Mengapa Dzikir Pagi dan Petang Begitu Istimewa?
Dalam hiruk pikuk kehidupan modern, seringkali hati merasa gersang dan pikiran menjadi risau. Islam, sebagai agama yang sempurna, telah memberikan solusi untuk setiap kegelisahan, salah satunya adalah melalui amalan dzikir. Dzikir pagi dan petang, atau yang dikenal dengan Al-Ma'tsurat, merupakan sebuah perisai spiritual yang diajarkan langsung oleh Rasulullah ﷺ. Ini bukanlah sekadar rangkaian kata tanpa makna, melainkan sebuah dialog intim seorang hamba dengan Rabb-nya, sebuah benteng kokoh yang melindunginya dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun yang tak kasat mata.
Meluangkan waktu sejenak setelah shalat Subuh hingga terbit fajar, dan setelah shalat Ashar hingga terbenamnya matahari, adalah investasi terbaik untuk memulai dan mengakhiri hari. Dzikir ini menjadi sumber kekuatan, penenang jiwa, pembuka pintu rezeki, dan yang terpenting, sebagai wujud ketaatan dan cinta kita kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Dengan merutinkannya, kita seolah sedang melapisi hari kita dengan perlindungan dan keberkahan dari Sang Pencipta. Ini adalah kebiasaan para orang saleh, warisan terindah dari Nabi Muhammad ﷺ yang seharusnya menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan setiap muslim.
"Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, dzikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41-42)
Keutamaan Merutinkan Dzikir Pagi dan Petang
Fadhilah atau keutamaan dari mengamalkan dzikir pagi dan petang sangatlah melimpah, sebagaimana yang telah dijelaskan dalam banyak hadits shahih. Berikut adalah beberapa di antaranya:
- Perlindungan Menyeluruh: Dzikir ini berfungsi sebagai benteng yang melindungi seorang muslim dari gangguan jin, setan, sihir, 'ain (penyakit mata), serta dari berbagai musibah dan marabahaya yang mungkin menimpa. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa siapa yang membacanya di pagi hari akan dilindungi hingga petang, dan siapa yang membacanya di petang hari akan dilindungi hingga pagi.
- Ketenangan Hati: Di tengah dunia yang penuh dengan kecemasan, dzikir adalah penawarnya. Allah berfirman, "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Ar-Ra'd: 28).
- Pengampunan Dosa: Beberapa bacaan dzikir pagi dan petang memiliki keutamaan khusus untuk menghapus dosa-dosa, bahkan jika dosa itu sebanyak buih di lautan. Ini adalah bentuk kasih sayang Allah yang tak terhingga kepada hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya.
- Pemberat Timbangan Amal: Setiap huruf dari dzikir yang kita ucapkan akan menjadi pemberat timbangan kebaikan kita di akhirat kelak. Ada bacaan-bacaan tertentu yang pahalanya sangat besar, melebihi amalan-amalan lain yang mungkin terasa lebih berat.
- Meraih Ridha Allah: Dengan konsisten berdzikir, kita menunjukkan ketergantungan dan kepasrahan kita kepada Allah. Amalan ini sangat dicintai-Nya, dan puncaknya adalah meraih keridhaan-Nya, yang merupakan anugerah tertinggi bagi seorang hamba.
- Jaminan Surga: Terdapat bacaan khusus dalam dzikir pagi dan petang, seperti Sayyidul Istighfar, yang jika dibaca dengan penuh keyakinan dan seseorang meninggal pada hari itu, maka surga menjadi jaminannya. Sungguh sebuah keuntungan yang luar biasa.
Kumpulan Bacaan Dzikir Pagi dan Petang
Berikut adalah rangkaian bacaan dzikir pagi dan petang yang disusun berdasarkan dalil-dalil yang shahih dari sunnah Nabi Muhammad ﷺ. Dianjurkan untuk membacanya dengan tartil (perlahan), penuh penghayatan, dan memahami maknanya.
1. Membaca Ayat Kursi
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya’uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)
Dibaca: 1 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Rasulullah ﷺ menjelaskan bahwa siapa yang membacanya di pagi hari, maka ia akan dilindungi dari (gangguan) jin hingga petang hari. Dan siapa yang membacanya di petang hari, maka ia akan dilindungi hingga pagi hari. (HR. Al-Hakim, shahih). Ini adalah perlindungan level tertinggi, karena kita memohon perlindungan dengan sifat-sifat keagungan Allah yang terkandung dalam ayat ini.
2. Membaca Tiga Surat Pelindung (Al-Mu'awwidzat)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia'." (QS. Al-Ikhlas)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki'." (QS. Al-Falaq)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ مَلِكِ النَّاسِۙ اِلٰهِ النَّاسِۙ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya: "Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'." (QS. An-Nas)
Dibaca: Masing-masing 3 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Bacalah Qul Huwallahu Ahad (Al-Ikhlas) dan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) di waktu petang dan pagi hari sebanyak tiga kali, maka itu mencukupimu dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, hasan shahih). Kata 'mencukupimu' di sini memiliki makna yang sangat luas, mencakup perlindungan dari segala keburukan, penyakit, sihir, dan segala hal yang dapat membahayakan seorang hamba.
3. Doa Memulai Hari dan Malam
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdulillaah, laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzal yaum wa khaira maa ba’dahu, wa a’uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Rabbi a’uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a’uudzu bika min ‘adzaabin fin naari wa ‘adzaabin fil qabri.
Artinya: "Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Catatan: Untuk dzikir petang, kalimat أَصْبَحْنَا (ash-bahnaa) diganti menjadi أَمْسَيْنَا (amsainaa) dan هَذَا الْيَوْمِ (haadzal yaum) diganti menjadi هَذِهِ اللَّيْلَةِ (haadzihil lailah). Artinya pun disesuaikan menjadi: "Kami telah memasuki waktu petang...", "kebaikan di malam ini...".
Dibaca: 1 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Doa ini adalah deklarasi tauhid yang agung di awal hari dan malam. Kita mengakui bahwa seluruh kekuasaan hanyalah milik Allah. Kemudian kita memohon segala kebaikan yang ada pada hari atau malam itu, sekaligus memohon perlindungan dari segala keburukannya. Ini adalah bentuk kepasrahan total dan permohonan yang komprehensif kepada Allah.
4. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzu bika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbii, faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu dan janji-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."
Dibaca: 1 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Ini adalah dzikir istighfar yang paling utama. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari). Keutamaannya yang luar biasa ini menunjukkan betapa pentingnya pengakuan dosa dan permohonan ampunan kepada Allah setiap hari.
5. Doa Memohon Keridhaan Allah
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا
Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa.
Artinya: "Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."
Dibaca: 3 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan dzikir ini sebanyak tiga kali di pagi dan petang hari, maka hak Allah untuk meridlainya pada hari kiamat." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi). Ini adalah ikrar keimanan yang kita perbarui setiap pagi dan petang. Dengan menyatakannya, kita memohon agar Allah menjadikan kita hamba yang benar-benar ridha atas segala ketetapan-Nya, dan sebagai balasannya, Allah pun akan ridha kepada kita.
6. Doa Perlindungan dari Segala Sesuatu
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ
Bismillaahilladzii laa yadhurru ma’asmihii syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii’ul ‘aliim.
Artinya: "Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya, tidak ada sesuatu pun di bumi dan di langit yang dapat membahayakan, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dibaca: 3 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Ini adalah salah satu doa perlindungan yang paling kuat. Dari Utsman bin Affan radhiyallahu 'anhu, Rasulullah ﷺ bersabda, "Tidaklah seorang hamba membaca doa ini di pagi dan petang hari sebanyak tiga kali, melainkan tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi, shahih). Dzikir ini mengajarkan kita untuk bertawakal penuh kepada Allah, karena ketika kita menyebut nama-Nya, segala marabahaya menjadi tidak berdaya atas izin-Nya.
7. Tasbih dengan Keutamaan Luar Biasa (Khusus Pagi)
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ
Subhaanallaahi wa bihamdih, ‘adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.
Artinya: "Maha Suci Allah, aku memuji-Nya sebanyak jumlah makhluk-Nya, sejauh keridhaan-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya."
Dibaca: 3 kali saat pagi hari.
Fadhilah dan Penjelasan: Hadits dari Juwairiyah radhiyallahu 'anha menceritakan bahwa Nabi ﷺ keluar dari sisinya di pagi hari dan mendapatinya masih berdzikir. Ketika beliau kembali di waktu Dhuha, Juwairiyah masih di tempatnya. Nabi ﷺ lalu bersabda, "Aku telah mengucapkan setelahmu empat kalimat sebanyak tiga kali, yang jika ditimbang dengan apa yang kau baca seharian, niscaya akan sama beratnya (dengan dzikir ini)." (HR. Muslim). Ini menunjukkan betapa agung dan beratnya timbangan pahala dari kalimat-kalimat yang ringkas ini.
8. Doa Memohon Kesejahteraan ('Afiyah)
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ
Allahumma ‘aafinii fii badanii, allahumma ‘aafinii fii sam’ii, allahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qabr, laa ilaaha illaa anta.
Artinya: "Ya Allah, berikanlah kesehatan pada badanku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."
Dibaca: 3 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Doa ini adalah permohonan 'afiyah (kesejahteraan dan keselamatan) yang mencakup kesehatan fisik dan spiritual. Kita memohon agar Allah menjaga fungsi tubuh kita (badan, pendengaran, penglihatan) agar senantiasa dalam ketaatan. Kita juga memohon perlindungan dari dua hal yang sangat berbahaya bagi agama dan dunia seseorang, yaitu kekufuran (hilangnya iman) dan kefakiran (kemiskinan yang bisa mendekatkan pada kekufuran).
9. Tasbih dan Tahmid Penghapus Dosa
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaanallaahi wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."
Dibaca: 100 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdih' di pagi dan petang hari sebanyak 100 kali, maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang lebih baik darinya, kecuali orang yang mengucapkan hal yang sama atau lebih banyak." (HR. Muslim). Dalam riwayat lain, disebutkan, "Barangsiapa membacanya 100 kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari dan Muslim). Amalan ini ringan di lisan namun sangat berat dalam timbangan amal.
10. Kalimat Tauhid Penuh Berkah
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dibaca: 10 kali saat pagi (setelah shalat Subuh) dan petang (setelah shalat Maghrib).
Fadhilah dan Penjelasan: Ini adalah kalimat tauhid, kalimat terbaik yang pernah diucapkan oleh para Nabi. Rasulullah ﷺ menjelaskan keutamaannya, "Barangsiapa membacanya 10 kali di pagi hari, maka akan dicatat baginya 100 kebaikan, dihapus darinya 100 kesalahan, ia mendapatkan pahala seperti memerdekakan seorang budak, dan ia akan dilindungi dari setan pada hari itu hingga petang. Barangsiapa membacanya di petang hari, ia akan mendapatkan keutamaan yang semisal." (HR. An-Nasa'i, shahih).
11. Permohonan Ampunan dan Kesejahteraan Dunia Akhirat
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ. اَللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِيْ وَآمِنْ رَوْعَاتِيْ. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ، وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ
Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhirah. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dunyaaya wa ahlii wa maalii. Allahummastur ‘auraatii wa aamin rau’aatii. Allahummahfazhnii min baini yadayya, wa min khalfii, wa ‘an yamiinii, wa ‘an syimaalii, wa min fauqii, wa a’uudzu bi’azhamatika an ughtaala min tahtii.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan di dunia dan di akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon ampunan dan keselamatan dalam agamaku, duniaku, keluargaku, dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tentramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari depan, dari belakang, dari kanan, dari kiri, dan dari atasku. Aku berlindung dengan keagungan-Mu agar aku tidak dibinasakan dari bawahku."
Dibaca: 1 kali saat pagi dan petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Ibnu 'Umar radhiyallahu 'anhuma berkata, "Rasulullah ﷺ tidak pernah meninggalkan doa-doa ini di pagi dan petang hari." (HR. Abu Dawud, shahih). Doa ini sangat lengkap, mencakup permohonan perlindungan dari segala arah, permohonan agar aib kita ditutupi, dan permohonan keselamatan untuk urusan agama, dunia, keluarga, dan harta. Ini adalah bentuk manifestasi dari kebutuhan total kita akan penjagaan Allah dalam setiap aspek kehidupan.
12. Perlindungan dari Kejahatan Diri dan Setan (Khusus Petang)
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ
A’uudzu bikalimaatillaahit-taammaati min syarri maa khalaq.
Artinya: "Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."
Dibaca: 3 kali saat petang.
Fadhilah dan Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang singgah di suatu tempat lalu ia mengucapkan (dzikir ini), niscaya tidak akan ada yang membahayakannya hingga ia pergi dari tempat itu." (HR. Muslim). Meskipun hadits ini menyebutkan konteks singgah di suatu tempat, para ulama menganjurkannya dibaca setiap petang sebagai perlindungan umum dari segala kejahatan makhluk, termasuk binatang berbisa, jin, dan manusia yang jahat.
Penutup: Jadikan Dzikir Sebagai Gaya Hidup
Membaca dan merenungi dzikir pagi dan petang adalah sebuah perjalanan spiritual harian. Ia bukan sekadar rutinitas yang membosankan, melainkan sebuah kebutuhan jiwa untuk selalu terhubung dengan sumber segala kekuatan dan ketenangan. Dengan menjadikannya sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan, kita sedang membangun sebuah benteng yang kokoh, melapisi hari-hari kita dengan keberkahan, dan menabung pahala yang tak terhingga untuk kehidupan abadi di akhirat kelak.
Mulailah hari ini, jangan menunda. Luangkan waktu sekitar 15-20 menit di pagi dan petang hari. Lakukan dengan istiqomah, penuh keyakinan, dan pengharapan hanya kepada Allah. Niscaya, kita akan merasakan manisnya iman, ketenangan yang hakiki, dan pertolongan Allah yang senantiasa menyertai di setiap langkah kehidupan kita. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan kita untuk senantiasa membasahi lisan kita dengan berdzikir kepada-Nya.