Surah Yasin dan Tahlil Lengkap
Surah Yasin dan Tahlil merupakan dua amalan yang sangat melekat dalam tradisi spiritual masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia. Surah Yasin, yang dikenal sebagai 'jantung Al-Qur'an', memiliki kedudukan istimewa karena kandungan dan keutamaannya. Sementara itu, Tahlil adalah rangkaian dzikir, ayat suci, dan doa yang dibaca untuk mendoakan arwah serta sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Keduanya seringkali dibaca secara bersamaan dalam berbagai kesempatan, seperti malam Jumat, acara selamatan, atau saat berziarah.
Artikel ini akan menyajikan panduan lengkap mengenai Surah Yasin dan Tahlil, mulai dari bacaan lengkap dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pembacaan, hingga terjemahan dalam bahasa Indonesia. Selain itu, akan dibahas pula secara mendalam mengenai keutamaan, makna, serta kandungan yang terdapat di dalamnya, agar kita tidak hanya membaca, tetapi juga memahami dan meresapi setiap lafal yang diucapkan.
Bagian Pertama: Surah Yasin, Jantung Al-Qur'an
Surah Yasin adalah surah ke-36 dalam Al-Qur'an, terdiri dari 83 ayat, dan tergolong dalam surah Makkiyah (diturunkan di Makkah). Nama 'Yasin' diambil dari ayat pertama surah ini, yang merupakan salah satu dari huruf muqatta'at (huruf-huruf terpotong) yang maknanya hanya diketahui oleh Allah SWT. Surah ini sering disebut sebagai 'Qalbul Qur'an' atau jantung Al-Qur'an, sebagaimana disandarkan pada sebuah hadis, yang meskipun statusnya diperdebatkan oleh para ulama, maknanya diterima secara luas sebagai penekanan akan pentingnya surah ini.
Keutamaan Membaca Surah Yasin
Banyak sekali riwayat yang menjelaskan tentang fadhilah atau keutamaan membaca Surah Yasin. Keutamaan-keutamaan ini menjadi motivasi bagi umat Muslim untuk senantiasa mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa di antaranya adalah:
Pengampunan Dosa: Salah satu keutamaan terbesar dari membaca Surah Yasin adalah sebagai wasilah untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Diriwayatkan bahwa barangsiapa membaca Surah Yasin pada suatu malam dengan niat mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya akan diampuni.
Memudahkan Urusan Dunia dan Akhirat: Kandungan Surah Yasin yang berbicara tentang kekuasaan Allah, hari kebangkitan, dan perjuangan para rasul memberikan ketenangan batin. Dengan hati yang tenang dan tawakal, seorang hamba akan merasa dimudahkan dalam menghadapi segala urusannya.
Meringankan Sakaratul Maut: Surah Yasin sering dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Diyakini bahwa membacanya dapat memberikan ketenangan dan kemudahan bagi orang tersebut dalam menghadapi proses perpindahan dari alam dunia ke alam barzakh.
Pahala Berlipat Ganda: Membaca satu huruf dari Al-Qur'an saja sudah diganjar dengan satu kebaikan yang dilipatgandakan menjadi sepuluh. Membaca Surah Yasin, yang disebut jantung Al-Qur'an, diyakini memberikan pahala yang setara dengan membaca Al-Qur'an secara keseluruhan beberapa kali.
Bacaan Lengkap Surah Yasin (Ayat 1-83)
Berikut adalah bacaan lengkap Surah Yasin beserta transliterasi dan terjemahannya untuk memudahkan pemahaman dan pengamalan.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.
يٰسۤ ۚ (١)
Yā Sīn.
1. Yasin.
وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِۙ (٢)
Wal-qur'ānil-ḥakīm.
2. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,
اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَۙ (٣)
Innaka laminal-mursalīn,
3. sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,
عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍۗ (٤)
'alā ṣirāṭim mustaqīm.
4. (yang berada) di atas jalan yang lurus,
تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِۙ (٥)
Tanzīlal-'azīzir-raḥīm.
5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,
لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ (٦)
Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūn.
6. agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.
لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (٧)
Laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fahum lā yu'minūn.
7. Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman.
اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ (٨)
Innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūn.
8. Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah.
وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ (٩)
Wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn.
9. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat.
وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (١٠)
Wa sawā'un 'alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn.
10. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ (١١)
Innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaib, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīm.
11. Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.
اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ (١٢)
Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.
12. Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang jelas (Lauh Mahfuzh).
فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ (٨٣)
Fa subḥānal-lażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi turja'ūn.
83. Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan.
Kandungan Pokok Surah Yasin
Secara garis besar, Surah Yasin mengandung beberapa tema sentral yang sangat penting dalam akidah Islam. Memahaminya akan menambah kekhusyukan kita saat membacanya.
1. Penegasan Risalah Nabi Muhammad SAW
Ayat-ayat awal Surah Yasin (1-12) merupakan penegasan dari Allah SWT bahwa Nabi Muhammad SAW adalah benar-benar seorang utusan yang membawa wahyu di atas jalan yang lurus. Surah ini membantah tuduhan kaum kafir Quraisy yang meragukan kenabian beliau. Allah bersumpah dengan Al-Qur'an yang penuh hikmah untuk menguatkan argumen ini. Bagian ini mengajarkan kita tentang pentingnya keyakinan pada kerasulan dan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
2. Kisah Penduduk Suatu Negeri (Ashab al-Qaryah)
Pada ayat 13-32, Allah menceritakan kisah penduduk sebuah negeri yang mendustakan para rasul yang diutus kepada mereka. Kisah ini menjadi ibrah (pelajaran) tentang akibat dari kesombongan dan penolakan terhadap kebenaran. Di dalam kisah ini, terdapat seorang laki-laki beriman yang datang dari ujung kota untuk membela para rasul, namun ia justru dibunuh oleh kaumnya. Allah kemudian memuliakannya dengan memasukkannya ke dalam surga. Kisah ini menyoroti pentingnya dakwah, keberanian dalam membela kebenaran, dan balasan mulia bagi orang-orang yang beriman dan beramal saleh.
3. Tanda-Tanda Kekuasaan Allah di Alam Semesta
Bagian selanjutnya (ayat 33-44) memaparkan berbagai tanda kebesaran dan kekuasaan Allah SWT di alam semesta. Allah mengajak manusia untuk merenungkan fenomena alam yang seringkali dianggap biasa, seperti bumi yang mati lalu dihidupkan dengan air hujan, pergantian siang dan malam, peredaran matahari dan bulan pada orbitnya, serta kapal yang berlayar di lautan. Semua ini adalah bukti nyata akan adanya Sang Pencipta Yang Maha Kuasa dan Maha Bijaksana. Ayat-ayat ini mendorong kita untuk menjadi pribadi yang senantiasa bersyukur dan bertafakur.
4. Peringatan Hari Kiamat dan Kehidupan Akhirat
Tema utama dari Surah Yasin adalah tentang hari kebangkitan dan kehidupan setelah mati. Mulai dari ayat 45 hingga akhir surah, Allah menjelaskan secara gamblang tentang peristiwa hari kiamat: tiupan sangkakala, kebangkitan manusia dari kubur, pengadilan, dan pemisahan antara penghuni surga dan neraka. Surah ini dengan tegas membantah argumen orang-orang kafir yang tidak percaya akan adanya kehidupan setelah mati. Puncaknya adalah pada ayat-ayat terakhir yang menegaskan bahwa bagi Allah, menghidupkan kembali yang telah mati adalah perkara yang sangat mudah, semudah mengatakan "Kun Fayakun" (Jadilah! Maka terjadilah).
Bagian Kedua: Tahlil, Rangkaian Dzikir dan Doa
Tahlil berasal dari kata Arab Hallala-Yuhallilu-Tahlilan, yang secara harfiah berarti mengucapkan kalimat "Lā ilāha illallāh" (Tiada Tuhan selain Allah). Namun, dalam konteks tradisi di Indonesia, Tahlil merujuk pada sebuah rangkaian bacaan yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an, kalimat-kalimat thayyibah (seperti tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil), istighfar, shalawat, serta ditutup dengan doa. Amalan ini biasa dilakukan secara berjamaah, terutama untuk mendoakan orang yang telah meninggal dunia, atau dalam acara syukuran dan selamatan lainnya.
Dasar dan Makna Amalan Tahlil
Meskipun susunan Tahlil seperti yang kita kenal sekarang tidak ditemukan persis pada zaman Nabi, setiap bacaan yang ada di dalamnya memiliki dasar yang kuat dari Al-Qur'an dan Sunnah. Tahlil adalah kompilasi dari amalan-amalan yang dianjurkan:
- Membaca Al-Qur'an: Termasuk di dalamnya Surah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, Ayat Kursi, dan beberapa ayat pilihan lainnya.
- Berdzikir: Mengucapkan kalimat tauhid (Tahlil), tasbih, tahmid, dan takbir adalah inti dari ibadah.
- Beristighfar: Memohon ampunan kepada Allah adalah perintah yang jelas bagi setiap Muslim.
- Bershalawat: Mencintai dan mendoakan Nabi Muhammad SAW adalah bagian dari keimanan.
- Berdoa: Memanjatkan doa, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain (termasuk yang sudah meninggal), adalah inti dari ibadah.
Dengan demikian, Tahlil adalah sebuah majelis dzikir dan doa yang sarat dengan nilai-nilai ibadah. Tujuannya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dan mengirimkan "hadiah" pahala kepada para arwah yang didoakan, dengan harapan pahala tersebut dapat meringankan siksa mereka dan mengangkat derajat mereka di sisi Allah.
Susunan Bacaan Tahlil Lengkap
Berikut adalah susunan bacaan Tahlil yang umum diamalkan di masyarakat, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi, dan terjemahan.
1. Pengantar Al-Fatihah (Ila Hadhratin Nabiy)
اِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهٖ وَاَصْحَابِهِ الْكِرَامِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
Ilā ḥaḍratin-nabiyyil-muṣṭafā Muḥammadin ṣallallāhu 'alaihi wa sallam, wa ālihī wa aṣḥābihil-kirām, syai'un lillāhi lahumul-fātiḥah.
Teruntuk junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya yang mulia. Sesuatu karena Allah, untuk mereka Al-Fatihah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. اٰمِيْنَ.
2. Membaca Surah Al-Ikhlas (3x), Al-Falaq, dan An-Nas
(Dibaca 3 kali)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.
3. Tahlil dan Takbir
لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Lā ilāha illallāh, wallāhu akbar.
Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.
4. Bacaan Awal Surah Al-Baqarah, Ayat Kursi, dan Akhir Al-Baqarah
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. الۤمّۤ ۚ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ.
وَاِلٰهُكُمْ اِلٰهٌ وَّاحِدٌۚ لَآاِلٰهَ اِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ.
اَللهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْfَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ.
5. Istighfar dan Dzikir
اَسْتَغْفِرُاللهَ الْعَظِيْمَ (3x)
Astaghfirullāhal-'aẓīm. (3x)
Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung.
اَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ اَنَّهُ
لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ
Lā ilāha illallāh.
Tiada Tuhan selain Allah. (Dibaca 33x atau 100x)
لَااِلٰهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ
Lā ilāha illallāh, Muḥammadur rasūlullāh.
Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah.
6. Shalawat Nabi
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammad, Allāhumma ṣalli 'alayhi wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atasnya.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammad, yā Rabbi ṣalli 'alayhi wa sallim.
Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, wahai Tuhanku, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atasnya.
7. Tasbih
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (33x)
Subḥānallāhi wa biḥamdih, subḥānallāhil-'aẓīm. (33x)
Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung.
8. Doa Tahlil
اَلْفَاتِحَةَ
(Membaca Al-Fatihah sekali lagi)
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَاَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ، وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً اِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ اَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاِلَى جَمِيْعِ اِخْوَانِهٖ مِنَ الْاَنْبِيَاۤءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْاَوْلِيَاۤءِ وَالشُّهَدَاۤءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاۤءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِى سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَاۤىِٕكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا اِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلاَنِيِّ.
ثُمَّ اِلَى جَمِيْعِ اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْاَرْضِ اِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا اِلَى اٰبَاۤىِٕنَا وَاُمَّهَاتِنَا وَاَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهٖ وَلِاَجْلِهٖ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ اَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى اَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ اَهْلِ لَاۤ اِلٰهَ اِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ. رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةَ.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang mendapat nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencukupi tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya.
Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'anul 'Azhim yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, junjungan dan tuan kami, Muhammad SAW, kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama, dan semua pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam, serta para malaikat yang dekat dengan-Mu, khususnya kepada Syekh Abdul Qadir al-Jailani.
Kemudian, kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, dari timur hingga barat, di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak dan ibu-ibu kami, kakek-nenek kami, dan terkhusus kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini.
Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, selamatkanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur dari golongan yang mengucapkan 'La ilaha illallah Muhammadur Rasulullah'. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah.
Membaca Surah Yasin dan Tahlil bukan sekadar ritual tanpa makna. Keduanya adalah sarana spiritual yang sangat kuat untuk menyambungkan hati kita dengan Sang Pencipta, merenungkan kebesaran-Nya, mengingat kehidupan akhirat, serta wujud bakti dan kasih sayang kepada sesama, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada. Semoga dengan memahami bacaan dan maknanya, kita dapat mengamalkannya dengan lebih ikhlas dan khusyuk, serta mendapatkan keberkahan dan ridha dari Allah SWT. Amin ya Rabbal 'alamin.