Panduan Lengkap Bacaan Tahlil Latin

Ilustrasi Kaligrafi dan Lentera Islami

Pengantar: Memahami Makna dan Keutamaan Tahlil

Tahlil merupakan sebuah tradisi spiritual yang telah mengakar kuat dalam budaya masyarakat Muslim di Indonesia. Secara harfiah, kata "tahlil" berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata kerja hallala-yuhallilu-tahlilan, yang berarti mengucapkan kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" (Tiada Tuhan selain Allah). Kalimat ini adalah pondasi utama dalam akidah Islam, sebuah penegasan mutlak akan keesaan Allah SWT. Namun, dalam praktiknya, tahlil berkembang menjadi sebuah rangkaian doa dan zikir yang kompleks, mencakup pembacaan ayat-ayat suci Al-Qur'an, tasbih, tahmid, takbir, istighfar, dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.

Rangkaian bacaan ini umumnya diselenggarakan dalam berbagai acara, terutama untuk mendoakan arwah orang yang telah meninggal dunia, seperti pada malam pertama hingga ketujuh, hari ke-40, ke-100, atau pada peringatan haul (ulang tahun kematian). Selain itu, tahlil juga sering dibaca pada acara syukuran, selamatan, atau sebagai amalan rutin untuk mendekatkan diri kepada Allah. Keutamaan tahlil terletak pada esensi zikir itu sendiri. Mengingat Allah (zikrullah) adalah perintah langsung dari-Nya, yang dijanjikan dapat menenangkan hati dan mendatangkan rahmat. Setiap kalimat yang terucap dalam tahlil memiliki fadhilah atau keutamaan yang luar biasa, mulai dari penghapusan dosa, peninggian derajat, hingga menjadi pemberat timbangan amal di akhirat kelak.

Artikel ini disusun secara khusus untuk menyajikan bacaan tahlil lengkap dalam format teks Latin. Tujuannya adalah untuk mempermudah siapa saja yang mungkin masih dalam tahap belajar membaca Al-Qur'an atau merasa lebih lancar dengan transliterasi Latin. Meskipun demikian, sangat dianjurkan untuk terus berusaha mempelajari bacaan dalam huruf Arab aslinya agar dapat melafalkan setiap huruf dengan makhraj (tempat keluar huruf) yang benar, sehingga makna dan pahalanya menjadi lebih sempurna. Mari kita selami bersama susunan bacaan tahlil, lengkap dengan tulisan Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan artinya, seraya merenungi makna mendalam di setiap lafaznya.

Susunan Bacaan Tahlil Lengkap

Berikut adalah urutan bacaan dalam majelis tahlil yang umum diamalkan. Rangkaian ini dimulai dengan pengiriman doa Al-Fatihah kepada para nabi, sahabat, ulama, dan arwah yang dituju, kemudian dilanjutkan dengan zikir dan doa penutup.

1. Pengantar Al-Fatihah (Hadiah Doa)

Sebelum memulai rangkaian zikir inti, adab yang baik adalah mengirimkan "hadiah" bacaan Surat Al-Fatihah. Ini adalah bentuk penghormatan dan permohonan agar pahala bacaan kita tersambung kepada junjungan besar Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, dan khususnya kepada arwah yang sedang didoakan. Ini adalah wujud dari wasilah (perantara) dalam berdoa.

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ

Ilaa hadratin-nabiyyil-mustafaa, Muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa ash-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii, syai'un lillaahi lahumul-faatihah.

"Dengan kerendahan hati, kepada junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta keluarga, para sahabat, istri-istri, dan keturunannya. Segala sesuatu karena Allah, bagi mereka, marilah kita membaca Al-Fatihah."

Setelah pengantar ini, semua yang hadir membaca Surat Al-Fatihah bersama-sama.

2. Surat Al-Fatihah

Surat Al-Fatihah adalah "Ummul Qur'an" atau induk dari Al-Qur'an. Setiap ayatnya mengandung pujian, pengakuan, permohonan, dan doa yang paling esensial bagi seorang hamba kepada Tuhannya. Membacanya di awal menjadi pembuka pintu rahmat dan keberkahan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿١﴾ اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ﴿٢﴾ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ﴿٣﴾ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ ﴿٤﴾ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ ﴿٥﴾ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ ﴿٦﴾ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ﴿٧﴾

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. (1) Al-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. (2) Ar-rahmaanir-rahiim. (3) Maaliki yaumid-diin. (4) Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. (5) Ihdinash-shiraathal-mustaqiim. (6) Shiraathalladziina an'amta 'alaihim, ghairil-maghdhuubi 'alaihim wa ladh-dhaaalliin. (7)

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. (1) Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. (2) Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (3) Pemilik hari pembalasan. (4) Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan. (5) Tunjukilah kami jalan yang lurus. (6) (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat. (7)"

3. Rangkaian Surat-Surat Pendek

Setelah Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca beberapa surat pendek yang memiliki keutamaan besar. Rangkaian ini berfungsi sebagai perisai spiritual dan penambah pundi-pundi pahala yang akan dihadiahkan.

a. Surat Al-Ikhlas (Dibaca 3 kali)

Surat Al-Ikhlas adalah penegasan murni tentang keesaan Allah. Membacanya tiga kali dinilai setara dengan mengkhatamkan seluruh Al-Qur'an dari segi pahala pokok tauhidnya.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul huwallaahu ahad. (1) Allaahush-shamad. (2) Lam yalid wa lam yuulad. (3) Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. (4)

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa.' (1) Allah tempat meminta segala sesuatu. (2) (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. (3) Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia. (4)"

Makna Mendalam: Surat ini adalah jantung dari tauhid. "Ahad" menegaskan keesaan mutlak, menolak segala bentuk kemusyrikan. "Ash-Shamad" berarti Allah adalah tempat bergantung segala makhluk, sementara Dia tidak membutuhkan apa pun. Ayat ketiga dan keempat menolak segala bentuk penyetaraan Allah dengan makhluk-Nya, baik dalam bentuk keturunan maupun tandingan.

b. Surat Al-Falaq (Dibaca 1 kali)

Surat ini adalah doa permohonan perlindungan kepada Allah dari segala bentuk kejahatan yang tampak maupun yang tersembunyi di alam semesta.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ﴿١﴾ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ ﴿٢﴾ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ ﴿٣﴾ وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ ﴿٤﴾ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ ﴿٥﴾

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul a'uudzu birabbil-falaq. (1) Min syarri maa khalaq. (2) Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. (3) Wa min syarrin-naffaatsaati fil-'uqad. (4) Wa min syarri haasidin idzaa hasad. (5)

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), (1) dari kejahatan (makhluk) yang Dia ciptakan, (2) dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, (3) dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), (4) dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.' (5)"

c. Surat An-Nas (Dibaca 1 kali)

Surat An-Nas secara spesifik memohon perlindungan dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia, yang merupakan musuh utama keimanan.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ﴿١﴾ مَلِكِ النَّاسِ ﴿٢﴾ إِلَٰهِ النَّاسِ ﴿٣﴾ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ ﴿٤﴾ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ ﴿٥﴾ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ﴿٦﴾

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Qul a'uudzu birabbin-naas. (1) Malikin-naas. (2) Ilaahin-naas. (3) Min syarril-waswaasil-khannaas. (4) Alladzii yuwaswisu fii shuduurin-naas. (5) Minal-jinnati wan-naas. (6)

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, (1) Rajanya manusia, (2) Sembahannya manusia, (3) dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, (4) yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, (5) dari (golongan) jin dan manusia.' (6)"

4. Rangkaian Ayat-Ayat Al-Qur'an Pilihan

Selanjutnya, pembacaan dilanjutkan dengan ayat-ayat pilihan dari Surat Al-Baqarah yang memiliki keistimewaan luar biasa, termasuk Ayat Kursi yang agung.

a. Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)

Ayat-ayat ini menjelaskan ciri-ciri orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang gaib, mendirikan shalat, berinfak, dan meyakini kitab-kitab Allah serta hari akhir. Ini adalah doa agar kita dan arwah yang didoakan termasuk dalam golongan ini.

الم ﴿١﴾ ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ ﴿٢﴾ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيمُونَ الصَّلَاةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ ﴿٣﴾ وَالَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِمَا أُنْزِلَ إِلَيْكَ وَمَا أُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ وَبِالْآخِرَةِ هُمْ يُوقِنُونَ ﴿٤﴾ أُولَٰئِكَ عَلَىٰ هُدًى مِنْ رَبِّهِمْ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ ﴿٥﴾

Alif laam miim. (1) Dzaalikal-kitaabu laa raiba fiih, hudal lil-muttaqiin. (2) Alladziina yu'minuuna bil-ghaibi wa yuqiimuunash-shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun. (3) Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik, wa bil-aakhirati hum yuuqinuun. (4) Ulaa'ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaa'ika humul-muflihuun. (5)

"Alif Lam Mim. (1) Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (2) (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, (3) dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. (4) Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung. (5)"

b. Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah Ayat 255)

Ayat Kursi adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Isinya menguraikan kebesaran, kekuasaan, dan pengetahuan Allah yang meliputi langit dan bumi. Membacanya memiliki fadhilah sebagai pelindung dari gangguan setan dan pembuka pintu surga.

اللهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allaahu laa ilaaha illaa huwal-hayyul-qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis-samaawaati wa maa fil-ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus-samaawaati wal-ardh, wa laa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal-'aliyyul-'azhiim.

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Maha Tinggi, Maha Agung."

Keagungan Ayat Kursi: Ayat ini adalah deklarasi kemahakuasaan Allah. "Al-Hayyu" (Maha Hidup) dan "Al-Qayyum" (Maha Mandiri dan Mengurus) menunjukkan bahwa seluruh eksistensi bergantung pada-Nya. Pengetahuan-Nya yang tak terbatas dan kekuasaan-Nya yang meliputi segalanya memberikan ketenangan bagi hamba bahwa mereka berada dalam penjagaan Tuhan Yang Maha Agung.

5. Kalimat-Kalimat Zikir Utama

Ini adalah bagian inti dari tahlil, di mana kalimat-kalimat thayyibah diucapkan berulang-ulang untuk membersihkan hati dan mendekatkan diri kepada Allah.

a. Istighfar (Memohon Ampunan)

Zikir dimulai dengan istighfar, sebuah pengakuan atas segala dosa dan kekhilafan, serta permohonan ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullaahal-'adziim. (Dibaca 3 kali)

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

b. Tahlil dan Tasbih

Ini adalah puncak dari zikir, di mana kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" diucapkan berulang kali, diselingi dengan tasbih yang menyucikan Allah dari segala kekurangan.

أَفْضَلُ الذِّكْرِ فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ

Afdhaludz-dzikri fa'lam annahuu Laa ilaaha illallaah.

"Ketahuilah, bahwa zikir yang paling utama adalah kalimat 'Laa ilaaha illallaah' (Tiada Tuhan selain Allah)."

لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ

Laa ilaaha illallaah. (Dibaca 33 atau 100 kali)

"Tiada Tuhan selain Allah."

لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Laa ilaaha illallaah, Muhammadur rasuulullaah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan keselamatan kepadanya."

c. Tasbih dan Tahmid

Dua kalimat zikir singkat yang penuh makna, memadukan penyucian dan pujian kepada Allah SWT.

سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ

Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil-'adziim. (Dibaca 33 kali)

"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."

6. Shalawat Nabi

Setelah berzikir kepada Allah, adab selanjutnya adalah bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW sebagai tanda cinta, hormat, dan permohonan agar kita mendapatkan syafaatnya kelak.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammad, allaahumma shalli 'alaihi wa sallim. (Dibaca berulang kali)

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan atasnya."

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

7. Doa Tahlil Penutup

Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian zikir, majelis ditutup dengan doa tahlil. Doa ini merupakan inti dari permohonan, di mana kita meminta agar seluruh pahala dari bacaan yang telah dilantunkan diterima oleh Allah dan disampaikan kepada arwah yang kita tuju. Doa ini juga berisi permohonan ampunan, rahmat, dan keselamatan bagi arwah tersebut, serta bagi kita yang masih hidup. Berikut adalah bacaan doa tahlil yang panjang dan komprehensif.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ, حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Alhamdulillaahi rabbil-'aalamiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi'u maziidah. Yaa rabbanaa lakal-hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhikal-kariimi wa 'azhiimi sulthaanik. Allaahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa Muhammad.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarganya."

اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ, وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ, هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Allaahumma taqabbal wa awshil tsawaaba maa qara'naahu minal-qur'aanil-'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mas-taghfarnaa wa maa sallainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rahmatan naazilatan wa barakatan syaamilatan ilaa hadhrati habiibinaa wa syafii'inaa wa qurrati a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam.

"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala dari apa yang kami baca dari Al-Qur'an yang agung, dari kalimat tahlil, tasbih, istighfar, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyeluruh kepada kekasih kami, pemberi syafaat kami, dan penyejuk mata kami, junjungan dan pemimpin kami, Muhammad SAW."

ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِي سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Tsumma ilaa jamii'i ikhwaanihii minal-anbiyaa'i wal-mursaliin, wal-auliyaa'i wasy-syuhadaa'i wash-shaalihiin, wash-shahaabati wat-taabi'iin, wal-'ulamaa'il-'aamiliin, wal-mushannifiinal-mukhlishiin, wa jamii'il-mujaahidiina fii sabiilillaahi rabbil-'aalamiin.

"Kemudian kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam."

وَخُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ ... (sebutkan nama almarhum/almarhumah) ...

Wa khushuushan ilaa ruuhi... (sebut nama almarhum/almarhumah)...

"Dan khususnya kepada arwah... (sebut nama almarhum/almarhumah)..."

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ أَنْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلَٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ.

Allaahummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Allaahumma anzilir-rahmata wal-maghfirata 'alaa ahlil-qubuuri min ahli laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullaah.

"Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat dan ampunan kepada para penghuni kubur dari golongan orang-orang yang mengucapkan 'Laa ilaaha illallaah, Muhammadur rasuulullaah'."

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ, وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ, وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. اَلْفَاتِحَةْ.

Rabbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanatan wa fil-aakhirati hasanatan wa qinaa 'adzaaban-naar. Subhaana rabbika rabbil-'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal-mursaliin, wal-hamdu lillaahi rabbil-'aalamiin. Al-Faatihah.

"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Dilanjutkan dengan membaca) Al-Fatihah."

Penutup: Meraih Ketenangan Melalui Zikir

Mengamalkan tahlil bukan sekadar ritual tradisi, melainkan sebuah ibadah mendalam yang menghubungkan seorang hamba dengan Penciptanya. Setiap kalimat yang diucapkan adalah pengakuan atas keagungan Allah, permohonan ampunan, serta ungkapan cinta kepada Rasulullah SAW. Tahlil menjadi sarana efektif untuk melembutkan hati yang keras, menenangkan jiwa yang gelisah, dan mengingatkan kita akan hakikat kehidupan yang fana serta tujuan akhir kita, yaitu kembali kepada-Nya.

Dengan disajikannya bacaan tahlil dalam teks Latin ini, diharapkan dapat menjadi jembatan bagi siapa pun untuk dapat turut serta dalam keagungan zikir. Semoga setiap huruf yang terbaca, setiap doa yang terpanjat, diterima oleh Allah SWT, menjadi cahaya bagi arwah yang didoakan di alam barzakh, serta menjadi pemberat timbangan kebaikan bagi kita semua di yaumul hisab kelak. Teruslah berzikir, karena di dalam mengingat Allah, hati akan menemukan ketenteramannya yang sejati.

🏠 Kembali ke Homepage