Menjemput Berkah Pagi dengan Dzikir Al-Matsurat

Dzikir Pagi Ilustrasi SVG matahari terbit di balik kubah masjid untuk dzikir pagi.

Memulai hari dengan mengingat Allah

Fajar menyingsing, membawa serta harapan baru dan lembaran putih yang siap diisi. Di antara embun yang menetes dan udara sejuk yang menyapa, terdapat sebuah momen emas yang sarat dengan keberkahan. Inilah waktu pagi, saat di mana seorang hamba dianjurkan untuk menyambung koneksi spiritualnya dengan Sang Pencipta. Salah satu cara terindah untuk melakukannya adalah melalui dzikir pagi Al-Matsurat, sebuah rangkaian doa dan wirid yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.

Amalan ini bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan sebuah perisai spiritual, sumber ketenangan jiwa, dan kunci pembuka pintu-pintu rezeki serta kemudahan sepanjang hari. Dengan merutinkan dzikir pagi, kita seolah-olah sedang "mengisi daya" spiritual kita, membentengi diri dari segala keburukan, dan memohon agar setiap langkah kita di hari itu berada dalam naungan rida dan perlindungan-Nya.

Memahami Makna dan Keutamaan Dzikir Pagi Al-Matsurat

Sebelum menyelami setiap butir bacaannya, penting bagi kita untuk memahami esensi dari Al-Matsurat itu sendiri. Secara bahasa, "Al-Matsurat" berasal dari kata "atsar" yang berarti jejak atau riwayat. Istilah ini merujuk pada amalan-amalan yang diriwayatkan atau bersumber langsung dari Nabi Muhammad ﷺ. Rangkaian dzikir ini kemudian disusun secara sistematis oleh seorang ulama besar, Imam Hasan Al-Banna, untuk memudahkan umat Islam dalam mengamalkannya secara konsisten.

Tujuan penyusunan ini adalah untuk menghidupkan kembali sunnah Nabi dalam berdzikir, menjadikan setiap pagi kita dipenuhi dengan kalimat-kalimat thayyibah yang memiliki keutamaan luar biasa. Allah SWT sendiri berfirman dalam Al-Quran:

"Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu kamu berada di petang hari dan waktu kamu berada di waktu subuh." (QS. Ar-Rum: 17)

Ayat ini menjadi salah satu landasan kuat tentang pentingnya berdzikir di waktu pagi dan petang. Keutamaan mengamalkan dzikir pagi Al-Matsurat sangatlah banyak, di antaranya:

Panduan Lengkap Bacaan Dzikir Pagi Al-Matsurat

Berikut adalah urutan bacaan dzikir pagi Al-Matsurat, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi, terjemahan, serta penjelasan mendalam untuk setiap bacaannya agar kita dapat meresapinya dengan hati.

1. Ta'awudz dan Pembukaan

Dimulai dengan memohon perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.

Dibaca 1 kali

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim.

"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk."

Penjelasan: Ini adalah langkah pertama yang fundamental. Sebelum memulai ibadah apapun, kita mengakui kelemahan diri dan memohon kekuatan dari Allah untuk melindungi kita dari musuh terbesar manusia, yaitu setan. Setan selalu berusaha membisikkan keraguan, kemalasan, dan was-was agar kita lalai dari mengingat Allah. Dengan Ta'awudz, kita membangun benteng pertama kita.

2. Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255)

Ayat paling agung dalam Al-Quran yang berisi tentang keesaan dan kekuasaan Allah yang mutlak.

Dibaca 1 kali

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda bahwa siapa yang membaca Ayat Kursi di pagi hari, maka ia akan dilindungi dari (gangguan) jin hingga sore hari. Ayat ini adalah deklarasi tauhid yang paling sempurna. Kita mengawali hari dengan menegaskan bahwa tidak ada daya dan kekuatan kecuali milik Allah. Dia-lah Al-Hayyu (Maha Hidup) dan Al-Qayyum (Maha Berdiri Sendiri dan Mengurus Makhluk-Nya). Merenungi makna ayat ini akan menumbuhkan rasa tawakal yang mendalam, bahwa segala urusan kita ada dalam genggaman-Nya yang Maha Kuasa.

3. Tiga Surat Pelindung (Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas)

Dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, tiga surat ini merupakan permohonan perlindungan yang sangat komprehensif.

Dibaca masing-masing 3 kali

Surat Al-Ikhlas

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush-shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia."

Surat Al-Falaq

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki."

Surat An-Nas

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia."

Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Membaca (ketiga surat) itu tiga kali di waktu pagi dan sore, akan mencukupimu dari segala sesuatu." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi). Ini adalah jaminan perlindungan total. Al-Ikhlas menguatkan pondasi tauhid kita. Al-Falaq melindungi kita dari kejahatan eksternal (makhluk, kegelapan, sihir, hasad). Sedangkan An-Nas melindungi kita dari kejahatan internal, yaitu bisikan jahat yang masuk ke dalam dada, baik dari jin maupun manusia.

4. Doa Memasuki Waktu Pagi

Sebuah ikrar dan penyerahan diri di awal hari.

Dibaca 1 kali

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal-hamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. Rabbi as'aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dahu, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba'dahu. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu'il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin-naari wa 'adzaabin fil qabri.

"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Ya Tuhanku, aku memohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan di hari ini dan kejahatan sesudahnya. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."

Penjelasan: Doa ini adalah paket komplit untuk memulai hari. Kita memulai dengan pengakuan total bahwa segala kekuasaan hanya milik Allah. Kemudian, kita memohon dua hal paling esensial: meminta semua kebaikan dan berlindung dari semua keburukan, tidak hanya untuk hari ini tapi juga untuk hari-hari sesudahnya. Doa ini juga mencakup perlindungan dari sifat buruk seperti kemalasan, yang merupakan penghalang utama produktivitas, serta perlindungan dari kondisi buruk di masa tua dan azab di akhirat. Ini adalah doa yang sangat visioner.

5. Doa Pagi, Hidup, dan Mati karena Allah

Deklarasi bahwa seluruh siklus hidup kita dipersembahkan hanya untuk Allah.

Dibaca 1 kali

اللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.

Allaahumma bika ash-bahnaa, wa bika amsainaa, wa bika nahyaa, wa bika namuutu, wa ilaikan-nusyuur.

"Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dengan-Mu kami memasuki waktu sore, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati, dan kepada-Mu lah kami akan dibangkitkan."

Penjelasan: Ini adalah penegasan kembali akan ketergantungan total kita kepada Allah. Setiap momen, dari pagi hingga sore, dari hidup hingga mati, semuanya terjadi atas izin dan kuasa-Nya. Kalimat penutup "dan kepada-Mu lah kami akan dibangkitkan" adalah pengingat harian tentang akhirat. Ini membantu kita untuk senantiasa meluruskan niat dan tujuan hidup, bahwa semua yang kita lakukan hari ini akan dipertanggungjawabkan kelak. Dzikir ini menjaga kita agar tidak terbuai oleh dunia.

6. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)

Istighfar terbaik yang diajarkan oleh Rasulullah ﷺ.

Dibaca 1 kali

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu'u laka bini'matika 'alayya, wa abuu'u bidzanbii, faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji dan ikatan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu atasku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa selain Engkau."

Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa mengucapkannya di siang hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu sebelum sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga." (HR. Bukhari). Keutamaan yang luar biasa ini menunjukkan betapa dalamnya makna doa ini. Ia mengandung pengakuan akan rububiyah dan uluhiyah Allah, pengakuan status kita sebagai hamba, komitmen untuk taat, permohonan perlindungan, pengakuan nikmat, pengakuan dosa, dan permohonan ampun. Ini adalah bentuk kerendahan hati tertinggi di hadapan Sang Pencipta.

7. Doa Memohon Kesehatan dan Keselamatan

Meminta 'afiyah (kesehatan dan keselamatan) pada tiga aspek penting: tubuh, pendengaran, dan penglihatan.

Dibaca 3 kali

اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allaahumma 'aafinii fii badanii, allaahumma 'aafinii fii sam'ii, allaahumma 'aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

"Ya Allah, sehatkanlah badanku. Ya Allah, sehatkanlah pendengaranku. Ya Allah, sehatkanlah penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."

Penjelasan: Kesehatan adalah nikmat terbesar setelah iman. Dalam doa ini kita memohon 'afiyah secara spesifik untuk badan, pendengaran, dan penglihatan. Ketiganya adalah "pintu" utama bagi kita untuk beribadah dan mencari ilmu. Badan yang sehat memungkinkan kita shalat, puasa, dan bekerja. Pendengaran yang sehat memungkinkan kita mendengar Al-Quran dan nasihat. Penglihatan yang sehat memungkinkan kita membaca Al-Quran dan melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Selain itu, kita juga berlindung dari dua penyakit berbahaya: kekufuran (penyakit hati) dan kefakiran (yang bisa mendekatkan pada kekufuran), serta azab kubur.

8. Doa Syukur atas Nikmat Pagi

Pengakuan bahwa semua nikmat yang kita terima semata-mata berasal dari Allah.

Dibaca 1 kali

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِيْ مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ.

Allaahumma maa ash-baha bii min ni'matin au bi-ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika lak, falakal hamdu wa lakasy syukr.

"Ya Allah, nikmat apapun yang aku terima di pagi ini atau yang diterima oleh salah seorang dari makhluk-Mu, maka itu semua berasal dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur."

Penjelasan: Rasulullah ﷺ bersabda bahwa siapa yang membaca doa ini di pagi hari, ia telah menunaikan syukurnya untuk hari itu. Ini adalah latihan kerendahan hati. Kita seringkali lupa bahwa bahkan hembusan napas, detak jantung, dan kemampuan berpikir adalah nikmat agung dari Allah. Dengan doa ini, kita menisbatkan semua kebaikan hanya kepada-Nya, membersihkan hati dari rasa ujub (bangga diri) atas pencapaian yang mungkin kita raih hari itu.

9. Tasbih dengan Jumlah Tak Terhingga

Memuji Allah dengan pujian sebanyak ciptaan-Nya, seluas rida-Nya, seberat 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya.

Dibaca 3 kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ, وَرِضَا نَفْسِهِ, وَزِنَةَ عَرْشِهِ, وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ.

Subhaanallaahi wa bihamdih, 'adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih.

"Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai keridaan-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Nya."

Penjelasan: Dzikir ini diajarkan oleh Rasulullah ﷺ kepada istri beliau, Juwairiyah binti Al-Harits, yang berdzikir sangat lama. Rasulullah mengatakan bahwa empat kalimat ini setara atau bahkan lebih berat timbangannya daripada dzikir yang beliau lakukan sejak subuh. Ini adalah pujian yang kualitatif, bukan hanya kuantitatif. Kita mengakui ketidakmampuan kita untuk memuji Allah sebagaimana mestinya, maka kita menggunakan perumpamaan yang menunjukkan keagungan-Nya yang tak terbatas. Ini adalah cara efisien untuk mendapatkan pahala yang melimpah.

10. Doa Perlindungan dengan Nama Allah

Memohon perlindungan dengan nama Allah yang Maha Melindungi dari segala marabahaya.

Dibaca 3 kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ.

Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma'asmihii syai'un fil ardhi wa laa fis samaa'i wa huwas samii'ul 'aliim.

"Dengan nama Allah, yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Penjelasan: Ini adalah doa perlindungan yang sangat kuat. Rasulullah ﷺ menjamin bahwa barangsiapa membacanya tiga kali di pagi hari, tidak akan ada bahaya yang menimpanya secara tiba-tiba hingga sore hari. Dengan menyebut "nama Allah", kita seolah-olah masuk ke dalam benteng perlindungan-Nya. Tidak ada racun, bencana, atau kejahatan makhluk yang dapat menembus benteng ini tanpa izin-Nya. Penutup "As-Sami'" (Maha Mendengar) dan "Al-'Alim" (Maha Mengetahui) menegaskan bahwa Allah mendengar doa kita dan mengetahui segala potensi bahaya yang mengancam kita.

11. Ikrar Ridha kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad

Sebuah penegasan kembali atas tiga pilar fundamental keimanan seorang Muslim.

Dibaca 3 kali

رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.

Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.

"Aku rida Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad ﷺ sebagai Nabiku."

Penjelasan: Nabi Muhammad ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan kalimat ini tiga kali di pagi hari dan tiga kali di sore hari, maka hak Allah untuk meridhainya pada hari kiamat." (HR. Ahmad). Rida adalah tingkatan iman yang tinggi. Artinya, kita menerima dengan lapang dada segala ketetapan Allah, meyakini kebenaran mutlak ajaran Islam, dan mengikuti dengan sepenuh hati tuntunan Nabi Muhammad ﷺ. Mengucapkan ikrar ini setiap pagi akan memperbarui komitmen kita dan menguatkan identitas keislaman kita dalam menghadapi berbagai tantangan ideologi di zaman modern.

12. Dzikir Tauhid dan Tawasul

Memohon pertolongan dengan menyebut Asma Allah yang Agung.

Dibaca 1 kali

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، أَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ.

Yaa Hayyu yaa Qayyuum, birahmatika astaghiits, ashlih lii sya'nii kullahu, wa laa takilnii ilaa nafsii tharfata 'ain.

"Wahai Yang Maha Hidup, wahai Yang Maha Berdiri Sendiri (mengurus makhluk-Nya), dengan rahmat-Mu aku memohon pertolongan. Perbaikilah untukku seluruh urusanku dan janganlah Engkau serahkan aku kepada diriku sendiri meskipun hanya sekejap mata."

Penjelasan: Ini adalah doa yang diajarkan Rasulullah ﷺ kepada putrinya, Fatimah. Kita bertawasul dengan dua nama Allah yang agung, Al-Hayyu dan Al-Qayyum, yang juga ada di Ayat Kursi. Poin terpenting dari doa ini adalah permohonan agar Allah memperbaiki "seluruh" urusan kita dan permohonan agar kita "tidak diserahkan" kepada diri kita sendiri. Ini adalah pengakuan total akan kelemahan dan keterbatasan diri. Tanpa pertolongan Allah, kita pasti akan binasa. Bahkan untuk satu kedipan mata pun, kita tidak mampu mengurus diri sendiri. Doa ini menanamkan sifat tawakal dan menjauhkan dari kesombongan.

13. Tasbih dan Tahmid (Pujian Pagi)

Kalimat ringan di lisan, namun berat di timbangan amal.

Dibaca 100 kali

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.

Subhaanallaahi wa bihamdih.

"Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya."

Penjelasan: Keutamaannya sangat besar. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdih' seratus kali dalam sehari, maka akan dihapus kesalahannya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari dan Muslim). Dzikir ini menggabungkan dua konsep: tasbih (menyucikan Allah dari segala kekurangan) dan tahmid (memuji-Nya atas segala kesempurnaan-Nya). Mengucapkannya 100 kali di pagi hari adalah investasi pahala yang luar biasa untuk memulai hari dengan catatan amal yang bersih.

14. Tahlil (Ikrar Tauhid)

Kalimat tauhid yang menjadi kunci surga.

Dibaca 10 kali

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.

Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah kerajaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Penjelasan: Rasulullah ﷺ menjelaskan berbagai keutamaan kalimat ini. Membacanya 10 kali di pagi hari setara dengan memerdekakan empat budak dari keturunan Ismail, dituliskan baginya 10 kebaikan, dihapus darinya 10 keburukan, diangkat derajatnya 10 tingkat, dan menjadi pelindung dari setan hingga sore hari (HR. Bukhari, Muslim). Ini adalah dzikir yang sangat agung karena mengandung esensi dari ajaran Islam, yaitu penegasan keesaan Allah dalam segala aspeknya.

15. Shalawat kepada Nabi Muhammad ﷺ

Mengirimkan salam dan pujian kepada manusia paling mulia sebagai bentuk cinta dan ketaatan.

Dibaca 10 kali

اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ.

Allahumma shalli wa sallim 'alaa nabiyyinaa Muhammad.

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Nabi kami, Muhammad."

Penjelasan: Menutup rangkaian dzikir pagi dengan shalawat adalah adab yang sangat baik. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa bershalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Muslim). Bershalawat di pagi hari adalah cara kita berterima kasih kepada Nabi atas semua ajaran dan bimbingannya. Ini juga merupakan sebab terkabulnya doa, dihilangkannya kesusahan, dan diampuninya dosa. Shalawat menghubungkan hati kita dengan Sang Kekasih Allah, menyempurnakan amalan pagi kita dengan cinta.

Mengintegrasikan Al-Matsurat dalam Rutinitas Harian

Mengetahui bacaan dan keutamaannya adalah langkah pertama. Langkah selanjutnya yang lebih penting adalah menjadikannya sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari rutinitas pagi kita. Waktu terbaik untuk mengamalkannya adalah setelah shalat Subuh hingga terbit matahari. Ini adalah waktu yang penuh berkah, di mana para malaikat turun dan mendoakan hamba-hamba yang berdzikir.

Beberapa tips untuk konsisten:

Dzikir pagi Al-Matsurat adalah investasi spiritual yang hasilnya akan kita rasakan sepanjang hari, bahkan sepanjang hidup. Ia adalah perisai yang menjaga kita, cahaya yang menerangi jalan kita, dan sumber ketenangan yang meneduhkan hati kita. Dengan mengamalkannya secara rutin, kita tidak hanya mengikuti sunnah, tetapi juga secara aktif menjemput rahmat, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT untuk memulai setiap lembaran hari baru dengan kekuatan iman dan tawakal.

🏠 Kembali ke Homepage