Panduan Lengkap Cara Sholat Subuh Sendiri

Ilustrasi Sholat Subuh Siluet sebuah masjid dengan kubah dan menara saat fajar dengan matahari terbit di latar belakang, melambangkan waktu sholat Subuh.

Sholat Subuh adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dilaksanakan pada waktu fajar, saat sebagian besar orang masih terlelap dalam tidurnya. Melaksanakannya, terlebih secara konsisten, membutuhkan niat yang kuat dan pemahaman yang benar. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan terperinci mengenai tata cara sholat Subuh saat dilaksanakan sendiri (munfarid), mulai dari persiapan hingga selesai.

Keutamaan dan Kedudukan Sholat Subuh

Sebelum melangkah ke tata cara pelaksanaannya, penting bagi kita untuk memahami kedudukan agung dari sholat Subuh. Memahami keutamaannya akan menjadi bahan bakar semangat untuk senantiasa menjaganya. Sholat Subuh adalah pembeda, saksi, dan pelindung. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an mengenai sholat fajar:

"Dirikanlah sholat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula sholat) Subuh. Sesungguhnya sholat Subuh itu disaksikan (oleh malaikat)." (QS. Al-Isra': 78)

Ayat ini menegaskan bahwa sholat Subuh adalah waktu yang istimewa, di mana para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul dan menjadi saksi atas ibadah yang kita lakukan. Betapa sebuah kehormatan, amalan kita disaksikan langsung oleh makhluk-makhluk mulia utusan Allah.

Selain itu, Rasulullah SAW juga banyak menyebutkan keutamaan bagi mereka yang menjaga sholat Subuh. Di antaranya adalah jaminan perlindungan dari Allah sepanjang hari, cahaya sempurna di hari kiamat, serta janji surga bagi yang konsisten melaksanakannya bersama sholat Ashar.

Tahap Persiapan: Kunci Menuju Sholat yang Khusyuk

Sholat yang berkualitas dimulai dari persiapan yang baik. Persiapan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mental dan spiritual. Menganggap remeh tahap ini seringkali menjadi penyebab sholat terasa hampa dan tidak khusyuk.

1. Bersuci dari Hadas (Wudhu)

Wudhu adalah syarat sahnya sholat. Ia bukan sekadar ritual membersihkan anggota badan, melainkan sebuah proses penyucian diri secara lahir dan batin, mempersiapkan kita untuk menghadap Sang Pencipta. Berikut adalah panduan wudhu yang lengkap:

a. Niat Wudhu

Segala sesuatu dimulai dari niat. Niat wudhu dilakukan di dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali membasuh wajah. Niat ini adalah tekad untuk menghilangkan hadas kecil demi bisa melaksanakan sholat. Adapun lafadz niat yang bisa diucapkan untuk memantapkan hati adalah:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku berniat wudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."

b. Langkah-langkah Wudhu yang Sempurna

  1. Membaca Basmalah: Awali dengan membaca "Bismillahirrahmanirrahim" sambil menghadap kiblat jika memungkinkan.
  2. Membasuh Kedua Telapak Tangan: Basuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Sela-selai jari-jemari untuk memastikan air sampai ke seluruh bagian.
  3. Berkumur-kumur (Madmadhah): Ambil air dengan tangan kanan, masukkan ke dalam mulut, lalu kumur-kumur dan buang. Lakukan sebanyak tiga kali. Ini berfungsi membersihkan sisa makanan dan menyegarkan mulut.
  4. Memasukkan Air ke Hidung (Istinsyaq) dan Mengeluarkannya (Istintsar): Hirup air ke dalam hidung secukupnya, jangan berlebihan, lalu keluarkan dengan memencet hidung. Lakukan sebanyak tiga kali. Ini membersihkan kotoran dari rongga hidung.
  5. Membasuh Wajah: Basuh seluruh wajah, dari batas tumbuhnya rambut di dahi hingga ke bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Lakukan sebanyak tiga kali, sambil meratakan air ke seluruh permukaan wajah. Di sinilah letak niat wudhu di dalam hati.
  6. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku: Basuh tangan kanan terlebih dahulu, mulai dari ujung jari hingga melewati siku. Pastikan seluruh bagian basah oleh air. Ulangi sebanyak tiga kali. Lakukan hal yang sama pada tangan kiri.
  7. Mengusap Sebagian Kepala: Basahi tangan, lalu usap sebagian kepala atau seluruhnya (jika memungkinkan) sebanyak satu kali.
  8. Mengusap Kedua Telinga: Dengan air yang sama dari usapan kepala, bersihkan kedua telinga. Masukkan jari telunjuk ke bagian dalam telinga dan ibu jari mengusap bagian belakang daun telinga. Lakukan satu kali.
  9. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki: Dahulukan kaki kanan, basuh mulai dari ujung jari hingga melewati mata kaki. Sela-selai jari-jari kaki untuk memastikan kebersihan. Ulangi tiga kali. Lakukan hal yang sama pada kaki kiri.
  10. Tertib: Melakukan semua gerakan di atas secara berurutan tanpa terbalik.
  11. Doa Setelah Wudhu: Setelah selesai, disunnahkan membaca doa berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin.

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci."

2. Menutup Aurat dan Memakai Pakaian yang Suci

Pastikan pakaian yang digunakan untuk sholat bersih dari najis, baik najis yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Aurat juga harus tertutup dengan sempurna. Bagi laki-laki, aurat minimal adalah dari pusar hingga lutut. Namun, adab terbaik adalah mengenakan pakaian yang sopan dan menutupi bahu. Bagi perempuan, aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

3. Menghadap Kiblat

Kiblat adalah arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Menghadap kiblat adalah syarat sah sholat. Pastikan Anda mengetahui arah kiblat yang benar di tempat Anda akan melaksanakan sholat. Saat ini, banyak aplikasi di ponsel pintar yang dapat membantu menentukan arah kiblat dengan akurat.

Tata Cara Pelaksanaan Sholat Subuh (2 Rakaat)

Sholat Subuh terdiri dari dua rakaat. Berikut adalah panduan langkah demi langkah yang sangat terperinci untuk setiap gerakan dan bacaannya.

Niat Sholat Subuh

Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niat sholat Subuh dilakukan di dalam hati, bersamaan dengan gerakan Takbiratul Ihram. Niat berisi kesadaran dan tekad di dalam hati bahwa Anda akan melaksanakan sholat fardhu Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala.

Lafadz niat yang bisa diucapkan lisan (untuk membantu konsentrasi hati) saat sholat sendiri adalah:

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."


Rakaat Pertama

1. Takbiratul Ihram

Berdiri tegak menghadap kiblat. Angkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga, sambil telapak tangan menghadap kiblat. Ucapkan takbir:

اللهُ أَكْبَرُ

Allaahu Akbar

Artinya: "Allah Maha Besar."

Saat mengucapkan takbir ini, niat di dalam hati harus sudah terpasang. Setelah itu, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di depan dada atau di bawah pusar (sedekap). Pandangan mata diarahkan ke tempat sujud. Ini adalah awal mula sholat, di mana segala hal di luar sholat menjadi "haram" untuk dilakukan.

2. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbir, disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang populer adalah:

اللهُ اَكْبَرُ كَبِرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَا لَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan tulus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku termasuk orang-orang muslim."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Setelah doa iftitah, bacalah Ta'awudz ("A'uudzu billaahi minasy-syaithaanir-rajiim") dan Basmalah ("Bismillahirrahmanirrahim") secara lirih. Kemudian, bacalah surat Al-Fatihah dengan tartil (jelas dan benar makhraj hurufnya). Al-Fatihah adalah rukun sholat, jika tidak dibaca, maka sholatnya tidak sah.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, ucapkan "Aamiin".

4. Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pilihlah surat yang Anda hafal, seperti Al-Ikhlas, Al-Falaq, atau An-Nas.

5. Ruku'

Angkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu ucapkan "Allaahu Akbar" dan turunlah untuk ruku'. Posisikan punggung lurus sejajar dengan kepala, letakkan kedua telapak tangan di atas lutut, dan pandangan mata ke tempat sujud. Dalam posisi ini, bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali dengan tuma'ninah (tenang dan tidak terburu-buru).

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. I'tidal

Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna (posisi i'tidal), bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'as samaawaati wa mil'al ardhi wa mil'a maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud Pertama

Ucapkan "Allaahu Akbar" lalu turun untuk sujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Renggangkan sedikit lengan dari lambung dan jangan menempelkan perut ke paha. Bacalah tasbih sujud sebanyak tiga kali dengan tuma'ninah.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allaahu Akbar" dan duduklah dalam posisi iftirasy (menduduki telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan). Letakkan kedua tangan di atas paha. Dalam posisi ini, bacalah doa:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Sujud Kedua

Ucapkan "Allaahu Akbar" dan kembali melakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama. Setelah selesai, bangkit untuk rakaat kedua.


Rakaat Kedua

Bangkit dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allaahu Akbar" untuk memulai rakaat kedua. Langsung berdiri sempurna dan bersedekap, tidak perlu duduk istirahat.

1. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Lakukan seperti pada rakaat pertama. Baca surat Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya atau ayat Al-Qur'an.

2. Ruku' dan I'tidal

Lakukan gerakan ruku' dan i'tidal beserta bacaannya, persis seperti pada rakaat pertama.

3. Membaca Doa Qunut

Ini adalah bagian khas dari sholat Subuh (terutama dalam mazhab Syafi'i). Setelah bangkit dari ruku' (i'tidal) pada rakaat kedua, sebelum turun untuk sujud, angkat kedua tangan seperti saat berdoa dan bacalah Doa Qunut.

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِنَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ وَاَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدَنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinii fiiman hadaiit, wa'aafinii fiiman 'aafaiit, wa tawallanii fiiman tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit, wa qinii syarra maa qadhaiit, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik, wa innahu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaiit, wa astaghfiruka wa atuubu ilaik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin-nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya: "Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan yang telah Engkau takdirkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan dan tidak ada yang bisa menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."

Setelah selesai membaca doa qunut, usapkan kedua tangan ke wajah, lalu turun untuk sujud.

4. Sujud, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Sujud Kedua

Lakukan rangkaian gerakan ini sama persis seperti pada rakaat pertama, beserta bacaan-bacaannya.

5. Duduk Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Setelah sujud kedua, bangkit untuk duduk tasyahud akhir. Posisinya adalah duduk tawarruk, yaitu dengan memasukkan kaki kiri ke bawah kaki kanan, dan menegakkan telapak kaki kanan. Letakkan kedua tangan di atas paha. Saat sampai pada bacaan "Asyhadu an laa ilaaha illallaah," angkat jari telunjuk kanan sedikit. Bacalah bacaan tasyahud akhir secara lengkap:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Dilanjutkan dengan membaca shalawat Ibrahimiyyah:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allaahumma shalli 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa shallaita 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibraahiim. Wa baarik 'alaa Muhammad wa 'alaa aali Muhammad, kamaa baarakta 'alaa Ibraahiim wa 'alaa aali Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Disunnahkan juga untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara sebelum salam.

6. Salam

Ini adalah gerakan terakhir sholat. Palingkan wajah ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepada kalian."

Kemudian, palingkan wajah ke kiri hingga pipi kiri terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam yang sama. Dengan selesainya salam, maka berakhirlah sholat Subuh Anda.

Amalan Setelah Sholat Subuh

Jangan terburu-buru beranjak setelah salam. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah waktu yang mustajab. Dzikir adalah cara kita mengingat dan mengagungkan Allah, sementara doa adalah inti dari ibadah.

Dzikir Singkat

  1. Istighfar (3 kali): أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (Astaghfirullahal 'adziim) - "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
  2. Membaca: اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam).
  3. Tasbih (33 kali): سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah) - "Maha Suci Allah."
  4. Tahmid (33 kali): الْحَمْدُ لِلَّهِ (Alhamdulillah) - "Segala puji bagi Allah."
  5. Takbir (33 kali): اللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar) - "Allah Maha Besar."
  6. Penutup Dzikir: Membaca kalimat tahlil untuk menggenapkannya menjadi seratus.

Berdoa

Setelah berdzikir, panjatkanlah doa kepada Allah. Berdoalah dengan penuh harap dan kerendahan hati. Mintalah apa saja kebaikan dunia dan akhirat untuk diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Islam. Gunakan bahasa yang paling Anda pahami, karena Allah Maha Mengetahui isi hati setiap hamba-Nya.

Kesimpulan

Melaksanakan sholat Subuh sendiri dengan benar adalah sebuah kenikmatan dan kewajiban. Ia adalah permulaan hari yang diberkahi, sebuah investasi spiritual yang akan memberikan ketenangan jiwa dan perlindungan sepanjang hari. Dengan memahami setiap tahapan, mulai dari persiapan bersuci, niat, gerakan, bacaan, hingga dzikir setelahnya, kita dapat melaksanakan ibadah ini dengan lebih khusyuk dan berkualitas. Semoga panduan lengkap ini dapat membantu Anda dalam menyempurnakan ibadah sholat Subuh dan menjadikannya kebiasaan yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari.

🏠 Kembali ke Homepage