Panduan Bacaan Sholat Lengkap: Latin, Arab, dan Terjemahannya

Ilustrasi orang sedang sujud dalam sholat Sebuah siluet sederhana menggambarkan seseorang sedang melakukan gerakan sujud di atas sajadah.

Sholat adalah tiang agama dan merupakan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Memahami setiap bacaan dalam sholat adalah kunci untuk mencapai kekhusyukan (khusyuk), yaitu kondisi di mana hati dan pikiran sepenuhnya terfokus kepada Allah SWT. Artikel ini menyajikan panduan lengkap bacaan sholat dalam tulisan latin, disertai tulisan Arab asli, terjemahan bahasa Indonesia, serta penjelasan makna yang terkandung di dalamnya. Panduan ini ditujukan untuk membantu siapa saja yang sedang belajar atau ingin memperdalam pemahaman tentang bacaan sholat.

Pentingnya Niat dalam Sholat

Niat adalah fondasi dari setiap ibadah. Ia adalah kehendak hati untuk melakukan suatu perbuatan semata-mata karena Allah SWT. Niat tidak selalu harus diucapkan (talaffuzh), namun melafalkannya dapat membantu memantapkan hati. Niat sholat fardhu disesuaikan dengan waktu sholat yang akan dikerjakan.

1. Niat Sholat Subuh (2 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Dzuhur (4 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Ashar (4 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

4. Niat Sholat Maghrib (3 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

5. Niat Sholat Isya (4 Rakaat)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Jika sholat dilakukan secara berjamaah, tambahkan kata "ma'muuman" (sebagai makmum) atau "imaaman" (sebagai imam) sebelum "lillaahi ta'aalaa".

Urutan Gerakan dan Bacaan Sholat

Berikut adalah urutan lengkap gerakan sholat beserta bacaannya, mulai dari Takbiratul Ihram hingga Salam.

1. Takbiratul Ihram

Gerakan ini menandai dimulainya sholat. Dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan takbir.

ٱللَّٰهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

Penjelasan Makna: Ucapan "Allahu Akbar" adalah sebuah pengakuan mutlak akan kebesaran Allah. Dengan mengucapkannya, kita seolah-olah meninggalkan semua urusan duniawi di belakang kita. Kita mengakui bahwa tidak ada yang lebih besar, lebih penting, dan lebih agung daripada Allah. Ini adalah gerbang masuk ke dalam dialog spiritual dengan Sang Pencipta, di mana kita menanggalkan kesombongan dan ego untuk menghadap-Nya dengan penuh kerendahan hati.

2. Doa Iftitah

Doa Iftitah dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Surat Al-Fatihah pada rakaat pertama. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan, dan semuanya baik untuk diamalkan. Berikut adalah salah satu yang paling umum:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ. إِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ.

Allahu akbar kabiiro, walhamdulillaahi katsiiro, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiilaa. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

Penjelasan Makna: Doa ini adalah pernyataan komitmen dan deklarasi tauhid yang total. Kita memulai dengan memuji kebesaran Allah, kemudian menegaskan bahwa seluruh aspek kehidupan kita—sholat, ibadah, hidup, hingga mati—semuanya dipersembahkan hanya untuk Allah. Ini adalah pengingat di awal sholat bahwa tujuan hidup seorang Muslim adalah pengabdian penuh kepada Sang Khalik, bebas dari segala bentuk kemusyrikan.

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca di setiap rakaat. Sholat tidak sah tanpa membacanya. Surat ini disebut juga "Ummul Kitab" atau induk dari Al-Qur'an karena merangkum seluruh pesan pokok kitab suci.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahir rahmaanir rahiim.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.

Artinya: "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ar-rahmaanir rahiim.

Artinya: "Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Maaliki yaumid diin.

Artinya: "Pemilik hari pembalasan."

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.

Artinya: "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

Ihdinash shiraathal mustaqiim.

Artinya: "Tunjukilah kami jalan yang lurus."

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

Artinya: "(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Penjelasan Makna Al-Fatihah: Surat ini adalah sebuah dialog. Dimulai dengan pujian kepada Allah (ayat 1-4), kemudian beralih menjadi ikrar dan permohonan hamba (ayat 5-7). Kita memuji Allah sebagai Pencipta, Pengasih, Penyayang, dan Raja Hari Kiamat. Lalu, kita membuat komitmen paling fundamental: "Hanya kepada-Mu kami menyembah, dan hanya kepada-Mu kami meminta tolong." Ini adalah inti dari tauhid. Setelah itu, kita mengajukan permohonan terpenting dalam hidup: petunjuk ke jalan yang lurus, yaitu jalan para nabi dan orang-orang saleh, dan memohon perlindungan dari jalan kesesatan.

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan mengucapkan "Aamiin", yang berarti "Kabulkanlah, ya Allah."

4. Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Berikut beberapa contoh surat pendek yang sering dibaca.

Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Surat Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ

Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

Surat An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ. مَلِكِ النَّاسِۙ. اِلٰهِ النَّاسِۙ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.

Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

5. Ruku'

Gerakan membungkuk dengan punggung lurus, di mana kedua telapak tangan memegang lutut. Gerakan ini adalah simbol ketundukan dan pengagungan.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih. (Dibaca 3x)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Penjelasan Makna: Dalam posisi membungkuk, kita mengakui keagungan Allah. Kata "'Adzim" (Maha Agung) sangat sesuai dengan posisi ini, di mana kita merendahkan diri serendah-rendahnya secara fisik sambil meninggikan Allah dengan lisan kita. Ini adalah pengakuan bahwa segala kebesaran hanya milik-Nya, sementara kita hanyalah hamba yang tunduk.

6. I'tidal

Bangkit dari ruku' dan berdiri tegak dengan mengangkat kedua tangan.

Saat bangkit, membaca:

سَمِعَ اللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

Artinya: "Allah mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Penjelasan Makna: I'tidal adalah jembatan antara ketundukan (ruku') dan kerendahan tertinggi (sujud). Bacaan "Sami'allaahu liman hamidah" adalah keyakinan bahwa pujian kita tidak sia-sia; Allah Maha Mendengar. Kemudian kita membalasnya dengan "Rabbanaa lakal hamdu", sebuah penegasan bahwa segala puji memang hanya milik-Nya, pujian yang tak terbatas seluas langit dan bumi. Ini adalah momen syukur dan pengakuan atas nikmat-Nya.

7. Sujud

Menurunkan badan ke lantai dengan tujuh anggota badan menyentuh tanah: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Ini adalah posisi paling rendah seorang hamba, yang melambangkan puncak kepasrahan dan kedekatan dengan Allah.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih. (Dibaca 3x)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Penjelasan Makna: Di posisi fisik yang paling rendah, kita justru mengucapkan pujian kepada Allah dengan sifat-Nya yang paling tinggi, "Al-A'laa" (Maha Tinggi). Ini adalah paradoks yang indah. Semakin kita merendahkan diri di hadapan-Nya, semakin kita mengakui ketinggian-Nya, dan semakin dekat pula kita dengan-Nya. Rasulullah SAW bersabda bahwa saat terdekat seorang hamba dengan Tuhannya adalah ketika ia sujud, maka dianjurkan memperbanyak doa pada saat itu.

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud pertama untuk duduk sejenak (duduk iftirasy) sebelum melakukan sujud kedua.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Penjelasan Makna: Bacaan ini adalah doa yang sangat komprehensif, mencakup seluruh aspek kebutuhan manusia baik di dunia maupun di akhirat. Kita memohon ampunan (maghfirah), kasih sayang (rahmat), perbaikan atas segala kekurangan (jabr), peninggian derajat (raf'), rezeki (rizq), petunjuk (hidayah), kesehatan (afiyah), dan pemaafan ('afw). Ini adalah momen introspeksi dan permohonan total kepada Allah atas segala hajat kita.

Setelah membaca doa ini, lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama. Selesailah rakaat pertama.

9. Tasyahud (Tahiyat) Awal

Dibaca pada rakaat kedua dalam sholat yang memiliki lebih dari dua rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya). Posisi duduknya adalah iftirasy (kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan).

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِىُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ.

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu al laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Penjelasan Makna: Tasyahud adalah dialog agung yang konon terjadi saat peristiwa Mi'raj. Ia berisi penghormatan kepada Allah, salam kepada Nabi Muhammad SAW, salam untuk diri kita dan seluruh hamba yang saleh, dan diakhiri dengan dua kalimat syahadat. Ini adalah penegasan kembali pilar keimanan di tengah-tengah sholat.

10. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Dibaca pada rakaat terakhir setiap sholat. Posisi duduknya adalah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaannya sama dengan Tasyahud Awal, namun dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.

...اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.

...Allaahumma shalli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa shallaita 'alaa ibraahiim, wa 'alaa aali ibraahiim, innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarakta 'alaa ibraahiim, wa 'alaa aali ibraahiim, innaka hamiidum majiid.

Artinya: "...Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Penjelasan Makna Shalawat Ibrahimiyah: Shalawat ini adalah bentuk pujian dan permohonan tertinggi kita untuk Nabi Muhammad SAW. Kita memohon kepada Allah agar melimpahkan rahmat dan keberkahan kepada beliau, sebagaimana telah dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Ini adalah pengakuan atas jasa dan kedudukan mulia para nabi dalam menyampaikan risalah tauhid.

Setelah itu, disunnahkan membaca doa perlindungan sebelum salam:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ.

Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannam, wa min 'adzaabil qabri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

11. Salam

Gerakan terakhir dalam sholat, yaitu menoleh ke kanan dan ke kiri sambil mengucapkan salam.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah untukmu."

Penjelasan Makna: Salam adalah penutup sholat yang penuh makna. Setelah menyelesaikan dialog spiritual dengan Allah, kita kembali ke realitas sosial dengan menebarkan doa keselamatan dan rahmat kepada orang-orang di sekitar kita (malaikat dan sesama Muslim). Ini menandakan bahwa seorang Muslim yang baik adalah ia yang membawa kedamaian, bukan hanya dalam hubungannya dengan Tuhan (habluminallah), tetapi juga dalam hubungannya dengan sesama makhluk (habluminannas).

Bacaan Khusus: Doa Qunut Subuh

Menurut madzhab Syafi'i, disunnahkan membaca Doa Qunut pada saat i'tidal di rakaat kedua sholat Subuh.

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummah dinii fiiman hadait, wa 'aafinii fiiman 'aafait, wa tawallanii fiiman tawallait, wa baarik lii fiimaa a'thait, wa qinii syarra maa qadhait, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaik, wa innahu laa yadzillu man waalait, wa laa ya'izzu man 'aadait, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhait, astaghfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah aku pada apa yang telah Engkau berikan. Selamatkanlah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menghukum dan bukan yang dihukum. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau pimpin. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."

Penutup: Meraih Kekhusyukan Melalui Pemahaman

Membaca bacaan sholat dengan tartil (jelas dan perlahan) sambil merenungkan artinya adalah langkah awal untuk mencapai kekhusyukan. Ketika lisan mengucapkan "Allahu Akbar", hati harus turut merasakan kebesaran-Nya. Ketika membaca "Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin", hati harus benar-benar berserah dan memohon hanya kepada-Nya. Semoga panduan ini dapat menjadi jembatan bagi kita semua untuk lebih memahami dialog agung antara seorang hamba dengan Tuhannya di dalam sholat, sehingga ibadah kita menjadi lebih berkualitas dan bermakna.

🏠 Kembali ke Homepage