Ilustrasi matahari terbit dan terbenam sebagai simbol dzikir pagi dan petang

Meraih Berkah di Dua Ujung Hari: Panduan Dzikir Pagi dan Petang

Setiap hari adalah lembaran baru, sebuah anugerah yang Allah SWT berikan kepada hamba-Nya. Dua waktu krusial yang menandai pergantian lembaran tersebut adalah pagi dan petang. Pagi adalah gerbang untuk memulai aktivitas, sementara petang adalah penutup dari segala usaha yang telah dilakukan. Islam mengajarkan umatnya untuk membingkai dua waktu istimewa ini dengan amalan yang mulia, yaitu dzikir pagi dan petang. Amalan ini bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan sebuah perisai spiritual, sumber ketenangan jiwa, dan jembatan untuk meraih ridha ilahi.

Dzikir pagi dan petang, atau yang dikenal sebagai Al-Ma'tsurat, merupakan kumpulan doa dan wirid yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW. Beliau senantiasa mengamalkannya dan menganjurkannya kepada para sahabat. Ini adalah bukti betapa besar keutamaan dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Dengan berdzikir, seorang hamba mengawali harinya dengan mengingat Sang Pencipta, memohon perlindungan, meminta keberkahan, dan menyerahkan segala urusannya kepada-Nya. Begitu pula saat petang tiba, ia menutup harinya dengan rasa syukur, memohon ampunan, dan mencari perlindungan dari kegelapan malam. Artikel ini akan menjadi panduan mendalam untuk memahami, menghayati, dan mengamalkan dzikir pagi dan petang sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan seorang muslim.

Mengapa Dzikir Pagi Petang Begitu Istimewa?

Keistimewaan dzikir pagi dan petang terletak pada fondasinya yang kuat dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah, serta manfaat luar biasa yang dijanjikan bagi para pengamalnya. Ini adalah amalan yang ringan di lisan namun berat di timbangan amal.

1. Perintah Langsung dari Allah SWT

Al-Qur'an secara eksplisit memerintahkan hamba-Nya untuk senantiasa berdzikir, khususnya pada waktu pagi dan petang. Allah berfirman:

"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41-42)

Ayat ini menjadi landasan utama betapa pentingnya amalan ini. Ketika Allah sendiri yang memerintahkan, maka di dalamnya terkandung kebaikan dan kemaslahatan yang tak terhingga bagi manusia. Mengamalkannya adalah bentuk ketaatan dan kepatuhan yang akan mendatangkan cinta dari-Nya.

2. Benteng Perlindungan yang Kokoh

Hidup di dunia ini penuh dengan ujian dan potensi bahaya, baik yang terlihat maupun yang tak kasat mata. Dzikir pagi dan petang berfungsi sebagai benteng atau perisai spiritual yang melindungi seorang hamba dari segala macam keburukan. Ia menjadi tameng dari gangguan setan, sihir, 'ain (pandangan mata jahat), hingga marabahaya fisik. Dengan lafaz-lafaz yang diajarkan Rasulullah SAW, kita memohon penjagaan total kepada Allah, Dzat yang Maha Melindungi dan Maha Perkasa. Membacanya dengan penuh keyakinan akan menciptakan rasa aman dan tenang, karena kita tahu bahwa kita berada dalam penjagaan terbaik.

3. Kunci Ketenangan Hati dan Jiwa

Di tengah hiruk pikuk kehidupan modern yang seringkali memicu stres, kecemasan, dan kegelisahan, dzikir adalah oase penyejuk jiwa. Allah SWT menegaskan dalam firman-Nya:

"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28)

Memulai dan mengakhiri hari dengan lantunan asma Allah, permohonan ampun, dan pujian kepada-Nya akan melapangkan dada dan menenangkan pikiran. Getaran spiritual dari setiap kalimat dzikir mampu meredam gejolak emosi negatif, menggantikannya dengan kedamaian dan kepasrahan kepada takdir-Nya.

4. Pembuka Pintu Rezeki dan Keberkahan

Salah satu doa dalam rangkaian dzikir pagi adalah permohonan untuk dianugerahi ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik (halal), dan amal yang diterima. Ini menunjukkan korelasi erat antara dzikir dengan keberkahan dalam hidup. Dengan mengawali hari memohon kepada Sang Maha Pemberi Rezeki, kita membuka pintu-pintu kemudahan dari arah yang tak terduga. Keberkahan bukan hanya tentang kuantitas, tetapi juga kualitas. Rezeki yang berkah adalah rezeki yang cukup, menenangkan, dan membawa kebaikan dunia akhirat.

5. Penggugur Dosa dan Pemberat Timbangan Amal

Sebagai manusia, kita tak luput dari kesalahan dan dosa, baik yang disengaja maupun tidak. Dzikir pagi dan petang mengandung banyak kalimat istighfar (mohon ampun) dan tasbih (menyucikan Allah) yang memiliki fadhilah sebagai penggugur dosa-dosa kecil. Amalan tasbih "Subhanallahi wa bihamdih" sebanyak seratus kali di pagi dan petang, misalnya, dijanjikan akan menghapus kesalahan meskipun sebanyak buih di lautan. Setiap kalimat dzikir yang diucapkan dengan ikhlas akan menjadi pemberat timbangan kebaikan kita di hari perhitungan kelak.

Waktu Terbaik Pelaksanaan Dzikir

Para ulama menjelaskan bahwa waktu pelaksanaan dzikir pagi dan petang cukup fleksibel. Waktu utama untuk Dzikir Pagi adalah setelah shalat Subuh hingga matahari terbit. Namun, jika terlewat, masih bisa dikerjakan hingga matahari tergelincir (waktu Dhuha berakhir). Sementara itu, waktu utama untuk Dzikir Petang adalah setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam. Jika terlewat, masih bisa dikerjakan hingga pertengahan malam. Fleksibilitas ini merupakan rahmat dari Allah agar hamba-Nya tidak merasa terbebani dan tetap bisa istiqamah dalam mengamalkannya.

Bacaan Lengkap Dzikir Pagi

Berikut adalah kumpulan bacaan dzikir di waktu pagi, sesuai dengan tuntunan sunnah Rasulullah SAW. Bacalah dengan perlahan, hadirkan hati, dan resapi setiap maknanya.

1. Membaca Ayat Kursi

Dibaca 1 kali

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)

Makna dan Keutamaan: Ayat Kursi disebut sebagai ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Membacanya di pagi hari akan memberikan perlindungan dari Allah hingga petang tiba. Ayat ini merangkum esensi tauhid dan sifat-sifat keagungan Allah dengan begitu sempurna. Di dalamnya terkandung penegasan bahwa hanya Allah yang hidup kekal (Al-Hayyu) dan terus-menerus mengurus makhluk-Nya (Al-Qayyum). Kekuasaan-Nya mutlak, meliputi langit dan bumi, dan ilmu-Nya tak terbatas. Dengan merenungi ayat ini, hati kita akan dipenuhi rasa takjub dan pengagungan kepada Allah, sekaligus merasa aman karena berada dalam penjagaan Dzat yang Maha Kuat dan tidak pernah lalai.

2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas

Dibaca masing-masing 3 kali

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾

Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Surat Al-Falaq

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾

Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Surat An-Nas

قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾

Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.

"Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."

Makna dan Keutamaan: Tiga surat ini dikenal sebagai "Al-Mu'awwidzat" atau surat-surat perlindungan. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membacanya tiga kali di waktu pagi dan petang, maka itu akan mencukupinya dari segala sesuatu. Surat Al-Ikhlas meneguhkan pondasi tauhid kita, Al-Falaq memohon perlindungan dari kejahatan eksternal (makhluk, kegelapan malam, sihir, hasad), dan An-Nas memohon perlindungan dari kejahatan internal (bisikan setan dalam hati). Kombinasi ketiganya adalah perisai lengkap yang menjaga iman dan diri seorang hamba.

3. Doa Memulai Hari

Dibaca 1 kali

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dah, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba'dah. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qabri.

"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."

Makna dan Keutamaan: Doa ini adalah sebuah deklarasi tauhid dan kepasrahan total di awal hari. Kita mengakui bahwa kita dan seluruh alam semesta memasuki pagi atas kehendak Allah, dan segala kekuasaan mutlak milik-Nya. Kemudian, kita merangkum permohonan yang sangat komprehensif: meminta semua kebaikan yang ada pada hari itu dan berlindung dari semua keburukannya. Doa ini juga mengajarkan kita untuk berlindung dari penyakit hati dan fisik seperti kemalasan, serta dari kepikunan yang buruk di masa tua. Puncaknya, kita memohon perlindungan dari azab terberat, yaitu siksa kubur dan neraka. Ini adalah doa yang menetapkan orientasi hidup kita sejak pagi hari, yaitu untuk mencari kebaikan dunia dan akhirat.

4. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)

Dibaca 1 kali

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bidzanbii faghfirlii fa-innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu dengan segenap kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

Makna dan Keutamaan: Rasulullah SAW menjuluki doa ini sebagai "Sayyidul Istighfar" atau rajanya istighfar karena kandungan maknanya yang sangat dalam. Doa ini adalah puncak pengakuan seorang hamba akan statusnya di hadapan Allah. Dimulai dengan pengakuan rububiyah dan uluhiyah Allah, pengakuan diri sebagai makhluk dan hamba, serta komitmen untuk setia pada perjanjian dengan-Nya. Kemudian, kita mengakui dua hal secara bersamaan: mengakui limpahan nikmat Allah yang tak terhitung dan mengakui dosa-dosa kita yang juga banyak. Posisi inilah yang paling layak untuk memohon ampunan. Keutamaannya sangat besar, barangsiapa membacanya dengan yakin di pagi hari lalu ia meninggal pada hari itu, maka ia termasuk penghuni surga.

5. Doa Memohon 'Afiyat (Kesehatan dan Keselamatan)

Dibaca 3 kali

اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma 'aafinii fii badanii, allahumma 'aafinii fii sam'ii, allahumma 'aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

"Ya Allah, berikanlah aku 'afiyat pada badanku. Ya Allah, berikanlah aku 'afiyat pada pendengaranku. Ya Allah, berikanlah aku 'afiyat pada penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."

Makna dan Keutamaan: Kata 'Afiyat memiliki makna yang sangat luas, mencakup keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan dari segala hal yang buruk, baik di dunia maupun di akhirat. Dalam doa ini, kita secara spesifik memohon kesehatan pada tiga organ vital: badan (fisik secara keseluruhan), pendengaran, dan penglihatan. Ketiganya adalah nikmat besar yang memungkinkan kita untuk beribadah dan beraktivitas. Setelah memohon nikmat duniawi, doa ini langsung beralih ke permohonan perlindungan dari bencana terbesar: kekufuran (hilangnya iman) dan kefakiran yang bisa mendekatkan pada kekufuran, serta siksa kubur. Ini adalah permohonan paket lengkap untuk keselamatan dunia dan akhirat.

6. Doa Penjagaan Diri, Keluarga, dan Harta

Dibaca 1 kali

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِينِي وَدُنْيَايَ وَأَهْلِي وَمَالِي، اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِي وَآمِنْ رَوْعَاتِي، اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ وَمِنْ خَلْفِي وَعَنْ يَمِينِي وَعَنْ شِمَالِي وَمِنْ فَوْقِي وَأَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fid dunyaa wal aakhirah. Allahumma innii as-alukal 'afwa wal 'aafiyah fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummastur 'auraatii wa aamin rau'aatii. Allahummahfazhnii min baini yadayya wa min khalfii wa 'an yamiinii wa 'an syimaalii wa min fauqii wa a'uudzu bi 'azhamatika an ughtaala min tahtii.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan 'afiyat di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ampunan dan 'afiyat pada agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari arah depan, belakang, kanan, kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu agar aku tidak disambar dari bawahku."

Makna dan Keutamaan: Ini adalah doa perlindungan yang sangat menyeluruh. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan doa ini di pagi dan petang hari. Pertama, kita memohon 'afwa (ampunan) dan 'afiyat (keselamatan) secara umum untuk urusan dunia dan akhirat. Kemudian dirinci, memohon keselamatan untuk empat pilar kehidupan: agama (agar tidak menyimpang), dunia (urusan pekerjaan dan sosial), keluarga, dan harta. Selanjutnya, kita memohon agar aib-aib kita ditutupi dan hati kita ditenangkan dari ketakutan. Puncaknya adalah permohonan penjagaan dari enam arah: depan, belakang, kanan, kiri, atas, dan bawah. Ini artinya kita memohon perlindungan total dari segala penjuru, tidak menyisakan celah sedikitpun bagi keburukan untuk menimpa kita. Permohonan ini menunjukkan betapa lemahnya kita dan betapa mutlaknya kebutuhan kita akan penjagaan Allah.

7. Doa Perlindungan dari Kejahatan Diri dan Setan

Dibaca 1 kali

اَللَّهُمَّ عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، رَبَّ كُلِّ شَيْءٍ وَمَلِيْكَهُ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ نَفْسِيْ، وَمِنْ شَرِّ الشَّيْطَانِ وَشِرْكِهِ، وَأَنْ أَقْتَرِفَ عَلَى نَفْسِيْ سُوْءًا أَوْ أَجُرَّهُ إِلَى مُسْلِمٍ

Allahumma 'aalimal ghaibi wasy syahaadah, faathiras samaawaati wal ardh, rabba kulli syai'in wa maliikah, asyhadu an laa ilaaha illaa anta, a'uudzu bika min syarri nafsii, wa min syarrisy syaythaani wa syirkihi, wa an aqtarifa 'alaa nafsii suu-an au ajurrahu ilaa muslim.

"Ya Allah, Yang Maha Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Pencipta langit dan bumi, Tuhan segala sesuatu dan Yang Merajainya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan diriku, dari kejahatan setan dan perangkap syiriknya, dan dari berbuat kejelekan terhadap diriku atau menyebabkannya menimpa seorang muslim."

Makna dan Keutamaan: Doa ini diawali dengan pengagungan terhadap sifat-sifat Allah yang agung, yang menunjukkan bahwa hanya Dia yang layak dimintai pertolongan. Inti dari doa ini adalah memohon perlindungan dari dua sumber kejahatan utama: kejahatan dari dalam diri (hawa nafsu) dan kejahatan dari luar (setan). Ini adalah sebuah kesadaran bahwa terkadang musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Kita juga berlindung dari jerat terbesar setan, yaitu syirik. Bagian akhir doa ini sangat mulia, yaitu memohon agar kita tidak hanya terhindar dari berbuat buruk pada diri sendiri, tetapi juga menjadi penyebab keburukan bagi orang lain. Ini mencerminkan kepedulian sosial seorang muslim.

8. Doa Agar Terhindar dari Bahaya

Dibaca 3 kali

بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Bismillahilladzii laa yadhurru ma'asmihii syai'un fil ardhi wa laa fis samaa'i wa huwas samii'ul 'aliim.

"Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan di langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Makna dan Keutamaan: Ini adalah doa perlindungan yang sangat singkat namun penuh kekuatan. Dengan menyebut nama Allah, kita meyakini bahwa tidak ada satupun makhluk, baik di bumi (seperti binatang berbisa, orang jahat, penyakit) maupun di langit (seperti bencana), yang dapat mendatangkan mudharat tanpa izin-Nya. Keutamaannya, barangsiapa membacanya tiga kali di pagi hari, maka ia tidak akan ditimpa musibah yang datang tiba-tiba hingga petang. Ini menanamkan keyakinan dan tawakal yang kuat bahwa segala kekuatan berada di tangan Allah.

9. Doa Keridhaan Kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad

Dibaca 3 kali

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.

"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."

Makna dan Keutamaan: Kalimat ini adalah ikrar dan penegasan kembali pondasi keimanan kita. Mengucapkan "aku ridha" berarti kita menerima dengan sepenuh hati, tanpa keraguan, dan dengan rasa cinta. Kita ridha Allah sebagai satu-satunya Rabb yang mengatur hidup kita, ridha Islam sebagai satu-satunya jalan hidup yang benar, dan ridha Muhammad SAW sebagai satu-satunya teladan dan pembawa risalah. Keutamaannya, barangsiapa yang mengucapkannya tiga kali di pagi hari, maka menjadi hak bagi Allah untuk meridhai-nya pada hari kiamat. Ridha Allah adalah puncak pencapaian seorang hamba.

10. Doa Memohon Pertolongan dengan Sifat Allah

Dibaca 1 kali

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ، وَلَا تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ

Yaa Hayyu yaa Qayyuum, birahmatika astaghiits, ashlih lii sya'nii kullahu, wa laa takilnii ilaa nafsii tharfata 'ain.

"Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri (tidak butuh segala sesuatu), dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata."

Makna dan Keutamaan: Doa ini adalah puncak dari pengakuan kelemahan diri dan permohonan pertolongan total kepada Allah. Kita bertawassul (menggunakan perantara) dengan dua nama Allah yang agung, Al-Hayyu (Maha Hidup) dan Al-Qayyum (Maha Mandiri), serta dengan sifat rahmat-Nya. Permohonannya mencakup "perbaikan segala urusan", artinya kita meminta Allah untuk campur tangan dalam setiap aspek kehidupan kita, baik urusan dunia maupun akhirat. Puncaknya adalah permohonan agar tidak diserahkan kepada diri sendiri walau sedetikpun. Ini adalah kesadaran bahwa tanpa pertolongan Allah, kita pasti akan celaka, karena hawa nafsu akan selalu menjerumuskan.

11. Dzikir Tasbih dan Tahmid yang Penuh Berkah

Dibaca 3 kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih, 'adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih.

"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, sejauh keridhaan-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya."

Makna dan Keutamaan: Ini adalah cara bertasbih yang diajarkan Rasulullah SAW yang nilainya sangat luar biasa. Alih-alih menghitung satu per satu, kita mengucapkan tasbih dengan perumpamaan yang tak terhingga. "Sebanyak jumlah makhluk-Nya" mencakup manusia, jin, hewan, tumbuhan, malaikat, dan semua ciptaan yang kita tidak ketahui. "Sejauh keridhaan-Nya" adalah pujian yang tak terbatas hingga Allah ridha. "Seberat timbangan 'Arsy-Nya" menggunakan perumpamaan makhluk Allah yang paling besar dan agung. "Sebanyak tinta kalimat-Nya" adalah perumpamaan dari ilmu dan firman Allah yang tidak akan pernah habis. Dzikir ini sangat ringkas namun pahalanya melimpah ruah.

12. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Baik

Dibaca 1 kali (setelah shalat Subuh)

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا

Allahumma innii as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.

"Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."

Makna dan Keutamaan: Doa yang dibaca setelah salam shalat Subuh ini adalah "roadmap" seorang muslim untuk menjalani harinya. Tiga permohonan ini saling berkaitan. Kita memulai dengan meminta "ilmu yang bermanfaat", karena ilmu adalah pondasi amal. Tanpa ilmu yang benar, amal bisa menjadi sia-sia. Kemudian, kita memohon "rezeki yang baik (thayyib)", yang berarti rezeki yang halal dan berkah. Rezeki ini akan menopang fisik kita untuk bisa berilmu dan beramal. Terakhir, kita memohon "amal yang diterima", karena inilah tujuan akhir dari ilmu dan rezeki yang kita dapatkan. Sebuah doa yang ringkas namun mencakup tiga pilar kesuksesan dunia dan akhirat.

13. Dzikir Tahlil

Dibaca 10 kali, atau 100 kali

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Makna dan Keutamaan: Ini adalah kalimat tauhid, kalimat terbaik yang pernah diucapkan. Keutamaannya sangat banyak. Membacanya 10 kali di pagi hari akan dicatat baginya 10 kebaikan, dihapus 10 keburukan, diangkat 10 derajat, setara dengan memerdekakan 10 budak, dan dilindungi dari setan hingga petang. Jika dibaca 100 kali dalam sehari, pahalanya setara memerdekakan 10 budak, dicatat 100 kebaikan, dihapus 100 kesalahan, dan menjadi perisai dari setan sepanjang hari, serta tidak ada yang bisa mengalahkannya di hari kiamat kecuali orang yang beramal lebih banyak. Ini adalah dzikir yang sangat agung.

14. Dzikir Tasbih

Dibaca 100 kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanallaahi wa bihamdih.

"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."

Makna dan Keutamaan: Sebuah kalimat yang ringan di lisan, dicintai oleh Ar-Rahman (Allah Yang Maha Pengasih), dan berat di timbangan amal. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa mengucapkannya 100 kali di pagi hari dan 100 kali di petang hari, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan. Ini adalah amalan yang sangat mudah untuk dikerjakan, namun memiliki dampak yang luar biasa besar untuk menghapus dosa dan menambah pundi-pundi pahala.

Bacaan Lengkap Dzikir Petang

Waktu petang adalah saat kita menutup lembaran hari. Alangkah indahnya jika penutupan itu dihiasi dengan mengingat Allah, bersyukur atas nikmat-Nya, dan memohon perlindungan untuk malam yang akan datang. Bacaan dzikir petang sebagian besar sama dengan dzikir pagi, hanya mengubah beberapa lafaz.

Catatan: Untuk bacaan Ayat Kursi, Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Sayyidul Istighfar, dan dzikir lainnya yang tidak spesifik menyebut kata "pagi" (أَصْبَحْنَا), bacaannya tetap sama persis seperti dzikir pagi.

Berikut adalah dzikir yang lafaznya disesuaikan untuk waktu petang:

1. Doa Memasuki Waktu Petang

Dibaca 1 kali

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Amsaynaa wa amsal mulku lillaah, wal hamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzihil laylati wa khaira maa ba'dahaa, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzihil laylati wa syarri maa ba'dahaa. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qabri.

"Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."

Makna dan Keutamaan: Serupa dengan doa di pagi hari, doa ini adalah bentuk refleksi dan kepasrahan di penghujung hari. Kata "Ash-bahnaa" (kami memasuki pagi) diganti dengan "Amsaynaa" (kami memasuki petang). Permohonan kebaikan dan perlindungan juga disesuaikan untuk "malam ini dan sesudahnya". Ini adalah cara kita menyerahkan hasil usaha seharian kepada Allah dan memohon penjagaan-Nya untuk melewati malam dengan aman dan penuh berkah, serta terhindar dari segala keburukan yang mungkin terjadi dalam kegelapan.

2. Doa Syukur dan Penyerahan Diri di Petang Hari

Dibaca 1 kali

اَللَّهُمَّ بِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ الْمَصِيْرُ

Allahumma bika amsaynaa, wa bika ash-bahnaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikal mashiir.

"Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu-lah tempat kembali (bagi semua makhluk)."

Makna dan Keutamaan: Doa ini merupakan pengakuan total bahwa seluruh siklus kehidupan kita berada dalam genggaman kekuasaan Allah. Kita bisa mencapai waktu petang karena izin-Nya, kita hidup karena kehendak-Nya, dan kita akan mati atas takdir-Nya. Dengan mengucapkan ini, kita menanamkan kesadaran bahwa hidup ini hanyalah sementara dan tujuan akhir kita adalah kembali kepada-Nya. Ini membantu kita untuk senantiasa mawas diri dan mempersiapkan bekal untuk hari kepulangan.

3. Ikrar Syukur di Petang Hari

Dibaca 1 kali

اللَّهُمَّ مَا أَمْسَى بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Allahumma maa amsaa bii min ni'matin au bi-ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika lak, falakal hamdu wa lakasy syukr.

"Ya Allah, nikmat apapun yang aku atau salah seorang dari makhluk-Mu dapatkan di sore ini, maka itu semua adalah dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur."

Makna dan Keutamaan: Ini adalah dzikir syukur yang sangat agung. Kita mengakui bahwa setiap nikmat, sekecil apapun itu—napas yang masih berhembus, kesehatan, makanan, keamanan—yang kita rasakan hingga sore hari, semuanya murni berasal dari Allah. Bukan karena kepintaran atau kekuatan kita. Keutamaannya, barangsiapa yang membacanya di waktu petang, maka ia telah menunaikan syukurnya untuk malam itu. Ini adalah cara sederhana untuk menjadi hamba yang pandai bersyukur.

4. Perlindungan dari Kejahatan Makhluk di Malam Hari

Dibaca 3 kali

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

A'uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq.

"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."

Makna dan Keutamaan: Doa ini sangat dianjurkan dibaca saat memasuki waktu malam atau saat singgah di suatu tempat. "Kalimat-kalimat Allah yang sempurna" bisa merujuk pada Al-Qur'an atau sifat-sifat-Nya yang mulia. Dengan berlindung kepada-Nya, kita memohon penjagaan dari segala bentuk kejahatan makhluk, baik itu manusia, jin, maupun hewan berbahaya yang mungkin aktif di malam hari. Rasulullah SAW menjamin bahwa siapa yang membacanya tiga kali di waktu petang, maka ia tidak akan diganggu oleh sengatan binatang berbisa pada malam itu.

Kunci Istiqamah dalam Berdzikir

Mengetahui bacaan dan keutamaannya adalah langkah awal. Tantangan sesungguhnya adalah menjadikannya sebagai kebiasaan yang rutin (istiqamah). Berikut beberapa tips untuk membantu kita konsisten dalam mengamalkan dzikir pagi dan petang:

🏠 Kembali ke Homepage