Bacaan Sholat Ashar Lengkap dengan Niat dan Tata Caranya

Sholat Ashar merupakan salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Sholat ini memiliki keistimewaan tersendiri karena dilaksanakan di waktu sore hari, saat banyak orang sedang sibuk dengan aktivitas duniawi. Melaksanakan sholat Ashar tepat waktu menunjukkan ketaatan dan prioritas seorang hamba kepada Allah SWT. Sholat ini terdiri dari empat rakaat yang dilaksanakan tanpa jeda tasyahud awal di rakaat kedua, melainkan langsung tasyahud akhir di rakaat keempat.

Memahami setiap bacaan dalam sholat Ashar bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga merupakan cara untuk meningkatkan kekhusyukan dan merasakan kehadiran Allah SWT. Setiap lafaz yang diucapkan, mulai dari niat hingga salam, memiliki makna mendalam yang menghubungkan hati kita dengan Sang Pencipta. Artikel ini akan mengupas tuntas seluruh bacaan sholat Ashar, mulai dari persiapan, niat, bacaan di setiap gerakan, hingga dzikir dan doa penutup. Panduan ini disajikan lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pelafalan, serta terjemahan artinya dalam Bahasa Indonesia agar kita dapat meresapi setiap maknanya.

Sholat di Waktu Ashar Ilustrasi siluet seseorang sedang bersujud dalam sholat di waktu senja.
Menghadirkan hati dan pikiran dalam setiap gerakan sholat Ashar.

Keutamaan Sholat Ashar

Sholat Ashar sering disebut sebagai Sholat Wustha atau sholat pertengahan, yang memiliki penekanan khusus dalam Al-Qur'an. Allah SWT berfirman dalam Surat Al-Baqarah ayat 238, "Peliharalah semua sholat(mu), dan (peliharalah) sholat wustha. Berdirilah untuk Allah (dalam sholatmu) dengan khusyu'." Banyak ulama menafsirkan bahwa 'sholat wustha' yang dimaksud adalah sholat Ashar. Ini menunjukkan betapa tingginya kedudukan sholat ini.

Rasulullah SAW juga menekankan pentingnya menjaga sholat Ashar. Dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa "Barangsiapa yang meninggalkan sholat Ashar, maka terhapuslah amalnya". Peringatan yang sangat keras ini menggarisbawahi urgensi untuk tidak pernah meremehkan atau menunda-nunda pelaksanaan sholat Ashar.

Persiapan Sebelum Memulai Sholat

Sebelum mendirikan sholat, ada beberapa persiapan penting yang harus dipastikan agar sholat kita sah dan diterima. Persiapan ini tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga mental untuk menghadirkan kekhusyukan.

  1. Berwudhu dengan Sempurna: Pastikan untuk berwudhu sesuai dengan tuntunan, membersihkan anggota wudhu dengan merata. Wudhu adalah kunci sahnya sholat.
  2. Suci Badan, Pakaian, dan Tempat: Pastikan tubuh, pakaian yang dikenakan, dan tempat sholat terbebas dari najis, baik najis ringan, sedang, maupun berat.
  3. Menutup Aurat: Bagi laki-laki, aurat minimal adalah dari pusar hingga lutut. Bagi perempuan, aurat adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Gunakan pakaian yang longgar dan tidak transparan.
  4. Menghadap Kiblat: Arahkan seluruh badan menghadap ke Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Ini adalah syarat sah sholat dan simbol persatuan umat Islam di seluruh dunia.
  5. Masuk Waktu Sholat: Pastikan waktu sholat Ashar telah tiba. Waktu Ashar dimulai ketika bayangan suatu benda sama panjangnya dengan benda itu sendiri hingga matahari terbenam.

Niat Sholat Ashar

Niat adalah rukun pertama dan terpenting dalam sholat. Niat tempatnya di dalam hati, namun melafalkannya (talaffuzh) dianjurkan oleh sebagian ulama untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafaz niat sholat Ashar untuk kondisi yang berbeda.

1. Niat Sholat Ashar Sendirian (Munfarid)

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."

2. Niat Sholat Ashar Sebagai Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an imaaman lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Ashar Sebagai Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الْعَصْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an ma'muuman lillaahi ta'aala.

Artinya: "Aku berniat sholat fardhu Ashar empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'ala."

Panduan Lengkap Bacaan Sholat Ashar per Rakaat

Berikut adalah urutan gerakan dan bacaan sholat Ashar dari awal hingga akhir secara rinci.

1. Takbiratul Ihram

Gerakan ini adalah pembuka sholat. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau dada (bagi perempuan) seraya mengucapkan takbir. Pandangan mata lurus ke tempat sujud.

اللهُ أَكْبَرُ

Allahu Akbar.

Artinya: "Allah Maha Besar."

Setelah takbiratul ihram, letakkan tangan kanan di atas tangan kiri di antara dada dan pusar (bersedekap). Sejak saat ini, kita telah masuk ke dalam sholat dan dilarang melakukan hal-hal di luar gerakan dan bacaan sholat.

2. Membaca Doa Iftitah

Doa Iftitah dibaca setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surat Al-Fatihah. Hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan karena berisi pujian dan pengagungan kepada Allah. Ada beberapa versi doa iftitah, berikut salah satu yang paling umum:

كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Kabiiran wal hamdu lillaahi katsiiran, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.

Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."

3. Membaca Surat Al-Fatihah

Membaca Al-Fatihah adalah rukun qauli (rukun ucapan) yang wajib dibaca di setiap rakaat. Sholat tidak sah tanpanya.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّيْنَ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah selesai membaca Al-Fatihah, disunnahkan mengucapkan "Aamiin".

4. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an

Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Anda bisa memilih surat apa saja yang telah dihafal. Contohnya adalah Surat Al-Ikhlas.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ. اَللّٰهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ

Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.

Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia'."

5. Ruku' dengan Tuma'ninah

Setelah selesai membaca surat pendek, angkat tangan seperti takbiratul ihram lalu membungkuk untuk ruku'. Punggung dan kepala lurus sejajar, letakkan kedua telapak tangan di lutut, dan pandangan mata ke tempat sujud. Lakukan dengan tuma'ninah (tenang sejenak). Baca tasbih ruku' sebanyak tiga kali atau lebih dalam hitungan ganjil.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

6. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangun dari ruku' dan berdiri tegak (i'tidal) sambil mengangkat kedua tangan. Ketika bangkit, bacalah lafaz berikut:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ

Sami'allaahu liman hamidah.

Artinya: "Allah Maha Mendengar pujian orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak sempurna, lanjutkan dengan membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Robbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du.

Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

7. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah

Turun dari i'tidal untuk bersujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersama hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Rapatkan jari-jari tangan dan hadapkan ke arah kiblat. Baca tasbih sujud sebanyak tiga kali atau lebih.

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ

Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih.

Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

8. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah

Bangkit dari sujud pertama untuk duduk (duduk iftirasy). Duduklah di atas telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan jari-jarinya menghadap kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha. Dalam posisi ini, bacalah doa yang agung berikut:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ

Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

9. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Lakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama persis seperti sujud pertama. Baca tasbih "Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih" sebanyak tiga kali.

Dengan selesainya sujud kedua, maka rakaat pertama telah selesai. Kemudian, bangkit berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua.

Proses Rakaat Kedua

Rakaat kedua dilaksanakan dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti rakaat pertama, dimulai dari membaca Surat Al-Fatihah, lalu surat pendek, ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, hingga sujud kedua. Yang membedakan adalah setelah sujud kedua, kita tidak langsung berdiri, melainkan duduk untuk Tasyahud Awal.

10. Tasyahud Awal (Rakaat Kedua)

Duduk untuk tasyahud awal posisinya sama seperti duduk di antara dua sujud (duduk iftirasy). Jari telunjuk tangan kanan diacungkan saat membaca syahadat. Bacaan tasyahud awal adalah sebagai berikut:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."

Proses Rakaat Ketiga dan Keempat

Setelah selesai tasyahud awal, bangkit berdiri untuk melanjutkan rakaat ketiga. Gerakannya sama seperti rakaat sebelumnya, namun pada rakaat ketiga dan keempat, bacaan setelah takbir berdiri adalah hanya Surat Al-Fatihah saja, tanpa diikuti surat pendek. Setelah Al-Fatihah, langsung lanjutkan ke ruku', i'tidal, sujud, dan seterusnya hingga sujud kedua di rakaat keempat. Setelah sujud kedua pada rakaat keempat, duduklah untuk Tasyahud Akhir.

11. Tasyahud Akhir (Rakaat Keempat)

Posisi duduk pada tasyahud akhir berbeda, yaitu duduk tawarruk. Caranya, kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan pantat didudukkan langsung ke lantai. Kaki kanan ditegakkan jari-jarinya menghadap kiblat. Bacaan tasyahud akhir adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyyah.

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ لِلَّهِ، السَّلَامُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ، السَّلَامُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُولُ اللَّهِ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa Ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa Muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa Ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa Ibraahiim. Fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid.

Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam semesta, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

12. Salam

Gerakan terakhir dalam sholat adalah salam. Palingkan wajah ke kanan hingga pipi kanan terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam. Kemudian, palingkan wajah ke kiri hingga pipi kiri terlihat dari belakang, sambil mengucapkan salam yang sama.

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ

Assalaamu'alaikum wa rahmatullaah.

Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."

Dengan mengucap salam kedua, maka selesailah rangkaian sholat Ashar empat rakaat.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat Ashar

Setelah menyelesaikan sholat fardhu, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah waktu yang mustajab. Berikut adalah rangkaian dzikir yang umum dibaca:

  1. Istighfar (3 kali):

    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

    Astaghfirullahal 'adziim.

    Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

  2. Membaca Doa Pujian:

    اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

    Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.

    Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."

  3. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali):
    • Tasbih: سُبْحَانَ الله (Subhanallah - Maha Suci Allah)
    • Tahmid: اَلْحَمْدُلِله (Alhamdulillah - Segala Puji Bagi Allah)
    • Takbir: اَللهُ اَكْبَر (Allahu Akbar - Allah Maha Besar)
  4. Menutup dengan Kalimat Tauhid:

    لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

    Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir.

    Artinya: "Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

  5. Membaca Ayat Kursi: Sangat dianjurkan membaca Ayat Kursi setelah sholat fardhu karena keutamaannya yang besar.

Setelah selesai berdzikir, panjatkanlah doa kepada Allah SWT. Berdoalah dengan bahasa yang paling kita pahami, utarakan segala hajat, permohonan ampun, dan rasa syukur kita kepada-Nya. Semoga dengan memahami dan mengamalkan setiap bacaan sholat Ashar ini, ibadah kita menjadi lebih berkualitas, lebih khusyu', dan diterima di sisi Allah SWT.

🏠 Kembali ke Homepage