Doa Sholat Tahajud: Meraih Mustajab di Keheningan Malam
Di tengah keheningan malam, saat sebagian besar insan terlelap dalam buaian mimpi, ada sebuah pintu langit yang terbuka lebar. Sebuah waktu istimewa di mana jarak antara hamba dengan Sang Pencipta terasa begitu dekat. Inilah waktu sholat tahajud, sebuah ibadah sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa, di mana doa-doa yang dipanjatkan memiliki potensi besar untuk menjadi mustajab. Sholat tahajud bukan sekadar rangkaian gerakan dan bacaan, melainkan sebuah dialog jiwa yang paling intim dengan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Setiap dari kita membawa beban, harapan, dan impian. Ada kalanya masalah terasa begitu berat, jalan keluar seakan tertutup, dan harapan mulai meredup. Dalam kondisi seperti inilah, sholat tahajud hadir sebagai oase spiritual. Ia adalah kunci untuk membuka pintu pertolongan, gudang solusi, dan sumber kekuatan yang tak pernah kering. Melalui sholat tahajud, kita menyerahkan segala urusan kepada Dzat Yang Maha Kuasa, memohon dengan penuh kerendahan hati, dan meyakini bahwa setiap bisikan doa di sepertiga malam akan didengar dan dijawab dengan cara yang terbaik menurut-Nya.
Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Tahajud
Sebelum menyelami bacaan doa sholat tahajud yang mustajab, sangat penting bagi kita untuk memahami terlebih dahulu apa itu sholat tahajud dan mengapa ia menempati posisi yang begitu mulia dalam Islam. Pemahaman yang mendalam akan melahirkan kecintaan dan motivasi yang kuat untuk istiqamah menjalankannya.
Apa Itu Sholat Tahajud?
Sholat Tahajud, atau yang dikenal juga dengan sebutan Qiyamul Lail (menghidupkan malam), adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, meskipun hanya tidur sejenak. Waktu pelaksanaannya terbentang setelah sholat Isya hingga terbit fajar (masuk waktu Subuh). Namun, waktu yang paling utama dan mustajab adalah pada sepertiga malam terakhir.
Keistimewaan sholat ini ditegaskan langsung oleh Allah SWT dalam Al-Qur'an:
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79)
Ayat ini bukan sekadar perintah, melainkan sebuah janji. Allah menjanjikan "tempat yang terpuji" (maqamam mahmuda) bagi hamba-Nya yang tekun mendirikan tahajud. Tempat terpuji ini diartikan oleh para ulama sebagai kedudukan yang mulia di dunia dan akhirat, syafaat di hari kiamat, serta kemuliaan di sisi Allah SWT.
Waktu Emas di Sepertiga Malam Terakhir
Keutamaan sholat tahajud sangat erat kaitannya dengan waktunya yang istimewa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan secara gamblang tentang apa yang terjadi di sepertiga malam terakhir:
"Rabb kita Tabaraka wa Ta'ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam terakhir. Lalu Dia berfirman: 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni'." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini adalah kabar gembira yang luar biasa. Bayangkan, Sang Raja alam semesta, Allah SWT, turun ke langit dunia, menawarkan pengabulan doa, pemberian, dan ampunan secara langsung. Ini adalah "undangan" eksklusif bagi para hamba-Nya. Siapa pun yang bangun, berwudhu, dan menghamparkan sajadahnya pada waktu tersebut, ia sedang menyambut panggilan Tuhannya. Inilah momen di mana doa menjadi sangat mustajab, di mana keluh kesah didengar, dan di mana harapan digantungkan pada Dzat Yang Maha Mengabulkan.
Manfaat Spiritual dan Duniawi
Menghidupkan malam dengan tahajud memberikan dampak yang sangat besar bagi kehidupan seorang muslim, baik secara spiritual maupun duniawi.
- Mendekatkan Diri kepada Allah: Tahajud adalah sarana paling efektif untuk membangun hubungan personal yang kuat dengan Allah. Di saat hening, hati menjadi lebih mudah khusyuk dan fokus dalam beribadah.
- Penghapus Dosa dan Pencegah Maksiat: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda bahwa sholat malam adalah kebiasaan orang-orang saleh, sarana mendekatkan diri kepada Allah, penghapus kesalahan, dan pencegah dari perbuatan dosa.
- Diangkat Derajatnya: Sesuai janji Allah dalam QS. Al-Isra': 79, orang yang rutin bertahajud akan diangkat derajatnya menjadi pribadi yang lebih mulia di mata Allah dan manusia.
- Ketenangan Jiwa: Menumpahkan segala isi hati kepada Allah di malam hari memberikan efek terapi yang luar biasa. Ia melepaskan beban, mengurangi stres, dan menghadirkan ketenangan serta kedamaian dalam jiwa.
- Solusi Atas Permasalahan: Banyak permasalahan pelik dalam hidup yang menemukan jalan keluarnya melalui wasilah doa di waktu tahajud. Saat logika manusia buntu, pertolongan Allah datang melalui cara yang tak terduga.
Adab dan Syarat Agar Doa Menjadi Mustajab
Memanjatkan doa di waktu mustajab seperti saat tahajud adalah satu hal. Namun, agar doa tersebut benar-benar memiliki kekuatan untuk menembus langit, ada beberapa adab dan syarat yang harus dipenuhi. Ini adalah "kunci-kunci" yang membuat permohonan kita lebih didengar dan diterima oleh Allah SWT.
1. Ikhlas: Fondasi Utama Setiap Amalan
Syarat paling fundamental adalah keikhlasan. Niat kita bangun malam, berwudhu di tengah dinginnya udara, dan berdiri sholat haruslah murni karena Allah SWT semata. Bukan karena ingin dipuji orang lain, bukan karena sekadar ikut-ikutan, dan bukan pula karena terpaksa. Doa yang mustajab lahir dari hati yang tulus yang hanya berharap kepada Allah. Bersihkan hati dari segala niat selain untuk beribadah dan mendekatkan diri kepada-Nya.
2. Yakin Sepenuh Hati (Husnudzon Billah)
Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Jangan ada sedikit pun keraguan di dalam hati. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
"Berdoalah kepada Allah dalam keadaan yakin akan dikabulkan, dan ketahuilah bahwa Allah tidak mengabulkan doa dari hati yang lalai dan lengah." (HR. Tirmidzi)
Yakin berarti kita percaya pada pilihan dan waktu Allah. Terkadang, jawaban doa tidak selalu sesuai dengan apa yang kita inginkan secara persis. Bisa jadi Allah menggantinya dengan yang lebih baik, menundanya untuk waktu yang lebih tepat, atau menghindarkan kita dari musibah sebagai ganti dari doa tersebut. Keyakinan penuh adalah kunci untuk terus berprasangka baik kepada Allah.
3. Memulai dengan Pujian dan Shalawat
Adab yang diajarkan oleh Rasulullah adalah memulai doa dengan memuji Allah SWT dan bershalawat kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ini ibarat membuka sebuah surat penting dengan salam hormat. Mulailah dengan lafaz seperti "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin", menyebut Asmaul Husna yang sesuai dengan hajat kita (misalnya "Yaa Razzaq" jika memohon rezeki, "Yaa Syaafi" jika memohon kesembuhan), lalu lanjutkan dengan shalawat: "Allahumma sholli 'ala Sayyidina Muhammad wa 'ala aali Sayyidina Muhammad".
4. Merendahkan Diri dan Mengakui Dosa
Sebelum meminta, akui terlebih dahulu segala kelemahan, kekurangan, dan dosa-dosa kita di hadapan Allah. Perbanyak istighfar. Mengakui dosa menunjukkan kerendahan hati seorang hamba di hadapan Rabb-nya. Ini seperti membersihkan wadah sebelum diisi dengan air yang jernih. Salah satu doa pengakuan dosa terbaik adalah doa Nabi Yunus 'alaihissalam:
لَّآ إِلَٰهَ إِلَّآ أَنتَ سُبْحَٰنَكَ إِنِّى كُنتُ مِنَ ٱلظَّٰلِمِينَ
Laa ilaaha illaa anta subhaanaka innii kuntu minazh zhaalimiin.
"Tidak ada Tuhan selain Engkau. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim."
Rasulullah bersabda bahwa tidak ada seorang muslim pun yang berdoa dengan doa ini untuk suatu urusan, melainkan Allah akan mengabulkannya.
5. Menjauhi Makanan dan Harta yang Haram
Ini adalah poin yang sangat krusial namun sering terabaikan. Apa yang kita konsumsi dan gunakan dalam hidup sangat berpengaruh pada terkabulnya doa. Rasulullah pernah menceritakan tentang seorang lelaki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya kusut masai dan berdebu. Ia menengadahkan tangannya ke langit seraya berdoa, 'Ya Rabb, Ya Rabb,' namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan ia dikenyangkan dengan yang haram, maka bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan?" (HR. Muslim). Pastikan sumber rezeki kita halal agar doa-doa kita tidak terhalang.
6. Tidak Tergesa-gesa Meminta Jawaban
Salah satu penghalang terkabulnya doa adalah sikap tergesa-gesa dan putus asa. Seseorang dianggap tergesa-gesa jika ia berkata, "Aku sudah berdoa berkali-kali, tapi belum juga dikabulkan," lalu ia merasa kecewa dan berhenti berdoa. Teruslah berdoa dengan sabar dan persisten. Anggaplah setiap doa adalah ibadah yang bernilai pahala, terlepas dari kapan dan bagaimana ia akan dijawab. Tugas kita adalah memohon, sedangkan urusan pengabulan adalah hak prerogatif Allah SWT.
7. Mengulang Doa dan Penuh Kesungguhan
Menunjukkan kesungguhan dalam berdoa bisa dilakukan dengan mengulang-ulang permohonan, terutama pada bagian-bagian yang paling penting bagi kita. Mengulang doa sebanyak tiga kali adalah salah satu sunnah yang dicontohkan. Ini menunjukkan betapa kita sangat membutuhkan pertolongan Allah dan tidak main-main dalam meminta.
Kumpulan Doa Sholat Tahajud yang Mustajab
Setelah memahami keutamaan dan adabnya, kini kita sampai pada inti pembahasan: bacaan doa yang dianjurkan dalam sholat tahajud. Doa-doa ini diajarkan langsung oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam atau terkandung dalam Al-Qur'an, sehingga memiliki keutamaan yang sangat tinggi.
1. Doa Iftitah Khusus Sholat Tahajud
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki bacaan doa iftitah yang khusus beliau baca saat memulai sholat tahajud. Doa ini sangat indah, berisi pujian agung dan pengakuan total terhadap kebesaran Allah.
اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ, وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu laka mulkus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihin, wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi, wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqaa'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan nabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallama haqqun, was saa'atu haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu wa maa akhkhartu, wa maa asrartu wa maa a'lantu, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illaa anta.
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, milik-Mu kerajaan langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Raja langit dan bumi. Bagi-Mu segala puji, Engkau-lah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam itu benar, dan hari kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakkal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya karena-Mu aku berdebat, dan hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah Yang Terdahulu dan Engkaulah Yang Terakhir. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."
Membaca doa ini di awal sholat akan membantu membangun suasana khusyuk dan menghadirkan kesadaran penuh akan keagungan Allah sebelum kita memulai permohonan pribadi kita.
2. Doa Saat Sujud: Momen Terdekat dengan Allah
Sujud adalah posisi di mana seorang hamba berada pada titik terdekat dengan Rabb-nya. Rasulullah bersabda, "Sedekat-dekatnya seorang hamba dengan Rabbnya adalah ketika ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa (di dalamnya)." (HR. Muslim). Setelah membaca bacaan sujud yang biasa (Subhaana Rabbiyal A'laa), manfaatkan waktu ini untuk berdoa dengan bahasa apapun yang kita kuasai, termasuk bahasa Indonesia. Curahkan semua isi hati, keluhkan semua masalah, dan utarakan semua hajat. Ini adalah momen emas yang sangat personal dan mustajab.
3. Doa Pamungkas Setelah Sholat Tahajud
Setelah menyelesaikan seluruh rakaat sholat tahajud dan witir, inilah saatnya untuk memanjatkan doa pamungkas. Ada sebuah doa yang sangat masyhur dan dianjurkan untuk dibaca. Doa ini mencakup pujian, permohonan ampun, dan permintaan rahmat yang komprehensif.
اَللّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، اَللّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ, وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ
Allahumma lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna, wa lakal hamdu anta rabbus samaawaati wal ardhi wa man fiihinna. Antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa qauluka haqqu, wa liqaa'uka haqqu, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, was saa'atu haqqun, wan nabiyyuuna haqqun, wa muhammadun haqqun. Allahumma laka aslamtu, wa 'alaika tawakkaltu, wa bika aamantu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu wa maa akhkhartu, wa maa asrartu wa maa a'lantu. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkau penjaga langit dan bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya. Bagi-Mu segala puji, Engkau Tuhan langit dan bumi serta siapa pun yang ada di dalamnya. Engkau Maha Benar, janji-Mu benar, firman-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, hari kiamat itu benar, para nabi itu benar, dan Muhammad itu benar. Ya Allah, kepada-Mu aku berserah diri, kepada-Mu aku bertawakkal, kepada-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertaubat, dengan pertolongan-Mu aku berdebat, kepada-Mu aku berhukum. Ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan yang belum aku lakukan, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah yang mendahulukan dan Engkaulah yang mengakhirkan. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, dan tiada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Setelah membaca doa agung ini, lanjutkan dengan doa-doa pribadi sesuai dengan hajat dan keinginan kita. Inilah saatnya untuk berkomunikasi secara leluasa dengan Sang Pencipta. Sampaikan segala keinginan, baik untuk urusan dunia maupun akhirat.
4. Doa-Doa Pilihan dari Al-Qur'an dan Hadits
Selain doa di atas, sangat dianjurkan untuk menyertakan doa-doa mustajab lainnya yang bersumber dari Al-Qur'an dan Hadits. Doa-doa ini memiliki redaksi yang sempurna dan telah dipanjatkan oleh para nabi dan orang-orang saleh.
Doa Sapu Jagat (Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat)
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar.
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
Doa Memohon Kemudahan Urusan (Doa Nabi Musa)
رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي
Rabbisyrahlii shadrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam mil lisaanii, yafqahuu qaulii.
"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."
Doa Memohon Ampunan untuk Diri dan Orang Tua
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا
Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."
Panduan Praktis Pelaksanaan Sholat Tahajud
Bagi yang ingin memulai atau menyempurnakan ibadah tahajud, berikut adalah panduan praktis langkah demi langkah yang mudah diikuti.
1. Niat yang Tulus
Segala sesuatu dimulai dari niat. Sebelum berwudhu, mantapkan niat di dalam hati bahwa Anda akan melaksanakan sholat sunnah tahajud semata-mata karena Allah SWT. Niat tidak harus dilafalkan, namun jika ingin dilafalkan untuk memantapkan hati, bunyinya adalah:
"Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa."
"Aku niat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Waktu Pelaksanaan
Waktu terbaik adalah di sepertiga malam terakhir. Cara mudah untuk menghitungnya adalah dengan membagi rentang waktu dari Maghrib hingga Subuh menjadi tiga bagian. Misalnya, jika Maghrib pukul 18.00 dan Subuh pukul 04.30, maka total durasi malam adalah 10,5 jam. Sepertiga malam terakhir akan dimulai sekitar pukul 01.00 dini hari.
- Sepertiga Awal: Setelah Isya hingga sekitar pukul 22.00.
- Sepertiga Tengah: Sekitar pukul 22.00 hingga 01.00.
- Sepertiga Akhir: Sekitar pukul 01.00 hingga masuk waktu Subuh. (Ini waktu paling utama).
3. Jumlah Rakaat
Jumlah rakaat sholat tahajud minimal adalah dua rakaat. Tidak ada batasan maksimal, namun Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasanya tidak lebih dari sebelas atau tiga belas rakaat (termasuk witir). Cara melaksanakannya adalah dengan salam pada setiap dua rakaat.
4. Tata Cara Pelaksanaan (Dua Rakaat)
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan "Allahu Akbar", disertai niat di dalam hati.
- Membaca Doa Iftitah: Dianjurkan membaca doa iftitah khusus tahajud seperti yang telah disebutkan di atas.
- Membaca Al-Fatihah: Membaca surat Al-Fatihah dengan tartil dan penghayatan.
- Membaca Surat Al-Qur'an: Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau beberapa ayat Al-Qur'an. Dianjurkan membaca surat yang lebih panjang dari biasanya jika mampu, untuk menambah kekhusyukan.
- Ruku': Ruku' dengan tuma'ninah (tenang sejenak) sambil membaca tasbih ruku'.
- I'tidal: Bangkit dari ruku' dengan tuma'ninah sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" dan dilanjutkan "Rabbanaa lakal hamd".
- Sujud Pertama: Sujud dengan tuma'ninah sambil membaca tasbih sujud. Manfaatkan momen ini untuk memperbanyak doa dalam hati atau dengan lafaz yang ma'tsur.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Duduk dengan tuma'ninah sambil membaca doa "Rabbighfirlii warhamnii wajburnii...".
- Sujud Kedua: Sama seperti sujud pertama, lakukan dengan tuma'ninah dan perbanyak doa.
- Bangkit ke Rakaat Kedua: Berdiri untuk memulai rakaat kedua, melakukan gerakan yang sama seperti rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat terakhir, lakukan duduk tasyahud (tahiyat) akhir. Bacalah bacaan tasyahud, shalawat ibrahimiyah, dan doa perlindungan dari empat perkara (siksa neraka, siksa kubur, fitnah hidup dan mati, serta fitnah Dajjal).
- Salam: Menutup sholat dengan mengucap salam ke kanan dan ke kiri.
Lakukan siklus dua rakaat ini sesuai jumlah yang diinginkan.
5. Ditutup dengan Sholat Witir
Sangat dianjurkan untuk menutup rangkaian ibadah malam dengan sholat Witir. Witir berarti ganjil. Sholat ini bisa dikerjakan satu rakaat, tiga rakaat, atau jumlah ganjil lainnya. Rasulullah bersabda, "Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat Witir." (HR. Bukhari dan Muslim). Jika melakukan tiga rakaat Witir, bisa dengan dua rakaat salam, lalu ditambah satu rakaat salam, atau tiga rakaat langsung dengan satu tasyahud di akhir.
Meraih Istiqamah dalam Bertahajud
Mengetahui keutamaan dan cara melaksanakan tahajud adalah langkah awal. Tantangan sesungguhnya adalah menjaganya agar menjadi sebuah kebiasaan (istiqamah). Berikut beberapa kiat yang bisa membantu:
- Mulai dari yang Sedikit: Jangan langsung memaksakan diri melakukan banyak rakaat. Mulailah dengan dua rakaat tahajud dan satu rakaat witir secara rutin. Kualitas lebih utama dari kuantitas.
- Tidur Lebih Awal: Hindari begadang untuk hal-hal yang tidak bermanfaat. Tidur lebih awal akan membuat badan lebih segar untuk bangun di sepertiga malam.
- Pasang Alarm dan Niat Kuat: Sebelum tidur, pasang alarm dan tanamkan niat yang sangat kuat di dalam hati untuk bangun. Mohonlah kepada Allah agar dimudahkan untuk bangun.
- Hindari Makan Terlalu Kenyang Sebelum Tidur: Perut yang terlalu penuh akan membuat badan menjadi malas dan sulit untuk bangun.
- Ingat Keutamaannya: Ketika rasa malas datang, ingat kembali janji-janji Allah dan keutamaan luar biasa yang akan didapatkan dari sholat tahajud. Ingatlah bahwa ini adalah waktu terbaik untuk menyelesaikan masalah Anda.
- Saling Mengingatkan: Jika sudah berkeluarga, ajak pasangan untuk bangun bersama. Saling mengingatkan akan membuat ibadah terasa lebih ringan dan indah.
Sholat tahajud adalah anugerah terindah bagi seorang mukmin. Ia adalah waktu privasi kita dengan Allah, saat di mana tidak ada lagi penghalang antara keluh kesah hamba dengan pendengaran Rabb-nya. Di keheningan malam, saat tetesan air mata penyesalan dan harapan membasahi sajadah, di situlah kekuatan sejati seorang hamba terpancar. Jangan sia-siakan kesempatan emas ini. Bangunlah, hamparkan sajadahmu, dan biarkan doa-doamu membumbung tinggi menembus langit, karena di sepertiga malam terakhir, Tuhanmu sedang menanti untuk mengabulkan setiap permintaanmu.