Panduan Lengkap Cara Sholat Tarawih Sendiri di Rumah
Bulan suci Ramadan adalah momen yang dinanti-nanti oleh seluruh umat Muslim di dunia. Ini adalah bulan penuh berkah, ampunan, dan rahmat dari Allah SWT. Salah satu ibadah ikonik yang menghiasi malam-malam Ramadan adalah sholat Tarawih. Meskipun sholat ini identik dengan pelaksanaan berjamaah di masjid, ada kalanya kondisi atau keadaan tertentu membuat kita perlu atau lebih memilih untuk melaksanakannya sendiri di rumah.
Melaksanakan cara sholat tarawih sendiri di rumah tidak mengurangi keutamaan dan pahalanya, selama dilakukan dengan niat yang tulus, hati yang khusyuk, dan tata cara yang benar. Justru, sholat tarawih di rumah bisa menjadi kesempatan untuk lebih intim dalam bermunajat kepada Allah, memperkuat ikatan spiritual keluarga, dan menghidupkan suasana ibadah di kediaman kita. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi Anda yang ingin melaksanakan ibadah sholat tarawih secara mandiri, dengan penjelasan yang mendalam dan mudah diikuti.
Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Tarawih
Sebelum kita melangkah ke tata cara teknis, penting bagi kita untuk meresapi hakikat dan keutamaan dari sholat Tarawih itu sendiri. Kata "Tarawih" berasal dari bahasa Arab yang berarti "istirahat". Penamaan ini merujuk pada praktik para sahabat dan generasi setelahnya yang beristirahat sejenak setiap selesai empat rakaat (dua kali salam) sholat malam Ramadan. Ini menandakan bahwa sholat ini dilakukan dengan tenang, tidak tergesa-gesa, dan penuh penghayatan.
Keutamaannya sangat besar, sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
"Man qaama Ramadhana imanan wahtisaban ghufira lahu ma taqaddama min dzanbih."
"Barangsiapa yang mendirikan (sholat malam) di bulan Ramadan karena iman dan mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadis ini menjadi pondasi utama motivasi kita. Setiap rakaat yang kita kerjakan, setiap ayat yang kita lantunkan, adalah langkah kita menuju ampunan Allah SWT. Memahami ini akan mengubah sholat kita dari sekadar rutinitas menjadi sebuah kebutuhan spiritual yang mendalam.
Persiapan Menyeluruh Sebelum Memulai Sholat
Kualitas sholat sangat dipengaruhi oleh persiapan yang kita lakukan. Persiapan ini mencakup aspek spiritual, fisik, dan mental. Ketika hendak melaksanakan cara sholat tarawih sendiri, pastikan Anda melalui tahap-tahap persiapan berikut ini.
1. Persiapan Spiritual: Meluruskan Niat
Segala amal ibadah bergantung pada niatnya. Inilah fondasi utama. Sebelum berdiri untuk sholat, luangkan waktu sejenak untuk menata hati. Luruskan niat bahwa Anda melaksanakan sholat Tarawih semata-mata karena Allah SWT, untuk mencari ridha-Nya, mengharapkan ampunan-Nya, dan sebagai bentuk syukur atas nikmat dipertemukan kembali dengan bulan Ramadan. Jauhkan niat dari keinginan untuk dipuji, rasa terpaksa, atau sekadar menggugurkan kewajiban musiman.
2. Persiapan Fisik: Suci Lahir Batin
- Berwudhu dengan Sempurna: Wudhu bukan hanya proses membersihkan anggota tubuh secara fisik, tetapi juga menggugurkan dosa-dosa kecil. Lakukan wudhu dengan tenang, tidak terburu-buru, dan menyempurnakan setiap rukun dan sunnahnya. Rasakan air wudhu yang membasuh tidak hanya kotoran fisik, tetapi juga membersihkan hati dari kelalaian.
- Pakaian yang Bersih dan Sopan: Kenakan pakaian terbaik yang Anda miliki, yang bersih, suci, dan menutup aurat dengan sempurna. Ini adalah bentuk pengagungan kita saat hendak menghadap Sang Pencipta. Pakaian yang rapi dan wangi juga membantu meningkatkan kekhusyukan.
- Mempersiapkan Tempat Sholat: Pilih satu sudut di rumah Anda yang paling tenang, bersih, dan jauh dari gangguan seperti televisi, suara bising, atau lalu-lalang anggota keluarga lain. Gelarlah sajadah yang bersih dan pastikan arah kiblat sudah tepat. Menciptakan "musala mini" di rumah selama Ramadan bisa menjadi ide yang sangat baik untuk menjaga atmosfer ibadah.
3. Persiapan Pengetahuan: Membekali Diri
Bagi yang belum hafal banyak surat Al-Qur'an, tidak perlu khawatir. Anda bisa mempersiapkan bacaan terlebih dahulu. Anda bisa membaca surat-surat pendek yang sudah dihafal secara berurutan atau bahkan memegang mushaf Al-Qur'an saat sholat. Para ulama memperbolehkan hal ini dalam sholat sunnah, terutama jika tujuannya adalah untuk memanjangkan bacaan dan lebih meresapi ayat-ayat suci. Siapkan juga catatan kecil atau buka panduan doa setelah tarawih jika Anda belum menghafalnya.
Tata Cara Sholat Tarawih Sendiri Langkah demi Langkah
Sholat Tarawih pada dasarnya adalah sholat malam (qiyamul lail) yang dikerjakan seperti sholat sunnah lainnya, yaitu dikerjakan dua rakaat-dua rakaat dengan satu salam. Perbedaan utamanya terletak pada niat dan waktunya yang spesifik di malam bulan Ramadan. Berikut adalah panduan detailnya.
Lafal Niat Sholat Tarawih Sendiri
Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Namun, melafalkannya (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niat untuk dua rakaat sholat Tarawih saat dikerjakan sendiri (munfaridan).
أُصَلِّى سُنَّةَ التَّرَاوِيْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat Tarawihi rak'ataini mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.
"Aku niat sholat sunnah Tarawih dua rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Niat ini diucapkan di dalam hati sesaat sebelum atau bersamaan dengan Takbiratul Ihram.
Urutan Gerakan dan Bacaan per Dua Rakaat
Mari kita urai langkah-langkah untuk mengerjakan dua rakaat sholat Tarawih.
- Takbiratul Ihram: Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pandangan mata tertuju ke tempat sujud.
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar, lalu bacalah doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah, yang paling umum adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلاً...
Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi kathira, wa subhanallahi bukratan wa asila...
- Membaca Surat Al-Fatihah: Setelah Iftitah, bacalah Ta'awudz ("A'udzu billahi minasy syaithanir rajim") dan Basmalah ("Bismillahirrahmanirrahim"), lalu lanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah secara tartil (perlahan dan jelas). Al-Fatihah adalah rukun sholat, jadi pastikan membacanya dengan benar.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, bacalah surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an yang Anda hafal. Tidak ada ketentuan surat apa yang harus dibaca, Anda bebas memilih. Disunnahkan untuk membaca surat yang lebih panjang pada rakaat pertama dibandingkan rakaat kedua.
- Ruku': Angkat tangan seperti saat takbir awal sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu membungkuklah untuk ruku'. Posisikan punggung lurus sejajar dengan kepala, letakkan kedua telapak tangan di lutut, dan pandangan tetap ke tempat sujud. Bacalah tasbih ruku' minimal tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.
- I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:
Setelah berdiri tegak, lanjutkan dengan membaca:سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allahu liman hamidah.
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbana lakal hamdu mil'as samawati wa mil'al ardhi wa mil'a ma syi'ta min syai'in ba'du.
- Sujud Pertama: Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota tubuh menempel pada tempat sujud: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Bacalah tasbih sujud minimal tiga kali:
Perbanyaklah doa di dalam sujud, karena ini adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduklah dengan posisi iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Bacalah doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa 'aafinii, wa'fu 'annii.
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan gerakan dan bacaan yang sama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai rakaat kedua. Tidak perlu mengangkat tangan saat bangkit ke rakaat kedua ini.
- Melaksanakan Rakaat Kedua: Ulangi semua gerakan dan bacaan dari Al-Fatihah hingga sujud kedua, sama persis seperti pada rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat kedua, duduklah untuk Tasyahud (Tahiyat) Akhir dengan posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di lantai). Bacalah bacaan Tasyahud Akhir secara lengkap, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
- Salam: Setelah selesai Tasyahud Akhir, palingkan wajah ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu 'alaikum wa rahmatullah", lalu palingkan wajah ke kiri dengan ucapan yang sama.
Dengan selesainya salam, Anda telah menyelesaikan dua rakaat sholat Tarawih. Ulangi proses ini sesuai dengan jumlah rakaat yang ingin Anda kerjakan.
Pilihan Jumlah Rakaat: 8 atau 20?
Salah satu pertanyaan yang sering muncul terkait cara sholat tarawih sendiri adalah mengenai jumlah rakaatnya. Dalam khazanah fikih Islam, terdapat dua pendapat yang masyhur dan sama-sama memiliki landasan kuat, yaitu 8 rakaat dan 20 rakaat. Keduanya ditambah dengan 3 rakaat sholat Witir sebagai penutup.
Penting untuk dipahami bahwa perbedaan ini bukanlah sesuatu yang harus diperdebatkan hingga memecah belah. Keduanya adalah bentuk ijtihad para ulama dan sama-sama baik untuk diamalkan. Pilihlah jumlah rakaat yang paling sesuai dengan keyakinan, kemampuan, dan kondisi Anda, dengan tetap menjaga kualitas dan kekhusyukan ibadah.
Panduan Pelaksanaan 8 Rakaat Tarawih
Formasi ini biasanya dilakukan dengan 4 kali salam (2+2+2+2 rakaat). Caranya adalah sebagai berikut:
- Niat dan kerjakan sholat Tarawih 2 rakaat, lalu salam.
- Berdiri lagi, niat dan kerjakan sholat Tarawih 2 rakaat, lalu salam.
- Ulangi langkah kedua.
- Ulangi langkah kedua sekali lagi.
- Total Anda telah mengerjakan 8 rakaat dengan 4 kali salam.
- Setelah selesai 8 rakaat, Anda bisa beristirahat sejenak untuk berdzikir atau berdoa, lalu melanjutkannya dengan sholat Witir 3 rakaat.
Panduan Pelaksanaan 20 Rakaat Tarawih
Formasi ini dilakukan dengan 10 kali salam (10 x 2 rakaat). Ini adalah praktik yang telah lama dijalankan di banyak masjid besar dan komunitas Muslim di seluruh dunia. Caranya:
- Niat dan kerjakan sholat Tarawih 2 rakaat, lalu salam.
- Ulangi proses ini sebanyak 10 kali hingga genap 20 rakaat.
- Setiap selesai beberapa rakaat (biasanya setiap 4 rakaat), dianjurkan untuk beristirahat sejenak sambil membaca dzikir atau shalawat. Di masjid, jeda ini biasanya diisi dengan lantunan shalawat oleh bilal. Saat sendiri, Anda bisa mengisinya dengan dzikir personal seperti tasbih, tahmid, tahlil, atau istighfar.
- Setelah selesai 20 rakaat, lanjutkan dengan sholat Witir 3 rakaat.
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Tarawih
Bagian yang tak kalah penting dari ibadah Tarawih adalah dzikir dan doa yang dipanjatkan setelahnya. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memohon ampunan dan menyampaikan segala hajat kepada Allah SWT.
Dzikir di Sela-sela Sholat
Saat sholat sendiri, Anda memiliki keleluasaan untuk berdzikir di antara setiap dua salam. Anda bisa membaca istighfar, tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir. Ini membantu menjaga koneksi spiritual dan memberikan jeda yang menyegarkan sebelum melanjutkan ke rakaat berikutnya.
Doa Kamilin: Doa Penutup Tarawih
Setelah menyelesaikan seluruh rakaat Tarawih (sebelum Witir), disunnahkan untuk membaca doa khusus yang dikenal dengan "Doa Kamilin". Doa ini sangat indah dan berisi permohonan yang komprehensif. Berikut bacaan lengkapnya:
اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا بِالْإِيْمَانِ كَامِلِيْنَ، وَلِلْفَرَائِضِ مُؤَدِّيْنَ، وَلِلصَّلَاةِ حَافِظِيْنَ، وَلِلزَّكَاةِ فَاعِلِيْنَ، وَلِمَا عِنْدَكَ طَالِبِيْنَ، وَلِعَفْوِكَ رَاجِيْنَ، وَبِالْهُدَى مُتَمَسِّكِيْنَ، وَعَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضِيْنَ، وَفِي الدُّنْيَا زَاهِدِيْنَ، وَفِي الْاٰخِرَةِ رَاغِبِيْنَ، وَبِالْقَضَاءِ رَاضِيْنَ، وَلِلنَّعْمَاءِ شَاكِرِيْنَ، وَعَلَى الْبَلَاءِ صَابِرِيْنَ، وَتَحْتَ لِوَاءِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ سَائِرِيْنَ، وَعَلَى الْحَوْضِ وَارِدِيْنَ، وَإِلَى الْجَنَّةِ دَاخِلِيْنَ، وَمِنَ النَّارِ نَاجِيْنَ، وَعَلَى سَرِيْرِ الْكَرَامَةِ قَاعِدِيْنَ، وَبِحُوْرٍ عِيْنٍ مُتَزَوِّجِيْنَ، وَمِنْ سُنْدُسٍ وَاِسْتَبْرَقٍ وَدِيْبَاجٍ مُتَلَبِّسِيْنَ، وَمِنْ طَعَامِ الْجَنَّةِ آكِلِيْنَ، وَمِنْ لَبَنٍ وَعَسَلٍ مُصَفًّى شَارِبِيْنَ، بِأَكْوَابٍ وَّأَبَارِيْقَ وَكَأْسٍ مِّنْ مَعِيْنٍ، مَعَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّيْنَ وَالصِّدِّيْقِيْنَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَحَسُنَ أُولٰئِكَ رَفِيْقًا، ذٰلِكَ الْفَضْلُ مِنَ اللهِ وَكَفَى بِاللهِ عَلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ اجْعَلْنَا فِي هٰذِهِ اللَّيْلَةِ الشَّهْرِ الشَّرِيْفَةِ الْمُبَارَكَةِ مِنَ السُّعَدَاءِ الْمَقْبُوْلِيْنَ، وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْأَشْقِيَاءِ الْمَرْدُوْدِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَاٰلِه وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Allahummaj'alna bil imani kamilin. Wa lil faraidli muaddin. Wa lish-shlati hafidhin. Wa liz-zakati fa'ilin. Wa lima 'indaka thalibin. Wa li 'afwika rajin. Wa bil-huda mutamassikin. Wa 'anil laghwi mu'ridlin. Wa fid-dunya zahidin. Wa fil 'akhirati raghibin. Wa bil-qadla'i radlin. Wa lin na'ma'i syakirin. Wa 'alal bala'i shabirin. Wa tahta liwa'i sayyidina muhammadin shallallahu 'alaihi wasallam yaumal qiyamati sa'irin. Wa alal haudli waridin. Wa ilal jannati dakhilin. Wa minan nari najin. Wa 'ala sariril karamati qa'idin. Wa bi hurin 'in mutazawwijin. Wa min sundusin wa istabraqin wa dibajin mutalabbisin. Wa min tha'amil jannati akilin. Wa min labanin wa 'asalin mushaffan syaribin. Bi akwabin wa abariqa wa ka'sin min ma'in. Ma'al ladzina an'amta 'alaihim minan nabiyyina wash shiddiqina wasy syuhada'i wash shalihina wa hasuna ula'ika rafiqa. Dzalikal fadl-lu minallahi wa kafa billahi 'alima. Allahummaj'alna fi hadzihil lailatisy syahrisy syarifail mubarakati minas su'ada'il maqbulin. Wa la taj'alna minal asyqiya'il mardudin. Wa sallallahu 'ala sayyidina muhammadin wa alihi wa shahbihi ajma'in. Birahmatika ya arhamar rahimin, walhamdu lillahi rabbil 'alamin.
"Ya Allah, jadikanlah kami orang-orang yang sempurna imannya, yang melaksanakan kewajiban-kewajiban, yang memelihara sholat, yang menunaikan zakat, yang mencari apa yang ada di sisi-Mu, yang mengharapkan ampunan-Mu, yang berpegang teguh pada petunjuk, yang berpaling dari kesia-siaan, yang zuhud di dunia, yang bersemangat di akhirat, yang ridha dengan takdir, yang mensyukuri nikmat, yang sabar atas cobaan, yang berjalan di bawah panji junjungan kami Nabi Muhammad ﷺ pada hari kiamat, yang mendatangi telaga (Al-Kautsar), yang masuk ke dalam surga, yang diselamatkan dari api neraka, yang duduk di atas dipan kemuliaan, yang menikah dengan bidadari, yang mengenakan pakaian dari sutra halus dan tebal, yang memakan makanan surga, yang meminum dari susu dan madu yang murni dengan gelas, cerek, dan piala dari sumber yang mengalir, bersama orang-orang yang Engkau beri nikmat atas mereka dari kalangan para nabi, orang-orang jujur, para syuhada, dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Demikian itu adalah karunia dari Allah, dan cukuplah Allah Yang Maha Mengetahui. Ya Allah, jadikanlah kami pada malam bulan yang mulia dan penuh berkah ini termasuk orang-orang yang bahagia dan diterima amalnya, dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang celaka dan ditolak amalnya. Semoga Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada junjungan kami Muhammad, serta seluruh keluarga dan sahabatnya. Dengan rahmat-Mu, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Sholat Witir sebagai Penutup Malam
Sholat Tarawih belum lengkap tanpa ditutup dengan sholat Witir. Witir berarti "ganjil", dan sholat ini adalah penutup dari seluruh rangkaian ibadah malam kita. Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk menjadikan sholat Witir sebagai akhir dari sholat malam.
Niat Sholat Witir
Terdapat beberapa cara mengerjakan sholat Witir 3 rakaat. Niatnya pun menyesuaikan:
- Niat Witir 2 rakaat (jika dikerjakan terpisah):
أُصَلِّى سُنَّةً مِنَ الْوِتْرِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatan minal witri rak'ataini lillahi ta'ala.
"Aku niat sholat sunnah bagian dari Witir dua rakaat karena Allah Ta'ala."
- Niat Witir 1 rakaat (sebagai penutup):
أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ رَكْعَةً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri rak'atan lillahi ta'ala.
"Aku niat sholat sunnah Witir satu rakaat karena Allah Ta'ala."
- Niat Witir 3 rakaat langsung (dengan satu tasyahud akhir):
أُصَلِّي سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ لِلهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatal witri tsalatsa raka'atin mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.
"Aku niat sholat sunnah Witir tiga rakaat, menghadap kiblat, karena Allah Ta'ala."
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Witir 3 Rakaat
Ada dua cara umum untuk melaksanakannya:
- Dua Rakaat + Satu Rakaat: Anda sholat dua rakaat dengan niat Witir, lalu salam. Setelah itu, berdiri lagi untuk sholat satu rakaat dengan niat Witir, lalu salam. Ini cara yang paling umum dilakukan.
- Tiga Rakaat Langsung: Anda sholat tiga rakaat sekaligus tanpa duduk Tasyahud Awal di rakaat kedua. Jadi, Anda hanya melakukan satu kali Tasyahud, yaitu Tasyahud Akhir di rakaat ketiga sebelum salam.
Bacaan Surat Sunnah dalam Sholat Witir: Disunnahkan pada sholat Witir 3 rakaat untuk membaca surat-surat berikut setelah Al-Fatihah:
- Rakaat Pertama: Surat Al-A'la (Sabbihisma rabbikal a'laa).
- Rakaat Kedua: Surat Al-Kafirun (Qul yaa ayyuhal kaafiruun).
- Rakaat Ketiga: Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
Doa Qunut pada Rakaat Terakhir Witir
Pada pertengahan kedua bulan Ramadan, disunnahkan untuk membaca doa Qunut pada rakaat terakhir sholat Witir, yaitu setelah bangkit dari ruku' (i'tidal). Setelah membaca "Rabbana lakal hamdu...", angkat kedua tangan dan bacalah doa Qunut.
اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
Allahummahdinii fiiman hadaiit, wa 'aafinii fiiman 'aafaiit, wa tawallanii fiiman tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit, wa qinii syarra maa qadhaiit, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik, wa innahuu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu a'laa maa qadhaiit, wa astagfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallahu 'ala sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.
"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana Engkau memberikan petunjuk (kepada selainku), berilah aku keselamatan sebagaimana Engkau memberikan keselamatan (kepada selainku), uruslah aku sebagaimana Engkau mengurus (orang lain), berilah berkah kepadaku atas apa yang Engkau berikan, selamatkanlah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan, sesungguhnya Engkaulah yang mentakdirkan dan bukan yang ditakdirkan, dan sesungguhnya tidak akan hina orang yang telah Engkau walikan dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku memohon ampun dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, nabi yang ummi, beserta keluarga dan para sahabatnya."
Penutup: Meraih Malam Penuh Berkah
Melaksanakan cara sholat tarawih sendiri di rumah adalah sebuah kesempatan emas untuk membangun kedekatan personal dengan Allah SWT. Jauh dari keramaian, kita bisa lebih fokus, lebih meresapi setiap bacaan, dan lebih leluasa dalam memanjatkan doa-doa pribadi. Jangan pernah merasa ibadah Anda kurang bernilai hanya karena tidak berada di masjid. Sesungguhnya, Allah Maha Mengetahui setiap niat dan usaha hamba-Nya.
Jadikan setiap malam Ramadan sebagai malam yang istimewa. Hidupkan rumah Anda dengan lantunan ayat suci, dzikir, dan doa. Semoga panduan lengkap ini dapat membantu Anda dalam menjalankan ibadah sholat Tarawih dengan sempurna, khusyuk, dan penuh keyakinan. Semoga Allah SWT menerima segala amal ibadah kita, mengampuni dosa-dosa kita, dan menyampaikan kita pada malam Lailatul Qadar. Aamiin ya Rabbal 'alamin.