Urutan Bacaan Sholat yang Benar dan Lengkap Beserta Maknanya
Sholat adalah tiang agama, sebuah kewajiban utama bagi setiap Muslim yang menjadi sarana komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Melaksanakan sholat bukan sekadar rutinitas gerakan fisik, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang penuh dengan makna mendalam pada setiap ucapan dan gerakannya. Memahami urutan bacaan sholat secara benar, lengkap dengan penghayatan maknanya, adalah kunci untuk meraih kekhusyukan (khusyu') dan merasakan manisnya ibadah.
Artikel ini akan memandu Anda melalui setiap tahapan sholat, menguraikan bacaan-bacaan yang disyariatkan, mulai dari niat di dalam hati hingga ucapan salam penutup. Setiap bacaan akan disajikan dalam tulisan Arab, transliterasi Latin untuk mempermudah pelafalan, serta terjemahan dalam Bahasa Indonesia. Lebih dari itu, kita akan menyelami kandungan makna dari setiap doa dan dzikir yang kita panjatkan, agar sholat kita tidak lagi menjadi sekadar ritual hampa, melainkan sebuah dialog yang khidmat dan penuh kesadaran dengan Sang Pencipta.
1. Niat Sholat
Niat adalah rukun sholat yang pertama dan paling fundamental. Tempatnya ada di dalam hati dan menjadi penentu sah atau tidaknya sebuah ibadah. Niat dilakukan bersamaan dengan gerakan pertama sholat, yaitu Takbiratul Ihram. Meskipun niat ada di dalam hati, melafalkannya (talaffuz) sebelum sholat dapat membantu memantapkan dan memfokuskan hati. Niat harus mencakup tiga hal pokok: sengaja melakukan sholat (qashad), menentukan sholat apa yang dikerjakan (ta'yin), dan menyebutkan kefardhuannya jika itu sholat fardhu (fardhiyyah).
Contoh lafadz niat (untuk membantu konsentrasi):
- Sholat Subuh: Ushalli fardhas subhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa. (Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Dzuhur: Ushalli fardhadz dzuhri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa. (Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Ashar: Ushalli fardhal ‘ashri arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa. (Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Maghrib: Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa. (Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Isya: Ushalli fardhal ‘isyaa’i arba’a raka’aatin mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa. (Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
Jika menjadi makmum, tambahkan kata "ma'muuman" setelah kata "adaa'an". Jika menjadi imam, tambahkan kata "imaaman".
2. Takbiratul Ihram
Takbiratul Ihram adalah gerakan mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan kalimat takbir. Gerakan ini menandai dimulainya sholat dan secara harfiah "mengharamkan" segala aktivitas lain di luar sholat. Saat mengucapkan "Allahu Akbar", kita sedang membuat sebuah proklamasi agung yang menancap di dalam jiwa.
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar Artinya: "Allah Maha Besar."Makna Mendalam Takbiratul Ihram
Ucapan "Allahu Akbar" bukan sekadar frasa pembuka. Ini adalah sebuah pengakuan total akan kebesaran Allah di atas segalanya. Saat kita mengangkat tangan dan mengucapkannya, kita seolah-olah sedang "melemparkan" semua urusan duniawi, kekhawatiran, kesibukan, dan kebesaran selain Allah ke belakang punggung kita. Kita menyatakan bahwa pada momen ini, tidak ada yang lebih besar, lebih penting, dan lebih agung daripada Allah SWT. Ini adalah gerbang menuju kekhusyukan, di mana kita memisahkan diri dari dunia fana untuk menghadap Sang Maha Baka.
3. Doa Iftitah
Setelah Takbiratul Ihram dan bersedekap, disunnahkan untuk membaca Doa Iftitah. Iftitah berarti "pembukaan". Doa ini adalah untaian pujian, pengagungan, dan permohonan kepada Allah sebagai pembuka dialog kita dalam sholat. Ada beberapa versi Doa Iftitah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Berikut adalah dua di antaranya yang paling umum dibaca:
Versi Pertama:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ.
Allaahu akbar kabiraa walhamdulillaahi katsiiraa, wa subhaanallaahi bukratan wa'ashiilaa. Innii wajjahtu wajhiya lilladzii fatharas samaawaati wal ardha haniifan musliman wa maa anaa minal musyrikiin. Inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Dzat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan lurus dan berserah diri, dan aku bukanlah termasuk golongan orang-orang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku, dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya, dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk golongan orang-orang muslim."Versi Kedua:
اَللّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ. اَللّهُمَّ نَقِّنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ. اَللّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ.
Allahumma baa'id bainii wa baina khathaayaaya kamaa baa'adta bainal masyriqi wal maghrib. Allahumma naqqinii min khathaayaaya kamaa yunaqqats tsaubul abyadhu minad danas. Allahummaghsilnii min khathaayaaya bits-tsalji wal maa-i wal barad. Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana pakaian putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air, dan embun."Makna Kandungan Doa Iftitah
Kedua doa di atas memiliki esensi yang luar biasa. Doa pertama adalah sebuah ikrar totalitas. Kita menyatakan bahwa seluruh hidup kita, ibadah kita, bahkan kematian kita, kita persembahkan hanya untuk Allah. Ini adalah deklarasi tauhid yang paling murni, menafikan segala bentuk kemusyrikan dan menegaskan kepasrahan total. Sementara itu, doa kedua adalah permohonan ampunan yang sangat puitis dan mendalam. Kita memohon untuk dijauhkan dari dosa sejauh timur dan barat, sebuah jarak yang tak akan pernah bertemu. Kita meminta untuk disucikan sebersih kain putih dari noda, dan "dicuci" dengan elemen-elemen yang paling suci dan dingin, melambangkan pembersihan dosa hingga ke akar-akarnya.
4. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Surat Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat. Sholat tidak sah tanpanya. Al-Fatihah disebut juga Ummul Qur'an (Induk Al-Qur'an) karena mencakup seluruh inti ajaran Islam: tauhid, pujian kepada Allah, pengakuan atas kekuasaan-Nya, permohonan ibadah dan pertolongan, serta doa untuk senantiasa berada di jalan yang lurus.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ. الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّۤالِّيْنَ.
Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Ar-rahmaanir-rahiim. Maaliki yaumid-diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash-shiraathal-mustaqiim. Shiraathal-ladziina an'amta 'alaihim ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin. Artinya: "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."Menyelami Samudra Makna Al-Fatihah
Setiap ayat Al-Fatihah adalah sebuah dialog. Ketika kita membacanya, Allah menjawab.
- "Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam." - Kita memulai dengan pujian, mengakui bahwa sumber segala kebaikan dan kesempurnaan hanyalah Allah, sang Pencipta dan Pemelihara seluruh jagat raya.
- "Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang." - Kita menegaskan kembali sifat kasih sayang Allah yang tak terbatas, yang meliputi seluruh makhluk-Nya, memberikan harapan dan ketenangan.
- "Pemilik hari pembalasan." - Pengingat akan akhirat, hari di mana semua perbuatan akan dihisab. Ini menumbuhkan rasa takut (khauf) yang sehat dan harapan (raja') kepada keadilan dan rahmat-Nya.
- "Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan." - Ini adalah puncak dan inti dari Al-Fatihah. Sebuah ikrar kemurnian ibadah dan ketergantungan total. Kita menafikan semua bentuk persembahan dan permohonan kepada selain Allah.
- "Tunjukilah kami jalan yang lurus." - Setelah memuji dan berikrar, kita memanjatkan doa terpenting: permohonan hidayah. Kita meminta dibimbing ke jalan yang benar, jalan yang diridhoi-Nya, dalam setiap aspek kehidupan.
- "Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat... bukan jalan mereka yang dimurkai, dan bukan pula mereka yang sesat." - Kita memperjelas jalan seperti apa yang kita inginkan, yaitu jalan para nabi, orang-orang shiddiq, syuhada, dan orang-orang shalih. Sekaligus kita berlindung dari jalan orang-orang yang tahu kebenaran tapi menolaknya (dimurkai) dan jalan orang-orang yang beribadah tanpa ilmu (sesat).
5. Membaca Surat Pendek Al-Qur'an
Setelah Al-Fatihah, pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan untuk membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Pemilihan surat bisa disesuaikan dengan hafalan masing-masing. Membaca surat pendek memberikan kesempatan untuk merenungkan firman Allah yang lain setelah meresapi inti ajaran dalam Al-Fatihah.
6. Rukuk
Rukuk adalah gerakan membungkukkan badan hingga punggung lurus, dengan kedua telapak tangan memegang lutut. Gerakan ini adalah simbol ketundukan dan pengagungan yang luar biasa. Saat kita berada dalam posisi ini, kita merendahkan diri serendah-rendahnya di hadapan Keagungan Allah.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih. Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali. Dalam rukuk, kita menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan mengagungkan-Nya dengan keagungan yang sempurna. Gerakan fisik membungkuk selaras dengan zikir lisan, menciptakan harmoni ketundukan antara jasad dan ruh.
7. I'tidal
I'tidal adalah gerakan bangkit dari rukuk dan berdiri tegak lurus sebelum turun untuk sujud. Gerakan ini seringkali dianggap sekadar transisi, padahal ia memiliki bacaan dan makna yang penting.
Bacaan saat bangkit dari rukuk:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah. Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."Bacaan saat sudah berdiri tegak:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."Makna I'tidal
Ucapan "Sami'allaahu liman hamidah" adalah sebuah keyakinan bahwa setiap pujian yang kita ucapkan tidaklah sia-sia; Allah mendengarnya. Ini memberikan semangat bahwa ibadah kita diperhatikan. Kemudian, kita menyambutnya dengan "Rabbanaa lakal hamdu...", sebuah pujian yang meluap-luap, seluas langit dan bumi, dan bahkan lebih dari itu. Ini adalah ekspresi syukur yang tak terhingga atas nikmat-Nya yang tak terhitung.
8. Sujud
Sujud adalah puncak dari ketundukan dan kerendahan diri seorang hamba. Ini adalah posisi di mana kita meletakkan bagian tubuh termulia (wajah dan kening) di tempat terendah (lantai), sejajar dengan telapak kaki. Ini adalah simbol penyerahan diri total dan pengakuan bahwa kita adalah makhluk yang hina di hadapan kemuliaan Allah. Saat sujud adalah momen terdekat seorang hamba dengan Tuhannya, sehingga sangat dianjurkan untuk memperbanyak doa.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih. Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali. Ketika kita berada di posisi terendah secara fisik, kita justru mengucapkan pujian kepada Dzat Yang Maha Tinggi (Al-A'laa). Ini adalah sebuah paradoks spiritual yang indah, menunjukkan bahwa ketinggian derajat seorang hamba dicapai melalui kerendahan hatinya di hadapan Allah.
9. Duduk di Antara Dua Sujud
Setelah sujud pertama, kita bangkit untuk duduk sejenak sebelum melakukan sujud kedua. Posisi duduk ini disebut duduk iftirasy. Pada saat inilah kita memanjatkan salah satu doa yang paling komprehensif dan sarat makna dalam sholat.
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii. Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."Kandungan Doa Duduk di Antara Dua Sujud
Doa ini mencakup hampir semua aspek kebutuhan manusia, baik duniawi maupun ukhrawi. Mari kita renungkan setiap permohonan:
- Ampunilah aku (Rabbighfirlii): Pengakuan atas dosa dan permohonan ampunan sebagai kebutuhan utama.
- Rahmatilah aku (Warhamnii): Permohonan kasih sayang Allah, karena tanpa rahmat-Nya, kita tidak akan selamat.
- Cukupkanlah aku (Wajburnii): Meminta Allah untuk menutupi segala kekurangan kita, baik materi, fisik, maupun spiritual.
- Angkatlah derajatku (Warfa'nii): Permohonan untuk ditinggikan derajatnya di sisi Allah dan di mata manusia.
- Berilah aku rezeki (Warzuqnii): Meminta rezeki yang halal dan berkah untuk menopang kehidupan dan ibadah.
- Berilah aku petunjuk (Wahdinii): Permohonan hidayah yang terus-menerus, karena hati manusia mudah berbolak-balik.
- Sehatkanlah aku (Wa'aafinii): Meminta kesehatan fisik dan mental agar dapat beribadah dan beraktivitas dengan baik.
- Maafkanlah aku (Wa'fu 'annii): Permohonan maaf yang lebih dalam, meminta agar catatan dosa kita dihapuskan sama sekali.
10. Tasyahud Awal
Tasyahud (atau Tahiyat) Awal dilakukan pada rakaat kedua dalam sholat yang memiliki tiga atau empat rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya). Posisi duduknya adalah iftirasy, sama seperti duduk di antara dua sujud.
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. Assalaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad. Artinya: "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."Tasyahud adalah dialog agung. Bagian pertama adalah pujian dan penghormatan kepada Allah. Bagian kedua adalah salam kepada Nabi Muhammad SAW. Bagian ketiga adalah salam kepada diri kita sendiri dan seluruh hamba Allah yang shalih, menciptakan ikatan persaudaraan universal. Bagian keempat adalah dua kalimat syahadat, penegasan kembali pondasi iman. Bagian terakhir adalah shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
11. Tasyahud Akhir
Tasyahud Akhir dilakukan pada rakaat terakhir setiap sholat. Posisi duduknya berbeda, yaitu duduk tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaannya adalah bacaan Tasyahud Awal yang dilanjutkan dengan Shalawat Ibrahimiyah dan doa perlindungan.
Bacaan Shalawat Ibrahimiyah (lanjutan dari Tasyahud Awal):
...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِي الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
...wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. Artinya: "...dan limpahkanlah rahmat kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan limpahkanlah berkah kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah melimpahkan berkah kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."Shalawat Ibrahimiyah menghubungkan kenabian Muhammad SAW dengan warisan agung Nabi Ibrahim AS, Bapak para Nabi, menegaskan kesinambungan risalah tauhid. Ini adalah doa terbaik untuk Nabi kita.
Doa Perlindungan Sebelum Salam:
Setelah Shalawat Ibrahimiyah dan sebelum salam, disunnahkan membaca doa memohon perlindungan dari empat perkara besar.
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allahumma innii a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, wa min 'adzaabin naar, wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal. Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa api neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."Doa ini adalah permohonan keselamatan dari ujian-ujian terbesar yang akan dihadapi manusia, baik di alam barzakh, akhirat, maupun di akhir zaman. Ini menunjukkan betapa sholat mempersiapkan kita untuk menghadapi segala tantangan.
12. Salam
Sholat diakhiri dengan mengucapkan salam sambil menoleh ke kanan dan ke kiri. Salam adalah penutup sholat yang indah, menyebarkan kedamaian dan rahmat.
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah. Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."Salam yang diucapkan ke kanan ditujukan kepada malaikat pencatat amal baik dan sesama muslim di sebelah kanan, sedangkan salam ke kiri ditujukan kepada malaikat pencatat amal buruk dan sesama muslim di sebelah kiri. Dengan salam, kita keluar dari sholat dengan membawa pesan damai untuk disebarkan ke seluruh alam, menandai berakhirnya dialog suci kita dengan Allah untuk kembali berinteraksi dengan sesama makhluk dengan membawa semangat kedamaian dan rahmat.
Dengan memahami dan menghayati setiap urutan bacaan sholat, ibadah kita insya Allah akan menjadi lebih berkualitas, lebih bermakna, dan mampu memberikan dampak positif bagi kehidupan kita sehari-hari. Sholat bukan lagi beban, melainkan kebutuhan, sumber ketenangan, dan momen istimewa untuk mendekatkan diri kepada Sang Khalik.