Ilustrasi Al-Quran dan tasbih Gambar sebuah kitab suci yang terbuka dengan untaian tasbih di atasnya, melambangkan kegiatan zikir dan membaca kitab suci.

Panduan Tahlil dan Yasin Lengkap

Membaca Surah Yasin dan Tahlil merupakan amalan yang telah mengakar kuat dalam tradisi Muslim di Nusantara. Amalan ini sering dilaksanakan secara berjamaah pada malam Jumat, saat acara tasyakuran, atau untuk mendoakan kerabat yang telah wafat. Keduanya mengandung fadhilah (keutamaan) yang besar, menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, mengingat kematian, serta mengirimkan doa-doa terbaik bagi yang masih hidup maupun yang telah tiada.

Artikel ini menyajikan panduan lengkap bacaan Surah Yasin dan Tahlil, disusun secara berurutan mulai dari awal hingga akhir, dilengkapi dengan tulisan Arab, transliterasi Latin untuk kemudahan pelafalan, serta terjemahan dalam Bahasa Indonesia agar dapat dipahami maknanya secara mendalam. Semoga panduan ini bermanfaat dan menjadi wasilah untuk meningkatkan kualitas ibadah kita kepada Allah SWT.

Bacaan Lengkap Surah Yasin (Arab, Latin, dan Terjemahan)

Surah Yasin adalah surah ke-36 dalam Al-Qur'an yang terdiri dari 83 ayat. Surah ini diturunkan di Mekkah (Makkiyah) dan dikenal sebagai "jantung Al-Qur'an" karena kandungan maknanya yang agung, mencakup pokok-pokok keimanan, tanda-tanda kebesaran Allah, kisah para nabi, peringatan hari kebangkitan, dan balasan di akhirat.

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i).

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang."

يٰسۤ ۚ (١)

Yā Sīn.

"1. Yā Sīn."

وَالْقُرْاٰنِ الْحَكِيْمِ ۙ (٢)

Wal-qur'ānil-ḥakīm(i).

"2. Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,"

اِنَّكَ لَمِنَ الْمُرْسَلِيْنَ ۙ (٣)

Innaka laminal-mursalīn(a).

"3. sesungguhnya engkau (Muhammad) adalah benar-benar salah seorang dari rasul-rasul,"

عَلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ ۗ (٤)

‘Alā ṣirāṭim mustaqīm(in).

"4. (yang berada) di atas jalan yang lurus,"

تَنْزِيْلَ الْعَزِيْزِ الرَّحِيْمِ ۙ (٥)

Tanzīlal-‘azīzir-raḥīm(i).

"5. (sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Penyayang,"

لِتُنْذِرَ قَوْمًا مَّآ اُنْذِرَ اٰبَاۤؤُهُمْ فَهُمْ غٰفِلُوْنَ (٦)

Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fahum gāfilūn(a).

"6. agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai."

لَقَدْ حَقَّ الْقَوْلُ عَلٰٓى اَكْثَرِهِمْ فَهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (٧)

Laqad ḥaqqal-qaulu ‘alā akṡarihim fahum lā yu'minūn(a).

"7. Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman."

اِنَّا جَعَلْنَا فِيْٓ اَعْنَاقِهِمْ اَغْلٰلًا فَهِيَ اِلَى الْاَذْقَانِ فَهُمْ مُّقْمَحُوْنَ (٨)

Innā ja‘alnā fī a‘nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fahum muqmaḥūn(a).

"8. Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu (tangan mereka yang terbelenggu diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah."

وَجَعَلْنَا مِنْۢ بَيْنِ اَيْدِيْهِمْ سَدًّا وَّمِنْ خَلْفِهِمْ سَدًّا فَاَغْشَيْنٰهُمْ فَهُمْ لَا يُبْصِرُوْنَ (٩)

Wa ja‘alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fahum lā yubṣirūn(a).

"9. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, lalu Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."

وَسَوَاۤءٌ عَلَيْهِمْ ءَاَنْذَرْتَهُمْ اَمْ لَمْ تُنْذِرْهُمْ لَا يُؤْمِنُوْنَ (١٠)

Wa sawā'un ‘alaihim a'anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn(a).

"10. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga."

اِنَّمَا تُنْذِرُ مَنِ اتَّبَعَ الذِّكْرَ وَخَشِيَ الرَّحْمٰنَ بِالْغَيْبِ ۚ فَبَشِّرْهُ بِمَغْفِرَةٍ وَّاَجْرٍ كَرِيْمٍ (١١)

Innamā tunżiru manittaba‘aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaib(i), fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīm(in).

"11. Sesungguhnya engkau hanya (bisa) memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka, berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia."

اِنَّا نَحْنُ نُحْيِ الْمَوْتٰى وَنَكْتُبُ مَا قَدَّمُوْا وَاٰثَارَهُمْۗ وَكُلَّ شَيْءٍ اَحْصَيْنٰهُ فِيْٓ اِمَامٍ مُّبِيْنٍ ࣖ (١٢)

Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamū wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn(in).

"12. Sesungguhnya Kamilah yang menghidupkan orang-orang mati dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab Induk yang jelas (Lauh Mahfuzh)."

وَاضْرِبْ لَهُمْ مَّثَلًا اَصْحٰبَ الْقَرْيَةِۘ اِذْ جَاۤءَهَا الْمُرْسَلُوْنَۚ (١٣)

Waḍrib lahum maṡalan aṣḥābal-qaryah(ti), iż jā'ahal-mursalūn(a).

"13. Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;"

اِذْ اَرْسَلْنَآ اِلَيْهِمُ اثْنَيْنِ فَكَذَّبُوْهُمَا فَعَزَّزْنَا بِثَالِثٍ فَقَالُوْٓا اِنَّآ اِلَيْكُمْ مُّرْسَلُوْنَ (١٤)

Iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabūhumā fa ‘azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalūn(a).

"14. (yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, “Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu.”"

قَالُوْا مَآ اَنْتُمْ اِلَّا بَشَرٌ مِّثْلُنَاۙ وَمَآ اَنْزَلَ الرَّحْمٰنُ مِنْ شَيْءٍۙ اِنْ اَنْتُمْ اِلَّا تَكْذِبُوْنَ (١٥)

Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā, wa mā anzalar-raḥmānu min syai'(in), in antum illā takżibūn(a).

"15. Mereka (penduduk negeri) menjawab, “Kamu ini tidak lain hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu ini tidak lain hanyalah pendusta belaka.”"

اِنَّمَآ اَمْرُهٗٓ اِذَآ اَرَادَ شَيْـًٔا اَنْ يَّقُوْلَ لَهٗ كُنْ فَيَكُوْنُ (٨٢)

Innamā amruhū iżā arāda syai'an ay yaqūla lahū kun fa yakūn(u).

"82. Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, “Jadilah!” Maka jadilah sesuatu itu."

فَسُبْحٰنَ الَّذِيْ بِيَدِهٖ مَلَكُوْتُ كُلِّ شَيْءٍ وَّاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ ࣖ (٨٣)

Fa subḥānal-lażī biyadihī malakūtu kulli syai'iw wa ilaihi turja‘ūn(a).

"83. Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan."

Susunan Bacaan Tahlil Lengkap dan Doanya

Tahlil adalah serangkaian bacaan yang terdiri dari ayat-ayat Al-Qur'an, zikir, tasbih, tahmid, takbir, tahlil (kalimat tauhid), istighfar, dan shalawat yang diakhiri dengan doa. Tujuan utama dari tahlil adalah untuk berzikir kepada Allah SWT dan mengirimkan pahala bacaan tersebut kepada arwah orang-orang yang telah meninggal dunia. Berikut adalah susunan bacaan tahlil yang umum diamalkan.

1. Pengantar Al-Fatihah (Tawassul)

Pembacaan tahlil biasanya diawali dengan mengirimkan hadiah Al-Fatihah (tawassul) kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, guru-guru, orang tua, dan kaum muslimin secara umum, serta secara khusus kepada arwah yang dituju.

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهٖ وَاَزْوَاجِهٖ وَاَوْلَادِهٖ وَذُرِّيَّاتِهٖ، اَلْفَاتِحَةْ

Ilaa hadrotin-nabiyyil mushthofaa muhammadin shollallohu 'alaihi wa sallam, wa aalihii wa azwaajihii wa aulaadihii wa dzurriyaatih, Al-Faatihah.

"Teruntuk junjungan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, istri-istri, anak-anak, dan keturunannya. Al-Fatihah."

... بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ... (Membaca Surah Al-Fatihah)

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، اَلْفَاتِحَةْ

Tsumma ilaa hadhroti ikhwaanihi minal anbiyaa-i wal mursaliin wal auliyaa-i wasy-syuhadaa-i wash-shoolihiin wash-shohaabati wat-taabi'iin wal 'ulamaa-il 'aamiliin wal mushonnifiinal mukhlishiin wa jamii'il malaa-ikatil muqorrobiin, khushuushon sayyidinaa asy-syaikh 'abdil qoodiril jailaani, Al-Faatihah.

"Kemudian kepada para saudaranya dari golongan para nabi dan rasul, para wali, orang-orang yang mati syahid, orang-orang saleh, para sahabat, para tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang mendekatkan diri kepada Allah, khususnya Syekh Abdul Qadir Al-Jailani. Al-Fatihah."

... بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ... (Membaca Surah Al-Fatihah)

ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا اٰبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخَنَا وَمَشَايِخَ مَشَايِخِنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هٰهُنَا بِسَبَبِهِ، اَلْفَاتِحَةْ

Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat wal mu'miniina wal mu'minaat min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa-anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhonaa wa masyaayikho masyaayikhinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababih, Al-Faatihah.

"Kemudian kepada semua ahli kubur dari kaum muslimin laki-laki dan perempuan, kaum mukminin laki-laki dan perempuan, dari timur hingga barat, baik di darat maupun di laut, khususnya kepada bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan guru dari guru-guru kami, serta kepada arwah yang menjadi sebab kami berkumpul di sini. Al-Fatihah."

... بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ... (Membaca Surah Al-Fatihah)

2. Bacaan Ayat-ayat Al-Qur'an

Setelah menghadiahkan Al-Fatihah, dilanjutkan dengan membaca beberapa surah pendek dan ayat-ayat pilihan dari Al-Qur'an.

Surah Al-Ikhlas (3 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad. (3x)

"Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.'"

Surah Al-Falaq (1 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ. مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِنْ شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ. وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar), dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.'"

Surah An-Nas (1 kali)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ. مَلِكِ النَّاسِ. إِلَهِ النَّاسِ. مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ. الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ. مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ

Qul a'ūżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.

"Katakanlah, 'Aku berlindung kepada Tuhannya manusia, Raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"

Awal Surah Al-Baqarah (Ayat 1-5)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. الۤمّۤ ۚ. ذٰلِكَ الْكِتٰبُ لَا رَيْبَ ۛ فِيْهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِيْنَۙ. الَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِالْغَيْبِ وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلٰوةَ وَمِمَّا رَزَقْنٰهُمْ يُنْفِقُوْنَ ۙ. وَالَّذِيْنَ يُؤْمِنُوْنَ بِمَآ اُنْزِلَ اِلَيْكَ وَمَآ اُنْزِلَ مِنْ قَبْلِكَ ۚ وَبِالْاٰخِرَةِ هُمْ يُوْقِنُوْنَۗ. اُولٰۤىِٕكَ عَلٰى هُدًى مِّنْ رَّبِّهِمْ ۙ وَاُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْمُفْلِحُوْنَ

Alif lām mīm. Żālikal-kitābu lā raiba fīh, hudal lil-muttaqīn. Allażīna yu'minūna bil-gaibi wa yuqīmūnaṣ-ṣalāta wa mimmā razaqnāhum yunfiqūn. Wallażīna yu'minūna bimā unzila ilaika wa mā unzila min qablik, wa bil-ākhirati hum yūqinūn. Ulā'ika 'alā hudam mir rabbihim wa ulā'ika humul-mufliḥūn.

"Alif Lam Mim. Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertakwa, (yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka, dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur'an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat. Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung."

Ayat Kursi (Al-Baqarah: 255)

اَللهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allāhu lā ilāha illā huwal-ḥayyul-qayyūm, lā ta'khużuhū sinatuw wa lā naūm, lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi'iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai'im min 'ilmihī illā bimā syā', wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya'ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.

"Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus-menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabesar."

3. Bacaan Zikir dan Tahlil

Ini adalah bagian inti dari rangkaian Tahlil, di mana kalimat-kalimat tauhid, tasbih, dan istighfar diucapkan berulang kali.

Istighfar (3 kali)

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ

Astaghfirullāhal-'azhīm. (3x)

"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."

Tasbih (33 kali)

سُبْحَانَ اللهِ

Subḥānallāh. (33x)

"Maha Suci Allah."

Tahmid (33 kali)

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ

Alḥamdulillāh. (33x)

"Segala puji bagi Allah."

Takbir (33 kali)

اَللهُ اَكْبَرُ

Allāhu Akbar. (33x)

"Allah Maha Besar."

Tahlil (bisa 33, 100, atau lebih)

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ

Lā ilāha illallāh.

"Tiada Tuhan selain Allah."

Kalimat Tauhid Lengkap

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Lā ilāha illallāh, Muḥammadur rasūlullāh, ṣallallāhu 'alaihi wa sallam.

"Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan kepadanya."

Shalawat Nabi

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Allāhumma ṣalli 'alā sayyidinā Muḥammad, wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

Doa Penutup Tahlil

Setelah selesai berzikir, rangkaian tahlil ditutup dengan doa bersama. Doa ini berisi permohonan ampunan, rahmat, dan permohonan agar pahala bacaan yang telah dilantunkan disampaikan kepada arwah yang dituju.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ، حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ، يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ.

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm. Alḥamdulillāhi rabbil-'ālamīn, ḥamdasy-syākirīn, ḥamdan-nā'imīn, ḥamday yuwāfī ni'amahū wa yukāfi'u mazīdah. Yā rabbanā lakal-ḥamdu kamā yambagī lijalāli wajhikal-karīmi wa 'azhīmi sulṭānik.

"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat. Pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencakup tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan wajah-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu."

اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.

Allāhumma ṣalli wa sallim 'alā sayyidinā Muḥammad, wa 'alā āli sayyidinā Muḥammad.

"Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."

اَللّٰهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ.

Allāhumma taqabbal wa awṣil tsawāba mā qara'nāhu minal-qur'ānil-'azhīm, wa mā hallalnā, wa mā sabbaḥnā, wa mastaghfarnā, wa mā ṣallainā 'alā sayyidinā Muḥammad ṣallallāhu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan wāṣilah, wa raḥmatan nāzilah, wa barakatan syāmilah, ilā ḥaḍrati ḥabībinā wa syafī'inā wa qurrati a'yuninā sayyidinā wa maulānā Muḥammad ṣallallāhu 'alaihi wa sallam.

"Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala bacaan Al-Qur'an kami, zikir tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyeluruh, kepada junjungan kami, kekasih kami, pemberi syafaat kami, penyejuk mata kami, tuan kami, Nabi Muhammad SAW."

اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.

Allāhummaghfir lahum warḥamhum wa 'āfihim wa'fu 'anhum. Allāhummaghfir lil-muslimīna wal-muslimāt, wal-mu'minīna wal-mu'mināt, al-aḥyā'i minhum wal-amwāt.

"Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat."

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Rabbanā ātinā fid-dunyā ḥasanah, wa fil-ākhirati ḥasanah, wa qinā 'ażāban-nār.

"Wahai Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اٰلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ

Wa ṣallallāhu 'alā sayyidinā Muḥammad wa 'alā ālihī wa ṣaḥbihī wa sallam. Subḥāna rabbika rabbil-'izzati 'ammā yaṣifūn. Wa salāmun 'alal-mursalīn. Wal-ḥamdulillāhi rabbil-'ālamīn. Al-Fātiḥah.

"Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Mahasuci Tuhanmu, Tuhan Yang Mahamulia, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Al-Fatihah."

Makna dan Keutamaan Yasin dan Tahlil

Membaca Surah Yasin dan Tahlil bukan sekadar ritual tanpa makna. Di baliknya terkandung hikmah dan keutamaan yang mendalam. Surah Yasin, sebagai jantung Al-Qur'an, mengingatkan kita pada pilar-pilar akidah Islam: keesaan Allah, kenabian, dan hari kebangkitan. Ayat-ayatnya membawa ketenangan bagi yang membaca dan mendengarkannya, serta diyakini dapat mempermudah segala urusan, termasuk meringankan sakaratul maut bagi mereka yang sedang menghadapi ajal.

Sementara itu, Tahlil adalah manifestasi zikir kolektif yang esensinya adalah pengagungan terhadap Allah SWT melalui kalimat-kalimat thayyibah. Kalimat "Lā ilāha illallāh" yang diulang-ulang merupakan penegasan kembali pondasi tauhid dalam diri seorang muslim. Tradisi ini juga memiliki dimensi sosial yang kuat, yaitu mempererat tali silaturahmi antar sesama, menunjukkan rasa empati dan kepedulian kepada keluarga yang berduka, serta menjadi pengingat bahwa kita semua akan kembali kepada-Nya.

Dengan memahami makna dan keutamaannya, semoga kita dapat melaksanakan amalan membaca Yasin dan Tahlil dengan lebih khusyuk, penuh penghayatan, dan ikhlas semata-mata mengharap ridha Allah SWT.

🏠 Kembali ke Homepage