Sholat adalah tiang agama, sebuah momen intim antara seorang hamba dengan Tuhannya. Ia adalah kewajiban utama yang menjadi pembeda antara seorang muslim dengan yang lainnya. Namun, keagungan ibadah ini tidak berhenti begitu salam diucapkan. Justru, momen setelah sholat adalah waktu yang sangat mustajab, sebuah kesempatan emas untuk menyempurnakan ibadah dengan berdzikir dan memanjatkan doa. Mengamalkan doa wirid setelah sholat bukan sekadar tradisi, melainkan sebuah sunnah yang dicontohkan langsung oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Dzikir dan wirid setelah sholat berfungsi sebagai penambal kekurangan dalam sholat kita, sebagai ungkapan rasa syukur, dan sebagai sarana untuk terus menyambungkan hati kepada Allah SWT. Betapa seringnya pikiran kita melayang saat sholat, atau gerakan kita kurang sempurna. Dengan beristighfar dan memuji-Nya setelah sholat, kita memohon ampunan atas kelalaian tersebut dan menegaskan kembali keagungan-Nya.
Makna dan Keutamaan Berdzikir Setelah Sholat
Dzikir secara harfiah berarti "mengingat". Dalam konteks ibadah, dzikir adalah segala bentuk ucapan lisan maupun getaran hati yang bertujuan untuk mengingat dan mengagungkan Allah SWT. Wirid adalah bacaan dzikir yang diamalkan secara rutin dan konsisten. Jadi, wirid setelah sholat adalah rangkaian dzikir yang dibaca secara teratur setiap selesai menunaikan sholat fardhu.
Keutamaan dari amalan ini sangatlah besar. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Fadzkuruunii adzkurkum wasykuruu lii wa laa takfuruun.
Artinya: "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." (QS. Al-Baqarah: 152).
Ayat ini merupakan janji langsung dari Allah. Ketika seorang hamba mengingat-Nya setelah sholat, Allah pun akan mengingat hamba tersebut dengan curahan rahmat, ampunan, dan pertolongan-Nya. Selain itu, amalan ini juga memiliki keutamaan untuk menghapus dosa-dosa, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Barangsiapa yang bertasbih (mengucapkan 'Subhanallah') setelah setiap sholat sebanyak 33 kali, bertahmid (mengucapkan 'Alhamdulillah') sebanyak 33 kali, dan bertakbir (mengucapkan 'Allahu Akbar') sebanyak 33 kali, maka jumlahnya 99, kemudian ia menyempurnakannya menjadi 100 dengan membaca 'Laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'ala kulli syai-in qadiir', maka akan diampuni dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim).
Hadits ini menunjukkan betapa dahsyatnya ganjaran yang Allah sediakan bagi mereka yang meluangkan sedikit waktunya untuk berdzikir. Amalan yang ringan di lisan, namun sangat berat timbangannya di sisi Allah.
Urutan Lengkap Wirid dan Doa Setelah Sholat
Berikut adalah urutan wirid dan doa yang dianjurkan berdasarkan hadits-hadits yang shahih, yang dapat kita amalkan setiap selesai melaksanakan sholat fardhu lima waktu.
1. Membaca Istighfar (3 kali)
Langkah pertama setelah salam adalah memohon ampunan kepada Allah. Ini adalah bentuk kerendahan hati, mengakui bahwa sholat yang baru saja kita kerjakan mungkin jauh dari kata sempurna. Kita memohon agar Allah menutupi segala kekurangan dan kelalaian di dalamnya.
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), dan aku bertaubat kepada-Nya."
Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali dengan penuh penghayatan, meresapi setiap kata dan memohon ampunan yang tulus dari lubuk hati.
2. Membaca Doa Keselamatan dan Pujian
Setelah memohon ampun, kita melanjutkan dengan memuji Allah sebagai sumber segala kedamaian dan keberkahan. Doa ini diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Tsauban.
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mu lah datangnya keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan." (HR. Muslim).
Dengan doa ini, kita mengakui bahwa kedamaian sejati, ketenangan jiwa, dan keselamatan di dunia dan akhirat hanya berasal dari Allah SWT.
3. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (Masing-masing 33 kali)
Ini adalah inti dari wirid setelah sholat yang memiliki keutamaan luar biasa. Rangkaian dzikir ini terdiri dari tiga kalimat agung yang masing-masing dibaca sebanyak 33 kali.
a. Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - 33 kali
Mengucapkan "Subhanallah" berarti menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan, dari segala sesuatu yang tidak pantas bagi-Nya. Kita mengakui kesempurnaan-Nya yang mutlak.
Subhanallah.
Artinya: "Maha Suci Allah."
b. Tahmid (الْحَمْدُ لِلهِ) - 33 kali
Mengucapkan "Alhamdulillah" adalah bentuk pujian dan rasa syukur tertinggi kepada Allah atas segala nikmat-Nya yang tak terhitung, baik yang kita sadari maupun yang tidak.
Alhamdulillah.
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
c. Takbir (اللهُ أَكْبَرُ) - 33 kali
Mengucapkan "Allahu Akbar" adalah pernyataan bahwa Allah Maha Besar, lebih besar dari segala masalah kita, lebih besar dari segala urusan dunia, dan lebih besar dari apapun yang bisa kita bayangkan.
Allahu Akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar."
4. Menyempurnakan Menjadi Seratus
Setelah menyelesaikan rangkaian tasbih, tahmid, dan takbir (33+33+33 = 99), kita menyempurnakannya menjadi seratus dengan membaca kalimat tauhid berikut. Ini adalah kunci untuk meraih ampunan dosa yang dijanjikan dalam hadits riwayat Muslim.
Laa ilaaha illallahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Kalimat ini merupakan penegasan kembali esensi dari syahadat, yaitu mengesakan Allah dalam segala hal dan mengakui kekuasaan-Nya yang absolut atas seluruh alam semesta.
5. Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Membaca Ayat Kursi setelah sholat fardhu memiliki keutamaan yang sangat istimewa. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat, tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian." (HR. An-Nasa'i, dishahihkan oleh Al-Albani). Ini adalah amalan yang sangat ringan namun ganjarannya begitu agung.
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta-khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
6. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Ketiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, yaitu surat-surat perlindungan. Dianjurkan untuk membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan untuk membacanya masing-masing sebanyak tiga kali. Amalan ini berfungsi sebagai benteng perlindungan dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat.
a. Surat Al-Ikhlas (1 kali / 3 kali)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
b. Surat Al-Falaq (1 kali / 3 kali)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"
c. Surat An-Naas (1 kali / 3 kali)
Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"
Menutup Wirid dengan Doa
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian wirid, inilah saatnya untuk memanjatkan doa pribadi. Ini adalah momen yang sangat intim di mana kita bisa menyampaikan segala hajat, keluh kesah, dan harapan kita kepada Allah SWT. Tidak ada batasan dalam berdoa, kita bisa memohon apa saja selama itu adalah kebaikan. Namun, ada beberapa doa ma'tsur (doa yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits) yang sangat baik untuk dibaca sebagai penutup.
Anda bisa memulai doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, kemudian menyampaikan hajat Anda, dan menutupnya kembali dengan shalawat dan pujian.
Contoh Doa Penutup yang Komprehensif
Berikut adalah contoh rangkaian doa yang bisa dipanjatkan:
1. Doa Memohon Pertolongan dalam Beribadah
Allahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik.
Artinya: "Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu." (HR. Abu Daud dan An-Nasa'i).
2. Doa Sapu Jagat (Kebaikan Dunia dan Akhirat)
Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).
3. Doa untuk Kedua Orang Tua
Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."
4. Doa Memohon Ampunan dan Rahmat
Allahummaghfir lilmuslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, al-ahyaa-i minhum wal amwaat, innaka samii'un qariibun mujiibud da'awaat.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar, Maha Dekat, lagi Maha Mengabulkan semua doa."
Setelah itu, Anda bisa menambahkan doa-doa pribadi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan Anda dalam bahasa apapun yang Anda kuasai, karena Allah Maha Memahami setiap bahasa dan setiap isi hati. Akhiri doa dengan membaca shalawat Nabi dan kalimat hamdalah.
Artinya: "Semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Menghayati Makna Dzikir: Bukan Sekadar Rutinitas
Penting untuk diingat bahwa mengamalkan doa wirid setelah sholat bukan hanya tentang melafalkan bacaan secara mekanis. Kunci utama agar dzikir ini meresap ke dalam jiwa adalah dengan menghadirkan hati (khusyu') dan memahami makna dari setiap kalimat yang diucapkan. Ketika lisan mengucapkan "Subhanallah", hati ikut merasakan kesucian Allah. Ketika lisan berucap "Alhamdulillah", hati diliputi rasa syukur yang mendalam. Dan ketika lisan menggemakan "Allahu Akbar", hati merasa kerdil di hadapan keagungan-Nya.
Jadikanlah momen setelah sholat ini sebagai waktu untuk "berdialog" dengan Allah. Setelah menunaikan kewajiban, kita tidak langsung beranjak pergi seolah-olah terburu-buru. Kita duduk sejenak, menenangkan diri, dan menyempurnakan ibadah kita dengan untaian dzikir dan doa. Inilah adab seorang hamba kepada Sang Pencipta. Amalan yang konsisten, meskipun sedikit, jauh lebih dicintai Allah daripada amalan yang banyak namun hanya sesekali. Oleh karena itu, mari kita jadikan wirid dan doa setelah sholat ini sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah harian kita, sebagai bekal untuk meraih ketenangan di dunia dan kebahagiaan abadi di akhirat.