Panduan Lengkap Bacaan Sholat Sunnah 2 Rakaat

Ilustrasi orang sedang sholat dalam posisi sujud di atas sajadah Sebuah siluet sederhana berwarna hijau toska menggambarkan kekhusyuan dalam ibadah.

Ilustrasi kekhusyuan dalam sujud.

Sholat adalah tiang agama dan merupakan jembatan komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Selain sholat fardhu yang lima waktu, Islam juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak ibadah sunnah, salah satunya adalah sholat sunnah. Sholat sunnah 2 rakaat merupakan bentuk ibadah yang paling umum dan sering dilakukan, seperti sholat sunnah Rawatib, sholat Dhuha, Tahiyatul Masjid, dan lainnya. Menguasai bacaan sholat sunnah 2 rakaat dengan baik dan benar, serta memahami maknanya, adalah kunci untuk meraih kekhusyuan dan mendapatkan keutamaannya secara maksimal.

Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif yang mengupas tuntas setiap detail bacaan, gerakan, dan makna yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah agar setiap rakaat yang kita kerjakan tidak hanya menjadi rutinitas fisik, tetapi juga perjalanan spiritual yang mendalam, menenangkan jiwa, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Memahami Makna dan Keutamaan Sholat Sunnah 2 Rakaat

Sebelum melangkah ke panduan praktis, sangat penting untuk memahami mengapa sholat sunnah 2 rakaat ini begitu dianjurkan. Sholat sunnah berfungsi sebagai penyempurna dan penambal kekurangan yang mungkin terjadi pada sholat fardhu kita. Rasulullah SAW bersabda bahwa amalan yang pertama kali akan dihisab pada hari kiamat adalah sholat. Jika sholat fardhunya baik, maka baiklah seluruh amalnya. Namun, jika ada kekurangan, Allah SWT akan berfirman, "Lihatlah, apakah hamba-Ku memiliki sholat sunnah?" Jika ada, maka sholat sunnah tersebut akan menyempurnakan sholat fardhunya.

Keutamaan sholat sunnah sangat beragam, tergantung pada jenisnya:

Meskipun jenisnya berbeda, inti dari bacaan sholat sunnah 2 rakaat pada dasarnya sama. Perbedaan utamanya terletak pada niat yang diikrarkan di dalam hati. Dengan memahami keutamaan ini, semangat kita untuk mendirikan sholat sunnah akan semakin membara, bukan lagi sebagai beban, melainkan sebagai kebutuhan rohani.

Panduan Lengkap Bacaan Sholat Sunnah 2 Rakaat (Langkah-demi-Langkah)

Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat sunnah 2 rakaat secara rinci, dari awal hingga akhir. Setiap bacaan akan disertai dengan tulisan Arab, transliterasi latin, dan terjemahan dalam bahasa Indonesia agar mudah dipahami dan dihafalkan.

1. Niat di Dalam Hati

Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niat adalah tekad di dalam hati untuk melaksanakan suatu ibadah karena Allah SWT. Meskipun melafalkan niat tidak diwajibkan, hal itu dapat membantu memantapkan hati. Yang terpenting adalah apa yang terlintas di hati saat takbiratul ihram. Berikut contoh lafal niat untuk beberapa sholat sunnah 2 rakaat:

Contoh Niat Sholat Sunnah Qobliyah Subuh (Fajar):

أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَةً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini qabliyyatan lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Contoh Niat Sholat Sunnah Dhuha:

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatad dhuhā rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Sesuaikan niat di dalam hati sesuai dengan sholat sunnah yang akan Anda kerjakan.

2. Takbiratul Ihram

Gerakan ini adalah pembuka sholat. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

Dengan takbir ini, kita mengharamkan diri dari segala hal di luar sholat. Fokus kita sepenuhnya tercurah kepada Allah SWT.

3. Membaca Doa Iftitah

Setelah takbir dan bersedekap (meletakkan tangan kanan di atas tangan kiri di depan dada), disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Allāhu akbar kabīran, walhamdu lillāhi kathīran, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī fatharas samāwāti wal ardha hanīfan musliman wa mā anā minal musyrikīn. Inna shalātī, wa nusukī, wa mahyāya, wa mamātī lillāhi rabbil ‘ālamīn. Lā syarīka lahu wa bidzālika umirtu wa anā minal muslimīn.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

4. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Jika tidak membacanya, sholat dianggap tidak sah. Bacalah dengan tartil, jelas, dan penuh penghayatan.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍūbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai, ucapkan "Aamiin".

5. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pilihlah surat yang telah Anda hafal dengan baik. Untuk sholat sunnah tertentu, ada surat yang dianjurkan. Misalnya, pada sholat sunnah Fajar (Qobliyah Subuh), dianjurkan membaca Surat Al-Kafirun pada rakaat pertama dan Surat Al-Ikhlas pada rakaat kedua.

Contoh: Surat Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

6. Ruku' dengan Tuma'ninah

Setelah selesai membaca surat pendek, angkat kedua tangan seperti takbir awal, lalu membungkuk untuk ruku'. Pastikan punggung lurus sejajar dengan kepala. Letakkan kedua telapak tangan di atas lutut. Dalam posisi ini, bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali atau lebih (dalam hitungan ganjil).

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Tuma'ninah artinya tenang sejenak, pastikan seluruh anggota tubuh diam dalam posisi ruku' sebelum bangkit.

7. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allāhu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil'as-samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Berdirilah dengan tenang (tuma'ninah) sebelum turun untuk sujud.

8. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah

Turun untuk sujud dengan meletakkan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan ujung jari kedua kaki di lantai. Dalam posisi yang merupakan puncak ketundukan seorang hamba ini, bacalah tasbih sujud sebanyak tiga kali atau lebih:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a'lā wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

9. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah

Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Dalam posisi ini, bacalah doa yang sangat sarat makna:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

10. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Lakukan sujud kedua sama seperti sujud pertama, baik gerakan maupun bacaannya.

11. Bangkit untuk Rakaat Kedua

Setelah sujud kedua, bangkitlah untuk memulai rakaat kedua. Lakukan semua gerakan dan bacaan seperti pada rakaat pertama, dimulai dari membaca Surat Al-Fatihah, lalu surat pendek, ruku', i'tidal, hingga dua kali sujud. Tidak perlu membaca doa iftitah lagi pada rakaat kedua.

12. Tasyahud (Tahiyat) Akhir

Setelah sujud kedua pada rakaat terakhir (rakaat kedua), duduklah dalam posisi tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di lantai). Letakkan kedua tangan di atas paha dan bacalah doa tasyahud akhir:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

At-tahiyyātul mubārakātush shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhish shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna muhammadar rasūlullāh.

Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai Nabi, beserta rahmat dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Kemudian, lanjutkan dengan membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW:

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Allāhumma shalli 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad. Kamā shallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad. Kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Fil 'ālamīna innaka hamīdum majīd.

Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Disunnahkan juga untuk membaca doa perlindungan sebelum salam:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Allāhumma innī a'ūdzu bika min 'adzābi jahannam, wa min 'adzābil qabri, wa min fitnatil mahyā wal mamāt, wa min syarri fitnatil masīhid dajjāl.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

13. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan, kemudian ke kiri.

Menoleh ke kanan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

As-salāmu 'alaikum wa rahmatullāh.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Menoleh ke kiri:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

As-salāmu 'alaikum wa rahmatullāh.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Dengan demikian, selesailah pelaksanaan sholat sunnah 2 rakaat.

Menyelami Kedalaman Makna Setiap Bacaan

Memahami bacaan sholat sunnah 2 rakaat tidak cukup hanya dengan menghafal lafalnya. Kekhusyuan sejati datang dari perenungan makna yang terkandung di dalamnya. Mari kita selami lebih dalam beberapa bacaan kunci:

Makna Doa Iftitah

Doa Iftitah adalah pernyataan totalitas seorang hamba. Kita memulai dengan pengagungan (Allahu Akbar Kabira), pujian (Walhamdulillahi Katsira), dan penyucian (Wa Subhanallahi...). Kemudian, kita membuat ikrar agung: "Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah." Ini adalah komitmen untuk mendedikasikan seluruh aspek kehidupan kita hanya untuk mencari ridha-Nya, membebaskan diri dari segala bentuk kemusyrikan.

Makna Surat Al-Fatihah

Al-Fatihah disebut sebagai "Ummul Qur'an" atau induknya Al-Qur'an karena merangkum seluruh pesan pokok kitab suci. Ayat per ayatnya adalah sebuah dialog:

Makna Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud

Doa ini adalah rangkuman dari semua kebutuhan dasar manusia, baik di dunia maupun di akhirat. Coba renungkan setiap permohonan: ampunan (ghfirli), kasih sayang (rhamni), kecukupan (jburni), peningkatan derajat (rfa'ni), rezeki (rzuqni), petunjuk (hdini), kesehatan (afini), dan maaf (fu 'anni). Dalam satu doa singkat, kita memohon paket lengkap kebaikan dari Allah SWT. Ini menunjukkan betapa kita sangat fakir dan butuh kepada-Nya.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Sunnah

Setelah menyelesaikan sholat sunnah, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memanjatkan harapan. Anda bisa memulai dengan membaca istighfar (Astaghfirullahal 'adzim) sebanyak 3 kali, lalu melanjutkan dengan tasbih, tahmid, dan takbir.

Contoh dzikir sederhana:

Kemudian, genapkan menjadi seratus dengan membaca:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alā kulli syai'in qadīr.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Setelah berdzikir, angkatlah kedua tangan dan berdoalah dengan bahasa yang Anda pahami. Sampaikan segala keluh kesah, harapan, dan permohonan maaf kepada Allah. Bicaralah dari hati ke hati, karena Dia Maha Mendengar dan Maha Mengetahui apa yang ada di dalam dada.

Penutup: Menjadikan Sholat Sunnah Sebagai Cahaya Kehidupan

Menguasai bacaan sholat sunnah 2 rakaat adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan akhir. Setiap kali kita berdiri menghadap kiblat, niatkan untuk mempersembahkan yang terbaik. Jangan biarkan sholat menjadi sekadar penggugur kewajiban atau rutinitas tanpa jiwa. Jadikan setiap takbir, setiap ayat, setiap ruku', dan setiap sujud sebagai momen istimewa untuk terhubung dengan Allah SWT.

Dengan pemahaman yang mendalam tentang setiap bacaan dan maknanya, sholat sunnah akan berubah menjadi oase yang menyejukkan di tengah hiruk pikuk kehidupan dunia. Ia akan menjadi sumber kekuatan, ketenangan, dan cahaya yang akan menuntun kita di jalan yang lurus. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita taufik dan hidayah untuk dapat melaksanakan ibadah dengan sebaik-baiknya, penuh kekhusyuan dan keikhlasan. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage