Ilustrasi kubah masjid sebagai simbol sholat

Panduan Terlengkap Bacaan Sholat Sunnah

Sholat merupakan tiang agama dan menjadi ibadah utama bagi setiap Muslim. Selain sholat fardhu lima waktu, Islam juga menganjurkan umatnya untuk melaksanakan sholat sunnah. Sholat sunnah adalah amalan yang berfungsi sebagai penyempurna ibadah wajib, penambah pundi-pundi pahala, dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Melaksanakan sholat sunnah adalah wujud cinta kita dalam meneladani Rasulullah SAW.

Setiap sholat sunnah memiliki keutamaan, waktu pelaksanaan, dan terkadang doa khusus yang menyertainya. Namun, bacaan inti di dalam sholat—mulai dari Takbiratul Ihram hingga Salam—pada dasarnya sama. Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh mengenai bacaan sholat sunnah, mulai dari rukun-rukun bacaan yang umum hingga bacaan niat dan doa-doa spesifik untuk sholat sunnah yang populer.

Dasar-Dasar Bacaan dalam Setiap Sholat

Sebelum kita membahas satu per satu sholat sunnah, penting untuk menguasai bacaan-bacaan fundamental yang merupakan bagian dari rukun sholat. Bacaan ini berlaku untuk sholat fardhu maupun sholat sunnah. Memahami makna dari setiap lafaz yang kita ucapkan akan meningkatkan kekhusyukan dan kualitas ibadah kita.

1. Niat Sholat

Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niat bertempat di dalam hati dan menjadi pembeda antara satu ibadah dengan ibadah lainnya. Meskipun dilafazkan atau tidak, yang terpenting adalah kesungguhan hati untuk melaksanakan sholat tertentu karena Allah Ta'ala. Lafaz niat sering diucapkan untuk membantu memantapkan hati.

Secara umum, lafaz niat sholat sunnah memiliki pola sebagai berikut:

أُصَلِّى سُنَّةَ (nama sholat) رَكْعَتَيْنِ (makmuman/imaman) لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnata (nama sholat) rak'ataini (ma'muman/imaman) lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah (nama sholat) dua rakaat (sebagai makmum/imam) karena Allah Ta'ala."

Kata "makmuman" atau "imaman" dihilangkan jika sholat dikerjakan sendiri (munfarid).

2. Takbiratul Ihram

Gerakan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan takbir ini menandai dimulainya sholat. Semua hal yang bersifat duniawi harus ditinggalkan, dan fokus kita sepenuhnya tertuju kepada Allah SWT.

اَللهُ أَكْبَرُ

Allāhu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

3. Doa Iftitah

Doa Iftitah dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Surat Al-Fatihah. Hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan karena berisi pujian dan pengagungan kepada Allah. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan Rasulullah SAW, di antaranya:

Versi Pertama (Populer di Indonesia):

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.

Allāhu akbar kabīrā, walhamdu lillāhi katsīrā, wa subhānallāhi bukratan wa ashīlā. Innī wajjahtu wajhiya lilladzī fatharas samāwāti wal ardha hanīfan musliman wa mā anā minal musyrikīn. Inna shalātī, wa nusukī, wa mahyāya, wa mamātī lillāhi rabbil ‘ālamīn. Lā syarīka lahu wa bidzālika umirtu wa anā minal muslimīn.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

Versi Kedua (Ringkas):

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ وَتَبَارَكَ اسْمُكَ وَتَعَالَى جَدُّكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Subhānakallāhumma wa bihamdika wa tabārakasmuka wa ta'ālā jadduka wa lā ilāha ghairuk.

Artinya: "Maha Suci Engkau ya Allah, aku memuji-Mu, Maha Berkah nama-Mu, Maha Tinggi keagungan-Mu, dan tiada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."

4. Surat Al-Fatihah

Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Sholat tidak sah tanpanya. Al-Fatihah disebut juga Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an) karena mencakup seluruh isi ajaran Al-Qur'an.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Al-ḥamdu lillāhi rabbil-'ālamīn. Ar-raḥmānir-raḥīm. Māliki yaumid-dīn. Iyyāka na'budu wa iyyāka nasta'īn. Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm. Ṣirāṭallażīna an'amta 'alaihim gairil-magḍụbi 'alaihim wa laḍ-ḍāllīn.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

5. Bacaan Ruku'

Setelah selesai membaca surat pendek, kita melakukan ruku' seraya bertakbir. Dalam posisi ruku', kita memuji Allah.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal 'azhīmi wa bihamdih. (Dibaca 3 kali)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. Bacaan I'tidal

I'tidal adalah gerakan bangkit dari ruku' untuk berdiri tegak. Saat bangkit, kita membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allāhu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, dilanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanā lakal hamdu mil'as-samāwāti wa mil'al ardhi wa mil'a mā syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Bacaan Sujud

Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam posisi ini, kita memperbanyak doa dan tasbih.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhāna rabbiyal a'lā wa bihamdih. (Dibaca 3 kali)

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Bacaan Duduk di Antara Dua Sujud

Doa yang dibaca pada saat duduk di antara dua sujud ini sangatlah komprehensif, berisi permohonan ampunan, rahmat, dan berbagai kebaikan dunia dan akhirat.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي

Rabbighfir lī, warhamnī, wajburnī, warfa'nī, warzuqnī, wahdinī, wa 'āfinī, wa'fu 'annī.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Bacaan Tasyahud (Tahiyat) Awal dan Akhir

Tasyahud dibaca pada saat duduk di rakaat kedua (Tasyahud Awal) dan di rakaat terakhir (Tasyahud Akhir). Bacaan Tasyahud Awal berhenti sampai shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Bacaan Tasyahud Awal:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

At-tahiyyātul mubārakātush shalawātut thayyibātu lillāh. As-salāmu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu 'alainā wa 'alā 'ibādillāhish shālihīn. Asyhadu an lā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muhammadar rasūlullāh. Allāhumma shalli 'alā sayyidinā Muhammad.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shaleh. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Bacaan Tasyahud Akhir (Melanjutkan Tasyahud Awal):

Setelah bacaan di atas, dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.

وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّdٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

Wa 'alā āli sayyidinā Muhammad. Kamā shallaita 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm. Wa bārik 'alā sayyidinā Muhammad wa 'alā āli sayyidinā Muhammad. Kamā bārakta 'alā sayyidinā Ibrāhīm wa 'alā āli sayyidinā Ibrāhīm fil 'ālamīna innaka hamīdum majīd.

Artinya: "...dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Sebelum salam, disunnahkan membaca doa perlindungan dari empat perkara:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allahumma innī a'ūdzu bika min 'adzābil qabri, wa min 'adzābin nār, wa min fitnatil mahyā wal mamāt, wa min syarri fitnatil masīhid dajjāl.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

10. Salam

Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri.

اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

As-salāmu 'alaikum wa rahmatullāh.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah dilimpahkan kepadamu."


Bacaan Niat dan Doa Khusus untuk Sholat Sunnah Populer

Setelah memahami bacaan dasar, mari kita pelajari niat dan doa-doa spesifik untuk beberapa sholat sunnah yang sangat dianjurkan.

Ilustrasi matahari terbit untuk sholat Dhuha

1. Sholat Sunnah Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi, setelah matahari terbit hingga menjelang waktu Dzuhur. Keutamaannya sangat besar, di antaranya membuka pintu rezeki, menjadi sedekah untuk setiap sendi tubuh, dan menghapuskan dosa.

Niat Sholat Dhuha

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhā rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Jumlah rakaatnya minimal dua, dan bisa dikerjakan hingga delapan atau dua belas rakaat, dengan salam setiap dua rakaat.

Doa Setelah Sholat Dhuha

Setelah selesai melaksanakan sholat Dhuha, sangat dianjurkan untuk membaca doa khusus ini:

اَللّٰهُمَّ إِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ، وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ، وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ، وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ، وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ، وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ. اَللّٰهُمَّ إِنْ كَانَ رِزْقِيْ فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ، وَإِنْ كَانَ فِى اْلأَرْضِ فَأَخْرِجْهُ، وَإِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ، وَإِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ، بِحَقِّ ضُحَائِكَ وَبَهَائِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ، آتِنِيْ مَا أَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.

Allāhumma innad dhuhā-a dhuhā-uka, wal bahā-a bahā-uka, wal jamāla jamāluka, wal quwwata quwwatuka, wal qudrata qudratuka, wal 'ishmata 'ishmatuka. Allāhumma in kāna rizqī fis samā-i fa anzilhu, wa in kāna fil ardhi fa akhrijhu, wa in kāna mu'assaran fa yassirhu, wa in kāna harāman fa thahhirhu, wa in kāna ba'īdan fa qarribhu, bi haqqi dhuhā-ika wa bahā-ika wa jamālika wa quwwatika wa qudratika, ātinī mā ātaita 'ibādakash shālihīn.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya waktu Dhuha adalah waktu Dhuha-Mu, keagungan adalah keagungan-Mu, keindahan adalah keindahan-Mu, kekuatan adalah kekuatan-Mu, kekuasaan adalah kekuasaan-Mu, dan penjagaan adalah penjagaan-Mu. Ya Allah, jika rezekiku berada di atas langit maka turunkanlah, jika berada di dalam bumi maka keluarkanlah, jika sukar maka mudahkanlah, jika haram maka sucikanlah, jika jauh maka dekatkanlah, dengan kebenaran Dhuha-Mu, keagungan-Mu, keindahan-Mu, kekuatan-Mu, dan kekuasaan-Mu, berikanlah kepadaku apa yang Engkau berikan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh."

Ilustrasi bulan dan bintang untuk sholat Tahajud

2. Sholat Sunnah Tahajud

Sholat Tahajud adalah sholat malam yang memiliki kedudukan istimewa. Dilaksanakan setelah tidur, terutama di sepertiga malam terakhir. Allah SWT menjanjikan tempat yang terpuji bagi mereka yang istiqamah menjalankannya. Sholat ini adalah sarana munajat yang paling syahdu antara seorang hamba dengan Rabb-nya.

Niat Sholat Tahajud

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat tahajjudi rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Tahajud dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Sholat Tahajud dikerjakan minimal dua rakaat dan tidak ada batasan maksimal, ditutup dengan sholat Witir.

Doa Setelah Sholat Tahajud

Setelah sholat, perbanyaklah zikir, istighfar, dan panjatkan doa ini sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW:

اَللّٰهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاءُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ. اَللّٰهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ, وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ, فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ, أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَ إِلٰهَ إِلاَّ أَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ.

Allāhumma lakal hamdu anta qayyimus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu anta nūrus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu anta malikus samāwāti wal ardhi wa man fīhinn. Wa lakal hamdu antal haqq, wa wa'dukal haqq, wa liqā'uka haqq, wa qauluka haqq, wal jannatu haqq, wan nāru haqq, wan nabiyyūna haqq, wa Muhammadun shallallāhu 'alaihi wa sallama haqq, was sā'atu haqq. Allāhumma laka aslamtu, wa bika āman tu, wa 'alaika tawakkaltu, wa ilaika anabtu, wa bika khāshamtu, wa ilaika hākamtu, faghfir lī mā qaddamtu wa mā akhkhartu wa mā asrartu wa mā a'lantu, antal muqaddimu wa antal mu'akhkhiru lā ilāha illā anta. Wa lā haula wa lā quwwata illā billāh.

Artinya: "Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkaulah penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah cahaya langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah penguasa langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkaulah Yang Maha Benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Muhammad SAW itu benar, dan hari kiamat itu benar. Ya Allah, hanya kepada-Mu aku berserah diri, hanya kepada-Mu aku beriman, hanya kepada-Mu aku bertawakal, hanya kepada-Mu aku kembali, karena-Mu aku berdebat, dan kepada-Mu aku berhukum. Maka ampunilah dosaku yang telah aku lakukan dan yang akan aku lakukan, yang aku sembunyikan dan yang aku tampakkan. Engkaulah Yang Maha Terdahulu dan Engkaulah Yang Maha Terakhir. Tiada Tuhan selain Engkau. Dan tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah."

3. Sholat Sunnah Hajat

Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dilakukan ketika seseorang memiliki keinginan, kebutuhan, atau hajat tertentu yang ingin dimohonkan kepada Allah SWT. Sholat ini menjadi wasilah atau perantara agar doa kita lebih didengar dan dikabulkan.

Niat Sholat Hajat

أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal hājati rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Bisa dikerjakan kapan saja di luar waktu yang dilarang, namun waktu terbaik adalah di malam hari.

Doa Setelah Sholat Hajat

Setelah sholat, dianjurkan beristighfar dan membaca shalawat, kemudian memanjatkan doa hajat:

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَلِيْمُ الكَرِيْمُ، سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ العَرْشِ العَظِيْمِ، الحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ، أَسْأَلُكَ مُوْجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالغَنِيْمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ، وَلَا هَمًّا إِلَّا فَرَّجْتَهُ، وَلَا حَاجَةً هِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Lā ilāha illallāhul halīmul karīm. Subhānallāhi rabbil 'arsyil 'azhīm. Alhamdulillāhi rabbil 'ālamīn. As'aluka mūjibāti rahmatik, wa 'azā'ima maghfiratik, wal ghanīmata min kulli birrin, was salāmata min kulli itsmin. Lā tada' lī dzanban illā ghafartah, wa lā hamman illā farrajtah, wa lā hājatan hiya laka ridhan illā qadhaitahā yā arhamar rāhimīn.

Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Lembut dan Maha Mulia. Maha Suci Allah, Tuhan pemilik Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu hal-hal yang mendatangkan rahmat-Mu, dan hal-hal yang memastikan ampunan-Mu, keuntungan dari setiap kebaikan, dan keselamatan dari setiap dosa. Janganlah Engkau biarkan dosa pada diriku melainkan Engkau ampuni, jangan biarkan kesedihan melainkan Engkau hilangkan, dan jangan biarkan suatu hajat yang Engkau ridhai melainkan Engkau kabulkan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang."

Setelah membaca doa ini, sebutkanlah hajat atau keinginan spesifik Anda dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkannya.

4. Sholat Sunnah Taubat

Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Sholat Taubat adalah sholat yang dilakukan sebagai wujud penyesalan atas dosa-dosa yang telah diperbuat dan bertekad untuk tidak mengulanginya lagi. Ini adalah pintu ampunan Allah yang senantiasa terbuka bagi hamba-Nya yang ingin kembali.

Niat Sholat Taubat

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Doa dan Istighfar Setelah Sholat Taubat

Inti dari taubat adalah istighfar (memohon ampun). Setelah sholat, perbanyaklah membaca istighfar. Salah satu istighfar terbaik adalah Sayyidul Istighfar (rajanya istighfar).

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ.

Allāhumma anta rabbī, lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā 'abduka, wa anā 'alā 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu. A'ūdzu bika min syarri mā shana'tu, abū'u laka bini'matika 'alayya, wa abū'u bidzanbī, faghfir lī, fa innahū lā yaghfirudz dzunūba illā anta.

Artinya: "Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan ikrar-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

5. Sholat Sunnah Witir

Sholat Witir adalah sholat sunnah dengan jumlah rakaat ganjil yang berfungsi sebagai penutup sholat malam. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya, baik saat mukim maupun dalam perjalanan. Waktunya terbentang setelah sholat Isya hingga sebelum masuk waktu Subuh.

Niat Sholat Witir

Niatnya disesuaikan dengan jumlah rakaat. Contoh untuk tiga rakaat:

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكَعَاتٍ لِلّٰهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal witri tsalātsa raka'ātin lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Witir tiga rakaat karena Allah Ta'ala."

Jika dikerjakan satu rakaat, lafaznya menjadi "rak'atan wāhidatan".

Doa dan Zikir Setelah Sholat Witir

Setelah salam, disunnahkan untuk berzikir:

سُبْحَانَ الْمَلِكِ الْقُدُّوسِ

Subhānal malikil quddūs. (Dibaca 3 kali, pada yang ketiga suara dipanjangkan dan lebih keras)

Artinya: "Maha Suci Raja Yang Maha Suci."

Kemudian dilanjutkan dengan doa setelah Witir:

اَللّٰهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، وَبِمُعَافَاتِكَ مِنْ عُقُوْبَتِكَ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْكَ، لَا أُحْصِي ثَنَاءً عَلَيْكَ، أَنْتَ كَمَا أَثْنَيْتَ عَلَى نَفْسِكَ

Allāhumma innī a'ūdzu biridhāka min sakhatik, wa bimu'āfātika min 'uqūbatik, wa a'ūdzu bika minka, lā uhshī tsanā'an 'alaik, anta kamā atsnaita 'alā nafsik.

Artinya: "Ya Allah, aku berlindung dengan ridha-Mu dari kemurkaan-Mu, dan dengan ampunan-Mu dari hukuman-Mu. Aku berlindung kepada-Mu dari (azab)-Mu. Aku tidak mampu menghitung pujian untuk-Mu. Engkau adalah sebagaimana Engkau memuji diri-Mu sendiri."

Penutup: Konsistensi dalam Mengamalkan

Mempelajari dan menghafalkan bacaan sholat sunnah adalah langkah awal yang mulia. Namun, yang lebih penting adalah konsistensi dalam mengamalkannya. Sholat sunnah adalah ladang pahala yang terhampar luas, sarana untuk menambal kekurangan sholat wajib, dan cara terbaik untuk membangun hubungan yang lebih intim dengan Allah SWT.

Mulailah dari yang paling mudah, seperti sholat sunnah Rawatib yang mengiringi sholat fardhu, atau sholat Dhuha dua rakaat. Ketika sudah menjadi kebiasaan, insya Allah akan terasa ringan untuk menambah amalan-amalan sunnah lainnya. Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat membantu kita semua untuk menjadi hamba yang lebih taat dan lebih dekat kepada-Nya. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage