Panduan Sholat Tasbih 4 Rakaat 2 Salam
Sholat Tasbih adalah salah satu sholat sunnah yang memiliki keutamaan luar biasa, terutama dalam hal pengampunan dosa. Disebut Sholat Tasbih karena di dalamnya terdapat banyak sekali bacaan tasbih, yaitu "Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar". Pelaksanaannya yang unik dan jumlah tasbih yang mencapai 300 kali dalam 4 rakaat menjadikannya amalan yang istimewa. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci mengenai cara sholat tasbih 4 rakaat 2 salam, sebuah metode yang paling umum dan mudah diikuti.
Memahami setiap langkah, bacaan, dan hikmah di baliknya akan membantu kita melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan penuh penghayatan. Mari kita selami panduan lengkapnya, mulai dari persiapan hingga doa penutup, agar kita dapat meraih fadhilah yang terkandung di dalamnya.
Memahami Hakikat dan Keutamaan Sholat Tasbih
Sebelum melangkah ke panduan praktis, penting bagi kita untuk memahami esensi dari Sholat Tasbih. Ibadah ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah dialog intensif dengan Allah SWT melalui untaian zikir dan tasbih. Landasan utama pelaksanaan sholat ini bersumber dari hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Abbas radhiyallahu 'anhu, bahwa Rasulullah SAW mengajarkan sholat ini kepada pamannya, Abbas bin Abdul Muthalib.
Keutamaan Luar Biasa: Lautan Ampunan
Keutamaan paling menonjol dari Sholat Tasbih, sebagaimana disebutkan dalam hadits, adalah sebagai sarana pelebur dosa. Rasulullah SAW bersabda bahwa dengan melaksanakan sholat ini, Allah akan mengampuni dosa-dosa, baik yang telah lalu maupun yang akan datang, yang lama maupun yang baru, yang tidak disengaja maupun yang disengaja, yang kecil maupun yang besar, yang tersembunyi maupun yang terang-terangan.
"Wahai Abbas, pamanku, sukakah paman, aku beri, aku karuniai, aku anugerahi, aku ajari sepuluh macam kebaikan yang jika paman kerjakan, Allah akan mengampuni dosa-dosa paman: yang awal dan yang akhir, yang lama dan yang baru, yang tidak disengaja dan yang disengaja, yang kecil dan yang besar, yang samar-samar dan yang terang-terangan..." (HR. Abu Dawud)
Janji ampunan yang begitu luas ini menunjukkan betapa besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang mau meluangkan waktu untuk berzikir dan memohon ampun melalui sholat yang istimewa ini. Ini adalah kesempatan emas untuk membersihkan diri dan memulai lembaran baru yang lebih suci.
Landasan Hadits Sholat Tasbih
Hadits yang menjadi dasar utama adalah hadits riwayat Abu Dawud, At-Tirmidzi, dan Ibnu Majah dari jalur Ikrimah dari Ibnu Abbas. Meskipun sebagian ulama hadits memperdebatkan status kesahihannya, banyak ulama terkemuka dari berbagai mazhab yang menganggapnya sebagai hadits yang dapat diamalkan (maqbul) atau setidaknya hasan (baik), terutama dalam konteks fadha'ilul a'mal (amalan-amalan yang memiliki keutamaan).
Imam At-Tirmidzi menyatakan bahwa hadits ini telah diriwayatkan dari Nabi SAW melalui banyak jalur. Para ulama salaf seperti Abdullah bin Al-Mubarak dan lainnya juga mempraktikkan sholat ini dan mengajarkannya kepada masyarakat. Oleh karena itu, melaksanakannya sebagai salah satu bentuk ibadah sunnah untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah perbuatan yang terpuji.
Persiapan Penting Sebelum Melaksanakan Sholat Tasbih
Seperti ibadah lainnya, persiapan yang matang akan meningkatkan kualitas dan kekhusyukan Sholat Tasbih. Berikut adalah beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
1. Niat yang Tulus dan Ikhlas
Niat adalah fondasi dari setiap amal. Luruskan niat bahwa Sholat Tasbih ini dilakukan semata-mata karena Allah SWT, untuk mengharap ridha dan ampunan-Nya, bukan karena tujuan duniawi atau ingin dipuji orang lain. Keikhlasan akan menjadi ruh yang menghidupkan setiap gerakan dan bacaan dalam sholat.
2. Waktu Terbaik Pelaksanaan
Sholat Tasbih dapat dikerjakan kapan saja, baik siang maupun malam hari, selama tidak pada waktu-waktu yang dilarang untuk sholat. Waktu yang dilarang tersebut antara lain:
- Setelah sholat Subuh hingga matahari terbit setinggi tombak.
- Ketika matahari tepat berada di tengah (waktu istiwa'), kecuali pada hari Jumat.
- Setelah sholat Ashar hingga matahari terbenam sempurna.
Namun, ada waktu-waktu yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan lebih, seperti:
- Sepertiga malam terakhir: Waktu yang paling ijabah untuk berdoa dan bermunajat.
- Malam-malam istimewa: Seperti malam Lailatul Qadar, malam Nisfu Sya'ban, atau malam-malam hari raya.
- Waktu luang di siang hari: Misalnya pada waktu Dhuha.
Dalam haditsnya, Rasulullah SAW menyarankan untuk melakukannya setiap hari jika mampu. Jika tidak, maka sepekan sekali. Jika tidak, sebulan sekali. Jika tidak, setahun sekali. Dan jika masih tidak mampu, maka minimal sekali seumur hidup.
3. Bersuci dengan Sempurna (Wudhu)
Pastikan Anda dalam keadaan suci dari hadas kecil dan besar. Berwudhulah dengan tenang dan sempurna, memperhatikan setiap rukun dan sunnahnya. Wudhu yang baik akan membantu menenangkan hati dan pikiran, mempersiapkan diri untuk menghadap Sang Pencipta.
4. Tempat yang Bersih dan Tenang
Pilihlah tempat yang bersih, suci, dan kondusif untuk beribadah. Jauhkan diri dari gangguan seperti televisi, ponsel, atau keramaian yang dapat memecah konsentrasi. Tempat yang tenang akan membantu Anda fokus menghitung bacaan tasbih dan merenungi maknanya.
Panduan Lengkap Cara Sholat Tasbih 4 Rakaat dengan 2 Salam
Metode 4 rakaat dengan 2 salam berarti Anda mengerjakan sholat ini dalam dua bagian: 2 rakaat pertama diakhiri dengan salam, kemudian berdiri lagi untuk mengerjakan 2 rakaat berikutnya yang juga diakhiri dengan salam. Metode ini dianggap lebih mudah karena menyerupai sholat sunnah 2 rakaat pada umumnya, dengan tambahan bacaan tasbih.
Bacaan Tasbih Utama:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Subhanallahi walhamdulillahi wala ilaha illallahu wallahu akbar.
Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
Total Tasbih: Setiap rakaat terdiri dari 75 kali bacaan tasbih, sehingga total dalam 4 rakaat adalah 300 kali tasbih.
Langkah-langkah Dua Rakaat Pertama
1. Niat Sholat Tasbih
Berdirilah menghadap kiblat dan bacalah niat di dalam hati. Lafadz niat berikut dapat membantu memantapkan hati:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Takbiratul Ihram
Angkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Bersedekaplah dan pusatkan pikiran hanya kepada Allah.
3. Rakaat Pertama
- Membaca Doa Iftitah dan Surat Al-Fatihah.
- Membaca surat pendek. Dianjurkan membaca surat-surat tertentu, namun surat apapun diperbolehkan.
- Membaca Tasbih 15 kali. Setelah selesai membaca surat pendek dan sebelum ruku', bacalah tasbih sebanyak 15 kali.
- Ruku'. Lakukan ruku' seperti biasa, baca doa ruku' (contoh: Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih 3x), kemudian baca tasbih sebanyak 10 kali.
- I'tidal. Bangkit dari ruku' (i'tidal), baca doa i'tidal (Sami'allaahu liman hamidah, Rabbanaa lakal hamdu), kemudian baca tasbih sebanyak 10 kali.
- Sujud Pertama. Lakukan sujud, baca doa sujud (contoh: Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih 3x), kemudian baca tasbih sebanyak 10 kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud. Bangkit dari sujud, baca doa duduk di antara dua sujud (Rabbighfirlii warhamnii...), kemudian baca tasbih sebanyak 10 kali.
- Sujud Kedua. Lakukan sujud kedua, baca doa sujud, kemudian baca tasbih sebanyak 10 kali.
- Duduk Istirahat. Sebelum bangkit untuk rakaat kedua, duduklah sejenak (duduk istirahat) dan baca tasbih sebanyak 10 kali.
Total Tasbih di Rakaat Pertama: 15 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 75 kali.
4. Rakaat Kedua
Rakaat kedua dilaksanakan sama persis seperti rakaat pertama dalam hal penempatan bacaan tasbihnya, namun dengan perbedaan pada bagian akhir.
- Bangkit dari duduk istirahat ke rakaat kedua sambil bertakbir.
- Membaca Surat Al-Fatihah dan surat pendek.
- Membaca Tasbih 15 kali setelah membaca surat.
- Ruku'. Baca doa ruku', lalu baca tasbih 10 kali.
- I'tidal. Baca doa i'tidal, lalu baca tasbih 10 kali.
- Sujud Pertama. Baca doa sujud, lalu baca tasbih 10 kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud. Baca doanya, lalu baca tasbih 10 kali.
- Sujud Kedua. Baca doa sujud, lalu baca tasbih 10 kali.
- Tasyahud Akhir. Bangkit dari sujud kedua, langsung duduk untuk tasyahud akhir. Baca tasbih sebanyak 10 kali terlebih dahulu, baru kemudian membaca bacaan tasyahud akhir hingga selesai.
- Salam. Ucapkan salam ke kanan dan ke kiri.
Total Tasbih di Rakaat Kedua: 15 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 + 10 = 75 kali.
Dengan selesainya salam, Anda telah menyelesaikan dua rakaat pertama dari Sholat Tasbih. Total tasbih yang telah dibaca adalah 150 kali.
Langkah-langkah Dua Rakaat Berikutnya
Setelah jeda sejenak, berdirilah kembali untuk melaksanakan dua rakaat terakhir. Caranya sama persis dengan dua rakaat yang baru saja Anda selesaikan.
1. Niat Kembali
Ucapkan niat di dalam hati untuk melanjutkan Sholat Tasbih dua rakaat lagi.
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tasbiihi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tasbih dua rakaat karena Allah Ta'ala."
2. Rakaat Ketiga
Lakukan rakaat ketiga ini sama persis seperti rakaat pertama, dengan 75 kali bacaan tasbih yang tersebar di tujuh posisi berbeda (15 setelah surat, 10 di ruku', 10 di i'tidal, 10 di sujud pertama, 10 di duduk antara dua sujud, 10 di sujud kedua, dan 10 di duduk istirahat).
3. Rakaat Keempat
Lakukan rakaat keempat ini sama persis seperti rakaat kedua, yang diakhiri dengan duduk tasyahud akhir (diawali dengan membaca 10 tasbih), lalu ditutup dengan salam. Jumlah tasbih pada rakaat ini juga 75 kali.
Setelah salam pada rakaat keempat, selesailah rangkaian Sholat Tasbih 4 rakaat dengan 2 salam. Total tasbih yang telah Anda baca adalah 300 kali. Duduklah sejenak untuk berzikir dan memanjatkan doa.
Rincian Bacaan Penting dalam Sholat Tasbih
Untuk melengkapi panduan ini, berikut adalah rincian bacaan yang relevan, terutama bagi yang ingin menghafal atau memahaminya lebih dalam.
Pilihan Surat Setelah Al-Fatihah
Tidak ada ketentuan khusus mengenai surat yang wajib dibaca. Namun, sebagian ulama menganjurkan urutan surat berikut untuk menambah kesempurnaan:
- Rakaat Pertama: Surat At-Takatsur
- Rakaat Kedua: Surat Al-Asr
- Rakaat Ketiga: Surat Al-Kafirun
- Rakaat Keempat: Surat Al-Ikhlas
Urutan ini didasarkan pada ijtihad dan kebiasaan para ulama salaf. Mengamalkannya baik, namun membaca surat lain yang Anda hafal juga sama sahnya.
Doa Setelah Sholat Tasbih
Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Manfaatkan momen spiritual ini untuk berzikir dan memanjatkan doa. Ada sebuah doa yang masyhur dibaca setelah Sholat Tasbih. Meskipun tidak berasal langsung dari hadits sholat tasbih itu sendiri, doa ini memiliki kandungan yang sangat baik dan sesuai dengan semangat memohon ampunan.
اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَكَ. اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجُزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلاً أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ وَحَتَّى أُخْلِصَ لَكَ النَّصِيْحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنُ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ
Allahumma inni as'aluka taufiiqa ahlil hudaa, wa a'maala ahlil yaqiin, wa munaashahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfaana ahlil 'ilmi hattaa akhaafak. Allahumma innii as'aluka makhaafatan tahjizunii 'an ma'aashiika hattaa a'mala bi thaa'atika 'amalan astahiqqu bihi ridhaaka wa hattaa unaashihaka bit taubati khaufan minka wa hattaa ukhlisha lakan nashiihata hayaa'an minka wa hattaa atawakkala 'alaika fil umuuri kullihaa wa hattaa akuuna uhsinuz zhanna bik. Subhaana khaaliqin nuur.
Artinya: "Ya Allah, aku memohon kepada-Mu taufik para pencari petunjuk, amal-amal orang yang yakin, ketulusan orang-orang yang bertaubat, keteguhan hati orang-orang yang sabar, kewaspadaan orang-orang yang takut, pencarian orang-orang yang cinta, ibadah orang-orang yang wara', dan pengetahuan orang-orang yang berilmu, sehingga aku menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, aku memohon kepada-Mu rasa takut yang membentengiku dari maksiat kepada-Mu, sehingga aku dapat beramal dengan ketaatan yang membuatku berhak atas ridha-Mu, dan sehingga aku tulus bertaubat kepada-Mu karena takut pada-Mu, dan sehingga aku mengikhlaskan nasihat untuk-Mu karena rasa malu kepada-Mu, dan sehingga aku bertawakal kepada-Mu dalam segala urusan, dan sehingga aku selalu berbaik sangka kepada-Mu. Maha Suci Dzat Pencipta Cahaya."
Anda juga dapat berdoa dengan bahasa sendiri, mencurahkan segala isi hati, memohon ampunan atas segala dosa, dan meminta segala hajat baik kepada Allah SWT.
Tips dan Pertanyaan Umum (FAQ)
Beberapa pertanyaan sering muncul terkait pelaksanaan sholat ini. Berikut adalah jawaban dan tips untuk membantu Anda.
Bagaimana jika lupa atau ragu dengan jumlah hitungan tasbih?
Kekhusyukan lebih utama daripada sekadar ketepatan matematis. Jika Anda lupa, ambillah jumlah yang paling sedikit yang Anda yakini, lalu lanjutkan. Misalnya, jika ragu antara 8 atau 9 kali, anggaplah baru 8 kali, lalu tambah kekurangannya. Jika Anda sadar telah terlewat di satu rukun (misalnya lupa membaca tasbih di ruku'), Anda bisa menggantinya di rukun berikutnya (misalnya di i'tidal, Anda baca 20 kali). Namun, yang terpenting adalah jangan sampai keraguan ini merusak konsentrasi Anda. Teruslah lanjutkan sholat dengan khusyuk.
Bolehkah menggunakan jari untuk menghitung?
Boleh. Abdullah bin Amr meriwayatkan bahwa ia melihat Rasulullah SAW menghitung tasbih dengan jari-jari tangan kanannya. Menggunakan jari tangan untuk membantu menghitung agar lebih fokus diperbolehkan dan tidak membatalkan sholat, selama tidak menimbulkan gerakan yang berlebihan (lebih dari tiga gerakan berturut-turut).
Apakah ada metode 4 rakaat dengan 1 salam?
Ya, ada. Metode lain dalam mengerjakan Sholat Tasbih adalah dengan 4 rakaat yang disatukan dengan satu salam di akhir, mirip seperti sholat Dzuhur atau Ashar. Perbedaannya adalah, pada rakaat kedua, setelah membaca 10 tasbih di sujud kedua, Anda duduk untuk membaca tasyahud awal (tanpa membaca 10 tasbih lagi di sana), kemudian bangkit ke rakaat ketiga. Artikel ini fokus pada metode 2 salam karena seringkali dianggap lebih mudah diingat dan dijaga kekhusyukannya, terutama bagi pemula.
Bisakah Sholat Tasbih dikerjakan secara berjamaah?
Pada dasarnya, Sholat Tasbih adalah sholat sunnah yang dianjurkan untuk dikerjakan secara sendiri-sendiri (munfarid). Tidak ada riwayat yang menyebutkan Rasulullah SAW mengerjakannya secara berjamaah. Namun, sebagian ulama memperbolehkan pelaksanaannya secara berjamaah sesekali dengan tujuan untuk belajar bersama (edukasi), bukan untuk menjadikannya sebagai rutinitas yang disunnahkan berjamaah.
Penutup: Meraih Samudera Ampunan
Melaksanakan cara sholat tasbih 4 rakaat 2 salam adalah sebuah perjalanan spiritual yang penuh dengan zikir dan permohonan ampun. Ibadah ini mengajarkan kita kesabaran, ketekunan, dan pentingnya merendahkan diri di hadapan Allah SWT. Setiap untaian tasbih yang kita ucapkan adalah pengakuan atas kesucian dan keagungan-Nya, sekaligus pengakuan atas kelemahan dan dosa-dosa kita sebagai hamba.
Jangan merasa terbebani dengan jumlah rakaat atau hitungan tasbihnya. Anggaplah ini sebagai hadiah istimewa dari Allah melalui lisan Rasul-Nya. Lakukan dengan niat yang tulus dan hati yang khusyuk, meskipun hanya sekali seumur hidup. Semoga Allah SWT menerima amal ibadah kita, mengampuni segala dosa dan kesalahan kita, dan memasukkan kita ke dalam golongan hamba-hamba-Nya yang shaleh. Aamiin.