Panduan Terlengkap Cara Sholat Subuh

Sholat Subuh adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini memiliki keistimewaan yang luar biasa, dilaksanakan pada waktu fajar menyingsing, saat pergantian dari gelapnya malam menuju terangnya siang. Waktu yang penuh berkah ini disaksikan langsung oleh para malaikat, menjadikan setiap rakaat dan doa yang dipanjatkan memiliki nilai yang agung di sisi Allah SWT. Sholat Subuh terdiri dari dua rakaat, namun di dalamnya terkandung kekayaan spiritual yang mendalam, termasuk bacaan Doa Qunut yang membedakannya dari sholat fardhu lainnya.

Memahami tata cara Sholat Subuh dengan benar, mulai dari persiapan hingga salam, adalah sebuah kewajiban. Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan terperinci setiap langkah, gerakan, dan bacaan dalam Sholat Subuh. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan yang jelas dan mudah diikuti, baik bagi mereka yang baru belajar maupun yang ingin menyempurnakan kualitas sholatnya. Mari kita selami bersama setiap detailnya, agar sholat yang kita kerjakan tidak hanya menjadi sebuah rutinitas, tetapi menjadi sebuah ibadah yang khusyuk, penuh makna, dan diterima oleh Allah SWT.

Persiapan Penting Sebelum Memulai Sholat Subuh

Sebelum kita berdiri di hadapan Sang Pencipta, ada beberapa persiapan fundamental yang harus dipenuhi. Persiapan ini bukan sekadar formalitas, melainkan bagian tak terpisahkan dari ibadah sholat itu sendiri. Memastikan semua syarat sah sholat terpenuhi akan membawa kita pada kekhusyukan yang lebih baik.

1. Memastikan Masuknya Waktu Sholat Subuh

Sholat Subuh memiliki rentang waktu yang spesifik dan relatif singkat. Waktunya dimulai sejak terbitnya fajar shadiq (cahaya putih yang membentang di ufuk timur) hingga sesaat sebelum matahari terbit (syuruq). Sangat penting untuk memastikan bahwa kita melaksanakan sholat di dalam rentang waktu ini. Melaksanakannya sebelum waktunya tiba akan membuat sholat tidak sah, sementara menundanya hingga matahari terbit akan membuatnya menjadi qadha (pengganti). Di zaman modern, kita dimudahkan dengan jadwal sholat yang akurat dari berbagai aplikasi atau masjid terdekat. Namun, memahami tanda-tanda alamnya juga merupakan ilmu yang berharga.

2. Bersuci dari Hadas (Wudhu)

Kesucian adalah kunci utama untuk menghadap Allah. Sebelum sholat, kita wajib bersuci dari hadas kecil dengan cara berwudhu. Wudhu bukan hanya tindakan membersihkan anggota tubuh secara fisik, tetapi juga proses penyucian spiritual, menggugurkan dosa-dosa kecil bersamaan dengan tetesan airnya. Berikut adalah tata cara wudhu yang sempurna:

Ilustrasi Wudhu Gambar ikon yang melambangkan air mengalir ke tangan, merepresentasikan proses berwudhu.

3. Menutup Aurat dengan Pakaian yang Suci

Pakaian yang kita kenakan untuk sholat harus suci dari najis (seperti air kencing, kotoran, atau darah) dan menutup aurat dengan sempurna. Batasan aurat bagi laki-laki adalah dari pusar hingga lutut. Sedangkan bagi perempuan, auratnya adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pilihlah pakaian yang longgar, tidak transparan, dan tidak membentuk lekuk tubuh agar sholat lebih nyaman dan sempurna.

4. Menghadap Kiblat

Kiblat adalah arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Menghadap kiblat adalah syarat sah sholat. Pastikan Anda mengetahui arah kiblat yang benar dari tempat Anda akan melaksanakan sholat. Saat ini, banyak tersedia kompas atau aplikasi penunjuk arah kiblat yang bisa membantu. Berdirilah dengan tegak lurus menghadap kiblat dengan niat yang mantap untuk memulai sholat.

Niat Sholat Subuh

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam sholat. Tempatnya ada di dalam hati dan dilafalkan sesaat sebelum Takbiratul Ihram. Niat menegaskan tujuan kita berdiri adalah untuk menunaikan ibadah Sholat Subuh karena Allah SWT. Meskipun yang utama adalah niat di dalam hati, melafalkannya dapat membantu memantapkan hati dan konsentrasi.

Lafal Niat Sholat Subuh (Sendirian)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Lafal Niat Sholat Subuh (Sebagai Makmum)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."

Lafal Niat Sholat Subuh (Sebagai Imam)

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aala.

"Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Subuh: Rakaat Pertama

Setelah semua persiapan selesai dan niat telah terpasang di hati, kita memulai sholat dengan gerakan dan bacaan yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Ikuti langkah-langkah berikut dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).

1. Takbiratul Ihram

Ini adalah gerakan pembuka sholat. Berdirilah tegak, angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau sejajar dengan bahu (bagi perempuan), sambil mengucapkan takbir:

Ilustrasi Gerakan Takbiratul Ihram Gambar ikon seseorang berdiri dengan kedua tangan diangkat sejajar telinga, melambangkan gerakan Takbiratul Ihram.
اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

"Allah Maha Besar."

Setelah takbir, sedekapkan tangan di antara dada dan pusar, dengan posisi tangan kanan di atas tangan kiri. Pandangan mata lurus ke arah tempat sujud. Dengan diucapkannya takbir ini, maka kita telah masuk ke dalam sholat dan segala hal di luar sholat menjadi haram untuk dilakukan (seperti berbicara atau makan).

2. Membaca Doa Iftitah

Setelah bersedekap, disunnahkan membaca Doa Iftitah. Ada beberapa versi doa yang diajarkan, dan Anda bisa memilih salah satunya. Berikut adalah salah satu doa yang paling umum:

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Kabiiran walhamdulillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat. Sholat tidak sah tanpanya. Bacalah dengan tartil (jelas dan perlahan), dimulai dengan Ta'awudz (A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim) dan Basmalah.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّآلِّيْنَ.

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, ucapkan "Aamiin".

4. Membaca Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pilihlah surat yang Anda hafal. Dianjurkan pada sholat Subuh untuk membaca surat yang relatif lebih panjang dibandingkan sholat lainnya, namun membaca surat pendek pun tetap sah. Contohnya adalah Surat Al-Ikhlas.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ.

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

5. Rukuk

Setelah selesai membaca surat, angkat kedua tangan seperti saat Takbiratul Ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu bungkukkan badan hingga punggung lurus sejajar dengan lantai. Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut dengan jari-jari direnggangkan. Pandangan tetap ke arah tempat sujud. Dalam posisi ini, bacalah tasbih rukuk sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil.

Ilustrasi Gerakan Rukuk Gambar ikon seseorang membungkuk dengan punggung lurus, melambangkan gerakan Rukuk.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. I'tidal

Bangkit dari rukuk, kembali ke posisi berdiri tegak sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, bacalah doa I'tidal:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'as samaawaati wa mil'al ardhi wa mil'a maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud Pertama

Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Rapatkan jari-jari tangan dan hadapkan ke arah kiblat. Renggangkan siku dari lambung (bagi laki-laki). Dalam posisi sujud, bacalah tasbih sebanyak tiga kali atau lebih.

Ilustrasi Gerakan Sujud Gambar ikon seseorang dalam posisi bersujud di atas sajadah, melambangkan gerakan Sujud.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduklah dalam posisi duduk iftirasy. Posisi ini adalah dengan menduduki telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha. Dalam posisi ini, bacalah doa:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Sujud Kedua

Lakukan sujud kedua, sama seperti sujud pertama, sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Bacalah tasbih sujud yang sama sebanyak tiga kali. Setelah selesai, bangkitlah untuk berdiri ke rakaat kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Dengan ini, rakaat pertama telah selesai.

Tata Cara Sholat Subuh: Rakaat Kedua

Rakaat kedua secara umum mirip dengan rakaat pertama, namun memiliki beberapa perbedaan penting, terutama pada bagian I'tidal di mana kita membaca Doa Qunut.

1. Berdiri dan Membaca Al-Fatihah serta Surat Pendek

Setelah bangkit dari sujud kedua di rakaat pertama, Anda langsung berada dalam posisi berdiri untuk rakaat kedua. Tidak perlu membaca Doa Iftitah lagi. Langsung baca Surat Al-Fatihah, lalu dilanjutkan dengan membaca surat pendek lainnya. Disunnahkan membaca surat yang berbeda dari rakaat pertama.

2. Rukuk

Lakukan gerakan rukuk persis seperti pada rakaat pertama, lengkap dengan bacaan tasbihnya.

3. I'tidal dan Membaca Doa Qunut

Inilah bagian yang menjadi ciri khas Sholat Subuh. Bangkitlah dari rukuk (I'tidal) sambil membaca "Sami'allaahu liman hamidah" kemudian "Rabbanaa lakal hamd...". Setelah itu, jangan langsung sujud. Angkat kedua tangan seperti saat berdoa, lalu bacalah Doa Qunut.

Bacaan Doa Qunut

اَللّهُمَّ اهْدِنِىْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ وَعَافِنِى فِيْمَنْ عَافَيْتَ وَتَوَلَّنِىْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ وَبَارِكْ لِىْ فِيْمَا اَعْطَيْتَ وَقِنِيْ شَرَّمَا قَضَيْتَ فَاِ نَّكَ تَقْضِىْ وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ وَاِ نَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ وَلاَ يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْتَ فَلَكَ الْحَمْدُ عَلَى مَا قَضَيْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ النَّبِيِّ اْلاُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ

Allahummahdinii fiiman hadaiit, wa'aafinii fiiman 'aafaiit, wa tawallanii fiiman tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit, wa qinii syarra maa qadhaiit, fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik, wa innahuu laa yadzillu man waalaiit, wa laa ya'izzu man 'aadaiit, tabaarakta rabbanaa wa ta'aalait, fa lakal hamdu 'alaa maa qadhaiit, astaghfiruka wa atuubu ilaiik, wa shallallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

"Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berkahilah rezeki yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan takdir yang telah Engkau tetapkan. Sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang bisa menentukan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau bela. Dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau. Bagi-Mu segala puji atas apa yang telah Engkau takdirkan. Aku memohon ampunan-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, keluarga, dan para sahabatnya."

Setelah selesai membaca Doa Qunut, usapkan kedua tangan ke wajah, lalu turunlah untuk sujud.

4. Sujud Pertama, Duduk di Antara Dua Sujud, dan Sujud Kedua

Lakukan rangkaian gerakan ini persis seperti pada rakaat pertama, lengkap dengan bacaan-bacaannya.

5. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Setelah sujud kedua, bangkitlah untuk duduk Tasyahud Akhir. Posisinya disebut duduk tawarruk, yaitu dengan memasukkan kaki kiri ke bawah kaki kanan, dan menempelkan pinggul kiri ke lantai. Telapak kaki kanan ditegakkan. Letakkan kedua tangan di atas paha. Jari telunjuk tangan kanan menunjuk lurus ke arah kiblat saat bacaan sampai pada "Asyhadu allaa ilaaha illallaah".

Ilustrasi Gerakan Duduk Tasyahud Gambar ikon seseorang dalam posisi duduk Tasyahud Akhir dengan jari telunjuk menunjuk ke depan.

Bacaan Tasyahud Akhir

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ.

At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.

"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Bacaan Shalawat Ibrahimiyah

Setelahnya, lanjutkan dengan membaca Shalawat Ibrahimiyah:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Sebelum salam, disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara.

6. Salam

Gerakan terakhir sholat adalah salam. Palingkan wajah ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang sambil mengucapkan:

Ilustrasi Gerakan Salam Gambar ikon seseorang menoleh ke kanan, melambangkan gerakan Salam ke kanan.
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Kemudian, palingkan wajah ke kiri sambil mengucapkan salam yang sama. Dengan diucapkannya salam yang kedua, maka selesailah rangkaian ibadah Sholat Subuh.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Subuh

Jangan terburu-buru beranjak setelah salam. Waktu setelah sholat adalah salah satu waktu mustajab untuk berdoa. Sangat dianjurkan untuk berdzikir dan memanjatkan doa kepada Allah SWT.

Rangkaian Dzikir yang Dianjurkan:

  1. Istighfar (3x): Memohon ampunan Allah.
    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

    Astaghfirullahal 'adziim.

    "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

  2. Membaca Doa Keselamatan:
    اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ

    Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

    "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Maha Pemberi Keselamatan) dan dari-Mu lah keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."

  3. Tasbih (33x):
    سُبْحَانَ اللهِ

    Subhanallah.

    "Maha Suci Allah."

  4. Tahmid (33x):
    اَلْحَمْدُ لِلهِ

    Alhamdulillah.

    "Segala puji bagi Allah."

  5. Takbir (33x):
    اللهُ أَكْبَرُ

    Allahu Akbar.

    "Allah Maha Besar."

  6. Penutup Dzikir:
    لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

    Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiit wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

    "Tiada Tuhan selain Allah, Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Menghidupkan dan Mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

  7. Membaca Ayat Kursi.

Setelah selesai berdzikir, angkatlah kedua tangan dan panjatkanlah doa-doa pribadi Anda kepada Allah. Mintalah ampunan, kesehatan, rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, serta kebaikan dunia dan akhirat untuk diri sendiri, keluarga, dan seluruh umat Islam.

Keutamaan Luar Biasa Sholat Subuh

Melaksanakan Sholat Subuh tepat waktu memiliki banyak sekali keutamaan dan fadhilah yang agung. Mengetahui keutamaan ini dapat menjadi motivasi kuat untuk senantiasa menjaganya.

🏠 Kembali ke Homepage