Panduan Doa Tahlil Lengkap NU

Tahlilan merupakan sebuah tradisi spiritual yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Muslim di Indonesia, khususnya di kalangan warga Nahdliyin. Acara ini adalah majelis zikir dan doa yang bertujuan untuk mendoakan arwah orang-orang yang telah meninggal dunia, memohonkan ampunan bagi mereka, serta mengirimkan pahala bacaan Al-Qur'an dan zikir kepada mereka. Rangkaian doa tahlil lengkap NU memiliki susunan yang khas, diwariskan secara turun-temurun oleh para ulama dan kiai sebagai wujud amaliah yang berlandaskan dalil-dalil Ahlussunnah wal Jama'ah.

Memahami setiap lafaz, urutan, dan makna yang terkandung di dalamnya akan menambah kekhusyukan kita dalam berdoa. Artikel ini akan menguraikan secara rinci dan mendalam setiap tahapan bacaan tahlil, mulai dari pembukaan hingga doa penutup, agar dapat menjadi panduan yang komprehensif bagi siapa saja yang ingin melaksanakannya.

Kaligrafi Islam La ilaha illallah لَا إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّٰهُ

Kaligrafi Islam La ilaha illallah sebagai ilustrasi doa tahlil.

1. Muqaddimah (Pembukaan)

Setiap amalan yang baik diawali dengan niat yang tulus dan pengiriman doa kepada para panutan. Dalam tahlil, pembukaan ini disebut sebagai "hadiah Fatihah", di mana kita mengirimkan pahala bacaan surat Al-Fatihah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, keluarga beliau, para sahabat, para ulama, dan khususnya kepada arwah yang kita doakan.

Pengantar dan Niat Hadiah Fatihah

Pembacaan ini dipimpin oleh imam atau orang yang dituakan, diawali dengan lafaz berikut:

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ، اَلْفَاتِحَةْ

Ilaa hadrotin-nabiyyil mushthofaa Muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa azwaajihii wa aulaadihii wa dzurriyyaatihii, al-faatihah.

"Teruntuk junjungan Nabi yang terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarganya, istri-istrinya, anak-anaknya, dan seluruh keturunannya. Al-Fatihah."

Setelah lafaz di atas, semua jamaah membaca Surat Al-Fatihah secara bersama-sama. Makna dari pengantar ini adalah sebuah bentuk adab (tata krama) spiritual. Kita menyadari bahwa segala kebaikan dan doa tidak akan sampai tanpa rida Allah dan syafaat dari Rasulullah SAW. Dengan mendahulukan beliau, kita berharap doa kita menjadi lebih mustajab.

Hadiah Fatihah untuk Para Sahabat, Ulama, dan Ahli Kubur

Selanjutnya, Fatihah dihadiahkan kepada rantai sanad keilmuan dan spiritual, dari para sahabat hingga para guru dan orang tua kita.

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، اَلْفَاتِحَةْ

Tsumma ilaa hadroti ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin, wash-shohaabati wat-taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa-ikatil muqorrobiin, khushuushon sayyidinaa asy-Syaikh 'Abdul Qoodir al-Jailani, al-faatihah.

"Kemudian, kepada para saudaranya dari golongan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang saleh, para sahabat dan tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat (dengan Allah), khususnya kepada tuan kita, Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Al-Fatihah."

Setelahnya, Fatihah kembali dibaca. Rangkaian ini menunjukkan penghormatan kita kepada seluruh mata rantai kebaikan dalam Islam. Menyebut nama Syekh Abdul Qadir al-Jailani adalah kekhasan dalam tradisi NU, sebagai penghormatan kepada beliau sebagai salah satu wali besar dan panutan dalam tarekat.

Hadiah Fatihah untuk Ahli Kubur yang Didoakan

Ini adalah bagian inti dari niat tahlilan, yaitu menghadiahkan Fatihah secara spesifik kepada arwah yang dimaksud.

ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ، خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ (...) بِنْ (...)، اَلْفَاتِحَةْ

Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhanaa wa masyaayikhi masyaayikhinaa, wa limanijtama'naa haahunaa bisababihii, khushuushon ilaa ruuhi... (sebutkan nama almarhum/almarhumah) bin/binti... (sebutkan nama ayahnya), al-faatihah.

"Kemudian, kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, serta kepada siapa kami berkumpul di sini karenanya, khususnya kepada arwah... (nama almarhum) bin... (nama ayahnya). Al-Fatihah."

Setelah Fatihah terakhir ini, barulah rangkaian zikir inti dari doa tahlil lengkap NU dimulai.

2. Rangkaian Bacaan Al-Qur'an dan Zikir

Setelah muqaddimah, majelis dilanjutkan dengan pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an dan zikir-zikir pilihan yang memiliki keutamaan besar.

Surat Al-Ikhlas (3 kali)

Surat ini menegaskan kemurnian tauhid. Membacanya tiga kali setara dengan pahala mengkhatamkan Al-Qur'an.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اَللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul huwalloohu ahad. Alloohush-shomad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Tahlil dan Takbir

Setelah Al-Ikhlas, dilanjutkan dengan tahlil dan takbir singkat.

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar.

"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

Surat Al-Falaq (1 kali)

Surat ini berisi permohonan perlindungan kepada Allah dari segala kejahatan makhluk.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِى الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbil-falaq. Min syarri maa kholaq. Wa min syarri ghoosiqin idzaa waqob. Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqod. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

Tahlil dan Takbir

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar.

"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

Surat An-Nas (1 kali)

Surat An-Nas adalah permohonan perlindungan dari godaan setan yang membisikkan kejahatan ke dalam dada manusia.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلٰهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Qul a'uudzu birobbin-naas. Malikin-naas. Ilaahin-naas. Min syarril-waswaasil-khonnaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. Minal jinnati wan-naas.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

Tahlil dan Takbir

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

Laa ilaaha illalloohu walloohu akbar.

"Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

Surat Al-Fatihah (1 kali)

Al-Fatihah dibaca kembali sebagai ummul Qur'an, induk dari segala doa.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ. آمِيْن

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alhamdu lillaahi robbil-'aalamiin. Ar-rohmaanir-rohiim. Maaliki yawmid-diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash-shiroothol-mustaqiim. Shirootholladziina an'amta 'alaihim ghoiril-maghdhuubi 'alaihim waladh-dhoolliin. Aamiin.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang, Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. Kabulkanlah."

Surat Al-Baqarah Ayat 1-5

Ayat-ayat ini menjelaskan ciri-ciri orang bertakwa, yang beriman kepada yang gaib, mendirikan salat, menafkahkan rezeki, dan meyakini kitab-kitab Allah serta hari akhir. Ini adalah doa agar kita dan almarhum/almarhumah tergolong sebagai orang-orang yang beruntung.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. المّ. ذٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ فِيْهِ، هُدًى لِلْمُتَّقِيْنَ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُوْنَ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَ. أُولٰئِكَ عَلٰى هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ وَأُولٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alif laam miim. Dzaalikal-kitaabu laa roiba fiih, hudal lil-muttaqiin. Alladziina yu'minuuna bil-ghoibi wa yuqiimuunash-sholaata wa mimmaa rozaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qoblik, wa bil-aakhiroti hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir-robbihim wa ulaa-ika humul-muflihuun.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa. (Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka. Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah Ayat 255)

Ayat Kursi adalah ayat teragung dalam Al-Qur'an. Isinya menguraikan kebesaran, kekuasaan, dan ilmu Allah yang meliputi langit dan bumi. Membacanya mendatangkan perlindungan dan keberkahan.

وَإِلٰهُكُمْ إِلٰهٌ وَاحِدٌ، لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ. اَللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ، لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمٰوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُوْدُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar-rohmaanur-rohiim. Alloohu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qoyyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nawm, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzal-ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi-idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa kholfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa wa huwal-'aliyyul-'azhiim.

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Esa; tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung."

3. Zikir Inti: Tasbih, Tahmid, Takbir, dan Tahlil

Bagian ini adalah puncak dari zikir dalam majelis tahlil. Lafaz-lafaz agung ini diulang-ulang untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Istighfar (3 kali)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirulloohal-'azhiim.

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Hauqalah dan Tahlil Singkat

Dibaca untuk memohon kekuatan dari Allah dan mengakui keesaan-Nya.

أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ: لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَوْجُوْدٌ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، حَيٌّ مَعْبُوْدٌ. لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ، حَيٌّ بَاقٍ

Afdholudz-dzikri fa'lam annahuu: Laa ilaaha illallooh, hayyum maujuud. Laa ilaaha illallooh, hayyum ma'buud. Laa ilaaha illallooh, hayyum baaq.

"Ketahuilah, zikir yang paling utama adalah: Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Hidup dan Maha Ada. Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Hidup dan Disembah. Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Hidup dan Kekal."

Tahlil (33 atau 100 kali)

Ini adalah jantung dari tahlilan, yaitu mengulang-ulang kalimat tauhid.

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallooh.

"Tiada Tuhan selain Allah."

Tahlil Penutup

Setelah pengulangan tahlil, dibaca lafaz penutup yang lebih panjang.

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Laa ilaaha illallooh, Muhammadur rosuululloh shollalloohu 'alaihi wa sallam.

"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya."

Shalawat Nabi (2 kali)

Sebagai bentuk cinta dan penghormatan kepada Rasulullah SAW.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Alloohumma sholli 'alaa sayyidinaa Muhammad, alloohumma sholli 'alaihi wa sallim.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, ya Allah, limpahkanlah rahmat dan kesejahteraan kepadanya."

Tasbih

Mensucikan Allah dari segala kekurangan.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

Subhaanalloohi wa bihamdih, subhaanalloohil-'azhiim.

"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."

4. Doa Tahlil Penutup

Setelah rangkaian zikir selesai, majelis ditutup dengan doa tahlil lengkap NU yang panjang dan komprehensif. Doa ini berisi permohonan agar pahala dari semua bacaan yang telah dilantunkan disampaikan kepada arwah yang dituju, serta permohonan ampunan dan rahmat bagi mereka dan bagi kita semua.

أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدَ الشَّاكِرِيْنَ، حَمْدَ النَّاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ وَالْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ.

ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا خُصُوْصًا إِلَى آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا مَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ وَلِأَجْلِهِ.

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِحَيِّنَا وَمَيِّتِنَا وَشَاهِدِنَا وَغَائِبِنَا وَصَغِيْرِنَا وَكَبِيْرِنَا وَذَكَرِنَا وَأُنْثَانَا. اَللّٰهُمَّ مَنْ أَحْيَيْتَهُ مِنَّا فَأَحْيِهِ عَلَى الْإِسْلَامِ وَمَنْ تَوَفَّيْتَهُ مِنَّا فَتَوَفَّهُ عَلَى الْإِيْمَانِ.

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ وَلَا تَجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ...

A'uudzubillaahi minasy-syaithoonir-rojiim. Bismillaahir-rohmaanir-rohiim. Alhamdulillaahi robbil-'aalamiin. Hamdasy-syaakiriin, hamdan-naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi-u maziidah. Yaa robbanaa lakal-hamdu kamaa yambaghii li jalaali wajhikal-kariimi wa 'azhiimi sulthoonik.

Alloohumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.

Alloohumma taqobbal wa awshil tsawaaba maa qoro'naahu minal-qur'aanil-'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhroti habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa mawlaanaa muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal-anbiyaa-i wal-mursaliin, wal-awliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin, wash-shohaabati wat-taabi'iin, wal-'ulamaa-il-'aamiliin, wal-mushonnifiinal-mukhlishiin, wa jamii'il-mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil-'aalamiin, wal-malaa-ikatil-muqorrobiin.

Tsumma ilaa jamii'i ahlil-qubuur minal-muslimiina wal-muslimaat, wal-mu'miniina wal-mu'minaat min masyaariqil-ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa khushuushon ilaa aabaa-inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa nakhush-shu khushuushon manijtama'naa haahunaa bisababihii wa li-ajlih.

Alloohummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Alloohummaghfir lihayyinaa wa mayyitinaa wa syaahidinaa wa ghoo-ibinaa wa shoghiirinaa wa kabiirinaa wa dzakarinaa wa untsaanaa. Alloohumma man ahyaitahuu minnaa fa-ahyihii 'alal-islaam, wa man tawaffaitahuu minnaa fatawaffahuu 'alal-iimaan.

Alloohummaj'al qubuurohum rowdhotam mir-riyaadhil-jinaan, wa laa taj'al qubuurohum hufrotam min hufarin-niiraan.

Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil-aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar.

Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa sallam. Subhaana robbika robbil-'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal-mursaliin. Wal-hamdu lillaahi robbil-'aalamiin. Al-faatihah...

"Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk. Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Sebagaimana pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat, pujian yang sepadan dengan nikmat-nikmat-Nya dan mencakup tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu.

Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad.

Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala dari apa yang kami baca dari Al-Qur'an yang agung, dari tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar, kepada junjungan kami, kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, tuan dan pemimpin kami, Muhammad SAW. Dan kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, seluruh pejuang di jalan Allah Tuhan semesta alam, dan para malaikat yang dekat dengan-Mu.

Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat dari timur hingga ke barat, di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, dan kami khususkan lagi bagi siapa kami berkumpul di sini karenanya dan untuknya.

Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, ampunilah yang hidup di antara kami dan yang telah mati, yang hadir dan yang tidak hadir, yang kecil dan yang besar, laki-laki dan perempuan. Ya Allah, siapa pun yang Engkau hidupkan di antara kami, hidupkanlah ia dalam Islam, dan siapa pun yang Engkau wafatkan di antara kami, wafatkanlah ia dalam keadaan iman.

Ya Allah, jadikanlah kubur mereka taman dari taman-taman surga, dan janganlah Engkau jadikan kubur mereka lubang dari lubang-lubang neraka.

Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka.

Semoga Allah melimpahkan rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa dari apa yang mereka sifatkan. Dan salam sejahtera bagi para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah..."

Rangkaian doa tahlil lengkap NU ini bukan sekadar ritual, melainkan sebuah jalinan spiritual yang menghubungkan yang hidup dengan yang telah tiada. Ia adalah ekspresi cinta, bakti, dan harapan agar Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan ampunan-Nya kepada kita semua.

🏠 Kembali ke Homepage