Panduan Lengkap Doa Tahlil dan Rangkaian Zikir
Tahlil merupakan sebuah tradisi spiritual yang mengakar kuat di kalangan umat Islam, khususnya di Indonesia. Praktik ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah manifestasi cinta, doa, dan pengharapan kepada Allah SWT, terutama ditujukan bagi kerabat yang telah berpulang. Kata "Tahlil" sendiri berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata kerja hallala-yuhallilu-tahlilan, yang secara harfiah berarti mengucapkan kalimat tauhid, لَا إِلٰهَ إِلَّا الله (Laa ilaaha illallah), yang artinya "Tiada Tuhan selain Allah". Kalimat agung inilah yang menjadi inti dan ruh dari seluruh rangkaian zikir dalam majelis tahlil.
Majelis tahlil menjadi sarana untuk berkumpul, bersilaturahmi, dan yang terpenting, secara bersama-sama mendoakan almarhum atau almarhumah. Di dalamnya, terkandung serangkaian bacaan mulia yang diambil dari Al-Qur'an dan zikir-zikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Setiap kalimat yang diucapkan memiliki makna mendalam dan keutamaan yang luar biasa, menjadi sebuah "hadiah" pahala yang diharapkan sampai kepada ahli kubur, menerangi alam mereka, dan melapangkan kubur mereka. Artikel ini akan memandu Anda secara rinci mengenai susunan bacaan tahlil beserta doa penutupnya, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia, disertai penjelasan makna agar dapat diresapi dengan lebih khusyuk.
Susunan Lengkap Bacaan Tahlil
Berikut adalah urutan bacaan zikir dan doa dalam majelis tahlil yang umum diamalkan. Setiap bagian memiliki keistimewaan dan tujuan spiritualnya masing-masing.
1. Pengantar Al-Fatihah (Ilaa Hadhratin Nabiy)
Majelis dibuka dengan mengirimkan doa dan Al-Fatihah kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, dan seluruh kaum muslimin, sebelum dikhususkan kepada almarhum/almarhumah yang didoakan.
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ، اَلْفَاتِحَةْ...
Ilaa hadhratin nabiyyil musthafaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa azwaajihii wa aulaadihii wa dzurriyyaatihii, al-faatihah...
"Teruntuk Nabi yang terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, istri-istri, anak-anak, dan seluruh keturunannya. Al-Fatihah..."
2. Membaca Surat Al-Fatihah (1 kali)
Surat Al-Fatihah adalah Ummul Qur'an, induk dari Al-Qur'an. Membacanya adalah pembuka segala kebaikan dan doa. Setiap ayatnya mengandung pujian, pengagungan, dan permohonan kepada Allah SWT.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الَّمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِ يْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ. اَمِينْ
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Arrohmaanir rohiim. Maaliki yaumiddiin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiroothol mustaqiim. Shiroothol ladziina an'amta 'alaihim ghoiril maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalliin. Aamiin.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Kabulkanlah."
3. Membaca Surat Al-Ikhlas (3 kali)
Surat Al-Ikhlas menegaskan kemurnian tauhid, esensi dari ajaran Islam. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca surat ini setara dengan membaca sepertiga Al-Qur'an. Mengulanginya sebanyak tiga kali sama dengan mengkhatamkan Al-Qur'an dalam hal pahala.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ اَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا اَحَدٌ
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush-shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
4. Tahlil dan Takbir
Setelah membaca Al-Ikhlas, dilanjutkan dengan zikir tahlil dan takbir sebagai pengagungan kepada Allah.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
"Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
5. Membaca Surat Al-Falaq (1 kali)
Surat Al-Falaq adalah doa permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaa-tsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"
6. Tahlil dan Takbir
Mengulang kembali zikir pengagungan.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
"Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
7. Membaca Surat An-Nas (1 kali)
Surat An-Nas adalah permohonan perlindungan kepada Allah dari bisikan dan godaan setan yang tersembunyi, baik dari golongan jin maupun manusia.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. اِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"
8. Tahlil dan Takbir
Mengulang kembali zikir pengagungan.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
"Tiada Tuhan selain Allah dan Allah Maha Besar."
9. Membaca Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)
Ayat-ayat ini menjelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa, yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, menafkahkan rezeki, dan meyakini kitab-kitab Allah serta hari akhir. Mereka inilah yang mendapat petunjuk dan beruntung.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. الۤمّۤ ۚ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَۙ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alif laam miim. Dzaalikal kitaabu laa raiba fiih, hudal lil muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil ghaibi wa yuqiimuunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik, wa bil aakhirati hum yuuqinuun. Ulaa'ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaa'ika humul muflihuun.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."
10. Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah Ayat 255)
Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Isinya menjelaskan tentang keesaan, kekuasaan, dan kebesaran Allah yang meliputi langit dan bumi. Membacanya memiliki keutamaan besar, termasuk sebagai pelindung dari gangguan setan.
اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung."
11. Zikir Istighfar (3 kali)
Memohon ampunan kepada Allah atas segala dosa dan kesalahan, baik yang disengaja maupun tidak.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
12. Zikir Tahlil Inti (160 kali atau sesuai kemampuan)
Ini adalah bagian inti dari majelis tahlil, yaitu mengulang-ulang kalimat tauhid yang agung. Setiap ucapan "Laa ilaaha illallah" adalah penegasan iman dan penyerahan diri total kepada Allah.
لَا إِلٰهَ إِلَّا الله
Laa ilaaha illallah.
"Tiada Tuhan selain Allah."
13. Zikir Penutup Tahlil
Setelah mengulang zikir tahlil, dilanjutkan dengan kalimat tauhid yang lebih lengkap, menyifati Allah dengan sifat-sifat keagungan-Nya.
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
Laa ilaaha illallaahu muhammadur rasuulullaahi shallallaahu 'alaihi wa sallam.
"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya."
14. Shalawat Nabi (2 kali)
Membaca shalawat adalah bentuk cinta dan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Shalawat juga menjadi salah satu kunci terkabulnya doa.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, allaahumma shalli 'alaihi wa sallim.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya."
اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ يَا كَرِيْمُ
Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, yaa kariim.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah."
15. Tasbih
Mensucikan Allah dari segala sifat kekurangan.
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ
Subhanallaahi wa bihamdih, subhanallaahil 'adziim.
"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
Doa Tahlil Lengkap
Setelah selesai rangkaian zikir di atas, majelis ditutup dengan doa tahlil. Doa ini berisi permohonan agar pahala dari bacaan yang telah dilantunkan disampaikan kepada arwah yang dituju, serta permohonan ampunan dan rahmat bagi mereka dan bagi kita semua yang masih hidup. Berikut adalah bacaan doa tahlil secara lengkap.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, hamdasy syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi'u maziidah, yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'azhiimi sulthaanik.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."
Makna Bagian Pertama: Doa dibuka dengan pujian tertinggi kepada Allah SWT. Kita mengakui bahwa segala pujian hanya pantas untuk-Nya. Ungkapan "hamdan yuwaafii ni'amahu" menunjukkan kesadaran kita bahwa pujian yang kita panjatkan tidak akan pernah sebanding dengan nikmat-Nya yang tak terhingga, namun kita tetap berusaha memuji-Nya dengan sebaik-baik pujian.
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Makna Bagian Kedua: Setelah memuji Allah, kita bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah adab dalam berdoa. Dengan memuliakan Rasulullah, kita berharap doa kita lebih mudah diijabah oleh Allah SWT, karena kita bertawasul (menjadikan perantara) dengan kecintaan kita kepada Nabi-Nya.
اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً.
Allaahumma taqabbal wa aushil tsawaaba maa qara'naahu minal qur'aanil 'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mas taghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallama hadiyyatan waashilatan wa rahmatan naazilatan wa barakatan syaamilah.
"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala dari apa yang kami baca dari Al-Qur'an yang agung, dari tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan keberkahan yang menyeluruh."
Makna Bagian Ketiga: Ini adalah inti permohonan dalam doa tahlil. Kita memohon kepada Allah agar semua amal ibadah yang telah kita lakukan dalam majelis ini—bacaan Al-Qur'an, zikir tahlil, tasbih, istighfar, dan shalawat—diterima oleh-Nya. Selanjutnya, kita memohon agar pahala dari amal tersebut dijadikan "hadiah" yang sampai kepada arwah yang dituju.
إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Ilaa hadhrati habiibinaa wa syafii'inaa wa qurrati a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa'i wal mursaliin wal auliyaa'i wasy syuhadaa'i wash shaalihiin wash shahaabati wat taabi'iin wal 'ulamaa'il 'aamiliin wal mushannifiinal mukhlishiin wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil 'aalamiin.
"Kepada junjungan kami, kekasih kami, pemberi syafaat kami, dan penyejuk mata kami, sayyidina dan maulana Muhammad SAW, dan kepada seluruh saudara-saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam."
Makna Bagian Keempat: Pahala tersebut kita hadiahkan secara berurutan, dimulai dari yang paling mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW, kemudian para nabi dan rasul lainnya, para wali Allah, para pejuang yang gugur di jalan-Nya, orang-orang saleh, sahabat Nabi, generasi setelahnya (tabi'in), hingga para ulama. Ini menunjukkan adab dan penghormatan kepada para pendahulu kita yang saleh.
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا إِلَى مَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجْلِهِ.
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaati min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon ilaa aabaa'inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa nakhush-shu khushuushon ilaa manijtama'naa haahunaa bisababihii wa li ajlih.
"Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, dari timur hingga ke barat, baik di darat maupun di laut. Khususnya kepada bapak-bapak kami dan ibu-ibu kami, kakek-kakek kami dan nenek-nenek kami, dan lebih khusus lagi kepada orang yang karena sebabnya kami berkumpul di sini."
Makna Bagian Kelima: Setelah itu, doa diperuntukkan bagi seluruh umat Islam yang telah meninggal dunia di seluruh penjuru bumi. Kemudian, doa dikhususkan bagi leluhur kita (orang tua, kakek-nenek), dan yang paling utama, dikhususkan untuk arwah yang menjadi tujuan utama diselenggarakannya majelis tahlil ini.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.
Allaahummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Allaahumma anzilir rahmata wal maghfirata 'alaa ahlil qubuuri min ahli laa ilaaha illallaahu muhammadur rasuulullaah.
"Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, selamatkanlah mereka, dan maafkanlah kesalahan mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada ahli kubur dari golongan orang-orang yang mengucapkan 'Laa ilaaha illallah, Muhammadur rasulullah'."
Makna Bagian Keenam: Ini adalah doa spesifik untuk ahli kubur. Kita memohon empat hal utama: ampunan (maghfirah), kasih sayang (rahmat), keselamatan (afiyah), dan maaf (afwu). Ini adalah permohonan paling mendasar dan penting bagi siapa pun yang telah berada di alam barzakh.
رَبَّنَا أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلًا وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.
Rabbanaa arinal haqqa haqqaw warzuqnat tibaa'ah, wa arinal baathila baathilaw warzuqnaj tinaabah.
"Wahai Tuhan kami, tunjukkanlah kepada kami kebenaran sebagai kebenaran dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya, dan tunjukkanlah kepada kami kebatilan sebagai kebatilan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya."
Makna Bagian Ketujuh: Doa ini adalah untuk kita yang masih hidup. Kita memohon petunjuk kepada Allah agar selalu bisa membedakan mana yang benar dan mana yang salah, serta diberi kekuatan untuk konsisten mengikuti kebenaran dan menjauhi kebatilan. Ini adalah doa untuk istiqamah.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka."
Makna Bagian Kedelapan: Ini adalah doa sapu jagat yang mencakup segala kebaikan. Kita memohon kebahagiaan dan kesejahteraan tidak hanya untuk kehidupan akhirat, tetapi juga untuk kehidupan di dunia. Kebaikan di dunia mencakup kesehatan, rezeki yang halal, keluarga yang sakinah, dan ilmu yang bermanfaat. Kebaikan di akhirat adalah ampunan Allah, rahmat-Nya, dan surga-Nya.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ...
Wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam. Subhaana rabbika rabbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Al-faatihah...
"Semoga Allah melimpahkan rahmat dan kesejahteraan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Al-Fatihah..."
Makna Bagian Penutup: Doa diakhiri dengan kembali bershalawat kepada Nabi, lalu membaca ayat penutup dari Surat Ash-Shaffat yang mensucikan Allah dan memberi salam kepada para rasul, dan ditutup dengan hamdalah, pujian kepada Allah. Ini adalah cara penutup doa yang paling sempurna, sebagaimana diajarkan dalam Al-Qur'an. Majelis kemudian diakhiri dengan membaca Surat Al-Fatihah sekali lagi sebagai penutup segala kebaikan.
Dengan memahami setiap rangkaian bacaan dan makna yang terkandung di dalamnya, semoga majelis tahlil yang kita laksanakan menjadi lebih khusyuk, bermakna, dan diterima oleh Allah SWT sebagai amal saleh yang pahalanya sampai kepada mereka yang kita cintai yang telah mendahului kita.