Ibadah di Malam Hari Ilustrasi bulan sabit dan bintang yang melambangkan keheningan dan kekhusyuan sholat malam atau Tahajud. Ilustrasi bulan dan bintang untuk sholat malam Tahajud

Panduan Lengkap Surat yang Dibaca Saat Sholat Tahajud

Sholat Tahajud adalah permata di keheningan malam, sebuah kesempatan emas bagi seorang hamba untuk berdialog secara intim dengan Rabb-nya. Di saat sebagian besar insan terlelap, seorang mukmin bangkit, membasuh diri dengan wudhu, dan menghamparkan sajadah untuk mengadu, memohon, dan bersyukur. Salah satu rukun penting dalam sholat adalah membaca surat Al-Qur'an setelah Al-Fatihah. Pemilihan surat ini seringkali menjadi pertanyaan: surat apa yang paling utama dibaca saat sholat tahajud?

Pada hakikatnya, tidak ada satu pun dalil yang secara spesifik mewajibkan pembacaan surat tertentu dalam sholat tahajud. Seluruh ayat Al-Qur'an adalah kalamullah yang mulia, dan membacanya dalam sholat akan mendatangkan pahala. Namun, melalui jejak sunnah Rasulullah ﷺ dan anjuran para ulama, kita dapat menemukan panduan tentang surat-surat yang memiliki keutamaan khusus atau sangat dianjurkan untuk dibaca di sepertiga malam terakhir. Artikel ini akan mengupas secara mendalam berbagai pilihan surat, mulai dari yang dicontohkan langsung oleh Nabi, hingga surat-surat yang relevan dibaca sesuai dengan kondisi hati dan hajat kita.

Mengikuti Jejak Rasulullah ﷺ: Bacaan Panjang Penuh Kekhusyuan

Bagi mereka yang memiliki kelapangan waktu, kekuatan fisik, dan hafalan yang mumpuni, meneladani sholat malam Rasulullah ﷺ adalah puncak keutamaan. Beliau dikenal seringkali membaca surat-surat yang sangat panjang dalam sholat tahajudnya, hingga kaki beliau bengkak karena lamanya berdiri. Ini menunjukkan betapa nikmatnya beliau dalam berinteraksi dengan firman Allah di keheningan malam.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Hudzaifah ibn al-Yaman, ia menceritakan pengalamannya sholat di belakang Nabi ﷺ pada suatu malam. Hudzaifah berkata:

"Pada suatu malam aku sholat bersama Nabi ﷺ. Beliau memulai dengan membaca surat Al-Baqarah. Aku mengira beliau akan ruku' setelah seratus ayat, tetapi beliau melanjutkan. Aku mengira beliau akan menyelesaikan surat itu dalam satu rakaat, tetapi beliau melanjutkan. Lalu beliau memulai surat An-Nisa' dan membacanya hingga selesai. Kemudian beliau memulai surat Ali 'Imran dan membacanya hingga selesai. Beliau membacanya dengan perlahan (tartil). Jika melewati ayat yang berisi tasbih, beliau bertasbih. Jika melewati ayat yang berisi permohonan, beliau memohon. Dan jika melewati ayat yang berisi perlindungan, beliau memohon perlindungan." (HR. Muslim)

Dari hadits agung ini, kita dapat memetik beberapa pelajaran dan pilihan surat utama:

1. Surat Al-Baqarah

Surat terpanjang dalam Al-Qur'an ini adalah pilihan utama Rasulullah ﷺ. Membacanya dalam sholat tahajud bukan sekadar ujian fisik, melainkan sebuah perjalanan spiritual yang komprehensif. Mengapa Al-Baqarah begitu istimewa?

Membaca Al-Baqarah dalam sholat malam adalah sebuah deklarasi komitmen total seorang hamba kepada syariat Allah, sambil merenungi sejarah, mengokohkan iman, dan memohon perlindungan-Nya.

2. Surat An-Nisa'

Setelah Al-Baqarah, Rasulullah ﷺ melanjutkan dengan An-Nisa'. Surat ini memiliki fokus pada tatanan sosial, keadilan, dan hak-hak individu, terutama hak-hak perempuan dan anak yatim. Membacanya di waktu tahajud memiliki dampak reflektif yang kuat:

3. Surat Ali 'Imran

Surat ketiga yang dibaca Nabi ﷺ dalam riwayat tersebut adalah Ali 'Imran. Surat ini berfokus pada keteguhan akidah dan perjuangan dalam mempertahankan kebenaran. Sangat cocok dibaca di malam hari untuk memompa semangat dan keteguhan iman.

Membaca ketiga surat raksasa ini dalam satu malam adalah sunnah bagi yang mampu. Namun, bagi yang tidak, kita bisa mencicilnya. Misalnya, satu malam membaca beberapa halaman dari Al-Baqarah, malam berikutnya melanjutkan, dan seterusnya. Intinya adalah meneladani semangat Rasulullah ﷺ dalam berlama-lama menikmati munajat bersama Al-Qur'an.

Pilihan Surat-Surat Pendek dan Menengah (Al-Mufassal)

Tidak semua orang memiliki kemampuan untuk membaca surat-surat yang sangat panjang. Islam adalah agama yang mudah dan tidak memberatkan. Oleh karena itu, membaca surat-surat dari golongan Al-Mufassal (surat-surat yang relatif pendek di bagian akhir Al-Qur'an) juga merupakan pilihan yang sangat baik dan dianjurkan. Keutamaannya tidak terletak pada panjangnya, tetapi pada kedalaman makna dan kekhusyuan saat membacanya.

Berikut adalah beberapa surat yang sangat dianjurkan dan sering dibaca oleh para salafush shalih dalam sholat malam mereka:

1. Surat Al-Mulk

Surat ke-67 ini memiliki keutamaan yang sangat besar, terutama terkait dengan perlindungan dari siksa kubur. Rasulullah ﷺ tidak akan tidur sebelum membaca surat ini dan surat As-Sajdah. Membacanya dalam sholat tahajud memberikan dimensi spiritual yang mendalam.

2. Surat As-Sajdah

Surat ke-32 ini, seperti halnya Al-Mulk, juga menjadi bacaan rutin Rasulullah ﷺ sebelum tidur. Surat ini istimewa karena di dalamnya terdapat ayat sajdah, di mana kita disunnahkan untuk melakukan sujud tilawah.

3. Surat Al-Waqi'ah

Surat ke-56 ini secara gamblang melukiskan dahsyatnya hari kiamat dan nasib tiga golongan manusia: golongan kanan (Ashabul Yamin), golongan kiri (Ashabul Syimal), dan orang-orang yang paling dahulu beriman (As-Sabiqun). Membacanya di waktu tahajud sangat efektif untuk melembutkan hati.

4. Surat Yasin

Dijuluki sebagai "jantung Al-Qur'an", surat ke-36 ini memiliki tempat istimewa di hati kaum muslimin. Membacanya dalam sholat malam memberikan ketenangan dan kekuatan spiritual.

5. Paket Tiga Qul (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas) dan Al-Kafirun

Bagi pemula atau mereka yang waktunya sangat terbatas, membaca surat-surat yang sangat pendek namun padat makna ini adalah pilihan yang bijak dan tetap bernilai besar.

Pendekatan Tematik: Memilih Surat Sesuai Kondisi Hati

Salah satu keindahan sholat tahajud adalah sifatnya yang sangat personal. Ini adalah waktu pribadi kita dengan Allah. Oleh karena itu, kita bisa memilih surat atau ayat-ayat yang paling relevan dengan apa yang sedang kita rasakan atau butuhkan. Pendekatan ini membuat bacaan sholat menjadi lebih hidup dan terasa sebagai jawaban langsung dari Allah atas kegelisahan kita.

1. Saat Membutuhkan Ketenangan dan Merasa Cemas

Ketika hati dirundung gelisah, cemas, atau stres karena urusan dunia, carilah ayat-ayat yang menenangkan.

2. Saat Merasa Penuh Dosa dan Ingin Bertaubat

Malam hari adalah waktu terbaik untuk introspeksi dan memohon ampunan. Pilihlah surat atau ayat yang membangkitkan kesadaran akan dosa dan harapan akan ampunan Allah yang luas.

3. Saat Merasa Lemah dan Membutuhkan Kekuatan

Ketika menghadapi ujian berat, tantangan hidup yang seolah tak berujung, atau merasa iman sedang menurun, bacalah ayat-ayat yang membangkitkan kekuatan dan keteguhan.

4. Saat Ingin Mengungkapkan Rasa Syukur

Di kala mendapat nikmat, kebahagiaan, atau sekadar ingin merenungi limpahan karunia Allah yang tak terhitung, bacalah ayat-ayat yang memupuk rasa syukur.

Kunci Utama: Tartil dan Tadabbur

Lebih penting dari sekadar surat apa yang dibaca adalah bagaimana cara kita membacanya. Kunci untuk mendapatkan manisnya sholat tahajud terletak pada dua hal: Tartil dan Tadabbur.

Tartil adalah membaca Al-Qur'an dengan perlahan, jelas, dan sesuai dengan kaidah tajwid. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Hudzaifah, bacaan Rasulullah ﷺ adalah bacaan yang tartil. Bacaan yang tergesa-gesa menghilangkan kesempatan untuk meresapi makna. Membaca lima ayat dengan tartil dan pemahaman jauh lebih baik daripada membaca seratus ayat dengan cepat tanpa makna.

Tadabbur adalah proses merenungkan, memikirkan, dan mencoba memahami makna di balik ayat-ayat yang dibaca. Inilah tujuan utama diturunkannya Al-Qur'an. Saat sholat tahajud, praktikkan tadabbur dengan cara:

Kesimpulan

Memilih surat yang dibaca saat sholat tahajud adalah sebuah seni mendekatkan diri kepada Allah. Tidak ada aturan baku yang kaku, melainkan sebuah kelapangan yang indah. Jalan terbaik adalah meneladani sunnah Rasulullah ﷺ dengan membaca surat-surat panjang jika mampu, karena di dalamnya terkandung keberkahan dan pahala yang besar.

Namun, jika tidak mampu, pintu keutamaan tetap terbuka lebar. Membaca surat-surat yang lebih pendek seperti Al-Mulk, As-Sajdah, Al-Waqi'ah, atau bahkan surat-surat dari juz 'Amma, dengan penuh kekhusyuan adalah amalan yang sangat mulia. Lebih jauh lagi, menjadikan Al-Qur'an sebagai teman dialog dengan memilih ayat-ayat yang sesuai dengan kondisi jiwa kita akan mengubah sholat tahajud dari sekadar rutinitas menjadi sebuah sesi terapi dan pengisian ulang spiritual yang mendalam.

Pada akhirnya, surat terbaik untuk sholat tahajud adalah surat yang paling bisa membuat hati kita hadir, air mata kita menetes, dan jiwa kita tunduk dalam keagungan-Nya. Karena tujuan utama dari qiyamullail adalah untuk menyambungkan hati seorang hamba dengan Sang Khaliq di saat paling mustajab, di keheningan sepertiga malam terakhir.

🏠 Kembali ke Homepage