Ilustrasi dzikir pagi dan petang sesuai sunnah.
Pendahuluan: Mengapa Dzikir Pagi Petang Begitu Penting?
Setiap hari adalah lembaran baru yang Allah Subhanahu wa Ta'ala berikan kepada kita. Bagaimana cara terbaik untuk memulai dan mengakhiri lembaran tersebut? Jawabannya terletak pada amalan yang dicintai Allah dan dicontohkan oleh Rasul-Nya, Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Salah satu amalan yang paling agung dan penuh berkah adalah dzikir pagi dan petang. Amalan ini bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan sebuah perisai, sumber ketenangan, dan kunci pembuka pintu-pintu kebaikan.
Dalam banyak kajiannya, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas seringkali menekankan pentingnya berpegang teguh pada amalan yang memiliki landasan dalil yang kuat dari Al-Qur'an dan As-Sunnah dengan pemahaman para Salafush Shalih. Dzikir pagi petang adalah salah satu contoh amalan yang memiliki dasar yang sangat kokoh. Ia adalah senjata seorang mukmin untuk menghadapi hiruk pikuk dunia, gangguan setan, dan segala marabahaya yang tampak maupun yang tidak tampak. Dengan berdzikir, seorang hamba mengikat hatinya kepada Sang Pencipta, mengakui kelemahan dirinya, dan memohon perlindungan serta pertolongan hanya kepada-Nya.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif untuk memahami dan mengamalkan dzikir pagi petang sesuai sunnah. Kita akan menelusuri keutamaannya, waktu pelaksanaannya, hingga bacaan-bacaan lengkap beserta faedah yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah agar kita dapat menjadikan amalan mulia ini sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita sehari-hari, sehingga kita senantiasa berada dalam penjagaan dan rahmat Allah Ta'ala.
Keutamaan Agung di Balik Dzikir Pagi dan Petang
Amalan dzikir pagi dan petang memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Keutamaannya tidak terhitung banyaknya, mencakup kebaikan di dunia dan di akhirat. Berikut adalah beberapa keutamaan agung yang dijanjikan bagi mereka yang istiqamah dalam mengamalkannya:
1. Perisai dan Benteng dari Segala Keburukan
Salah satu fungsi utama dari dzikir ini adalah sebagai perisai. Rasulullah ﷺ mengajarkan bacaan-bacaan yang secara spesifik memohon perlindungan Allah dari berbagai macam keburukan, baik dari gangguan jin dan setan, sihir, 'ain (pandangan mata hasad), hingga marabahaya fisik. Dengan mengamalkannya, seorang hamba seolah-olah membangun benteng kokoh di sekelilingnya yang tidak dapat ditembus oleh kejahatan makhluk.
2. Sumber Ketenangan Jiwa dan Kelapangan Hati
Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an, Surah Ar-Ra'd ayat 28, yang artinya, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." Dzikir adalah nutrisi bagi ruh. Di tengah tekanan hidup, kecemasan, dan kegelisahan, dzikir pagi petang menjadi oase yang menyejukkan hati, memberikan ketenangan, dan melapangkan dada.
3. Mendatangkan Ridha Allah di Hari Kiamat
Terdapat dzikir khusus yang jika dibaca dengan penuh keyakinan, Rasulullah ﷺ menjamin bahwa Allah akan meridhai hamba tersebut pada hari kiamat. Keridhaan Allah adalah puncak dari segala cita-cita seorang mukmin. Amalan yang terlihat ringan ini ternyata memiliki ganjaran yang luar biasa berat di timbangan amal.
4. Sebab Diampuninya Dosa-Dosa
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dosa adalah keniscayaan bagi setiap anak Adam. Dzikir pagi dan petang menjadi salah satu sarana efektif untuk menggugurkan dosa-dosa kecil yang kita lakukan. Beberapa bacaan dzikir secara eksplisit menyebutkan bahwa barangsiapa membacanya, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan.
5. Menjadi Sebab Masuk Surga
Puncak dari segala ganjaran adalah Surga. Salah satu bacaan dalam rangkaian dzikir pagi dan petang adalah Sayyidul Istighfar (raja dari segala permohonan ampun). Nabi ﷺ bersabda bahwa barangsiapa membacanya di pagi hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Begitu pula jika ia membacanya di petang hari. Ini menunjukkan betapa agungnya nilai amalan ini di sisi Allah.
Waktu Terbaik Pelaksanaan Dzikir
Para ulama menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan dzikir pagi dan petang memiliki rentang tertentu. Memahaminya membantu kita untuk melaksanakannya di waktu yang paling utama.
- Waktu Dzikir Pagi: Waktu yang paling utama adalah setelah shalat Shubuh hingga terbitnya matahari. Namun, para ulama memberikan kelonggaran waktunya hingga matahari meninggi (waktu Dhuha), atau bahkan hingga menjelang waktu Zhuhur jika seseorang terlupa atau memiliki udzur.
- Waktu Dzikir Petang: Waktu yang paling utama adalah setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari (masuk waktu Maghrib). Sebagian ulama juga memberikan kelonggaran waktunya hingga sepertiga malam pertama jika ada halangan.
Berusaha untuk membacanya di waktu utama tentu lebih baik, karena di sanalah keberkahan terbesar berada. Namun, Islam adalah agama yang mudah. Jika seseorang terlewat dari waktu utama karena ketiduran atau kesibukan yang tidak bisa ditinggalkan, ia tetap dianjurkan untuk membacanya segera setelah ia ingat.
Bacaan Lengkap Dzikir Pagi Sesuai Sunnah
Berikut adalah kumpulan bacaan dzikir pagi yang shahih, yang sering dibawakan dalam buku dan ceramah Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi, terjemahan, dan faedahnya.
1. Membaca Ayat Kursi
اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّmٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang Terus Menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."
Dibaca 1 kali.Faedah: Siapa yang membacanya ketika pagi, maka ia akan dilindungi dari (gangguan) jin hingga petang. Siapa yang membacanya ketika petang, maka ia akan dilindungi dari (gangguan) jin hingga pagi. (HR. Al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ. مَلِكِ النَّاسِۙ. اِلٰهِ النَّاسِۙ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Dialah Allah, Yang Maha Esa...'" (Al-Ikhlas)
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh...'" (Al-Falaq)
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia...'" (An-Naas)
Dibaca masing-masing 3 kali.Faedah: Siapa yang membacanya masing-masing tiga kali pada pagi dan petang hari, maka (bacaan) itu akan mencukupkannya dari segala sesuatu. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, An-Nasa'i, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani). Makna "mencukupkannya" adalah melindunginya dari segala keburukan.
3. Dzikir Pembuka Pagi
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal-hamdu lillaah, laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dahu, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba'dahu. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil qabri.
"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Dibaca 1 kali.Faedah: Dzikir ini adalah pengakuan total akan kekuasaan Allah di awal hari, sekaligus permohonan komprehensif untuk segala kebaikan dan perlindungan dari segala keburukan pada hari tersebut dan sesudahnya.
4. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bidzanbii faghfirlii fa-innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Dibaca 1 kali.Faedah: Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga. (HR. Bukhari).
5. Dzikir Keridhaan
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.
Radhiitu billaahi rabban, wa bil-islaami diinan, wa bi-muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyan.
"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."
Dibaca 3 kali.Faedah: Barangsiapa yang mengucapkannya sebanyak tiga kali di pagi dan petang hari, maka menjadi hak Allah untuk meridhoinya pada hari Kiamat. (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi. Hadits hasan).
6. Dzikir Permohonan Keselamatan
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ، اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ، اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِيْ وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ.
Allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fid dunyaa wal aakhirah. Allaahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fii diinii wa dunyaa-ya wa ahlii wa maalii. Allaahummastur 'auraatii wa aamin rau'aatii. Allaahummahfazh-nii min baini yadayya wa min khalfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaalii wa min fauqii, wa a'uudzu bi'azhamatika an ughtaala min tahtii.
"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutuplah aib-aibku dan tenangkanlah rasa takutku. Ya Allah, jagalah aku dari arah depanku, dari belakangku, dari kananku, dari kiriku, dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu dari terperosok dari bawahku."
Dibaca 1 kali.Faedah: Ini adalah doa yang sangat komprehensif yang tidak pernah ditinggalkan oleh Nabi ﷺ baik di pagi maupun petang hari. Doa ini mencakup permohonan keselamatan total dari segala arah dan dalam segala aspek kehidupan.
7. Dzikir Tauhid dengan Ganjaran Besar
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."
Dibaca 10 kali, atau 100 kali dalam sehari.Faedah: Barangsiapa membacanya 10 kali di pagi hari, akan dituliskan baginya 100 kebaikan, dihapuskan darinya 100 keburukan, ia mendapatkan pahala seperti memerdekakan seorang budak, dan ia akan dilindungi dari setan pada hari itu hingga petang. Dan barangsiapa membacanya 100 kali dalam sehari, pahalanya seperti memerdekakan 10 budak, ditulis 100 kebaikan, dihapus 100 keburukan, dan menjadi pelindung dari setan. (HR. Bukhari & Muslim).
8. Dzikir Pujian Sebanyak Makhluk-Nya
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ.
Subhaanallaahi wa bihamdih, 'adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih.
"Mahasuci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai keridhaan diri-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Nya."
Dibaca 3 kali di waktu pagi.Faedah: Dzikir ini diajarkan Nabi ﷺ kepada istri beliau, Juwairiyah bintu Al-Harits, yang berdzikir sangat lama. Nabi ﷺ memberitahukan bahwa empat kalimat ini jika ditimbang, pahalanya akan setara atau bahkan melebihi dzikir yang beliau lakukan sejak Shubuh hingga waktu Dhuha. Ini menunjukkan betapa beratnya timbangan pahala dzikir ini.
Bacaan Lengkap Dzikir Petang Sesuai Sunnah
Sebagian besar bacaan dzikir petang sama dengan dzikir pagi, hanya mengubah beberapa kata yang menunjukkan waktu. Berikut adalah perbedaannya dan tambahan dzikir khusus untuk petang.
1. Ayat Kursi & Surat Tiga Qul
Bacaan Ayat Kursi, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas dibaca sama seperti di waktu pagi dengan jumlah pengulangan dan faedah yang sama. Faedah perlindungannya berlaku dari petang hingga pagi berikutnya.
2. Dzikir Pembuka Petang
أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
Amsaynaa wa amsal mulku lillaah, wal-hamdu lillaah, laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzihil lailati wa khaira maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil lailati wa syarri maa ba'dahaa. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil qabri.
"Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Dibaca 1 kali.Perubahan: Kata "ash-bahnaa" (kami memasuki pagi) diganti menjadi "amsaynaa" (kami memasuki petang) dan "haadzal yaumi" (hari ini) diganti "haadzihil lailati" (malam ini).
3. Sayyidul Istighfar & Dzikir Keridhaan
Bacaan Sayyidul Istighfar dan dzikir "Radhiitu billaahi rabban..." dibaca sama persis seperti di waktu pagi. Faedahnya berlaku untuk malam tersebut hingga pagi datang.
4. Dzikir Perlindungan dari Kejahatan Makhluk
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
A'uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."
Dibaca 3 kali di waktu petang.Faedah: Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lalu mengucapkan dzikir ini, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya hingga ia beranjak dari tempat tersebut. (HR. Muslim). Dzikir ini sangat dianjurkan dibaca di waktu petang untuk perlindungan sepanjang malam.
5. Dzikir Agar Terhindar dari Bahaya Mendadak
بِسْمِ اللهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Bismillaahil-ladzii laa yadhurru ma'asmihii syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliim.
"Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun yang dapat memberi mudharat di bumi dan di langit. Dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dibaca 3 kali.Faedah: Barangsiapa membacanya tiga kali di pagi hari, ia tidak akan ditimpa musibah yang datang tiba-tiba hingga petang. Dan barangsiapa membacanya tiga kali di petang hari, ia tidak akan ditimpa musibah yang datang tiba-tiba hingga pagi. (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, disahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Tips Agar Istiqamah Mengamalkan Dzikir Pagi Petang
Mengetahui bacaan dan keutamaannya adalah langkah pertama. Tantangan selanjutnya adalah menjaganya agar menjadi rutinitas harian atau istiqamah. Berikut beberapa tips praktis:
- Pahami Maknanya: Jangan hanya membaca lafaznya. Luangkan waktu untuk merenungkan arti dari setiap kalimat dzikir. Semakin kita paham apa yang kita minta dan ucapkan, semakin khusyuk dan bersemangat kita untuk membacanya.
- Alokasikan Waktu Khusus: Jadikan dzikir pagi petang sebagai agenda wajib. Waktu terbaik adalah duduk sejenak setelah shalat Shubuh dan setelah shalat Ashar. Jangan menundanya, karena kesibukan seringkali membuat kita lupa.
- Mulai Bertahap: Jika terasa berat untuk membaca semuanya, mulailah dengan beberapa dzikir yang paling mudah dihafal dan paling agung faedahnya, seperti Ayat Kursi, tiga surat Qul, dan Sayyidul Istighfar. Seiring waktu, tambah bacaan lainnya.
- Gunakan Alat Bantu: Manfaatkan buku saku dzikir, aplikasi di ponsel, atau cetak lembaran dzikir dan letakkan di tempat yang mudah terlihat. Ini sangat membantu di awal-awal membiasakan diri.
- Ingat Selalu Keutamaannya: Ketika rasa malas datang, ingatlah janji-janji Allah dan Rasul-Nya. Ingatlah perlindungan, ampunan, ketenangan, dan surga yang dijanjikan. Motivasi terbesar adalah ganjaran yang menanti.
- Berdoa Memohon Pertolongan Allah: Mintalah kepada Allah agar dimudahkan untuk senantiasa berdzikir kepada-Nya. Tanpa pertolongan Allah, kita tidak akan mampu melakukan amalan apapun.
Kesimpulan: Jadikan Dzikir Sebagai Nafas Kehidupan
Dzikir pagi petang yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ adalah harta karun yang tak ternilai harganya. Ia adalah paket lengkap yang berisi tauhid, pujian, permohonan ampun, permintaan perlindungan, dan penyerahan diri secara total kepada Allah. Mengamalkannya secara rutin, sebagaimana yang selalu ditekankan oleh para ulama seperti Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, adalah wujud nyata dari upaya seorang hamba untuk senantiasa terhubung dengan Rabb-nya.
Mari kita jadikan amalan mulia ini sebagai pakaian kita, sebagai perisai kita, dan sebagai penyejuk hati kita di setiap awal dan akhir hari. Semoga Allah Ta'ala memberikan kita taufik dan keistiqamahan untuk senantiasa membasahi lisan kita dengan dzikir kepada-Nya, hingga kita bertemu dengan-Nya dalam keadaan Dia ridha kepada kita.