Panduan Bacaan Sholat Lengkap dan Artinya

Sholat adalah tiang agama dan merupakan kewajiban utama bagi setiap Muslim. Ia adalah momen istimewa di mana seorang hamba berdialog langsung dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Melaksanakan sholat bukan hanya tentang gerakan fisik, tetapi juga tentang kehadiran hati dan pemahaman mendalam atas setiap lafaz yang diucapkan. Memahami arti bacaan sholat adalah kunci untuk meraih kekhusyukan, yaitu kondisi di mana hati dan pikiran sepenuhnya terfokus kepada Allah.

Artikel ini akan memandu Anda secara rinci, langkah demi langkah, mengenai bacaan sholat fardhu, mulai dari niat hingga salam penutup. Setiap bacaan disajikan dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk kemudahan membaca, serta terjemahan dan penjelasan makna yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah agar kita tidak hanya "mengucapkan" doa, tetapi juga "merasakan" dan "menghayati" setiap permohonan, pujian, dan pengagungan kepada Allah SWT.

Ilustrasi kubah masjid sebagai simbol panduan sholat Ilustrasi kubah masjid sebagai simbol panduan sholat

1. Niat Sholat

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam sholat. Niat adalah tekad di dalam hati untuk melaksanakan ibadah sholat tertentu semata-mata karena Allah SWT. Meskipun melafalkannya dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu konsentrasi, letak niat yang sesungguhnya adalah di dalam hati. Niat dibaca bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram.

Berikut adalah lafaz niat untuk sholat fardhu lima waktu:

A. Niat Sholat Subuh (2 Rakaat)

Sebagai makmum (berjamaah):

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Sendirian (munfarid):

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tunai, karena Allah Ta'ala."

B. Niat Sholat Dzuhur (4 Rakaat)

Sebagai makmum (berjamaah):

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Sendirian (munfarid):

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tunai, karena Allah Ta'ala."

C. Niat Sholat Ashar (4 Rakaat)

Sebagai makmum (berjamaah):

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Sendirian (munfarid):

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tunai, karena Allah Ta'ala."

D. Niat Sholat Maghrib (3 Rakaat)

Sebagai makmum (berjamaah):

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Sendirian (munfarid):

أُصَلِّى فَرْضَ الْمَغْرِبِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tunai, karena Allah Ta'ala."

E. Niat Sholat Isya (4 Rakaat)

Sebagai makmum (berjamaah):

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Sendirian (munfarid):

أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tunai, karena Allah Ta'ala."

2. Rangkaian Bacaan Sholat dari Takbir Hingga Salam

Setelah niat terpatri di hati, kita memulai sholat dengan Takbiratul Ihram. Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat secara lengkap.

A. Takbiratul Ihram

Gerakan ini dilakukan dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (atau bahu), sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Ini adalah penanda dimulainya sholat, di mana semua urusan duniawi kita tinggalkan dan fokus kita sepenuhnya tertuju kepada Allah. Lafaz "Allahu Akbar" adalah sebuah deklarasi agung bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala apa pun yang ada di alam semesta, termasuk segala kekhawatiran dan kesibukan kita.

اَللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar."

B. Doa Iftitah

Doa Iftitah dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Surat Al-Fatihah. Doa ini merupakan pembuka yang berisi pujian, pengagungan, dan permohonan ampun kepada Allah. Ada beberapa versi Doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah dua di antaranya yang paling umum dibaca.

Versi Pertama (Umum di Indonesia)

اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawaati wal ardha, hanifam muslimaw wama ana minal musyrikin. Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 'aalamin. Laa syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Dan Maha Suci Allah sepanjang pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi, dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku, hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

Makna dan Penjelasan: Doa ini adalah pernyataan totalitas seorang hamba. Kita memulai dengan mengakui kebesaran dan kesucian Allah, kemudian mendeklarasikan bahwa seluruh orientasi hidup kita, dari wajah hingga seluruh eksistensi (hidup dan mati), hanya ditujukan untuk Allah. Ini adalah penegasan tauhid yang luar biasa sebelum memulai dialog inti dalam sholat.

Versi Kedua (Ringkas dan Shahih)

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsilnii min khathaayaaya bits tsalji wal maa'i wal barad.

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."

Makna dan Penjelasan: Doa ini berfokus pada permohonan ampunan dan penyucian diri. Kita memohon kepada Allah untuk dijauhkan sejauh-jauhnya dari dosa, dibersihkan sebersih-bersihnya, dan disucikan dengan elemen-elemen yang paling murni. Ini adalah persiapan spiritual yang penting, membersihkan diri sebelum menghadap Sang Maha Suci.

C. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca di setiap rakaat sholat. Surat ini disebut juga "Ummul Qur'an" (Induk Al-Qur'an) karena mencakup seluruh inti ajaran Islam. Setiap ayatnya adalah dialog antara hamba dan Tuhannya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim

1. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Makna: Memulai segala sesuatu dengan nama Allah, memohon keberkahan dan pertolongan-Nya.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ

Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin

2. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.

Makna: Pengakuan tulus bahwa segala bentuk pujian yang sempurna hanya milik Allah, Sang Pencipta, Pemelihara, dan Penguasa semesta alam.

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Ar-rahmaanir-rahiim

3. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

Makna: Menegaskan kembali sifat kasih sayang Allah yang tak terbatas, yang meliputi seluruh makhluk-Nya.

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ

Maaliki yaumid-diin

4. Pemilik hari pembalasan.

Makna: Pengakuan bahwa hanya Allah yang memiliki kekuasaan mutlak pada hari kiamat, hari di mana semua perbuatan akan diadili.

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ

Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin

5. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan.

Makna: Inilah puncak dari Al-Fatihah. Sebuah ikrar tertinggi bahwa ibadah kami murni hanya untuk-Mu, dan segala permohonan pertolongan kami hanya tertuju kepada-Mu.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ

Ihdinash-shiraathal-mustaqiim

6. Tunjukilah kami jalan yang lurus.

Makna: Permohonan terpenting seorang hamba: meminta petunjuk agar selalu berada di jalan kebenaran yang lurus dan diridhai Allah.

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim, ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin

7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.

Makna: Memperjelas jalan lurus yang dimaksud, yaitu jalan para nabi, orang-orang shalih, dan syuhada. Sekaligus memohon perlindungan agar tidak terjerumus ke jalan orang-orang yang dibenci Allah karena menentang kebenaran atau jalan orang yang tersesat karena kebodohan.

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan mengucapkan "Aamiin", yang berarti "Kabulkanlah, ya Allah."

D. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pemilihan surat bisa disesuaikan dengan hafalan masing-masing. Contohnya adalah Surat Al-Ikhlas.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Qul huwallahu ahad. Allahus-samad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
Ilustrasi gerakan sujud dalam sholat sebagai bentuk kepasrahan Ilustrasi gerakan sujud dalam sholat sebagai bentuk kepasrahan

E. Ruku' dan Bacaannya

Ruku' adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung lurus, dengan kedua tangan memegang lutut. Gerakan ini adalah simbol ketundukan dan pengagungan. Saat ruku', kita memuji kesucian Allah Yang Maha Agung.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali, lima kali, atau tujuh kali. Meresapi maknanya akan membuat kita merasakan betapa kecilnya diri ini di hadapan keagungan Allah.

F. I'tidal (Bangkit dari Ruku') dan Bacaannya

I'tidal adalah gerakan bangkit dari ruku' dan berdiri tegak lurus. Saat bangkit, kita membaca lafaz yang menegaskan bahwa Allah mendengar setiap pujian hamba-Nya.

Saat bangkit dari ruku':

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Makna dan Penjelasan: Ini adalah respons kita setelah Allah mendengar pujian kita. Kita membalasnya dengan pujian yang lebih agung lagi, mengakui bahwa pujian untuk Allah memenuhi seluruh jagat raya.

G. Sujud dan Bacaannya

Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Gerakan meletakkan tujuh anggota badan (dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki) ke lantai adalah bentuk kepasrahan dan perendahan diri yang paling puncak. Dalam posisi ini, kita mensucikan Allah Yang Maha Tinggi.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Sama seperti bacaan ruku', tasbih ini diulang sebanyak tiga kali atau lebih. Dalam sujud, kita dianjurkan untuk memperbanyak doa, karena saat itulah doa kita sangat dekat untuk diijabah.

H. Duduk di Antara Dua Sujud dan Bacaannya

Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak (duduk iftirasy) sebelum melakukan sujud kedua. Waktu singkat ini diisi dengan salah satu doa yang paling komprehensif dan sarat makna dalam sholat.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Makna dan Penjelasan: Doa ini mencakup delapan permohonan esensial dalam kehidupan dunia dan akhirat. Kita memohon:

Setelah membaca doa ini, kita kembali melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

I. Tasyahud (Tahiyat) Awal

Pada sholat yang lebih dari dua rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), kita melakukan duduk tasyahud awal pada akhir rakaat kedua. Posisinya adalah duduk iftirasy (kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan). Bacaannya berisi penghormatan kepada Allah, salam kepada Nabi Muhammad SAW, dan syahadat.

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allahumma sholli 'ala sayyidinaa muhammad.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga salam, rahmat, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga salam sejahtera tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Makna dan Penjelasan: Tasyahud adalah dialog yang luar biasa. Bagian awal adalah dialog antara Rasulullah SAW dan Allah SWT saat peristiwa Mi'raj. Kita mengulanginya sebagai bentuk penghormatan. Kemudian, kita mengucapkan salam kepada Nabi, diri kita sendiri, dan seluruh hamba yang shalih. Ini mengajarkan kepedulian sosial bahkan di dalam sholat. Diakhiri dengan dua kalimat syahadat sebagai peneguhan kembali iman dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

J. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Tasyahud akhir dilakukan pada rakaat terakhir sebelum salam. Posisinya adalah duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaannya adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyyah dan doa perlindungan.

Bacaan Tasyahud Awal dibaca kembali:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ ... اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyyah:

وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Wa 'ala aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shallaita 'ala sayyidinaa ibraahiim wa 'ala aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik 'ala sayyidinaa muhammad wa 'ala aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta 'ala sayyidinaa ibraahiim wa 'ala aali sayyidinaa ibraahiim fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "...dan (limpahkanlah rahmat) kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Makna dan Penjelasan Shalawat Ibrahimiyyah: Ini adalah bentuk shalawat terbaik. Kita memohon kepada Allah agar memberikan rahmat dan keberkahan kepada Nabi Muhammad SAW dan keluarganya, sebagaimana Allah telah memberikannya kepada Nabi Ibrahim AS dan keluarganya. Ini menghubungkan risalah kenabian dan menunjukkan kesinambungan ajaran tauhid.

Doa Perlindungan Sebelum Salam (Sunnah):

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a'udzubika min 'adzabil qobri, wa min 'adzabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaat, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa api neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

K. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan, kemudian ke kiri. Salam adalah doa keselamatan yang kita tebarkan, menandai berakhirnya dialog kita dengan Allah dan kembalinya kita berinteraksi dengan sesama makhluk.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."

3. Dzikir dan Doa Setelah Sholat

Setelah menyelesaikan sholat fardhu, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah waktu yang mustajab. Berikut adalah rangkaian dzikir yang umum diamalkan.

Ilustrasi tasbih untuk berdzikir setelah sholat Ilustrasi tasbih untuk berdzikir setelah sholat

1. Membaca Istighfar (3 kali):

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullahal 'adziim.

Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

2. Membaca Tahlil:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

3. Membaca doa selamat:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mulah datangnya keselamatan. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan yang memiliki keagungan dan kemuliaan."

4. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali):

5. Ditutup dengan membaca tahlil untuk menggenapkannya menjadi 100:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

6. Dianjurkan juga membaca Ayat Kursi dan surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, serta An-Nas. Setelah itu, berdoalah sesuai dengan hajat dan keinginan masing-masing, memohon kebaikan dunia dan akhirat.


Penutup: Meraih Khusyuk Melalui Pemahaman

Mempelajari dan menghafal bacaan sholat adalah langkah awal yang sangat penting. Namun, perjalanan sesungguhnya terletak pada upaya kita untuk memahami dan meresapi setiap kata yang terucap. Ketika lisan mengucapkan "Allahu Akbar", hati harus turut merasakan kebesaran-Nya. Ketika lisan memohon "Ihdinash-shiraathal-mustaqiim", hati harus benar-benar mendambakan petunjuk-Nya. Sholat yang khusyuk bukanlah sebuah pencapaian instan, melainkan hasil dari latihan, kesabaran, dan kemauan untuk terus belajar.

Semoga panduan ini dapat menjadi sahabat dalam perjalanan spiritual Anda untuk menyempurnakan ibadah sholat. Dengan memahami makna di balik setiap gerakan dan bacaan, semoga sholat kita tidak lagi menjadi rutinitas mekanis, tetapi berubah menjadi sebuah dialog yang indah, penuh makna, dan menenangkan jiwa dengan Sang Khaliq. Wallahu a'lam bish-shawab.

🏠 Kembali ke Homepage