih lii sya`nii kullahu, wa laa takilnii ilaa nafsii tharfata 'ain.

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata."
Dibaca: 1 kali.
Sumber: HR. Al-Hakim, shahih. Ini adalah wasiat Rasulullah ﷺ kepada putrinya Fatimah radhiyallahu 'anha.

11. Perlindungan dari Kejahatan Makhluk

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq.

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."
Dibaca: 3 kali.
Keutamaan: Siapa yang mengucapkannya tiga kali di waktu petang, maka sengatan (hewan berbisa) tidak akan membahayakannya pada malam itu. (HR. Tirmidzi dan Ahmad, shahih).

Menjadikan Dzikir Sore Sebagai Kebiasaan

Mengetahui bacaan dan keutamaannya adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya, yang tidak kalah penting, adalah menjadikannya sebagai sebuah kebiasaan yang konsisten. Dzikir sore bukanlah amalan yang memberatkan. Ia hanya membutuhkan beberapa menit dari waktu kita, namun dampaknya bagi kehidupan dunia dan akhirat sangatlah besar.

Bagaimana cara agar istiqomah?

  1. Pahami Maknanya: Luangkan waktu untuk merenungi arti dari setiap kalimat dzikir. Ketika lisan berucap dan hati memahami, koneksi spiritual yang terjalin akan semakin kuat. Ini akan mengubah dzikir dari sekadar rutinitas menjadi sebuah kebutuhan jiwa.
  2. Tentukan Waktu Khusus: Waktu terbaik untuk dzikir sore adalah setelah shalat Ashar hingga sebelum matahari terbenam. Jadikan waktu ini sebagai "waktu khusus" bersama Allah. Hindari gangguan seperti gawai atau televisi. Duduklah sejenak setelah shalat Ashar di masjid atau di tempat shalat Anda di rumah, lalu mulailah berdzikir dengan tenang.
  3. Mulai Bertahap: Jika merasa semua bacaan terlalu banyak untuk dihafal sekaligus, mulailah dari beberapa dzikir yang paling mudah, seperti Ayat Kursi, Al-Mu'awwidzat, dan dzikir "Bismillahilladzi laa yadhurru...". Setelah terbiasa, tambahkan bacaan lainnya secara bertahap. Konsistensi lebih utama daripada kuantitas yang hanya sesaat.
  4. Ingat Keutamaannya: Ketika rasa malas datang, ingatlah kembali janji-janji Allah dan Rasul-Nya. Ingatlah perlindungan yang akan didapat, ampunan yang dijanjikan, dan ketenangan yang akan diraih. Motivasi ini akan menjadi bahan bakar untuk terus istiqomah.

Dzikir sore sesuai sunnah adalah permata yang ditinggalkan Rasulullah ﷺ untuk umatnya. Ia adalah bekal, perisai, dan penenang. Di kala petang yang hening, saat dunia bersiap untuk beristirahat, lisan seorang mukmin justru sibuk membasahi bibirnya dengan asma Allah. Ia menutup harinya dengan kepasrahan total, menyerahkan segala urusannya kepada Sang Pengatur alam semesta, dan bersiap menyambut malam dengan hati yang tenteram di bawah naungan perlindungan-Nya. Semoga Allah ﷻ memudahkan kita semua untuk senantiasa mengamalkannya.

🏠 Kembali ke Homepage