Sholat Isya adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini dikerjakan setelah hilangnya cahaya merah (syafaq) di ufuk barat hingga terbit fajar. Terdiri dari empat rakaat, Sholat Isya menjadi penutup rangkaian ibadah wajib harian, sebuah momen untuk beristirahat dalam ketenangan spiritual sebelum mengakhiri hari.
Memahami setiap bacaan dalam sholat, mulai dari niat hingga salam, merupakan kunci untuk meraih kekhusyukan (khusyu'). Dengan meresapi makna di setiap lafalnya, sholat tidak lagi menjadi sekadar rutinitas gerakan, melainkan sebuah dialog yang mendalam antara seorang hamba dengan Sang Pencipta. Artikel ini akan menguraikan secara rinci dan lengkap bacaan sholat Isya, rakaat demi rakaat, agar dapat menjadi panduan yang mudah diikuti dan dipahami.
Persiapan Sebelum Sholat: Bersuci (Wudhu)
Sebelum mendirikan sholat, seorang Muslim diwajibkan untuk bersuci dari hadas kecil dengan cara berwudhu. Wudhu bukan hanya membersihkan fisik, tetapi juga menyucikan jiwa dan mempersiapkan diri untuk menghadap Allah SWT. Berikut adalah tata cara dan bacaan wudhu:
1. Niat Wudhu
Niat adalah pondasi dari setiap ibadah. Niat wudhu diucapkan dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali membasuh wajah. Lafal niat wudhu adalah sebagai berikut:
Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
2. Tata Cara Wudhu
- Membaca "Basmalah" (بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ).
- Membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali, dimulai dari tangan kanan.
- Berkumur-kumur sebanyak tiga kali, membersihkan rongga mulut.
- Menghirup air ke dalam hidung (istinsyaq) lalu mengeluarkannya (istintsar) sebanyak tiga kali.
- Membasuh seluruh wajah, dari batas tumbuhnya rambut hingga dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri, sebanyak tiga kali. Ini adalah saat niat diucapkan dalam hati.
- Membasuh kedua tangan hingga siku, dimulai dari tangan kanan, sebanyak tiga kali.
- Mengusap sebagian kepala atau seluruh kepala dengan air sebanyak satu kali.
- Mengusap kedua telinga, bagian luar dan dalam, sebanyak satu kali.
- Membasuh kedua kaki hingga mata kaki, dimulai dari kaki kanan, sebanyak tiga kali, sambil membersihkan sela-sela jari.
- Tertib, yaitu melakukan semua gerakan secara berurutan.
3. Doa Setelah Wudhu
Setelah selesai berwudhu, disunnahkan untuk menghadap kiblat dan membaca doa:
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin.
Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri."
Rangkaian Bacaan Sholat Isya 4 Rakaat
Setelah suci dari hadas, berdirilah menghadap kiblat dengan tenang dan fokus untuk memulai sholat Isya.
1. Niat Sholat Isya
Niat sholat Isya diucapkan di dalam hati. Namun, melafalkannya secara lisan dapat membantu memantapkan hati. Niatnya berbeda tergantung pada posisi kita dalam sholat (sendiri, menjadi imam, atau menjadi makmum).
a. Niat Sholat Isya Sendiri (Munfarid)
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."
b. Niat Sholat Isya Sebagai Imam
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai imam karena Allah Ta'ala."
c. Niat Sholat Isya Sebagai Makmum
Ushalli fardhal 'isyaa-i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an ma'muuman lillaahi ta'aalaa.
Artinya: "Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, sebagai makmum karena Allah Ta'ala."
RAKAAT PERTAMA
2. Takbiratul Ihram
Sholat dimulai dengan Takbiratul Ihram. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) sambil mengucapkan:
Allaahu Akbar.
Artinya: "Allah Maha Besar."
Ucapan ini menandai dimulainya sholat dan "mengharamkan" segala aktivitas lain selain gerakan dan bacaan sholat. Dengan mengagungkan Allah, kita meninggalkan semua urusan duniawi di belakang kita, memfokuskan seluruh jiwa dan raga hanya kepada-Nya.
3. Doa Iftitah
Setelah Takbiratul Ihram, tangan disedekapkan di antara dada dan pusar, lalu membaca Doa Iftitah. Doa ini adalah doa pembuka yang berisi pujian dan pengagungan kepada Allah. Ada beberapa versi doa iftitah yang diajarkan, salah satu yang paling umum adalah:
Allaahu akbar kabiiran wal hamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.
Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat. Sholat tidak sah tanpanya. Setiap ayatnya mengandung makna yang sangat dalam.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (١)
الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ (٢)
الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ (٣)
مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ (٤)
اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ (٥)
اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ (٦)
صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ (٧)
1. Bismillaahir rahmaanir rahiim.
2. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin.
3. Ar rahmaanir rahiim.
4. Maaliki yaumid diin.
5. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin.
6. Ihdinash shiraathal mustaqiim.
7. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.
Artinya:
1. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
2. "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam."
3. "Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang."
4. "Pemilik hari pembalasan."
5. "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan."
6. "Tunjukilah kami jalan yang lurus."
7. "(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."
Setelah selesai membaca Al-Fatihah, ucapkan "Aamiin" (آمِيْن) yang berarti "Kabulkanlah, ya Allah".
5. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an
Setelah Al-Fatihah, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, dianjurkan membaca surat-surat pendek. Contohnya adalah Surat Al-Ikhlas:
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ (١)
اَللّٰهُ الصَّمَدُ (٢)
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ (٣)
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ (٤)
1. Qul huwallaahu ahad.
2. Allaahush shamad.
3. Lam yalid wa lam yuulad.
4. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
Artinya:
1. "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'."
2. "Allah tempat meminta segala sesuatu."
3. "(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan."
4. "Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."
6. Ruku' dengan Tuma'ninah
Setelah selesai membaca surat pendek, angkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allahu Akbar", lalu membungkuk untuk ruku'. Pastikan punggung lurus sejajar dengan kepala, dan kedua telapak tangan memegang lutut. Dalam posisi ini, bacalah tasbih ruku' sebanyak tiga kali.
Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."
Tuma'ninah artinya tenang dan diam sejenak setelah gerakan tubuh sempurna. Pastikan berhenti sejenak dalam posisi ruku' sebelum bangkit.
7. I'tidal dengan Tuma'ninah
Bangkit dari ruku' ke posisi berdiri tegak (i'tidal) sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:
Sami'allaahu liman hamidah.
Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."
Setelah berdiri tegak sempurna, lanjutkan dengan membaca:
Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.
Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."
8. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah
Turun untuk sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Dalam posisi sujud, bacalah tasbih sujud sebanyak tiga kali.
Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.
Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."
Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, maka perbanyaklah doa (dalam hati) pada saat ini.
9. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah
Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduk dalam posisi iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Dalam posisi ini, bacalah doa berikut:
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii.
Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."
10. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah
Kembali melakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan mengucapkan "Allahu Akbar" saat turun dan membaca tasbih yang sama sebanyak tiga kali.
Setelah sujud kedua, bangkit berdiri untuk rakaat kedua sambil mengucapkan "Allahu Akbar". Rakaat pertama telah selesai.
RAKAAT KEDUA
Rakaat kedua dilaksanakan sama persis dengan rakaat pertama, mulai dari membaca Surat Al-Fatihah, diikuti surat pendek, lalu ruku', i'tidal, dua kali sujud, dan duduk di antara dua sujud. Namun, setelah sujud kedua pada rakaat kedua, tidak langsung berdiri, melainkan melakukan duduk Tasyahud Awal.
11. Tasyahud Awal (Tahiyat Awal)
Duduk untuk tasyahud awal posisinya sama seperti duduk di antara dua sujud (iftirasy). Letakkan kedua tangan di atas paha, dan saat membaca syahadat, jari telunjuk tangan kanan diangkat. Bacaan Tasyahud Awal adalah sebagai berikut:
At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."
Setelah membaca Tasyahud Awal, bangkit berdiri untuk rakaat ketiga sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
RAKAAT KETIGA
Pada rakaat ketiga, gerakannya sama dengan rakaat pertama. Namun, setelah membaca Surat Al-Fatihah, tidak disunnahkan untuk membaca surat pendek. Langsung lanjutkan ke gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Setelah sujud kedua, langsung bangkit berdiri untuk rakaat keempat.
RAKAAT KEEMPAT
Rakaat keempat dilaksanakan sama persis dengan rakaat ketiga. Setelah Al-Fatihah, tidak perlu membaca surat pendek. Lakukan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Setelah sujud kedua pada rakaat terakhir ini, lakukan duduk Tasyahud Akhir.
12. Tasyahud Akhir (Tahiyat Akhir)
Posisi duduk untuk Tasyahud Akhir adalah tawarruk, yaitu dengan memasukkan kaki kiri ke bawah kaki kanan, dan menegakkan telapak kaki kanan, sementara pantat menempel di lantai. Bacaannya adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyah.
Bacaan Tasyahud Akhir Lengkap:
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah.
Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiima wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.
Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah.
"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana telah Engkau limpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."
13. Doa Sebelum Salam
Setelah tasyahud akhir dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa untuk memohon perlindungan dari empat perkara:
Allaahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannam, wa min 'adzaabil qabri, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal.
Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahannam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."
14. Salam
Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menolehkan kepala ke kanan, lalu ke kiri.
Menoleh ke kanan sambil mengucapkan:
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.
Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."
Kemudian menoleh ke kiri sambil mengucapkan bacaan yang sama.
Dengan diucapkannya salam yang kedua, selesailah rangkaian sholat Isya empat rakaat.
Dzikir dan Doa Setelah Sholat Isya
Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi, melainkan meluangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memohon ampunan dan menyampaikan hajat kepada Allah SWT.
Urutan Dzikir yang Dianjurkan:
1. Istighfar (3 kali)
Astaghfirullaahal 'adziim.
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
2. Doa Keselamatan
Allaahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mu lah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
3. Tahlil
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
4. Ayat Kursi
Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255) memiliki keutamaan yang sangat besar.
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum, walaa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, walaa ya'uuduhuu hifdzuhumaa, wahuwal 'aliyyul 'adziim.
Artinya: "Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
5. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali)
- Membaca Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ (Subhaanallaah) - Maha Suci Allah.
- Membaca Tahmid: الْحَمْدُ ِللهِ (Alhamdulillaah) - Segala puji bagi Allah.
- Membaca Takbir: اللهُ أَكْبَرُ (Allaahu Akbar) - Allah Maha Besar.
6. Penutup Dzikir
Untuk menggenapkan menjadi 100, bacalah kalimat tahlil sekali lagi.
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya lah segala kerajaan dan bagi-Nya lah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Setelah selesai berdzikir, angkatlah kedua tangan untuk berdoa, memohon segala kebaikan dunia dan akhirat kepada Allah SWT. Berdoalah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati, karena Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan doa hamba-hamba-Nya.
Dengan memahami setiap lafal dan meresapi setiap gerakan, semoga sholat Isya kita tidak hanya menjadi penggugur kewajiban, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, menenangkan jiwa, dan menjadi penutup hari yang penuh berkah.