Di antara lautan hikmah Al-Qur'an, terdapat sebuah surat yang memiliki keistimewaan luar biasa, dikenal sebagai pelindung dan pembela bagi pembacanya di alam barzakh. Itulah Surat Al-Mulk, surat ke-67 yang terdiri dari 30 ayat. Mengamalkan Surat Al-Mulk, terutama sebelum tidur, adalah sebuah sunnah yang sangat dianjurkan. Amalan ini menjadi lebih sempurna ketika diiringi dengan perenungan makna dan ditutup dengan sebuah doa setelah membaca Surat Al Mulk. Doa ini menjadi jembatan antara pemahaman kita akan keagungan Allah yang tergambar dalam surat tersebut dengan permohonan tulus kepada-Nya.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam, mulai dari keutamaan agung Surat Al-Mulk, waktu terbaik untuk membacanya, hingga bacaan lengkap doa penutupnya beserta makna yang terkandung di dalamnya. Memahami setiap untaian kata dalam doa tersebut akan meningkatkan kekhusyukan dan kesadaran kita akan pentingnya memohon perlindungan Allah dari berbagai fitnah dan azab, khususnya azab kubur.
Mengenal Lebih Dekat Surat Al-Mulk: Sang Pelindung
Sebelum kita menyelami bacaan doa setelah membaca Surat Al Mulk, sangat penting untuk memahami esensi dari surat itu sendiri. Al-Mulk (الْمُلْك) berarti "Kerajaan" atau "Kekuasaan". Nama ini secara langsung merujuk pada ayat pertamanya yang menegaskan bahwa segala kekuasaan dan kerajaan di alam semesta berada di tangan Allah SWT. Surat ini tergolong Makkiyah, diturunkan di Mekkah pada periode awal dakwah, di mana penekanan utama adalah pada penguatan fondasi akidah dan keimanan.
Kandungan dan Pesan Utama Surat Al-Mulk
Surat Al-Mulk membawa kita dalam sebuah perjalanan kontemplatif untuk merenungi tanda-tanda kebesaran Allah. Secara garis besar, kandungan surat ini dapat dibagi menjadi beberapa tema utama:
1. Penegasan Kekuasaan Mutlak Allah (Ayat 1-5)
Surat ini dibuka dengan deklarasi agung: "Mahasuci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu." Ayat-ayat awal ini langsung menyentak kesadaran kita tentang siapa pemilik sejati alam semesta. Allah menciptakan kematian dan kehidupan sebagai ujian untuk melihat siapa yang terbaik amalnya. Kemudian, kita diajak untuk melihat kesempurnaan ciptaan langit yang berlapis-lapis tanpa cacat sedikit pun. Langit dihiasi dengan bintang-bintang yang juga berfungsi sebagai pelempar setan. Ini adalah bukti visual yang kasat mata, mengajak manusia untuk menggunakan akal dan penglihatannya untuk mengakui Sang Pencipta.
2. Ancaman dan Peringatan bagi Kaum Kafir (Ayat 6-11)
Setelah menunjukkan bukti kekuasaan-Nya, Allah memberikan peringatan keras kepada mereka yang ingkar. Gambaran neraka Jahannam dijelaskan dengan sangat mengerikan; ia bergemuruh penuh kemarahan seolah-olah akan meledak. Setiap kali sekelompok orang kafir dilemparkan ke dalamnya, para penjaga bertanya, "Apakah belum pernah datang kepada kalian seorang pemberi peringatan?" Mereka pun mengakui kesalahan mereka, namun penyesalan di saat itu sudah tidak berguna lagi. Bagian ini menjadi pengingat yang kuat tentang konsekuensi dari kekafiran dan pendustaan terhadap risalah para nabi.
3. Janji bagi Orang Beriman dan Pengetahuan Allah yang Meliputi Segalanya (Ayat 12-14)
Sebagai kontras dari ancaman neraka, Allah memberikan kabar gembira bagi hamba-hamba-Nya yang takut kepada-Nya meskipun mereka tidak melihat-Nya (takut secara ghaib). Bagi mereka, ampunan dan pahala yang besar telah disiapkan. Ayat-ayat ini kemudian menegaskan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu, baik yang disembunyikan dalam hati maupun yang diucapkan. Logikanya sederhana dan kuat: "Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui? Dan Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui." Ini menanamkan rasa muraqabah (merasa selalu diawasi Allah) dalam diri seorang mukmin.
4. Nikmat Allah di Bumi dan Peringatan akan Azab-Nya (Ayat 15-22)
Fokus kembali dialihkan pada bumi yang kita pijak. Allah menjadikannya mudah untuk dijelajahi agar manusia dapat mencari rezeki dari karunia-Nya. Namun, kemudahan ini tidak boleh membuat kita lalai. Allah mengingatkan, apakah kita merasa aman dari azab-Nya yang bisa datang dari atas (seperti badai) atau dari bawah (bumi yang menelan)? Kita juga diajak memperhatikan burung-burung yang terbang dengan sayap terkembang dan tertutup, hanya kekuatan Allah yang menahannya di udara. Ayat-ayat ini membandingkan antara orang yang berjalan dengan wajah tersungkur (dalam kesesatan) dengan orang yang berjalan tegap di jalan yang lurus (di atas petunjuk).
5. Argumen tentang Penciptaan dan Hari Kebangkitan (Ayat 23-30)
Di bagian akhir, Allah mengingatkan manusia akan asal-usulnya. Dialah yang menciptakan pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, namun sedikit sekali manusia yang bersyukur. Dia pula yang menjadikan manusia berkembang biak di muka bumi dan kepada-Nya lah mereka akan dikumpulkan. Tantangan orang kafir tentang kapan hari kiamat akan tiba dijawab dengan tegas bahwa pengetahuan itu hanya milik Allah. Surat ini ditutup dengan sebuah pertanyaan retoris yang sangat mendalam: "Katakanlah: 'Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering, maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?'" Ini adalah pukulan telak yang menunjukkan ketergantungan mutlak manusia kepada rahmat Allah SWT.
Keutamaan Agung Membaca Surat Al-Mulk
Mengapa Surat Al-Mulk begitu istimewa? Mengapa kita dianjurkan untuk membacanya setiap malam dan melengkapinya dengan doa setelah membaca Surat Al Mulk? Jawabannya terletak pada hadits-hadits Rasulullah SAW yang menjelaskan fadhilah atau keutamaannya yang luar biasa.
1. Pencegah dan Penyelamat dari Siksa Kubur (Al-Mani'ah wal Munjiyah)
Ini adalah keutamaan yang paling masyhur dari Surat Al-Mulk. Ia akan menjadi perisai yang melindungi pembacanya dari azab di alam kubur. Alam kubur adalah fase pertama dari kehidupan akhirat, sebuah gerbang yang penuh dengan ujian dan pertanyaan. Keselamatan di fase ini adalah kunci untuk keselamatan di fase-fase berikutnya.
Dari Abdullah bin Mas'ud, ia berkata, "Barangsiapa membaca 'Tabarakalladzi biyadihil mulk' (Surat Al-Mulk) setiap malam, maka Allah akan mencegahnya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah SAW menamakannya 'al-mani'ah' (sang pencegah). Sungguh, ia adalah salah satu surat dalam Kitabullah, barangsiapa membacanya dalam suatu malam, maka ia telah banyak berbuat kebaikan." (HR. An-Nasa'i, dihasankan oleh Al-Albani).
Hadits ini secara eksplisit menyebutkan fungsi Surat Al-Mulk sebagai "al-mani'ah" atau pencegah. Kehadirannya dalam hati dan lisan seorang hamba menjadi benteng yang menghalangi datangnya azab. Ia akan datang dan berargumentasi membela sahabatnya di hadapan malaikat Munkar dan Nakir, menjadi penerang di dalam kegelapan liang lahat.
2. Pemberi Syafaat di Hari Kiamat
Tidak hanya di alam kubur, pembelaan Surat Al-Mulk berlanjut hingga hari pengadilan. Ia akan menjadi penolong (syafaat) yang terus-menerus memohonkan ampunan bagi pembacanya hingga Allah mengampuninya.
Dari Abu Hurairah, dari Nabi SAW, beliau bersabda, "Ada suatu surat dari Al-Qur'an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi yang membacanya, sampai dia diampuni. Yaitu: 'Tabarakalladzi biyadihil mulk...'" (HR. Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, Ahmad, dan dihasankan oleh Tirmidzi serta disahihkan oleh Ibnu Taimiyyah).
Bayangkan, di hari ketika tidak ada seorang pun yang bisa menolong, ketika setiap orang sibuk dengan urusannya sendiri, datanglah amalan kita dalam wujud surat ini, memohon kepada Allah Yang Maha Pengampun. Ini adalah sebuah investasi akhirat yang tak ternilai harganya. Konsistensi dalam membacanya di dunia akan berbuah pertolongan abadi di akhirat.
3. Mengikuti Sunnah Rasulullah SAW
Membaca Surat Al-Mulk sebelum tidur adalah kebiasaan mulia dari manusia termulia, Rasulullah SAW. Mengamalkannya berarti kita turut menghidupkan salah satu sunnah beliau.
Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhu berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak tidur sampai beliau membaca Alif Lam Mim Tanzil (Surat As-Sajdah) dan Tabarakalladzi Biyadihil Mulk (Surat Al-Mulk).” (HR. Tirmidzi dan Ahmad. Dishahihkan oleh Al-Albani).
Setiap sunnah yang kita ikuti adalah wujud cinta kita kepada Rasulullah SAW, dan cinta ini akan membawa kita lebih dekat kepada Allah SWT. Menjadikan bacaan ini sebagai rutinitas penutup hari adalah cara indah untuk meneladani kebiasaan Nabi.
Waktu Terbaik untuk Membaca Surat Al-Mulk
Berdasarkan hadits-hadits di atas, waktu yang paling utama untuk membaca Surat Al-Mulk adalah pada malam hari, khususnya sebelum tidur. Ada hikmah mendalam di balik pemilihan waktu ini. Malam adalah waktu untuk istirahat, di mana jiwa kembali kepada Allah dalam sebuah "kematian kecil" (tidur). Membaca Surat Al-Mulk sebelum tidur seolah menjadi persiapan spiritual, pengingat akan kekuasaan Allah atas hidup dan mati, dan permohonan perlindungan untuk jiwa kita saat sedang terlelap.
Membacanya di malam hari juga membantu kita untuk melakukan muhasabah atau introspeksi diri atas apa yang telah kita lakukan sepanjang hari. Ayat-ayatnya yang berbicara tentang penciptaan, kematian, ujian, surga, dan neraka menjadi bahan renungan yang sempurna untuk menutup hari, mengarahkan hati kembali kepada Allah sebelum memejamkan mata.
Bacaan Lengkap Doa Setelah Membaca Surat Al Mulk
Setelah meresapi keagungan makna Surat Al-Mulk dan merenungi keutamaannya, amalan ini disempurnakan dengan memanjatkan doa khusus. Doa ini merupakan rangkuman permohonan hamba yang telah mengakui kekuasaan mutlak Allah. Berikut adalah bacaan lengkap doa setelah membaca Surat Al Mulk dalam bahasa Arab, tulisan latin, dan terjemahannya.
Bacaan Arab
اَللّٰهُمَّ اعْصِمْنَا مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَسَلِّمْنَا مِنْ آفَاتِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الْآخِرَةِ، وَنَجِّنَا مِنْ ظُلُمَاتِ الْبَرِّ وَالْبَحْرِ أَجْمَعِيْنَ. اَللّٰهُمَّ طَهِّرْ قُلُوْبَنَا مِنَ النِّفَاقِ وَالشِّقَاقِ وَسُوْءِ الْأَخْلَاقِ، وَأَعْمَالَنَا مِنَ الرِّيَاءِ، وَأَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ، وَأَعْيُنَنَا مِنَ الْخِيَانَةِ، إِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ.
اَللّٰهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ أَوَّلَ هٰذَا الْيَوْمِ صَلَاحًا، وَأَوْسَطَهُ فَلَاحًا، وَآخِرَهُ نَجَاحًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ أَوَّلَهُ رَحْمَةً، وَأَوْسَطَهُ نِعْمَةً، وَآخِرَهُ تَكْرِمَةً وَمَغْفِرَةً.
اَللّٰهُمَّ ارْزُقْنَا حُسْنَ الْخَاتِمَةِ وَلَا تَهْلِكْنَا حَتَّى تَرْضَى عَنَّا يَا كَرِيْمُ. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Transliterasi Latin
Allaahumma'shimnaa minal fitani maa zhoharo minhaa wa maa bathon, wa sallimnaa min aafaatid-dunyaa wa 'adzaabil aakhiroh, wa najjinaa min zhulumaatil barri wal bahri ajma'iin. Allaahumma thohhir quluubanaa minan-nifaaqi wasy-syiqooqi wa suu-il akhlaaq, wa a'maalanaa minar-riyaa-i, wa alsinatanaa minal kadzibi, wa a'yunanaa minal khiyaanati, innaka ta'lamu khoo-inatal a'yuni wa maa tukhfish-shuduur.
Allaahumma innaa na'uudzu bika min 'adzaabil qobri, wa min 'adzaabin-naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min fitnatil masiihid-dajjaal. Allaahumma'j'al awwala haadzal yaumi sholaahan, wa awsathohuu falaahan, wa aakhirohuu najaahan. Allaahumma'j'al awwalahuu rohmatan, wa awsathohuu ni'matan, wa aakhirohuu takriimatan wa maghfirotan.
Allaahummarzuqnaa husnal khootimati wa laa tahliknaa hattaa tardhoo 'annaa yaa kariim. Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban-naar. Wa shollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa sallam, walhamdu lillaahi robbil 'aalamiin.
Terjemahan Bahasa Indonesia
"Ya Allah, lindungilah kami dari segala fitnah, yang tampak maupun yang tersembunyi. Selamatkanlah kami dari malapetaka dunia dan siksa akhirat. Dan selamatkanlah kami dari kegelapan darat dan laut semuanya. Ya Allah, sucikanlah hati kami dari kemunafikan, perpecahan, dan akhlak yang buruk. Sucikanlah amal kami dari riya, lisan kami dari dusta, dan mata kami dari khianat. Sesungguhnya Engkau mengetahui pandangan mata yang khianat dan apa yang disembunyikan oleh hati."
"Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah Al-Masih Ad-Dajjal. Ya Allah, jadikanlah awal hari ini kebaikan, pertengahannya keberuntungan, dan akhirnya kesuksesan. Ya Allah, jadikanlah awalnya sebagai rahmat, pertengahannya sebagai nikmat, dan akhirnya sebagai kemuliaan dan ampunan."
"Ya Allah, anugerahkanlah kami akhir yang baik (husnul khatimah) dan janganlah Engkau membinasakan kami sampai Engkau ridha kepada kami, wahai Yang Maha Mulia. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Membedah Makna Mendalam di Balik Doa Setelah Membaca Surat Al Mulk
Doa ini bukanlah sekadar rangkaian kata tanpa makna. Setiap kalimatnya mengandung permohonan yang sangat fundamental bagi kehidupan seorang Muslim di dunia dan akhirat. Mari kita bedah makna yang terkandung di dalamnya.
Bagian Pertama: Permohonan Perlindungan dari Fitnah dan Penyucian Diri
Doa dimulai dengan permohonan perlindungan ('ishmah) dari fitnah. Fitnah adalah segala bentuk ujian, cobaan, atau kesesatan yang dapat merusak iman seseorang. Kita memohon perlindungan dari fitnah yang terlihat (seperti kemaksiatan yang terang-terangan) dan yang tersembunyi (seperti kesombongan dalam hati). Ini sejalan dengan isi Surat Al-Mulk yang mengingatkan bahwa hidup adalah ujian.
Selanjutnya, kita memohon keselamatan dari malapetaka dunia dan siksa akhirat. Ini adalah permintaan yang komprehensif, mencakup segala keburukan. Puncaknya adalah permohonan untuk disucikan dari penyakit-penyakit hati: nifaq (kemunafikan), syiqaq (perpecahan), dan akhlak buruk. Hati adalah raja bagi anggota tubuh. Jika hati bersih, maka seluruh amal akan baik. Doa ini juga secara spesifik memohon penyucian amal dari riya' (pamer), lisan dari dusta, dan mata dari khianat. Ini adalah cerminan dari ayat ke-14 Surat Al-Mulk, "...Dia Mahahalus lagi Maha Mengetahui," sebagai pengakuan bahwa hanya Allah yang tahu isi hati terdalam dan niat tersembunyi kita.
Bagian Kedua: Perlindungan dari Empat Perkara Besar
Bagian ini berisi doa perlindungan yang juga diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dalam banyak kesempatan, terutama dalam tasyahud akhir shalat. Ini menunjukkan betapa pentingnya empat perkara ini:
- Siksa Kubur: Ini adalah inti dari keutamaan Surat Al-Mulk itu sendiri. Setelah membaca surat sang pelindung, kita menegaskan kembali permohonan kita secara lisan untuk dilindungi dari azab pertama di akhirat.
- Siksa Neraka: Permohonan untuk dijauhkan dari tujuan akhir yang paling mengerikan bagi para pendurhaka.
- Fitnah Kehidupan dan Kematian: Fitnah kehidupan mencakup segala ujian syahwat dan syubhat (kerancuan pemikiran) selama kita hidup. Fitnah kematian adalah ujian berat saat sakaratul maut, di mana setan datang menggoda untuk terakhir kalinya.
- Fitnah Al-Masih Ad-Dajjal: Ini adalah fitnah terbesar yang akan menimpa umat manusia di akhir zaman. Memohon perlindungan darinya adalah sebuah keharusan.
Setelah itu, terdapat doa untuk kebaikan sepanjang hari, memohon agar hari kita dipenuhi dengan kebaikan (shalah), keberuntungan (falah), dan kesuksesan (najah), serta diliputi rahmat, nikmat, dan ampunan dari awal hingga akhir.
Bagian Ketiga: Permohonan Puncak dan Penutup
Inilah puncak dari permohonan seorang hamba: husnul khatimah atau akhir yang baik. Segala amal dan ibadah sepanjang hidup akan dinilai dari akhirnya. Mati dalam keadaan beriman, mengucapkan kalimat tauhid, dan dalam keridhaan Allah adalah cita-cita tertinggi setiap Muslim. Kita memohon agar Allah tidak mencabut nyawa kita sebelum Dia ridha kepada kita.
Doa ini kemudian ditutup dengan doa sapu jagat (Rabbana atina fid-dunya hasanah...), shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan pujian kepada Allah (tahmid). Ini adalah adab berdoa yang paling sempurna: dimulai dengan pujian, diisi dengan permohonan, dan ditutup dengan shalawat serta pujian kembali.
Menghidupkan Amalan Surat Al-Mulk dalam Keseharian
Membaca Surat Al-Mulk dan doanya setiap malam bukan sekadar ritual mekanis. Ia adalah sebuah proses spiritual yang seharusnya memberikan dampak nyata dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa cara untuk menghidupkan amalan ini:
- Konsistensi (Istiqomah): Kunci utama dari amalan ini adalah konsistensi. Jadikan ia sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas sebelum tidur, sama seperti kita menggosok gigi atau mematikan lampu. Gunakan pengingat di ponsel jika perlu, hingga ia menjadi kebiasaan.
- Tadabbur (Perenungan Makna): Jangan hanya membaca lafaznya. Luangkan waktu sesekali untuk membaca terjemahan dan tafsirnya. Renungkan setiap ayat. Ketika membaca tentang langit yang sempurna, lihatlah ke atas. Ketika membaca tentang bumi yang terhampar, rasakan pijakan kaki kita. Ketika membaca tentang neraka, hadirkan rasa takut. Ketika membaca tentang surga, hadirkan rasa harap.
- Implementasi dalam Perilaku: Pesan utama Al-Mulk adalah keagungan Allah. Ini seharusnya membuat kita menjadi pribadi yang lebih tawadhu (rendah hati) dan tidak sombong. Mengingat kematian dan siksa kubur seharusnya memotivasi kita untuk menjauhi maksiat dan memperbanyak amal shaleh. Keyakinan bahwa Allah mengetahui isi hati seharusnya menjaga kita dari niat-niat buruk.
- Mengajarkan kepada Keluarga: Ajak pasangan, anak-anak, atau anggota keluarga lain untuk bersama-sama mengamalkan sunnah ini. Membacanya bersama dapat mempererat ikatan keluarga dan menanamkan kecintaan kepada Al-Qur'an sejak dini.
Sebagai penutup, marilah kita menyadari betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya. Dia tidak hanya menurunkan Al-Qur'an sebagai petunjuk, tetapi juga menyisipkan di dalamnya surat-surat dengan keutamaan khusus seperti Al-Mulk. Dilengkapi dengan doa setelah membaca Surat Al Mulk, amalan ini menjadi paket lengkap untuk perlindungan spiritual, penguatan iman, dan permohonan keselamatan di dunia dan akhirat. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan untuk senantiasa istiqomah dalam mengamalkannya, dan semoga Surat Al-Mulk benar-benar menjadi pembela dan penerang bagi kita di alam kubur kelak. Aamiin ya Rabbal 'alamin.