Panduan Sholat Isya Sendiri: Niat, Tata Cara, dan Doa
Sholat Isya adalah penutup dari rangkaian sholat lima waktu dalam sehari. Dilaksanakan di keheningan malam, sholat ini menawarkan kesempatan emas untuk berintrospeksi, memohon ampunan, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT setelah seharian beraktivitas. Meskipun sholat berjamaah di masjid memiliki keutamaan yang sangat besar, ada kalanya kita berhalangan dan harus melaksanakannya sendiri di rumah. Melaksanakan sholat Isya sendirian (munfarid) tetap merupakan kewajiban yang harus ditunaikan dengan khusyuk dan sempurna.
Artikel ini akan menjadi panduan lengkap bagi Anda yang ingin memahami secara mendalam tentang tata cara sholat Isya sendiri, mulai dari keutamaannya, persiapan, niat yang benar, gerakan dan bacaan setiap rakaat, hingga kumpulan dzikir dan doa sholat isya sendiri yang mustajab. Dengan memahami setiap detailnya, diharapkan sholat kita menjadi lebih berkualitas dan diterima di sisi Allah SWT.
Keutamaan dan Waktu Pelaksanaan Sholat Isya
Sholat Isya memiliki kedudukan yang istimewa. Waktunya yang berada di awal malam seringkali menjadi tantangan tersendiri karena rasa lelah dan kantuk. Namun, justru di situlah letak keutamaannya. Rasulullah SAW bersabda mengenai beratnya sholat ini bagi orang munafik, yang menandakan betapa mulianya sholat ini bagi seorang mukmin sejati.
Melaksanakan sholat Isya menjadi bukti ketaatan dan kecintaan seorang hamba kepada Rabb-nya, rela mengalahkan rasa lelah demi memenuhi panggilan-Nya. Dalam keheningan malam, koneksi spiritual yang terjalin terasa lebih dalam, doa yang dipanjatkan pun terasa lebih dekat untuk diijabah.
Memahami Batas Waktu Sholat Isya
Waktu sholat Isya dimulai setelah hilangnya mega merah (syafaqul ahmar) di ufuk barat, yaitu setelah waktu Maghrib berakhir. Batas akhirnya menjadi topik pembahasan di kalangan ulama, namun secara umum terbagi menjadi dua:
- Waktu Ikhtiyari (Waktu Pilihan): Ini adalah waktu yang paling utama, yaitu dari awal masuknya waktu Isya hingga pertengahan malam (sekitar pukul 11 atau 12 malam). Dianjurkan untuk tidak menundanya terlalu larut tanpa ada udzur.
- Waktu Dharurat (Waktu Darurat): Ini adalah waktu yang dibolehkan jika ada halangan, yaitu dari pertengahan malam hingga sebelum terbit fajar shadiq (masuknya waktu Subuh). Namun, menunda hingga waktu ini tanpa alasan yang syar'i adalah perbuatan yang makruh.
Mengetahui batas waktu ini penting agar kita dapat melaksanakan sholat pada waktunya dan tidak tergesa-gesa.
Persiapan Sebelum Melaksanakan Sholat Isya
Kualitas sholat sangat dipengaruhi oleh persiapan yang kita lakukan. Persiapan yang baik akan membantu kita mencapai kekhusyukan. Berikut adalah langkah-langkah persiapan yang perlu diperhatikan:
1. Berwudhu dengan Sempurna
Wudhu adalah syarat sah sholat. Lakukan wudhu dengan tenang, tidak terburu-buru, dan menyempurnakan setiap basuhannya. Pastikan air mengenai semua anggota wudhu yang wajib. Wudhu tidak hanya membersihkan fisik, tetapi juga menggugurkan dosa-dosa kecil dan mempersiapkan jiwa untuk menghadap Sang Pencipta.
2. Memilih Tempat yang Bersih dan Tenang
Carilah tempat yang suci dari najis dan jauh dari gangguan. Tempat yang tenang akan membantu konsentrasi dan menghindarkan pikiran dari hal-hal duniawi. Gunakan sajadah yang bersih dan pastikan pakaian yang Anda kenakan juga suci dan menutup aurat dengan sempurna.
3. Menghadap Kiblat
Pastikan Anda berdiri menghadap arah Kiblat (Ka'bah di Masjidil Haram) dengan tepat. Ini adalah simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia yang menghadap ke satu arah dalam ibadah mereka kepada Allah.
4. Menghadirkan Hati dan Niat yang Tulus
Inilah bagian terpenting dari persiapan. Kosongkan pikiran dari segala urusan dunia. Sadari bahwa Anda akan berdiri di hadapan Allah, Raja segala Raja. Luruskan niat semata-mata karena Allah SWT, bukan karena keterpaksaan atau kebiasaan.
Niat Sholat Isya Sendiri (Munfarid)
Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Namun, melafalkan niat (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafadz niat sholat Isya empat rakaat saat dilakukan sendiri.
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala. Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Sholat Isya Sendiri (Rakaat per Rakaat)
Sholat Isya terdiri dari empat rakaat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah beserta bacaannya.
Rakaat Pertama
- Takbiratul Ihram: Berdiri tegak, angkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pandangan mata lurus ke tempat sujud. Sejak takbir ini, dimulailah sholat dan dilarang melakukan hal lain di luar gerakan dan bacaan sholat.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah bersedekap (tangan kanan di atas tangan kiri), bacalah doa iftitah. Salah satu doa iftitah yang populer adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samawati wal ardho hanifam muslimaw wa ma ana minal musyrikin. Inna sholati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi robbil 'alamin. La syarika lahu wa bidzalika umirtu wa ana minal muslimin. - Membaca Surat Al-Fatihah: Wajib dibaca di setiap rakaat sholat. Bacalah dengan tartil, jelas makhraj dan tajwidnya.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pilihlah surat yang Anda hafal, seperti Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau lainnya.
- Ruku': Angkat tangan seperti takbiratul ihram, lalu ucapkan "Allahu Akbar" dan membungkuklah hingga punggung lurus. Letakkan telapak tangan di lutut dan baca doa ruku' sebanyak tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih. Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya." - I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:
Setelah berdiri tegak, bacalah:سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah. Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit, sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu." - Sujud Pertama: Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Baca doa sujud sebanyak tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih. Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya." - Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduk iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan). Bacalah doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii. Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku." - Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai rakaat kedua.
Rakaat Kedua
Rakaat kedua dilaksanakan sama persis dengan rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua. Perbedaannya terletak pada gerakan setelah sujud kedua.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca Surat Pendek (disunnahkan berbeda dari rakaat pertama).
- Ruku' dengan bacaannya.
- I'tidal dengan bacaannya.
- Sujud pertama dengan bacaannya.
- Duduk di antara dua sujud dengan bacaannya.
- Sujud kedua dengan bacaannya.
- Tasyahud Awal: Setelah sujud kedua, duduklah untuk tasyahud awal (duduk iftirasy). Letakkan tangan di atas paha, dengan jari telunjuk kanan menunjuk ke depan saat membaca syahadat. Bacaan tasyahud awal adalah:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad.
Rakaat Ketiga dan Keempat
Setelah tasyahud awal, bangkit berdiri ke rakaat ketiga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Pada rakaat ketiga dan keempat, Anda hanya wajib membaca Surat Al-Fatihah saja, tanpa perlu membaca surat pendek sesudahnya.
- Gerakan lainnya (ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud) dilakukan sama persis seperti rakaat-rakaat sebelumnya.
- Rakaat keempat diakhiri dengan Tasyahud Akhir, bukan bangkit berdiri.
Tasyahud Akhir dan Salam
- Duduk Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua pada rakaat keempat, duduklah dalam posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di lantai). Posisinya sedikit berbeda dari duduk tasyahud awal.
- Membaca Tasyahud Akhir: Bacaannya sama dengan tasyahud awal, tetapi dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.
... وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ, فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
... Wa 'ala aali sayyidina Muhammad. Kama shollaita 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala aali sayyidina Ibrahim. Wa baarik 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala aali sayyidina Muhammad. Kama barokta 'ala sayyidina Ibrahim wa 'ala aali sayyidina Ibrahim, fil 'alamina innaka hamidum majid. - Doa Sebelum Salam: Disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara sebelum salam.
اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a'udzubika min 'adzabi jahannam, wa min 'adzabil qobri, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal. Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal." - Salam: Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rohmatullaah", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama. Dengan salam, selesailah rangkaian sholat Isya.
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Isya Sendiri
Setelah menyelesaikan sholat, jangan langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Inilah momen emas di mana seorang hamba berdialog langsung dengan Tuhannya, mencurahkan isi hati, dan memohon segala hajat.
Rangkaian Dzikir yang Dianjurkan
Berikut adalah urutan dzikir yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW setelah sholat fardhu:
- Membaca Istighfar (3 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِيْ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ
Astaghfirullahal 'adziim, alladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaih. Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tiada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepada-Nya." - Membaca Doa Keselamatan
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom. Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Damai) dan dari-Mulah kedamaian. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan." - Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali)
- Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah) - Maha Suci Allah
- Tahmid: اَلْحَمْدُ ِللهِ (Alhamdulillah) - Segala Puji bagi Allah
- Takbir: اَللهُ اَكْبَرُ (Allahu Akbar) - Allah Maha Besar
- Menyempurnakan menjadi 100 dengan Tahlil
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. - Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Membaca Ayat Kursi setelah sholat fardhu memiliki keutamaan yang luar biasa, di antaranya adalah dijaga oleh Allah hingga sholat berikutnya dan menjadi salah satu sebab masuk surga.
- Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (masing-masing 1 kali)
Tiga surat pelindung ini sangat baik dibaca untuk memohon perlindungan Allah SWT dari segala keburukan.
Memanjatkan Doa Pribadi yang Mustajab
Setelah menyelesaikan rangkaian dzikir, inilah saatnya Anda memanjatkan doa sholat isya sendiri. Waktu setelah sholat fardhu adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Angkatlah kedua tangan Anda, rendahkan hati, dan bicaralah kepada Allah dengan bahasa yang paling Anda pahami. Anda bisa berdoa dalam bahasa Indonesia.
Mulailah doa dengan memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Kemudian, sampaikanlah segala keinginan, keluh kesah, dan permohonan Anda. Berikut beberapa contoh doa yang bisa Anda panjatkan:
- Doa Mohon Ampunan: "Ya Allah, aku datang menghadap-Mu dengan segala dosa dan kekuranganku. Ampunilah segala kesalahanku yang sengaja maupun tidak, yang kecil maupun besar. Sesungguhnya hanya Engkaulah Yang Maha Pengampun."
- Doa untuk Kedua Orang Tua: "Ya Tuhanku, sayangilah kedua orang tuaku sebagaimana mereka telah menyayangiku di waktu kecil. Berikanlah mereka kesehatan, ampunilah dosa-dosa mereka, dan tempatkanlah mereka di tempat terbaik di sisi-Mu."
- Doa Memohon Kebaikan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat): "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
- Doa Memohon Rezeki yang Halal dan Berkah: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rezeki yang halal, yang baik, dan yang berkah. Cukupkanlah aku dengan yang halal dari-Mu dan jauhkanlah aku dari yang haram."
- Doa Memohon Keteguhan Iman: "Wahai Dzat yang membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu dan di atas ketaatan kepada-Mu."
Anda bisa menambahkan doa-doa lain sesuai dengan hajat dan kebutuhan Anda. Berdoalah dengan penuh keyakinan bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-Nya.
Penutup: Menjaga Konsistensi dan Kekhusyukan
Melaksanakan sholat Isya sendiri bukanlah sekadar rutinitas menggugurkan kewajiban. Ia adalah momen berharga untuk mengisi ulang energi spiritual, mencari ketenangan jiwa, dan mengakhiri hari dengan mengingat Sang Pencipta. Dengan memahami setiap detail tata cara, bacaan, dan doa sholat isya sendiri, kita bisa meningkatkan kualitas ibadah kita.
Kunci utama adalah konsistensi (istiqamah) dan usaha untuk selalu khusyuk. Meskipun terkadang rasa malas dan lelah menghampiri, ingatlah betapa besar pahala dan ketenangan yang akan kita dapatkan. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu kita semua untuk menjadi hamba yang lebih taat dan dekat dengan Allah SWT. Aamiin.