Dalam kehidupan, setiap manusia pasti memiliki keinginan, kebutuhan, dan harapan. Baik itu urusan duniawi seperti kelancaran rezeki, kesuksesan dalam pekerjaan, kesembuhan dari penyakit, maupun urusan ukhrawi seperti memohon ampunan dan rahmat Allah SWT. Islam sebagai agama yang sempurna memberikan sebuah sarana spiritual yang luar biasa bagi umatnya untuk menyampaikan segala hajat tersebut langsung kepada Sang Pencipta, yaitu melalui Sholat Hajat.
Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan karena adanya suatu hajat atau kebutuhan yang mendesak, dengan tujuan memohon pertolongan dan kemudahan dari Allah SWT. Ibadah ini merupakan bentuk manifestasi keyakinan seorang hamba bahwa tidak ada kekuatan yang mampu menolong dan mengabulkan permohonan selain Allah. Ini adalah jembatan komunikasi yang intim antara seorang hamba dengan Tuhannya, sebuah momen di mana kita menumpahkan segala keluh kesah dan harapan, seraya meyakini bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan komprehensif segala aspek yang berkaitan dengan Sholat Hajat, mulai dari pemahaman hakikatnya, waktu terbaik pelaksanaannya, hingga rincian tata cara dan yang terpenting, bacaan sholat hajat yang dianjurkan. Dengan panduan ini, diharapkan kita dapat melaksanakan ibadah istimewa ini dengan lebih khusyuk, penuh penghayatan, dan sesuai dengan tuntunan.
Memahami Makna dan Kedudukan Sholat Hajat
Sebelum melangkah kepada tata cara teknis dan bacaan, sangat penting untuk memahami esensi dari Sholat Hajat itu sendiri. Hajat secara harfiah berarti kebutuhan, keperluan, atau keinginan. Maka, Sholat Hajat adalah sholat yang didasari oleh adanya suatu kebutuhan mendesak yang ingin kita sampaikan kepada Allah SWT. Ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah pengakuan tulus akan kelemahan diri dan ke-Maha Kuasaan Allah.
Ketika kita mendirikan Sholat Hajat, kita sedang menegaskan prinsip tauhid, yaitu keyakinan bahwa hanya Allah satu-satunya tempat bergantung. Kita melepaskan diri dari ketergantungan pada makhluk, jabatan, harta, atau kekuatan lain, dan sepenuhnya berserah diri kepada Allah. Inilah inti dari tawakal, yaitu berusaha sekuat tenaga (ikhtiar) lalu menyerahkan hasilnya kepada Allah. Sholat Hajat adalah bentuk ikhtiar spiritual yang paling agung.
Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Hajat
Meskipun Sholat Hajat dapat dikerjakan kapan saja di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat (setelah Subuh hingga matahari terbit, saat matahari tepat di atas kepala, dan setelah Ashar hingga matahari terbenam), terdapat waktu-waktu yang dianggap mustajab atau lebih utama.
Waktu yang paling dianjurkan adalah pada sepertiga malam terakhir, yaitu sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang waktu Subuh. Pada waktu ini, suasana hening, pikiran lebih jernih, dan yang terpenting, Allah SWT turun ke langit dunia untuk mendengar dan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya yang bermunajat. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis:
"Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir di setiap malamnya. Kemudian Ia berfirman: 'Siapa saja yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Melaksanakan Sholat Hajat di waktu ini memberikan nilai spiritual yang lebih mendalam, di mana kita merasa lebih dekat dengan Allah dan doa yang dipanjatkan terasa lebih khusyuk dan penuh harapan.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Hajat
Sholat Hajat pada dasarnya dilaksanakan seperti sholat sunnah lainnya. Perbedaan utamanya terletak pada niat dan beberapa bacaan khusus yang dianjurkan setelah sholat. Jumlah rakaatnya minimal dua rakaat dan maksimal dua belas rakaat, dikerjakan dengan salam pada setiap dua rakaat.
Langkah Pertama: Niat Sholat Hajat
Niat adalah pondasi dari setiap amal ibadah. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Meskipun dilafalkan adalah sunnah untuk memantapkan hati, yang terpenting adalah kesungguhan niat di dalam batin. Berikut adalah lafadz niatnya:
Usholli sunnatal haajati rok'ataini lillahi ta'aala.
"Aku berniat sholat sunnah hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat ini harus murni karena Allah, bukan karena ingin dipuji atau tujuan duniawi semata. Ikhlaskan hati bahwa sholat ini adalah cara kita mendekatkan diri dan memohon pertolongan-Nya.
Langkah Kedua: Rincian Bacaan Sholat Hajat per Rakaat
Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat hajat secara rinci untuk pelaksanaan dua rakaat.
1. Takbiratul Ihram
Mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allahu Akbar". Bersamaan dengan takbir ini, hadirkan niat di dalam hati untuk melaksanakan Sholat Hajat.
2. Membaca Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram dan bersedekap, disunnahkan membaca doa iftitah. Salah satu doa iftitah yang umum dibaca adalah:
Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaati wa nusukii wa mahyaaya wa mamaati lillahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin.
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan yang demikian itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca di setiap rakaat. Bacalah dengan tartil, memahami setiap maknanya.
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
4. Membaca Surat Pendek (Surat Pilihan)
Setelah Al-Fatihah, dianjurkan membaca surat atau ayat Al-Qur'an. Dalam Sholat Hajat, ada beberapa bacaan yang sangat dianjurkan karena keutamaannya yang luar biasa.
- Pada Rakaat Pertama: Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255) dikenal sebagai ayat teragung dalam Al-Qur'an. Membacanya dalam sholat akan mendatangkan perlindungan dan keberkahan.
Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
- Pada Rakaat Kedua: Membaca Surat Al-Ikhlas
Surat Al-Ikhlas memiliki keutamaan yang setara dengan sepertiga Al-Qur'an. Membacanya menegaskan kembali kemurnian tauhid kita kepada Allah. Sebagian ulama menganjurkan membacanya sebanyak 11 kali untuk menambah kekhusyukan dan keutamaan.
Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.
"Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
5. Ruku' dengan Tuma'ninah
Setelah selesai membaca surat, lakukan ruku' dengan punggung lurus sambil membaca tasbih ruku'.
Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih. (Dibaca 3 kali)
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
6. I'tidal dengan Tuma'ninah
Bangun dari ruku' untuk i'tidal, berdiri tegak sambil mengangkat tangan dan membaca:
Sami'allaahu liman hamidah.
"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Saat berdiri tegak, lanjutkan dengan membaca:
Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
7. Sujud dengan Tuma'ninah
Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Lakukan sujud dengan tujuh anggota badan menyentuh lantai (dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung kaki). Bacalah tasbih sujud:
Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih. (Dibaca 3 kali)
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Pada sujud terakhir di rakaat kedua, Anda bisa memperbanyak doa dan menyampaikan hajat Anda di dalam hati, karena ini adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
8. Duduk di antara Dua Sujud
Bangun dari sujud untuk duduk iftirasy sambil membaca doa:
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
9. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
10. Tasyahud Akhir
Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, lakukan duduk tawarruk untuk membaca tasyahud (tahiyat) akhir.
At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah.
"Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah atasmu wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Lanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyah:
Allaahumma sholli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shollaita 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarokta 'alaa Ibroohim wa 'alaa aali Ibroohim, innaka hamiidum majiid.
"Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
11. Salam
Akhiri sholat dengan mengucap salam ke kanan dan ke kiri.
Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah.
"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."
Wirid dan Doa Setelah Sholat Hajat
Inilah bagian puncak dari ibadah Sholat Hajat. Setelah menyelesaikan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu untuk berdzikir dan memanjatkan doa dengan penuh kerendahan hati. Urutan wirid dan doa yang dianjurkan adalah sebagai berikut:
1. Memperbanyak Istighfar
Sebelum meminta, selayaknya kita membersihkan diri dari dosa-dosa yang mungkin menjadi penghalang terkabulnya doa. Bacalah istighfar, misalnya sebanyak 100 kali.
Astaghfirullahal 'adziim.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
2. Membaca Shalawat Nabi
Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah kunci pembuka pintu langit dan salah satu sebab terkabulnya doa. Bacalah shalawat sebanyak 100 kali.
Allahumma sholli 'ala sayyidina muhammadin sholaatar ridhoo wardho 'an ash-haabihir ridhor ridhoo.
"Ya Allah, berilah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, shalawat yang diridhai, dan ridhailah para sahabatnya dengan keridhaan yang diridhai."
3. Membaca Doa Khusus Sholat Hajat
Setelah beristighfar dan bershalawat, inilah saatnya membaca doa inti dari Sholat Hajat. Doa ini mengandung pujian agung kepada Allah, pengakuan atas kebesaran-Nya, dan permohonan yang tulus.
Laa ilaaha illallahul haliimul kariim. Subhanallahi rabbil 'arsyil 'azhiim. Alhamdulillahi rabbil 'aalamiin. As'aluka muujibaati rohmatik, wa 'azaa'ima maghfirotik, wal ghoniimata min kulli birrin, was salaamata min kulli itsmin. Laa tada' lii dzanban illaa ghofartah, wa laa hamman illaa farrojtah, wa laa haajatan hiya laka ridhon illaa qodhoitahaa yaa arhamar roohimiin.
"Tidak ada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik 'Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni, jangan Engkau biarkan kesusahan melainkan Engkau berikan jalan keluar, dan jangan Engkau biarkan suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."
4. Menyampaikan Hajat Pribadi
Setelah membaca doa di atas, inilah momen yang paling personal. Sampaikanlah hajat atau keinginan Anda secara spesifik kepada Allah SWT. Gunakan bahasa yang paling Anda pahami, bahasa ibu Anda, karena Allah Maha Memahami setiap bahasa dan isi hati. Curahkanlah segalanya dengan penuh keyakinan, kerendahan hati, dan air mata penyesalan jika perlu.
Sebutkan keinginan Anda dengan jelas. Contohnya: "Ya Allah, hamba memohon kepada-Mu, mudahkanlah hamba dalam mencari pekerjaan yang halal dan berkah...", atau "Ya Allah, angkatlah penyakit yang diderita oleh (sebutkan nama) dan berikanlah ia kesembuhan yang sempurna...", atau "Ya Allah, bimbinglah hati hamba agar selalu istiqomah di jalan-Mu...".
Berdoalah dengan adab yang baik: memulainya dengan pujian kepada Allah, shalawat kepada Nabi, lalu sampaikan permohonan, dan tutup kembali dengan shalawat serta pujian kepada Allah.
Adab dan Kunci Terkabulnya Doa
Melaksanakan Sholat Hajat dengan bacaan yang benar adalah satu hal, namun menyertainya dengan adab dan sikap batin yang benar akan menyempurnakannya. Beberapa kunci agar doa kita lebih berpeluang untuk dikabulkan antara lain:
- Ikhlas: Niatkan ibadah ini murni hanya untuk Allah, bukan untuk tujuan lain.
- Khusyuk: Hadirkan hati dan pikiran sepenuhnya dalam sholat dan doa. Lupakan sejenak urusan duniawi dan fokus pada komunikasi dengan Allah.
- Yakin (Husnuzan): Milikilah keyakinan penuh bahwa Allah mendengar doa Anda dan akan memberikan yang terbaik. Jangan ada keraguan sedikit pun.
- Sabar: Jangan tergesa-gesa menuntut doa dikabulkan. Teruslah berdoa dan berikhtiar. Ingatlah bahwa Allah mengabulkan doa pada waktu yang paling tepat menurut ilmu-Nya, bukan menurut keinginan kita.
- Menjauhi Maksiat: Usahakan untuk menjauhi segala perbuatan yang dilarang Allah. Makanan, minuman, dan pakaian yang berasal dari sumber yang haram dapat menjadi penghalang terkabulnya doa.
Sebagai penutup, Sholat Hajat adalah anugerah yang indah dari Allah SWT. Ia adalah senjata bagi orang beriman, tempat kita mengadu, dan sumber kekuatan saat kita merasa lemah. Dengan memahami dan mengamalkan panduan bacaan sholat hajat serta tata caranya secara lengkap, kita tidak hanya sedang meminta terkabulnya sebuah keinginan, tetapi juga sedang membangun hubungan yang lebih erat dan mendalam dengan Rabb semesta alam. Laksanakanlah dengan istiqomah, sertai dengan ikhtiar maksimal, dan serahkan hasilnya kepada kebijakan Allah Yang Maha Bijaksana.