Panduan Terperinci Bacaan Sholat Tahajud Rakaat Pertama dan Kedua
Mendalami makna dan lafal bacaan dalam sholat malam untuk meraih kekhusyukan dan ridha Allah SWT.
Memahami Kemuliaan Sholat Tahajud
Sholat Tahajud, yang juga dikenal sebagai qiyamul lail, merupakan salah satu ibadah sunnah yang memiliki kedudukan paling istimewa dalam Islam. Ibadah ini dilaksanakan di keheningan malam, saat sebagian besar manusia terlelap dalam tidurnya. Inilah waktu di mana seorang hamba memiliki kesempatan emas untuk berduaan dengan Sang Pencipta, Allah SWT, menumpahkan segala isi hati, memohon ampunan, dan memanjatkan doa-doa terbaiknya. Keistimewaan sholat tahajud bukan tanpa alasan, sebab ia disebut secara langsung dalam Al-Qur'an dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah Muhammad SAW.
Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, yang menyoroti keutamaan sholat malam bagi hamba-Nya yang beriman:
وَمِنَ اللَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهِ نَافِلَةً لَّكَ عَسٰىٓ أَن يَبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُودًا
"Dan pada sebagian malam, lakukanlah sholat tahajud (sebagai suatu ibadah) tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji." (QS. Al-Isra': 79)
Ayat ini secara eksplisit memerintahkan Nabi Muhammad SAW dan menjadi anjuran kuat bagi umatnya untuk mendirikan sholat tahajud. Janji "maqamam mahmuda" atau tempat yang terpuji adalah sebuah ganjaran agung yang menunjukkan betapa tingginya derajat orang-orang yang tekun melaksanakan ibadah ini. Sholat tahajud menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas spiritual, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih derajat yang mulia di sisi-Nya, baik di dunia maupun di akhirat.
Rasulullah SAW sendiri tidak pernah meninggalkan sholat tahajud. Beliau melaksanakannya dengan begitu khusyuk dan lama, hingga kaki beliau bengkak. Ketika ditanya mengapa beliau melakukan hal tersebut padahal dosanya telah diampuni, beliau menjawab, "Apakah aku tidak boleh menjadi hamba yang banyak bersyukur?" (HR. Bukhari dan Muslim). Jawaban ini memberikan pelajaran mendalam bahwa sholat tahajud bukan hanya tentang memohon ampunan, tetapi juga merupakan wujud syukur tertinggi atas segala nikmat yang telah Allah berikan.
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda:
"Sholat yang paling utama setelah sholat fardhu adalah sholat malam." (HR. Muslim)
Hadits ini menegaskan status sholat tahajud sebagai ibadah sunnah terbaik. Ia melampaui keutamaan sholat sunnah lainnya seperti sholat dhuha, rawatib, dan lainnya. Hal ini disebabkan oleh tantangan yang lebih besar dalam melaksanakannya. Seseorang harus melawan rasa kantuk, meninggalkan kehangatan tempat tidur, dan berwudhu di tengah dinginnya malam. Perjuangan inilah yang membuat nilai sholat tahajud menjadi sangat tinggi di hadapan Allah SWT.
Waktu Terbaik untuk Sholat Tahajud
Meskipun sholat tahajud dapat dilaksanakan kapan saja setelah sholat Isya dan setelah tidur, terdapat waktu-waktu yang memiliki keutamaan lebih tinggi. Para ulama membagi malam menjadi tiga bagian utama:
- Sepertiga Malam Pertama: Waktu ini dimulai setelah sholat Isya hingga sekitar pukul 22.00. Melaksanakan tahajud di waktu ini diperbolehkan, namun keutamaannya berada di tingkat paling bawah.
- Sepertiga Malam Kedua: Waktu ini berkisar antara pukul 22.00 hingga pukul 01.00 dini hari. Keutamaannya lebih baik daripada sepertiga malam pertama.
- Sepertiga Malam Terakhir: Inilah waktu yang paling utama dan mustajab untuk sholat tahajud dan berdoa. Waktu ini biasanya dimulai dari pukul 01.00 dini hari hingga menjelang masuknya waktu shubuh.
Keutamaan sepertiga malam terakhir ini didasarkan pada hadits shahih, di mana Rasulullah SAW bersabda:
"Tuhan kita Tabaraka wa Ta'ala turun setiap malam ke langit dunia ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Dia berfirman, 'Siapa yang berdoa kepada-Ku, maka akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, maka akan Aku beri. Siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, maka akan Aku ampuni.'" (HR. Bukhari dan Muslim)
Hadits ini menggambarkan betapa dekatnya Allah SWT dengan hamba-Nya di waktu tersebut. Ini adalah waktu di mana rahmat Allah turun, pintu ampunan dibuka selebar-lebarnya, dan doa-doa lebih mudah untuk diijabah. Oleh karena itu, bagi siapa pun yang memiliki hajat khusus, keinginan untuk bertaubat, atau sekadar ingin merasakan kedekatan spiritual yang mendalam, sepertiga malam terakhir adalah waktu yang tidak boleh dilewatkan.
Tata Cara dan Niat Sholat Tahajud
Sholat tahajud dilaksanakan minimal dua rakaat dan tidak memiliki batasan maksimal, dengan salam di setiap dua rakaat. Tata caranya pada dasarnya sama seperti sholat sunnah lainnya, yang membedakan adalah niat dan waktu pelaksanaannya. Berikut adalah langkah-langkahnya secara umum, dengan fokus pada bacaan di rakaat pertama dan kedua.
1. Niat Sholat Tahajud
Niat adalah pondasi dari setiap amal ibadah. Niat sesungguhnya bersemayam di dalam hati. Namun, melafalkan niat dapat membantu memantapkan hati dan meningkatkan konsentrasi. Berikut adalah lafal niat sholat tahajud dua rakaat:
أُصَلِّى سُنَّةً التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
"Aku niat sholat sunnah tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Niat ini diucapkan dalam hati bersamaan dengan mengangkat tangan untuk Takbiratul Ihram.
2. Takbiratul Ihram dan Doa Iftitah
Setelah berniat, lakukan Takbiratul Ihram dengan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allahu Akbar". Kemudian, disunnahkan untuk membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Salah satu yang paling umum adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Allahu akbar kabiiro, walhamdulillaahi katsiiro, wa subhaanallaahi bukrotaw wa'ashiilaa.
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha Suci Allah di waktu pagi dan petang."
Atau bisa juga membaca versi yang lebih panjang:
وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ
Wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
"Kuhadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang berserah diri."
3. Membaca Surat Al-Fatihah
Setelah doa iftitah, bacalah ta'awudz kemudian surat Al-Fatihah. Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca di setiap rakaat. Bacalah dengan tartil, perlahan, dan resapi setiap ayatnya.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Fokus Utama: Bacaan Surah pada Rakaat Pertama dan Kedua
Setelah selesai membaca Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surah atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Meskipun seseorang boleh membaca surah apa saja yang ia hafal, ada beberapa surah yang secara khusus dianjurkan oleh para ulama berdasarkan praktik yang sering dilakukan untuk sholat-sholat sunnah tertentu, termasuk tahajud. Tujuannya adalah untuk memantapkan tauhid dan keikhlasan dalam beribadah.
Bacaan Surah pada Rakaat Pertama: Surah Al-Kafirun
Pada rakaat pertama, setelah membaca Al-Fatihah, sangat dianjurkan untuk membaca Surah Al-Kafirun (Surah ke-109). Surah ini memiliki kandungan makna yang sangat dalam tentang ketegasan prinsip dalam berakidah dan penolakan terhadap segala bentuk kemusyrikan.
Surah Al-Kafirun (Orang-Orang Kafir)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ يٰٓاَيُّهَا الْكٰفِرُوْنَۙ. لَآ اَعْبُدُ مَا تَعْبُدُوْنَۙ. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۚ. وَلَآ اَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدْتُّمْۙ. وَلَآ اَنْتُمْ عٰبِدُوْنَ مَآ اَعْبُدُۗ. لَكُمْ دِيْنُكُمْ وَلِيَ دِيْنِ
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul yaa ayyuhal kaafiruun. Laa a'budu maa ta'buduun. Wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud. Wa laa ana 'aabidum maa 'abattum. Wa laa antum 'aabiduuna maa a'bud. Lakum diinukum wa liya diin.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Wahai orang-orang kafir! Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan penyembah apa yang aku sembah. Dan aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah apa yang aku sembah. Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.'"
Makna dan Hikmah Membaca Surah Al-Kafirun
Membaca Surah Al-Kafirun di awal sholat tahajud adalah seperti membuat sebuah deklarasi agung di hadapan Allah SWT. Surah ini, yang diturunkan di Mekkah, menjadi jawaban tegas atas tawaran kaum kafir Quraisy yang mencoba berkompromi dalam hal ibadah. Mereka mengajak Nabi Muhammad SAW untuk menyembah tuhan mereka selama setahun, dan mereka akan menyembah Allah selama setahun berikutnya.
Allah SWT menolak tawaran ini dengan surah yang sangat jelas dan tanpa kompromi. Dengan membacanya, kita seolah-olah memperbarui komitmen kita di tengah keheningan malam:
- Penegasan Tauhid: Kita menyatakan bahwa ibadah kita murni hanya untuk Allah. Kita tidak menyembah apa pun yang disembah oleh orang-orang kafir, baik itu berhala, materi, hawa nafsu, atau bentuk-bentuk tuhan lainnya.
- Pemisahan yang Jelas (Bara'ah): Surah ini menciptakan garis pemisah yang tegas antara iman dan kufur. Tidak ada pencampuradukan dalam akidah. Prinsip "Untukmu agamamu, dan untukku agamaku" bukanlah tentang toleransi dalam arti mencampuradukkan ritual, melainkan sebuah pengakuan atas perbedaan yang fundamental dan penegasan identitas keislaman.
- Memulai dengan Pemurnian: Dengan memulai sholat tahajud dengan surah ini, kita membersihkan niat dan hati kita dari segala bentuk syirik, baik yang besar maupun yang kecil. Kita memfokuskan seluruh ibadah malam kita hanya untuk Allah semata, tanpa ada tujuan lain.
Rasulullah SAW sendiri menyebut surah ini sebagai "pembebas dari kemusyrikan". Dalam sebuah hadits, beliau bersabda kepada seorang sahabat, "Bacalah 'Qul ya ayyuhal kafirun' kemudian tidurlah setelah selesai, karena sesungguhnya ia adalah pembebas dari kemusyrikan." (HR. Abu Dawud). Membacanya dalam sholat tahajud memperkuat makna pembebasan ini dalam salah satu momen ibadah yang paling sakral.
Bacaan Surah pada Rakaat Kedua: Surah Al-Ikhlas
Pada rakaat kedua, setelah membaca Al-Fatihah, surah yang sangat dianjurkan untuk dibaca adalah Surah Al-Ikhlas (Surah ke-112). Jika Surah Al-Kafirun adalah tentang penolakan terhadap segala sesuatu selain Allah, maka Surah Al-Ikhlas adalah penegasan positif tentang siapa Allah itu.
Surah Al-Ikhlas (Memurnikan Keesaan Allah)
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ. اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"
Makna dan Keutamaan Agung Surah Al-Ikhlas
Surah Al-Ikhlas, meskipun sangat pendek, memiliki bobot keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca surah ini setara dengan membaca sepertiga dari Al-Qur'an (HR. Muslim). Mengapa demikian? Karena surah ini mengandung esensi dari ajaran Islam, yaitu Tauhid yang murni.
Membaca Surah Al-Ikhlas pada rakaat kedua sholat tahajud adalah cara untuk melengkapi deklarasi kita kepada Allah:
- Menetapkan Keesaan Allah (Ahad): Kata "Ahad" lebih dari sekadar berarti "satu". Ia mengandung makna keesaan yang absolut, unik, dan tidak terbagi. Tidak ada yang lain seperti Dia.
- Menyatakan Ketergantungan Total (As-Shamad): "As-Shamad" berarti Dzat yang menjadi tujuan semua makhluk untuk memenuhi kebutuhan mereka, sementara Dia sendiri tidak membutuhkan apa pun dan siapa pun. Dengan mengakui ini, kita menanamkan dalam diri bahwa satu-satunya tempat bergantung dan memohon hanyalah Allah.
- Menolak Konsep Antropomorfisme: Ayat "Lam yalid wa lam yulad" menolak secara tegas segala bentuk kepercayaan yang menyamakan Allah dengan makhluk-Nya, seperti keyakinan bahwa Tuhan memiliki anak atau merupakan anak dari tuhan lain. Ini memurnikan konsep ketuhanan dari segala sifat kekurangan.
- Menegaskan Keagungan Mutlak: Ayat terakhir, "Wa lam yakul lahu kufuwan ahad," adalah puncak dari penegasan tauhid. Tidak ada satu pun di seluruh alam semesta, baik yang terlihat maupun tidak, yang setara, sebanding, atau dapat menandingi Allah SWT dalam Dzat, sifat, maupun perbuatan-Nya.
Kombinasi membaca Surah Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Surah Al-Ikhlas pada rakaat kedua menciptakan sebuah harmoni teologis yang sempurna. Dimulai dengan penolakan syirik (bara'ah), lalu dilanjutkan dengan penetapan tauhid murni (ikhlas). Ini adalah fondasi iman yang kita perbarui setiap malam saat berdiri di hadapan-Nya.
Bacaan dalam Gerakan Sholat Lainnya
Setelah membaca surah, sholat dilanjutkan dengan gerakan-gerakan lainnya. Setiap gerakan memiliki bacaan zikir dan doa tersendiri yang penting untuk diketahui dan dihayati maknanya agar sholat menjadi lebih khusyuk.
1. Bacaan Ruku'
Saat ruku', dengan badan membungkuk lurus, bacalah tasbih berikut minimal tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
2. Bacaan I'tidal
Bangkit dari ruku' (i'tidal) sambil mengangkat tangan, bacalah:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah.
"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Setelah berdiri tegak, lanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
3. Bacaan Sujud
Saat bersujud, dengan dahi menyentuh alas sholat, bacalah tasbih berikut minimal tiga kali:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Perbanyaklah doa di dalam sujud setelah membaca tasbih wajib.
4. Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud
Saat duduk di antara dua sujud, bacalah doa yang sangat komprehensif ini:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Robbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
5. Bacaan Tasyahud (Tahiyat) Akhir
Pada rakaat kedua (atau rakaat terakhir), duduklah untuk tasyahud akhir dan bacalah doa berikut:
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
Setelah itu, dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ، اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيمَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ
Allaahumma sholli 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa shollaita 'alaa ibroohiim, wa 'alaa aali ibroohiim, innaka hamiidum majiid. Allaahumma baarik 'alaa muhammad, wa 'alaa aali muhammad, kamaa baarokta 'alaa ibroohiim, wa 'alaa aali ibroohiim, innaka hamiidum majiid.
"Ya Allah, berikanlah rahmat kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan rahmat kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah berkah kepada Muhammad dan keluarga Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberikan berkah kepada Ibrahim dan keluarga Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
Sebelum salam, disunnahkan untuk membaca doa perlindungan dari empat perkara: siksa neraka Jahannam, siksa kubur, fitnah kehidupan dan kematian, serta fitnah Dajjal.
6. Salam
Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam ke kanan dan ke kiri:
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.
"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah padamu."
Doa Mustajab Setelah Sholat Tahajud
Setelah menyelesaikan sholat tahajud, jangan terburu-buru beranjak. Inilah waktu emas untuk berzikir, beristighfar, dan memanjatkan doa. Ada sebuah doa yang ma'tsur (berasal dari riwayat) yang sangat dianjurkan untuk dibaca setelah sholat tahajud, karena kandungannya yang begitu indah dan mencakup segala permohonan seorang hamba.
اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَالِكُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ
اَللّٰهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ، اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ، وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ
Allahumma lakal hamdu anta qayyimus samaawaati wal ardhi wa man fiihin. Wa lakal hamdu anta malikus samaawaati wal ardhi wa man fiihin. Wa lakal hamdu anta nuurus samaawaati wal ardhi wa man fiihin. Wa lakal hamdu antal haqqu, wa wa'dukal haqqu, wa liqaa'uka haqqun, wa qauluka haqqun, wal jannatu haqqun, wan naaru haqqun, wan nabiyyuuna haqqun, wa muhammadun shallallaahu 'alaihi wa sallama haqqun, was saa'atu haqqun.
Allahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khaashamtu, wa ilaika haakamtu, faghfir lii maa qaddamtu, wa maa akhkhartu, wa maa asrartu, wa maa a'lantu, wa maa anta a'lamu bihi minnii. Antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa haula wa laa quwwata illaa billaah.
"Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah raja langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar."
"Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, hanya dengan-Mu aku berdebat, dan hanya kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah lalu dan yang akan datang, yang aku rahasiakan dan yang aku tampakkan, dan dosa-dosa yang Engkau lebih mengetahuinya daripadaku. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau, dan tiada daya upaya serta kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."
Setelah membaca doa ini, kita bisa melanjutkan dengan doa-doa pribadi sesuai dengan hajat dan kebutuhan kita masing-masing. Gunakan bahasa yang paling kita mengerti, curahkan semua isi hati, karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengerti setiap bahasa dan isi hati hamba-Nya.
Alternatif Bacaan Surah dan Meraih Khusyuk
Anjuran membaca Surah Al-Kafirun dan Al-Ikhlas bukanlah sebuah kewajiban. Seseorang boleh membaca surah apa pun yang ia hafal. Bahkan, Rasulullah SAW terkadang membaca surah-surah yang sangat panjang dalam sholat malamnya, seperti Al-Baqarah, An-Nisa, dan Ali 'Imran dalam satu rakaat. Kuncinya adalah memilih bacaan yang paling membantu kita untuk khusyuk dan merenungi maknanya.
Untuk meraih kekhusyukan (khusyu'), ada beberapa tips yang bisa diamalkan:
- Pahami Maknanya: Berusahalah untuk memahami arti dari setiap bacaan yang kita lafalkan, mulai dari takbir, Al-Fatihah, surah pilihan, hingga salam. Sholat akan terasa jauh lebih bermakna.
- Persiapan yang Baik: Berwudhulah dengan sempurna, kenakan pakaian yang bersih dan wangi, serta carilah tempat yang tenang dan minim gangguan.
- Hadirkan Hati: Sadari bahwa kita sedang berdiri di hadapan Allah, Raja dari segala raja. Bayangkan seolah-olah ini adalah sholat terakhir kita.
- Lakukan dengan Tuma'ninah: Laksanakan setiap gerakan sholat dengan tenang, tidak terburu-buru. Beri jeda sejenak di setiap perpindahan gerakan untuk merasakan ketenangan.
Kesimpulan
Sholat tahajud adalah madrasah ruhani di tengah keheningan malam. Memahami dan menghayati setiap bacaannya, terutama pada dua rakaat pertama, adalah kunci untuk membuka pintu kekhusyukan. Dimulai dengan penegasan pemurnian akidah melalui Surah Al-Kafirun dan dilanjutkan dengan penetapan keesaan Allah yang absolut melalui Surah Al-Ikhlas, kita membangun fondasi ibadah yang kokoh.
Setiap lafal, mulai dari niat hingga salam, adalah untaian zikir dan doa yang menghubungkan kita langsung dengan Sang Khaliq. Semoga dengan memahami panduan bacaan sholat tahajud rakaat pertama dan kedua ini, kita semakin termotivasi untuk menghidupkan malam-malam kita dengan ibadah yang berkualitas, meraih ampunan, serta mendapatkan tempat yang terpuji di sisi Allah SWT. Aamiin.