Memahami Doa Sholat Isya: Panduan Lengkap untuk Ibadah Malam yang Sempurna
Sholat Isya merupakan sholat fardhu terakhir dalam sehari yang dilaksanakan saat malam mulai larut. Di tengah kegelapan dan keheningan malam, sholat Isya menjadi penutup aktivitas duniawi dan pembuka gerbang munajat seorang hamba kepada Rabb-nya. Momen ini adalah waktu yang sangat istimewa, di mana kekhusyukan lebih mudah diraih, jauh dari hiruk pikuk kesibukan siang hari. Setelah menyelesaikan rangkaian empat rakaat, amalan tidak berhenti begitu saja. Terdapat rangkaian doa sholat Isya yang terdiri dari dzikir dan permohonan, yang menjadi penyempurna ibadah dan jembatan untuk meraih ridha Allah SWT.
Membaca doa dan dzikir setelah sholat Isya bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah kebutuhan spiritual. Ia adalah cara kita untuk mengingat Allah, bersyukur atas nikmat-Nya, memohon ampunan atas segala dosa, dan memohon perlindungan dari segala keburukan. Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan komprehensif segala hal yang berkaitan dengan doa setelah sholat Isya, mulai dari bacaan dzikir yang dianjurkan, doa-doa pilihan, hingga tata cara sholat Isya yang benar sebagai fondasi utamanya.
Fondasi Utama: Memahami Tata Cara Sholat Isya yang Benar
Sebelum kita menyelami lautan doa dan dzikir setelah sholat Isya, sangat penting untuk memastikan bahwa sholat fardhunya itu sendiri telah dilaksanakan dengan benar dan sesuai tuntunan. Sholat adalah tiang agama, dan kesempurnaannya terletak pada ketepatan rukun dan sunnahnya. Sholat Isya terdiri dari empat rakaat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang terperinci.
1. Niat Sholat Isya
Niat adalah rukun pertama dan terpenting, karena ia menentukan sah atau tidaknya sebuah ibadah. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan Takbiratul Ihram. Lafadz niat ini berfungsi untuk memantapkan hati.
Niat Sholat Isya Sendiri (Munfarid)
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Isya Sebagai Makmum
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Isya Sebagai Imam
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala.
Artinya: "Aku niat melakukan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, saat ini, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."
2. Rangkaian Gerakan dan Bacaan Sholat Isya
Setelah niat terpasang di hati, ikuti rangkaian gerakan dan bacaan berikut dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).
Rakaat Pertama
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Doa Iftitah: Ini adalah sunnah yang sangat dianjurkan. Salah satu bacaan yang populer adalah:
اللهُ اَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaati wa nusuki wa mahyaaya wa mamaati lillahi robbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan keadaan lurus dan menyerahkan diri, dan aku bukanlah dari golongan kaum musyrikin. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."
- Membaca Surat Al-Fatihah: Ini adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca di setiap rakaat.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an.
- Rukuk: Mengangkat tangan untuk takbir, kemudian membungkukkan badan hingga punggung lurus, dengan kedua telapak tangan memegang lutut. Baca tasbih rukuk minimal tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
- I'tidal: Bangkit dari rukuk, mengangkat kedua tangan sambil membaca:
Setelah berdiri tegak, membaca:سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah.
Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
- Sujud Pertama: Turun untuk sujud dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung kedua kaki menempel pada alas sholat. Baca tasbih sujud minimal tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
- Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy. Membaca doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
- Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
- Bangkit untuk Rakaat Kedua: Berdiri untuk memulai rakaat kedua diawali dengan takbir.
Rakaat Kedua
Gerakan dan bacaan pada rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua. Perbedaannya adalah setelah sujud kedua, kita melakukan Tasyahud Awal.
- Tasyahud Awal: Duduk tawarruk dan membaca doa tasyahud awal:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُบَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّบَاتُ لِلهِ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّบِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَบَرَكَاتُهُ، اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِบَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلٰهَ اِلَّا اللهُ وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tetap tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tetap terlimpah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."
Rakaat Ketiga dan Keempat
Setelah tasyahud awal, bangkit berdiri untuk rakaat ketiga. Pada rakaat ketiga dan keempat, bacaan yang wajib hanyalah Surat Al-Fatihah, tanpa perlu membaca surat pendek setelahnya. Rangkaian gerakan rukuk hingga sujud sama persis seperti rakaat sebelumnya. Rakaat keempat diakhiri dengan Tasyahud Akhir.
Tasyahud Akhir dan Salam
- Tasyahud Akhir: Duduk tawarruk dan membaca bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:
وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَบَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا บَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
Wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa ibroohiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: "...dan atas keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah atas junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah memberi berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
- Salam: Menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullah", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Rangkaian Dzikir dan Doa Sholat Isya yang Dianjurkan
Setelah salam, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Inilah inti dari pembahasan kita, yaitu menyempurnakan sholat dengan doa sholat Isya. Rasulullah SAW mencontohkan serangkaian dzikir yang dapat kita amalkan.
1. Istighfar (Memohon Ampunan)
Langkah pertama adalah memohon ampunan kepada Allah sebanyak tiga kali. Ini adalah bentuk kerendahan hati, mengakui bahwa sholat kita mungkin masih jauh dari sempurna.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
2. Doa Keselamatan dan Keberkahan
Selanjutnya, membaca doa pujian yang diajarkan oleh Rasulullah SAW:
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom.
Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Dzat yang memberi keselamatan, dan dari-Mu lah datangnya keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Maha Agung dan Maha Mulia."
3. Wirid Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Ini adalah wirid yang sangat populer dan memiliki keutamaan besar. Mengucapkannya masing-masing sebanyak 33 kali.
- Membaca Tasbih (33x):
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah.
Artinya: "Maha Suci Allah."
- Membaca Tahmid (33x):
اَلْحَمْدُ لِلهِ
Alhamdulillah.
Artinya: "Segala puji bagi Allah."
- Membaca Takbir (33x):
اَللهُ اَكْبَرُ
Allahu Akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar."
Setelah selesai, rangkaian ini ditutup dengan bacaan berikut untuk menggenapinya menjadi 100:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai'in qodiir.
Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Keutamaan dzikir ini sangat luar biasa, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Muslim, "Barangsiapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah sholat sebanyak 33 kali, lalu menyempurnakannya menjadi 100 dengan bacaan 'Laa ilaaha illallah...', maka akan diampuni dosa-dosanya walaupun sebanyak buih di lautan."
4. Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) memiliki kedudukan yang sangat agung. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang membacanya setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum, walaa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, walaa ya'uuduhuu hifdzuhumaa, wahuwal 'aliyyul 'adziim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
5. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Tiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat (surat-surat perlindungan). Dianjurkan untuk membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Isya. Ketiga surat ini adalah benteng bagi seorang muslim dari berbagai kejahatan, baik yang terlihat maupun tidak.
6. Doa Penutup (Doa Bebas)
Setelah menyelesaikan rangkaian dzikir dan wirid, inilah saatnya untuk memanjatkan doa pribadi. Ini adalah momen intim antara hamba dengan Sang Pencipta. Angkatlah kedua tangan dan berdoalah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati. Anda bisa menggunakan bahasa Indonesia atau bahasa apa pun yang Anda kuasai. Mintalah segala kebaikan dunia dan akhirat, mohon ampunan untuk diri sendiri, orang tua, keluarga, dan kaum muslimin.
Berikut adalah salah satu contoh doa yang komprehensif yang bisa dipanjatkan:
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. اَللّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى. اَللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ, وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allahummaghfirlii dzunuubii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo. Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah wa fil aakhiroti hasanah waqinaa 'adzaaban naar. Allahumma innii as'alukal hudaa wattuqoo wal 'afaafa wal ghinaa. Allahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik. Wa shallallahu 'ala sayyidina Muhammadin wa 'ala alihi wa shahbihi wa sallam, walhamdulillahi rabbil 'alamin.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil. Ya Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa neraka. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketakwaan, kesucian diri, dan kecukupan. Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan beribadah dengan baik kepada-Mu. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Keutamaan Sholat Isya: Mutiara di Kegelapan Malam
Melaksanakan sholat Isya, terlebih secara berjamaah, memiliki fadhilah atau keutamaan yang sangat besar. Memahami keutamaan ini akan menambah semangat dan kekhusyukan kita dalam beribadah.
1. Pahala Seperti Sholat Setengah Malam
Salah satu keutamaan paling masyhur dari sholat Isya berjamaah adalah pahalanya yang setara dengan sholat sunnah selama setengah malam. Hal ini didasarkan pada hadits dari Utsman bin Affan RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Barangsiapa yang melaksanakan sholat Isya secara berjamaah, maka ia seperti sholat malam separuh malam. Dan barangsiapa melaksanakan sholat Subuh secara berjamaah, maka ia seperti sholat seluruh malam." (HR. Muslim)
Ini adalah penawaran yang luar biasa dari Allah SWT. Hanya dengan melaksanakan sholat fardhu Isya berjamaah, kita mendapatkan ganjaran yang begitu besar seolah-olah kita menghidupkan separuh malam dengan ibadah.
2. Tanda Keimanan dan Jauh dari Sifat Munafik
Sholat Isya dan Subuh adalah dua sholat yang terasa paling berat bagi orang-orang munafik. Waktu Isya adalah saatnya beristirahat, dan waktu Subuh adalah saat lelap-lelapnya tidur. Oleh karena itu, konsisten menjaga kedua sholat ini, terutama secara berjamaah di masjid, merupakan indikator kuatnya iman seseorang.
Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya sholat yang paling berat bagi orang munafik adalah sholat Isya dan sholat Subuh. Seandainya mereka mengetahui keutamaan yang ada pada keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya walaupun dengan merangkak." (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Mendapatkan Cahaya Sempurna di Hari Kiamat
Kegelapan malam saat kita melangkah menuju masjid untuk sholat Isya akan digantikan oleh Allah dengan cahaya yang sempurna di hari kiamat, hari di mana semua cahaya dunia telah padam. Rasulullah SAW memberikan kabar gembira:
"Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat." (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)
Cahaya ini akan menjadi penuntun di tengah kegelapan Padang Mahsyar, sebuah anugerah yang tak ternilai harganya.
Menyempurnakan Malam: Amalan Sunnah Setelah Sholat Isya
Malam setelah Isya adalah waktu yang penuh berkah. Selain dzikir dan doa sholat Isya yang telah dibahas, ada beberapa amalan sunnah yang bisa menjadi pelengkap ibadah kita.
1. Sholat Sunnah Ba'diyah Isya
Rasulullah SAW biasa melaksanakan sholat sunnah rawatib dua rakaat setelah sholat Isya. Sholat ini termasuk dalam kategori sunnah muakkad (yang sangat dianjurkan). Melaksanakannya menjadi penyempurna sholat fardhu kita dan penambah pundi-pundi pahala.
2. Sholat Witir sebagai Penutup Sholat Malam
Sholat Witir adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil (satu, tiga, lima, atau seterusnya) yang dilakukan sebagai penutup sholat malam. Waktunya terbentang setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu Subuh. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, baik saat mukim maupun bepergian.
Beliau bersabda, "Jadikanlah akhir sholat malam kalian adalah sholat Witir." (HR. Bukhari dan Muslim).
Doa Qunut Witir
Pada rakaat terakhir sholat witir, setelah I'tidal dari rukuk, disunnahkan untuk membaca Doa Qunut. Bacaan qunut witir ini penuh dengan permohonan kebaikan dan perlindungan.
اَللّٰهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ وَلَا يُقْضَى عَلَيْكَ، وَإِنَّهُ لَا يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، وَلَا يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ، فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَ سَلَّمَ
Allahummahdinii fiiman hadaiit, wa 'aafinii fiiman 'aafaiit, wa tawallanii fiiman tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit, wa qinii syarra maa qadhaiit, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik, wa innahuu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaiit, astaghfiruka wa atuubu ilaiik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku sebagaimana orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menjatuhkan hukum dan tidak ada yang bisa menjatuhkan hukum terhadap-Mu. Sungguh tidak akan hina orang yang Engkau bela. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala puji atas apa yang Engkau tetapkan. Aku memohon ampunan dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, nabi yang ummi, beserta keluarga dan para sahabatnya."
Dengan menunaikan sholat Isya dengan khusyuk, melanjutkannya dengan rangkaian dzikir dan doa, serta menyempurnakannya dengan sholat sunnah Ba'diyah dan Witir, kita telah mengisi malam kita dengan ibadah yang bernilai tinggi. Ini adalah cara terbaik untuk menutup hari, membersihkan jiwa, dan mempersiapkan diri untuk beristirahat dalam penjagaan Allah SWT, hingga terbangun kembali untuk menyambut fajar dengan semangat ibadah yang baru.