Pendahuluan: Keutamaan Hari Jumat dan Sholat Jumat
Hari Jumat memiliki kedudukan yang sangat istimewa dalam Islam. Ia disebut sebagai Sayyidul Ayyam atau penghulu segala hari. Pada hari ini, Allah SWT melimpahkan rahmat dan keberkahan yang tak terhingga. Salah satu ibadah agung yang dikhususkan pada hari ini adalah Sholat Jumat. Ibadah ini merupakan kewajiban bagi setiap laki-laki Muslim yang baligh, berakal, sehat, dan tidak sedang dalam perjalanan (musafir).
Kewajiban ini ditegaskan dalam Al-Qur'an, Surah Al-Jumu'ah ayat 9, yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila telah diseru untuk melaksanakan sholat pada hari Jum’at, maka segeralah kamu mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."
Memahami setiap bacaan dan tata cara pelaksanaannya dengan benar adalah kunci untuk meraih kekhusyukan dan kesempurnaan ibadah. Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan terperinci seluruh rangkaian bacaan Sholat Jumat, mulai dari persiapan, khutbah, hingga dzikir setelah sholat. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan yang komprehensif bagi setiap Muslim agar dapat melaksanakan ibadah agung ini dengan sebaik-baiknya.
Tahap 1: Persiapan dan Amalan Sunnah Sebelum Sholat Jumat
Kesempurnaan Sholat Jumat tidak hanya terletak pada pelaksanaan sholat dua rakaatnya, tetapi juga dimulai dari persiapan yang dilakukan sejak pagi hari. Terdapat berbagai amalan sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan sebagai bentuk penghormatan terhadap hari yang mulia ini.
1. Mandi Besar (Ghusl)
Salah satu sunnah muakkadah (sunnah yang sangat ditekankan) adalah mandi besar sebelum berangkat Sholat Jumat. Mandi ini bertujuan untuk membersihkan diri secara lahir dan batin, mempersiapkan jiwa untuk menghadap Allah SWT. Niat mandi Jumat dapat dilafalkan dalam hati.
Niat Mandi Jumat
نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِحُضُوْرِ صَلاَةِ الْجُمْعَةِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَىNawaitul ghusla lihudhuuri sholaatil jum'ati sunnatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat mandi untuk menghadiri Sholat Jumat, sunnah karena Allah Ta'ala."
2. Memakai Pakaian Terbaik dan Wangi-wangian
Dianjurkan untuk mengenakan pakaian yang paling baik, bersih, dan suci. Warna putih adalah warna yang paling disukai. Selain itu, bagi laki-laki, disunnahkan untuk memakai wangi-wangian (non-alkohol) sebagai bentuk memuliakan hari Jumat dan agar tidak mengganggu jamaah lain dengan bau yang tidak sedap.
3. Memotong Kuku dan Merapikan Diri
Menjaga kebersihan diri seperti memotong kuku, merapikan rambut, dan mencukur kumis adalah bagian dari adab yang dianjurkan sebelum melaksanakan Sholat Jumat. Hal ini menunjukkan keseriusan dan persiapan dalam menyambut panggilan Allah.
4. Bersegera Datang ke Masjid
Berangkat ke masjid lebih awal memiliki keutamaan yang sangat besar. Semakin awal seseorang datang, semakin besar pahala yang didapatkannya. Dalam sebuah hadits, disebutkan perumpamaan pahala orang yang datang awal seperti berkurban unta, sapi, kambing, ayam, hingga telur.
5. Masuk Masjid dan Sholat Tahiyatul Masjid
Ketika memasuki masjid, dahulukan kaki kanan dan bacalah doa masuk masjid:
اللَّهُمَّ افْتَحْ لِي أَبْوَابَ رَحْمَتِكَAllahummaftahlii abwaaba rahmatik.
Artinya: "Ya Allah, bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu."
Setelah masuk, sebelum duduk, dirikanlah Sholat Sunnah Tahiyatul Masjid sebanyak dua rakaat sebagai bentuk penghormatan kepada masjid.
Niat Sholat Tahiyatul Masjid
أُصَلِّي سُنَّةَ تَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَىUshalli sunnata tahiyyatil masjidi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tahiyatul Masjid dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Bacaan dalam sholat ini sama seperti sholat sunnah pada umumnya, yaitu Al-Fatihah dan surah pendek di setiap rakaatnya.
6. Memperbanyak Dzikir, Doa, dan Membaca Al-Qur'an
Sambil menunggu waktu sholat tiba, isilah waktu dengan amalan-amalan yang bermanfaat seperti berdzikir (membaca tasbih, tahmid, tahlil, takbir), bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, berdoa, serta membaca Al-Qur'an. Salah satu surah yang sangat dianjurkan untuk dibaca pada hari Jumat adalah Surah Al-Kahfi.
Tahap 2: Pelaksanaan Rangkaian Sholat Jumat
Rangkaian inti Sholat Jumat dimulai ketika waktu Dzuhur tiba. Proses ini terdiri dari adzan, khutbah, iqamah, dan diakhiri dengan sholat dua rakaat secara berjamaah.
1. Adzan Pertama
Ketika masuk waktu Dzuhur, muadzin akan mengumandangkan adzan pertama. Adzan ini berfungsi sebagai penanda masuknya waktu sholat dan panggilan kepada kaum Muslimin untuk segera berkumpul di masjid. Jamaah yang mendengar dianjurkan untuk menjawab setiap kalimat adzan.
Bacaan Doa Setelah Adzan
Setelah adzan selesai, disunnahkan membaca doa berikut:
اللّٰهُمَّ رَبَّ هٰذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلَاةِ الْقَائِمَةِ آتِ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا الْوَسِيْلَةَ وَالْفَضِيْلَةَ وَالدَّرَجَةَ الرَّفِيْعَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُوْدًا الَّذِيْ وَعَدْتَهُAllaahumma rabba haadzihid da'watit taammati wash shalaatil qaa-imati, aati sayyidanaa muhammadanil wasiilata wal fadhiilata, waddarajatar rafii'ata, wab'atshu maqaamam mahmuudanil ladzii wa'adtah.
Artinya: "Ya Allah, Tuhan pemilik panggilan yang sempurna ini dan sholat yang didirikan. Berilah junjungan kami Nabi Muhammad wasilah (tempat yang luhur) dan keutamaan, dan berilah ia derajat yang tinggi. Dan bangkitkanlah ia di tempat yang terpuji yang telah Engkau janjikan."
2. Khutbah Jumat
Khutbah Jumat adalah bagian yang tidak terpisahkan dari Sholat Jumat dan menjadi syarat sahnya. Khutbah terdiri dari dua bagian yang dipisahkan oleh duduk sejenak oleh khatib. Mendengarkan khutbah dengan saksama adalah kewajiban bagi setiap jamaah.
Rukun Khutbah
Sebuah khutbah dianggap sah jika memenuhi lima rukun berikut:
- Memuji Allah (Hamdalah): Khutbah harus dimulai dengan pujian kepada Allah SWT, misalnya dengan lafaz "Alhamdulillah".
- Membaca Shalawat Nabi: Mengucapkan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, misalnya "Allahumma shalli 'ala sayyidina Muhammad".
- Berwasiat Taqwa: Memberikan nasihat kepada jamaah untuk senantiasa bertakwa kepada Allah SWT. Ini adalah inti dari khutbah.
- Membaca Ayat Al-Qur'an: Membaca minimal satu ayat Al-Qur'an yang dapat dipahami maknanya pada salah satu dari dua khutbah.
- Mendoakan Kaum Mukminin: Mendoakan kaum mukminin dan mukminat pada khutbah kedua.
Alur dan Bacaan dalam Khutbah
Ketika khatib naik ke mimbar dan mengucapkan salam, muadzin akan mengumandangkan adzan kedua. Adzan kedua ini lebih pelan dari yang pertama. Setelah adzan selesai, khatib memulai khutbahnya.
a. Pembukaan Khutbah Pertama (Mukaddimah)
Khatib biasanya memulai dengan mukaddimah yang umum, yang mencakup hamdalah, syahadat, dan shalawat. Berikut adalah contoh bacaan mukaddimah yang sering digunakan:
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللَّهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ. أَمَّا بَعْدُ. فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.Innal hamda lillaah, nahmaduhu wa nasta'iinuhu wa nastaghfiruh. Wa na'uudzu billaahi min syuruuri anfusinaa wa min sayyi-aati a'maalinaa. Man yahdihillaahu falaa mudhilla lah, wa man yudhlil falaa haadiya lah. Asyhadu allaa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shahbihi ajma'iin. Amma ba'du. Fayaa 'ibaadallah, uushiikum wa nafsii bitaqwallaah, faqad faazal muttaquun. Qaalallaahu ta'aala fil qur'aanil kariim: Yaa ayyuhalladziina aamanut taqullaaha haqqa tuqaatihi wa laa tamuutunna illaa wa antum muslimuun.
Artinya: "Segala puji bagi Allah, kami memuji-Nya, memohon pertolongan dan ampunan-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan keburukan amal kami. Barangsiapa yang diberi petunjuk oleh Allah, maka tidak ada yang dapat menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan, maka tidak ada yang dapat memberinya petunjuk. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya semua. Adapun setelah itu. Wahai hamba-hamba Allah, aku berwasiat kepada kalian dan kepada diriku sendiri untuk bertakwa kepada Allah, karena sungguh beruntunglah orang-orang yang bertakwa. Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an: 'Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam'."
Setelah mukaddimah, khatib akan menyampaikan isi khutbah pertama yang berisi nasihat, pengingat, dan pelajaran keislaman.
b. Duduk di Antara Dua Khutbah
Setelah menyelesaikan khutbah pertama, khatib akan duduk sejenak. Pada saat ini, jamaah dianjurkan untuk diam dan berdoa dalam hati. Salah satu doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِRabbighfirlii wa liwaalidayya wa lilmu'miniina wal mu'minaat.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan kaum mukminin laki-laki dan perempuan."
c. Khutbah Kedua
Khatib kemudian berdiri kembali untuk menyampaikan khutbah kedua. Khutbah kedua biasanya lebih singkat, berisi pengulangan poin penting, shalawat, dan ditutup dengan doa untuk kebaikan kaum Muslimin di dunia dan akhirat.
Contoh Doa Penutup Khutbah
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.Allahummaghfir lil muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, al-ahyaa-i minhum wal amwaat. Allahumma a'izzal islaama wal muslimiin, wa adzillasy syirka wal musyrikiin, wa dammir a'daa-ad diin. Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
Artinya: "Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Ya Allah, muliakanlah Islam dan kaum muslimin, dan hinakanlah kesyirikan dan kaum musyrikin, dan hancurkanlah musuh-musuh agama. Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka."
Khutbah diakhiri dengan seruan khatib seperti "Iqamah!" atau kalimat serupa, yang menjadi isyarat bagi muadzin untuk mengumandangkan iqamah.
3. Iqamah
Iqamah adalah seruan yang menandakan bahwa sholat berjamaah akan segera dimulai. Bacaannya mirip dengan adzan tetapi lebih ringkas dan cepat. Jamaah berdiri merapatkan shaf saat iqamah dikumandangkan.
4. Pelaksanaan Sholat Jumat Dua Rakaat
Sholat Jumat dilaksanakan sebanyak dua rakaat secara berjamaah dengan bacaan yang dikeraskan (jahr) oleh imam. Berikut adalah tata cara dan bacaan lengkapnya.
a. Niat Sholat Jumat
Niat dibaca dalam hati bersamaan dengan Takbiratul Ihram. Terdapat perbedaan lafaz niat antara menjadi imam dan makmum.
Niat sebagai Makmum
أُصَلِّي فَرْضَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلّٰهِ تَعَالَىUshalli fardhal jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Jumat dua rakaat menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."
Niat sebagai Imam
أُصَلِّي فَرْضَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلّٰهِ تَعَالَىUshalli fardhal jum'ati rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Jumat dua rakaat menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."
b. Rakaat Pertama
- Takbiratul Ihram: Mengangkat kedua tangan sejajar telinga (untuk laki-laki) sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Doa Iftitah (Sunnah):
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. إِنِّي وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ السَّمٰوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allaahu akbar kabiirow wal hamdu lillaahi katsiiroo, wa subhaanalloohi bukrotaw wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fathoros samaawaati wal ardho haniifam muslimaw wamaa ana minal musyrikiin. Inna sholaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi robbil 'aalamiin. Laa syariika lahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimiin. - Membaca Surah Al-Fatihah (Wajib): Imam membacanya dengan jahr (keras) dan makmum mendengarkan.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّۤالِّيْنَ.
Setelah imam selesai, makmum mengucapkan "Aamiin". - Membaca Surah Pilihan (Sunnah): Imam disunnahkan membaca Surah Al-Jumu'ah atau Surah Al-A'la. Makmum menyimak.
- Ruku': Mengangkat tangan untuk takbir, lalu membungkuk dengan punggung lurus sambil membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih. (Dibaca 3x) - I'tidal: Bangun dari ruku' sambil mengangkat tangan dan membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah. Setelah berdiri tegak, membaca:رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Robbanaa lakal hamdu mil-ussamaawaati wa mil-ul ardhi wa mil-u maa syi'ta min syai-im ba'du. - Sujud Pertama: Turun untuk sujud sambil bertakbir dan membaca:
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih. (Dibaca 3x) - Duduk di Antara Dua Sujud: Bangun dari sujud sambil bertakbir dan membaca:
رَبِّ اغْفِرْ لِي وَارْحَمْنِي وَاجْبُرْنِي وَارْفَعْنِي وَارْزُقْنِي وَاهْدِنِي وَعَافِنِي وَاعْفُ عَنِّي
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii. - Sujud Kedua: Melakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangun dari sujud kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar" untuk memulai rakaat kedua.
c. Rakaat Kedua
- Membaca Surah Al-Fatihah: Seperti pada rakaat pertama.
- Membaca Surah Pilihan (Sunnah): Imam disunnahkan membaca Surah Al-Munafiqun atau Surah Al-Ghasyiyah.
- Ruku', I'tidal, Sujud, Duduk, Sujud Kedua: Gerakan dan bacaannya sama persis seperti pada rakaat pertama.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua, duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan) dan membaca doa Tasyahud Akhir secara lengkap.
التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ.
At-tahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rohmatullaahi wa barokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah.اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa ibroohiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. - Salam: Menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu'alaikum wa rahmatullaah", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama. Ini menandai berakhirnya sholat.
Tahap 3: Amalan dan Dzikir Setelah Sholat Jumat
Setelah selesai melaksanakan sholat fardhu, jangan terburu-buru meninggalkan masjid. Dianjurkan untuk melanjutkan dengan berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT.
1. Dzikir Setelah Sholat
Urutan dzikir yang umum dilakukan adalah sebagai berikut:
- Istighfar (3x):
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim. - Dilanjutkan dengan:
اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarokta yaa dzal jalaali wal ikroom. - Membaca Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255).
- Tasbih (33x):
سُبْحَانَ اللهِ
Subhanallah. - Tahmid (33x):
الْحَمْدُ لِلَّهِ
Alhamdulillah. - Takbir (33x):
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar. - Ditutup dengan Tahlil:
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qodiir.
2. Sholat Sunnah Ba'diyah Jumat
Setelah berdzikir, disunnahkan untuk melaksanakan sholat sunnah setelah Jumat (ba'diyah). Terdapat pilihan untuk melaksanakannya sebanyak dua rakaat atau empat rakaat (dengan dua kali salam).
Niat Sholat Ba'diyah Jumat 2 Rakaat
أُصَلِّيْ سُنَّةَ الْجُمْعَةِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلّٰهِ تَعَالَىUshalli sunnatal jum'ati rak'ataini ba'diyyatan lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Jumat dua rakaat karena Allah Ta'ala."
Kesimpulan
Sholat Jumat adalah ibadah yang sarat dengan nilai-nilai spiritual dan sosial. Melaksanakannya dengan memahami setiap bacaan dan tata caranya secara benar akan meningkatkan kualitas ibadah kita. Dimulai dari persiapan sunnah di pagi hari, menyimak khutbah dengan khidmat, melaksanakan sholat dua rakaat dengan tuma'ninah, hingga menutupnya dengan dzikir dan doa, semuanya adalah bagian dari satu kesatuan ibadah yang agung. Semoga panduan lengkap ini dapat membantu kita semua dalam menyempurnakan pelaksanaan Sholat Jumat dan meraih ridha serta keberkahan dari Allah SWT.