Panduan Bacaan Sholat Isya 4 Rakaat: Teks Arab, Latin, dan Maknanya
Sholat Isya adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dikerjakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini dilaksanakan pada malam hari, setelah hilangnya mega merah di ufuk barat hingga terbit fajar. Sebagai penutup rangkaian sholat harian, Sholat Isya memiliki keutamaan yang besar, menjadi waktu yang mustajab untuk berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Memahami setiap bacaan dalam sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan kunci untuk meraih kekhusyukan (khusyu'), yaitu hadirnya hati dan pikiran secara total di hadapan Sang Pencipta.
Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan terperinci bacaan sholat Isya fardhu yang terdiri dari 4 rakaat. Panduan ini mencakup niat, setiap bacaan dari takbiratul ihram hingga salam, disajikan dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk kemudahan pelafalan, serta terjemahan dan penjelasan makna yang terkandung di dalamnya. Tujuannya adalah agar kita tidak hanya melafalkan bacaan, tetapi juga meresapi setiap kata yang kita ucapkan, sehingga sholat kita menjadi lebih bermakna dan berkualitas.
Persiapan Sebelum Sholat: Menghadirkan Hati dan Membersihkan Diri
Sebelum memulai sholat, persiapan yang matang baik secara fisik maupun mental sangatlah penting. Ini adalah langkah awal untuk membangun fondasi kekhusyukan. Persiapan ini meliputi bersuci, memastikan tempat sholat bersih, dan yang terpenting, meluruskan niat semata-mata karena Allah SWT.
1. Berwudhu dengan Sempurna
Wudhu adalah syarat sah sholat. Ia bukan sekadar ritual membersihkan anggota badan, melainkan sebuah proses penyucian spiritual. Setiap tetes air wudhu yang membasahi anggota tubuh diyakini dapat menggugurkan dosa-dosa kecil. Lakukan wudhu dengan tenang, tidak tergesa-gesa, dan resapi maknanya sebagai bentuk pembersihan diri sebelum menghadap Rabbul 'Alamin.
2. Niat Sholat Isya
Niat adalah rukun sholat yang letaknya di dalam hati. Ia adalah penentu dari segala amal. Niat membedakan antara satu ibadah dengan ibadah lainnya, dan membedakan antara ibadah dengan kebiasaan. Meskipun tempatnya di hati, para ulama memperbolehkan melafalkan niat (talaffuzh binniyyah) untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafadz niat sholat Isya 4 rakaat.
Niat Sholat Isya Sendirian (Munfarid)
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala.
"Aku niat melaksanakan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, pada waktunya, karena Allah Ta'ala."Niat Sholat Isya Sebagai Makmum
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aala.
"Aku niat melaksanakan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, pada waktunya, sebagai makmum, karena Allah Ta'ala."Niat Sholat Isya Sebagai Imam
أُصَلِّى فَرْضَ الْعِشَاءِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aala.
"Aku niat melaksanakan sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, pada waktunya, sebagai imam, karena Allah Ta'ala."Panduan Rakaat per Rakaat Sholat Isya
Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat Isya secara rinci dari rakaat pertama hingga rakaat keempat.
Rakaat Pertama
Rakaat pertama adalah pembuka sholat, di mana konsentrasi penuh sangat dibutuhkan untuk membangun kekhusyukan dari awal.
1. Takbiratul Ihram
Gerakan ini dimulai dengan mengangkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau sejajar dengan bahu (bagi perempuan), seraya mengucapkan takbir. Ini adalah gerbang masuk ke dalam sholat, di mana semua urusan duniawi kita tinggalkan di belakang.
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar.
"Allah Maha Besar."2. Doa Iftitah
Setelah takbiratul ihram dan bersedekap, disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah salah satu yang paling umum:
كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Kabiiran walhamdulillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tidak ada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang Muslim."3. Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Ia disebut juga Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an) karena mencakup seluruh pokok ajaran Islam.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّۤالِّيْنَ.
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh-dhaalliin.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."4. Membaca Surat Pendek
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada rakaat pertama dan kedua, pilihlah surat yang kita hafal dengan baik. Contohnya Surat Al-Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ.
Qul huwallahu ahad. Allahus-shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
"Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"5. Ruku'
Setelah selesai membaca surat pendek, angkat tangan seperti takbiratul ihram sambil mengucapkan "Allahu Akbar", lalu membungkuk hingga punggung lurus, dengan kedua telapak tangan memegang lutut. Pandangan mata diarahkan ke tempat sujud. Dalam posisi ini, kita membaca tasbih.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."(Dibaca 3 kali)
6. I'tidal
Bangkit dari ruku' dengan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah.
"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."Setelah berdiri tegak, lanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."7. Sujud
Turun dari posisi i'tidal untuk bersujud dengan dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki menempel di lantai. Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.
"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."(Dibaca 3 kali)
8. Duduk di Antara Dua Sujud
Bangkit dari sujud untuk duduk (duduk iftirasy), dengan menegakkan telapak kaki kanan dan menduduki telapak kaki kiri.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.
"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."9. Sujud Kedua
Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti sujud pertama. Setelah itu, bangkit berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua, sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
Rakaat Kedua
Rakaat kedua sebagian besar mengulangi gerakan dan bacaan pada rakaat pertama, namun dengan beberapa perbedaan penting.
- Berdiri dan Bersedekap: Langsung membaca Surat Al-Fatihah. Tidak perlu mengulang Doa Iftitah.
- Membaca Surat Al-Fatihah.
- Membaca Surat Pendek: Disunnahkan membaca surat yang berbeda dari rakaat pertama, misalnya Surat Al-Falaq atau An-Nas.
- Ruku': Dengan bacaan yang sama.
- I'tidal: Dengan bacaan yang sama.
- Sujud Pertama: Dengan bacaan yang sama.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Dengan bacaan yang sama.
- Sujud Kedua: Dengan bacaan yang sama.
- Duduk Tasyahud Awal: Setelah sujud kedua, tidak langsung berdiri, melainkan duduk dalam posisi iftirasy (sama seperti duduk di antara dua sujud) untuk membaca tasyahud awal.
Bacaan Tasyahud Awal
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلهِ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."Rakaat Ketiga
Setelah tasyahud awal, bangkit berdiri untuk rakaat ketiga sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Angkat tangan seperti takbiratul ihram saat akan berdiri.
- Berdiri dan Bersedekap: Pada rakaat ketiga, yang dibaca hanyalah Surat Al-Fatihah. Tidak disunnahkan membaca surat pendek setelahnya. Ini berlaku untuk rakaat ketiga dan keempat pada sholat yang berjumlah empat rakaat.
- Ruku': Dengan bacaan yang sama.
- I'tidal: Dengan bacaan yang sama.
- Sujud Pertama: Dengan bacaan yang sama.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Dengan bacaan yang sama.
- Sujud Kedua: Dengan bacaan yang sama.
- Setelah sujud kedua, langsung bangkit berdiri untuk rakaat keempat sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
Rakaat Keempat
Rakaat keempat adalah rakaat penutup sholat, diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.
- Berdiri dan Bersedekap: Sama seperti rakaat ketiga, pada rakaat keempat juga hanya membaca Surat Al-Fatihah.
- Ruku': Dengan bacaan yang sama.
- I'tidal: Dengan bacaan yang sama.
- Sujud Pertama: Dengan bacaan yang sama.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Dengan bacaan yang sama.
- Sujud Kedua: Dengan bacaan yang sama.
- Duduk Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua, duduk untuk tasyahud akhir. Posisi duduknya berbeda, yaitu duduk tawarruk. Kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan telapak kaki kanan ditegakkan, sementara duduk di atas lantai.
Bacaan Tasyahud Akhir
Bacaan tasyahud akhir adalah sama dengan tasyahud awal, namun dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyyah.
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلهِ، اَلسَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ، اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّd
كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
"Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad." "Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."Doa Sebelum Salam
Setelah tasyahud akhir, disunnahkan membaca doa untuk memohon perlindungan dari empat perkara:
اَللّٰهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allahumma innii a'uudzubika min 'adzaabil qabri, wa min 'adzaabin naari, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.
"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa api neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."10. Salam
Sholat diakhiri dengan salam, yaitu menolehkan kepala ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang, lalu menoleh ke kiri, sambil mengucapkan:
اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullah.
"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."Penutup: Menjaga Kualitas Sholat
Melaksanakan sholat Isya dengan memahami setiap bacaan dan gerakannya adalah langkah awal yang sangat baik. Namun, perjalanan menuju sholat yang khusyu' adalah proses yang berkelanjutan. Diperlukan usaha untuk selalu menghadirkan hati, menjauhkan pikiran dari hal-hal duniawi, dan merenungkan setiap makna dari ayat dan doa yang kita panjatkan. Semoga panduan ini dapat membantu kita semua dalam meningkatkan kualitas ibadah sholat kita, menjadikannya bukan sekadar penggugur kewajiban, tetapi sebagai momen dialog yang indah dan menenangkan bersama Allah SWT.