Panduan Lengkap Bacaan Sholat Ashar Sendiri

Ilustrasi Sholat Ashar Seseorang sedang sholat di atas tanah hijau dengan latar belakang langit sore. Ilustrasi seseorang sedang melaksanakan sholat ashar sendiri di waktu senja.

Sholat Ashar adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri, sering disebut sebagai Sholat Wustha atau sholat pertengahan, yang mendapat penekanan khusus dalam Al-Qur'an. Melaksanakannya seorang diri (munfarid) di tengah kesibukan sore hari merupakan momen berharga untuk terhubung kembali dengan Sang Pencipta, melepaskan penat, dan memohon petunjuk.

Artikel ini akan memandu Anda secara rinci mengenai tata cara dan bacaan sholat ashar sendiri, mulai dari niat hingga salam. Panduan ini disusun dengan penjelasan mendalam pada setiap bacaan agar kita tidak hanya melafalkannya, tetapi juga meresapi maknanya, sehingga sholat kita menjadi lebih khusyuk dan bermakna.

Persiapan Sebelum Sholat Ashar

Kualitas sholat sangat dipengaruhi oleh persiapan yang kita lakukan sebelumnya. Persiapan yang baik akan membantu menenangkan hati dan pikiran, sehingga lebih mudah untuk fokus dan khusyuk saat menghadap Allah SWT.

1. Berwudhu dengan Sempurna

Wudhu adalah syarat sah sholat. Ia bukan sekadar ritual membersihkan anggota badan, melainkan sebuah proses penyucian lahir dan batin. Lakukan wudhu dengan tenang, tidak tergesa-gesa, dan resapi setiap basuhannya sebagai proses pengguguran dosa-dosa kecil.

Setelah selesai berwudhu, dianjurkan untuk membaca doa:

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ

Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhuu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin.

"Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang suci."

2. Menghadap Kiblat

Pastikan Anda sholat di tempat yang suci dan menghadap ke arah Kiblat (Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah). Menghadap Kiblat menyatukan seluruh umat Islam dalam satu arah penghambaan kepada Allah SWT.

3. Niat Sholat Ashar Sendiri

Niat adalah rukun sholat yang paling fundamental. Niat tempatnya di dalam hati, dilafalkan sebelum Takbiratul Ihram untuk memantapkan hati. Niat menegaskan jenis sholat yang akan dikerjakan, jumlah rakaatnya, dan statusnya (fardhu/sunnah, sendiri/berjamaah).

Berikut adalah lafal niat untuk bacaan sholat ashar sendiri:

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aalaa.

"Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, pada waktunya, karena Allah Ta'ala."

Penting untuk dipahami bahwa yang utama adalah niat di dalam hati. Lafal di atas berfungsi sebagai penegas dan pemandu. Yang terpenting adalah hati kita secara sadar berniat untuk melaksanakan sholat fardhu Ashar empat rakaat karena Allah semata.

Tata Cara dan Bacaan Sholat Ashar (Rakaat per Rakaat)

Sholat Ashar terdiri dari empat rakaat. Berikut adalah panduan detail untuk setiap gerakan dan bacaannya.

Rakaat Pertama

1. Takbiratul Ihram

Berdiri tegak menghadap kiblat, angkat kedua tangan sejajar telinga (bagi laki-laki) atau sejajar bahu (bagi perempuan), sambil mengucapkan takbir dengan penuh kesadaran.

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

"Allah Maha Besar."

Saat mengucapkan "Allahu Akbar", tanamkan dalam hati bahwa Allah lebih besar dari segala urusan duniawi yang sedang kita pikirkan. Inilah gerbang memasuki sholat, meninggalkan segala kesibukan di belakang kita.

2. Meletakkan Tangan (Sedekap) dan Membaca Doa Iftitah

Setelah takbir, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di dada. Kemudian, bacalah doa Iftitah. Ada beberapa versi doa Iftitah yang diajarkan, salah satu yang paling umum adalah:

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلًا. اِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا اَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. اِنَّ صَلَاتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. لَا شَرِيْكَ لَهُ وَبِذٰلِكَ اُمِرْتُ وَاَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Kabiiran wal hamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariika lahuu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

"Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang menciptakan langit dan bumi dalam keadaan lurus dan pasrah, dan aku bukanlah dari golongan orang-orang yang mempersekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang Muslim."

Doa ini adalah sebuah ikrar totalitas penghambaan seorang hamba kepada Tuhannya. Kita menyatakan bahwa seluruh hidup kita, dari sholat hingga kematian, dipersembahkan hanya untuk Allah.

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dalam setiap rakaat. Bacalah dengan tartil (jelas dan perlahan), resapi setiap ayatnya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah Al-Fatihah, ucapkan "Aamiin" dengan lembut.

4. Membaca Surat Pendek

Pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan membaca surat pendek dari Al-Qur'an. Anda bisa memilih surat apa saja yang Anda hafal, misalnya Surat Al-Ikhlas.

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

"Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

5. Ruku' dengan Tuma'ninah

Angkat kedua tangan seperti saat takbiratul ihram, lalu ucapkan "Allahu Akbar" dan membungkuklah untuk ruku'. Punggung lurus sejajar dengan lantai, pandangan mata ke tempat sujud, dan kedua telapak tangan memegang lutut. Lakukan dengan tuma'ninah (tenang sejenak).

Saat ruku', bacalah tasbih berikut sebanyak tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

Bacaan ini adalah pengakuan atas keagungan Allah. Dalam posisi membungkuk, kita merendahkan diri serendah-rendahnya seraya memahasucikan dan memuji Dzat Yang Maha Agung.

6. I'tidal (Bangkit dari Ruku')

Bangkit dari ruku' sambil mengangkat kedua tangan dan mengucapkan:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

"Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, bacalah:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

"Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

Ini adalah momen di mana kita menegaskan bahwa segala puji hanya milik Allah, yang memenuhi jagat raya.

7. Sujud Pertama

Ucapkan "Allahu Akbar" lalu turunlah untuk bersujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi, hidung, kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Lakukan dengan tuma'ninah.

Saat sujud, bacalah tasbih berikut sebanyak tiga kali:

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih.

"Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

Sujud adalah posisi terdekat seorang hamba dengan Tuhannya. Dalam posisi paling rendah ini, kita mengakui ketinggian Allah yang tiada tara.

8. Duduk di Antara Dua Sujud

Bangkit dari sujud sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan duduklah iftirasy (telapak kaki kiri diduduki dan telapak kaki kanan ditegakkan). Letakkan kedua tangan di atas paha.

Dalam posisi ini, bacalah doa berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku, sayangilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

Doa ini sangat komprehensif, mencakup permohonan ampunan, kasih sayang, rezeki, petunjuk, dan kesehatan—semua aspek penting dalam kehidupan dunia dan akhirat.

9. Sujud Kedua

Ucapkan "Allahu Akbar" dan lakukan sujud kedua seperti sujud pertama, dengan bacaan yang sama. Setelah selesai, bangkit untuk rakaat kedua.

Rakaat Kedua

Rakaat kedua dilaksanakan sama persis seperti rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah, surat pendek, ruku', i'tidal, hingga dua kali sujud. Yang membedakan adalah gerakan setelah sujud kedua.

1. Membaca Al-Fatihah dan Surat Pendek

Berdiri dari sujud, langsung bersedekap dan membaca Al-Fatihah diikuti dengan surat pendek lainnya. Misalnya, Surat Al-Falaq.

2. Ruku', I'tidal, dan Sujud

Lakukan gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua dengan bacaan yang sama persis seperti pada rakaat pertama. Selalu jaga tuma'ninah dalam setiap gerakan.

3. Duduk Tasyahud Awal

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, Anda tidak langsung berdiri. Lakukan duduk tasyahud awal (duduk iftirasy seperti saat duduk di antara dua sujud). Letakkan tangan di atas paha, dan jari telunjuk tangan kanan menunjuk lurus ke depan saat membaca syahadat. Bacalah doa tasyahud awal:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ. اَلسَّلَamُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

"Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai Nabi, beserta rahmat dan keberkahan-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Rakaat Ketiga

1. Bangkit dari Tasyahud Awal

Setelah selesai tasyahud awal, bangkitlah berdiri sambil mengucapkan "Allahu Akbar" dan mengangkat tangan. Ini menandai dimulainya rakaat ketiga.

2. Membaca Surat Al-Fatihah Saja

Pada rakaat ketiga (dan keempat) sholat fardhu, cukup membaca Surat Al-Fatihah saja tanpa diikuti surat pendek. Ini adalah sunnah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

3. Ruku', I'tidal, dan Sujud

Lanjutkan dengan gerakan ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Semua gerakan dan bacaannya sama persis dengan rakaat-rakaat sebelumnya. Pastikan tetap menjaga tuma'ninah di setiap perpindahan gerakan.

Rakaat Keempat

Rakaat keempat pada dasarnya sama dengan rakaat ketiga, namun diakhiri dengan tasyahud akhir dan salam.

1. Membaca Surat Al-Fatihah Saja

Bangkit dari sujud kedua di rakaat ketiga, berdiri tegak dan langsung membaca Surat Al-Fatihah saja.

2. Ruku', I'tidal, dan Sujud

Lakukan kembali gerakan ruku', i'tidal, dan dua kali sujud dengan bacaan yang sama. Setelah sujud kedua di rakaat keempat, jangan berdiri, melainkan duduk untuk tasyahud akhir.

3. Duduk Tasyahud Akhir

Posisi duduk untuk tasyahud akhir adalah duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaan tasyahud akhir adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah.

Bacaan Tasyahud Akhir Lengkap:

اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلّٰهِ. اَلسَّلَamُ عَلَيْكَ اَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

Attahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

"Segala penghormatan, keberkahan, shalawat, dan kebaikan hanya milik Allah. Semoga keselamatan tercurah kepadamu, wahai Nabi, beserta rahmat dan keberkahan-Nya. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Dan limpahkanlah keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Sebelum salam, disunnahkan untuk membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara:

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ

Allahumma inni a'udzubika min 'adzabil qobri, wa min 'adzabi jahannam, wa min fitnatil mahya wal mamat, wa min syarri fitnatil masihid dajjal.

"Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka Jahannam, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."

4. Salam

Sebagai penutup sholat, palingkan wajah ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam:

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah.

"Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah kepadamu."

Kemudian, palingkan wajah ke kiri hingga pipi kiri terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam yang sama. Dengan salam ini, maka berakhirlah rangkaian sholat Ashar Anda.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Ashar

Setelah menyelesaikan sholat, jangan terburu-buru beranjak. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memohon kepada Allah.

  1. Istighfar (3 kali): أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (Astaghfirullahal 'adziim)
  2. Membaca: اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ تَبَارَكْتَ يَا ذَاالْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ (Allahumma antas salaam wa minkas salaam tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam)
  3. Tasbih (33 kali): سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah)
  4. Tahmid (33 kali): اَلْحَمْدُ لِلَّهِ (Alhamdulillah)
  5. Takbir (33 kali): اَللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar)
  6. Ditutup dengan: لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ (Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir)
  7. Membaca Ayat Kursi.
  8. Berdoa sesuai dengan hajat dan keinginan.

Penutup: Meraih Kekhusyukan dalam Sholat Sendiri

Melaksanakan sholat Ashar sendirian memberikan ruang yang luas untuk introspeksi dan komunikasi yang mendalam dengan Allah. Kunci utama untuk meraih kekhusyukan adalah dengan memahami setiap bacaan sholat ashar sendiri yang kita ucapkan dan menyadari setiap gerakan yang kita lakukan adalah bentuk penghambaan.

Anggaplah setiap sholat sebagai pertemuan istimewa dengan Sang Pencipta. Lupakan sejenak segala urusan dunia, fokuskan hati dan pikiran, dan biarkan ketenangan sholat mengisi jiwa Anda. Semoga panduan ini bermanfaat dan membantu kita semua dalam menyempurnakan ibadah sholat kita. Aamiin.

🏠 Kembali ke Homepage