Surat Yasin Latin dan Tahlil
Panduan Lengkap Bacaan Yasin dan Tahlil untuk Ketenangan Jiwa
Surat Yasin dan Tahlil merupakan dua amalan yang sangat melekat dalam tradisi spiritual masyarakat Muslim, khususnya di Indonesia. Surat Yasin, yang dikenal sebagai 'jantung Al-Quran', memiliki kedudukan istimewa karena kandungan maknanya yang mendalam tentang keimanan, hari kebangkitan, dan kisah perjuangan para rasul. Membacanya diyakini dapat mendatangkan ketenangan hati, ampunan dosa, dan berbagai keberkahan dari Allah SWT.
Sementara itu, Tahlil adalah rangkaian zikir, doa, dan bacaan ayat-ayat suci Al-Quran yang bertujuan untuk mendoakan arwah orang-orang yang telah meninggal dunia. Tradisi tahlilan menjadi sarana untuk mengirimkan pahala dan memohonkan ampunan bagi almarhum dan almarhumah, sekaligus menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan saling menguatkan di antara keluarga yang ditinggalkan. Artikel ini menyajikan panduan lengkap bacaan Surat Yasin dalam tulisan Latin yang mudah diikuti, beserta urutan bacaan Tahlil secara runut dan jelas.
Keutamaan dan Manfaat Membaca Surat Yasin
Surat Yasin menempati posisi yang sangat mulia di antara surat-surat lainnya dalam Al-Quran. Rasulullah SAW dalam sebuah hadis menyebutnya sebagai Qalbul Qur'an atau jantungnya Al-Quran. Sebagaimana jantung adalah organ vital yang memompa kehidupan ke seluruh tubuh, Surat Yasin mengandung inti sari ajaran Al-Quran yang jika direnungi dan diamalkan akan menghidupkan spiritualitas seorang Muslim.
1. Diampuni Dosa-Dosa
Salah satu keutamaan terbesar dari membaca Surat Yasin adalah harapan untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda bahwa barang siapa membaca Surat Yasin pada suatu malam dengan ikhlas karena mengharap ridha Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni. Ini menjadi motivasi besar bagi setiap Muslim untuk rutin mengamalkannya, terutama di malam hari, sebagai bentuk introspeksi dan permohonan ampun kepada Sang Pencipta.
2. Dimudahkan Segala Urusan
Kehidupan manusia tidak pernah lepas dari ujian dan kesulitan. Membaca Surat Yasin dipercaya sebagai salah satu wasilah atau perantara agar Allah SWT memberikan kemudahan dalam menghadapi berbagai persoalan. Dengan menyerahkan segala urusan kepada-Nya melalui lantunan ayat-ayat suci, hati menjadi lebih tenang dan pikiran menjadi lebih jernih dalam mencari solusi. Keyakinan bahwa Allah akan menolong hamba-Nya yang senantiasa mengingat-Nya menjadi sumber kekuatan yang luar biasa.
3. Memberikan Ketenangan Hati
Ayat-ayat dalam Surat Yasin memiliki kekuatan untuk menenangkan jiwa yang gelisah dan hati yang gundah. Kandungannya yang berbicara tentang kebesaran Allah, kepastian hari akhir, dan janji pahala bagi orang beriman mampu mengalihkan fokus kita dari kegelisahan duniawi kepada keagungan ilahi. Zikir dan membaca Al-Quran, termasuk Surat Yasin, adalah terapi spiritual yang paling mujarab untuk mencapai ketenangan batin.
4. Pahala Berlipat Ganda
Membaca Al-Quran pada dasarnya adalah ibadah yang setiap hurufnya diganjar dengan pahala. Namun, terdapat keistimewaan tersendiri bagi Surat Yasin. Disebutkan dalam sebuah riwayat bahwa membaca Surat Yasin sekali setara dengan membaca Al-Quran sepuluh kali. Meskipun status hadis ini menjadi perbincangan di kalangan ulama, hal ini menunjukkan betapa besarnya keutamaan surat ini di mata umat Islam dari generasi ke generasi, sebagai penyemangat untuk tidak pernah jauh dari Al-Quran.
5. Meringankan Sakaratul Maut
Surat Yasin juga sering dibacakan untuk orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Amalan ini didasarkan pada hadis yang menganjurkan untuk membacakan Yasin kepada orang yang akan meninggal dunia. Diharapkan dengan berkah dari surat ini, proses sakaratul maut menjadi lebih mudah dan orang tersebut dapat mengakhiri hidupnya dengan husnul khatimah, dalam keadaan mengingat Allah SWT.
Bacaan Lengkap Surat Yasin (Tulisan Latin dan Terjemahan)
Berikut adalah bacaan lengkap Surat Yasin dari ayat 1 hingga 83 dalam tulisan Latin yang mudah dibaca, disertai dengan terjemahan Bahasa Indonesia untuk membantu pemahaman maknanya.
Ayat 1
Yā Sīn.
Artinya: "Ya Sin."
Ayat 2
Wal-qur'ānil-ḥakīm.
Artinya: "Demi Al-Qur'an yang penuh hikmah,"
Ayat 3
Innaka laminal-mursalīn.
Artinya: "sungguh, engkau (Muhammad) adalah salah seorang dari rasul-rasul,"
Ayat 4
'Alā ṣirāṭim mustaqīm.
Artinya: "(yang berada) di atas jalan yang lurus,"
Ayat 5
Tanzīlal-'azīzir-raḥīm.
Artinya: "(sebagai wahyu) yang diturunkan oleh (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Penyayang,"
Ayat 6
Litunżira qaumam mā unżira ābā'uhum fa hum gāfilūn.
Artinya: "agar engkau memberi peringatan kepada suatu kaum yang nenek moyangnya belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai."
Ayat 7
Laqad ḥaqqal-qaulu 'alā akṡarihim fa hum lā yu'minūn.
Artinya: "Sungguh, pasti berlaku perkataan (hukuman) terhadap kebanyakan mereka, karena mereka tidak beriman."
Ayat 8
Innā ja'alnā fī a'nāqihim aglālan fa hiya ilal-ażqāni fa hum muqmaḥūn.
Artinya: "Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah."
Ayat 9
Wa ja'alnā mim baini aidīhim saddaw wa min khalfihim saddan fa agsyaināhum fa hum lā yubṣirūn.
Artinya: "Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat."
Ayat 10
Wa sawā'un 'alaihim a anżartahum am lam tunżirhum lā yu'minūn.
Artinya: "Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman."
Ayat 11
Innamā tunżiru manittaba'aż-żikra wa khasyiyar-raḥmāna bil-gaīb, fa basysyirhu bimagfiratiw wa ajrin karīm.
Artinya: "Sesungguhnya engkau hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan dan yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pengasih, walaupun mereka tidak melihat-Nya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia."
Ayat 12
Innā naḥnu nuḥyil-mautā wa naktubu mā qaddamụ wa āṡārahum, wa kulla syai'in aḥṣaināhu fī imāmim mubīn.
Artinya: "Sungguh, Kamilah yang menghidupkan orang-orang yang mati, dan Kamilah yang mencatat apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka (tinggalkan). Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam Kitab yang jelas (Lauh Mahfuzh)."
Ayat 13
Waḍrib lahum maṡalan aṣ-ḥābal-qaryah, iż jā'ahal-mursalūn.
Artinya: "Dan buatlah suatu perumpamaan bagi mereka, yaitu penduduk suatu negeri, ketika utusan-utusan datang kepada mereka;"
Ayat 14
Iż arsalnā ilaihimuṡnaini fa każżabụhumā fa 'azzaznā biṡāliṡin fa qālū innā ilaikum mursalūn.
Artinya: "(yaitu) ketika Kami mengutus kepada mereka dua orang utusan, lalu mereka mendustakan keduanya; kemudian Kami kuatkan dengan (utusan) yang ketiga, maka ketiga (utusan itu) berkata, 'Sungguh, kami adalah orang-orang yang diutus kepadamu'."
Ayat 15
Qālū mā antum illā basyarum miṡlunā wa mā anzalar-raḥmānu min syai'in in antum illā takżibūn.
Artinya: "Mereka (penduduk negeri) menjawab, 'Kamu ini hanyalah manusia seperti kami, dan (Allah) Yang Maha Pengasih tidak menurunkan sesuatu apa pun; kamu hanyalah pendusta belaka'."
Ayat 16
Qālū rabbunā ya'lamu innā ilaikum lamursalūn.
Artinya: "Mereka (para utusan) berkata, 'Tuhan kami mengetahui bahwa kami benar-benar utusan(-utusan)-Nya kepadamu'."
Ayat 17
Wa mā 'alainā illal-balāgul-mubīn.
Artinya: "Dan kewajiban kami hanyalah menyampaikan (perintah Allah) dengan jelas."
Ayat 18
Qālū innā taṭayyarnā bikum, la'il lam tantahụ lanarjumannakum wa layamassannakum minnā 'ażābun alīm.
Artinya: "Mereka menjawab, 'Sesungguhnya kami bernasib malang karena kamu. Sungguh, jika kamu tidak berhenti (menyeru kami), niscaya kami rajam kamu dan kamu pasti akan merasakan siksaan yang pedih dari kami'."
Ayat 19
Qālū ṭā'irukum ma'akum, a in żukkirtum, bal antum qaumum musrifūn.
Artinya: "Mereka (utusan-utusan) itu berkata, 'Kemalangan kamu itu adalah karena kamu sendiri. Apakah karena kamu diberi peringatan? Sebenarnya kamu adalah kaum yang melampaui batas'."
Ayat 20
Wa jā'a min aqṣal-madīnati rajuluy yas'ā qāla yā qaumittabi'ul-mursalīn.
Artinya: "Dan datanglah dari ujung kota seorang laki-laki dengan bergegas dia berkata, 'Wahai kaumku! Ikutilah utusan-utusan itu'."
Ayat 21
Ittabi'ū mal lā yas'alukum ajraw wa hum muhtadūn.
Artinya: "Ikutilah orang yang tidak meminta imbalan kepadamu; dan mereka adalah orang-orang yang mendapat petunjuk."
Ayat 22
Wa mā liya lā a'budul-lażī faṭaranī wa ilaihi turja'ūn.
Artinya: "Dan tidak ada alasan bagiku untuk tidak menyembah (Allah) yang telah menciptakanku dan hanya kepada-Nya lah kamu akan dikembalikan."
Ayat 23
A attakhiżu min dụnihī ālihatan iy yuridnir-raḥmānu biḍurril lā tugni 'annī syafā'atuhum syai'aw wa lā yunqiżụn.
Artinya: "Mengapa aku akan menyembah tuhan-tuhan selain-Nya? Jika (Allah) Yang Maha Pengasih menghendaki bencana terhadapku, niscaya pertolongan mereka tidak akan berguna sama sekali bagiku dan mereka tidak dapat menyelamatkanku."
Ayat 24
Innī iżal lafī ḍalālim mubīn.
Artinya: "Sesungguhnya jika aku (berbuat) begitu, pasti aku berada dalam kesesatan yang nyata."
Ayat 25
Innī āmantu birabbikum fasma'ụn.
Artinya: "Sesungguhnya aku telah beriman kepada Tuhanmu; maka dengarkanlah (pengakuan keimanan)-ku."
Ayat 26
Qīladkhulil-jannah, qāla yā laita qaumī ya'lamụn.
Artinya: "Dikatakan (kepadanya), 'Masuklah ke surga.' Dia (laki-laki itu) berkata, 'Alangkah baiknya sekiranya kaumku mengetahui,"
Ayat 27
Bimā gafara lī rabbī wa ja'alanī minal-mukramīn.
Artinya: "apa yang menyebabkan Tuhanku memberi ampun kepadaku dan menjadikan aku termasuk orang-orang yang dimuliakan'."
Ayat 28
Wa mā anzalnā 'alā qaumihī mim ba'dihī min jundim minas-samā'i wa mā kunnā munzilīn.
Artinya: "Dan setelah dia (meninggal), Kami tidak menurunkan suatu pasukan pun dari langit kepada kaumnya, dan Kami tidak perlu menurunkannya."
Ayat 29
In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum khāmidụn.
Artinya: "Tidak ada siksaan terhadap mereka melainkan dengan satu teriakan saja; maka seketika itu mereka mati."
Ayat 30
Yā ḥasratan 'alal-'ibād, mā ya'tīhim mir rasụlin illā kānụ bihī yastahzi'ụn.
Artinya: "Alangkah besarnya penyesalan terhadap hamba-hamba itu, setiap datang seorang rasul kepada mereka, mereka selalu memperolok-olokkannya."
Ayat 31
A lam yarau kam ahlaknā qablahum minal-qurụni annahum ilaihim lā yarji'ụn.
Artinya: "Tidakkah mereka mengetahui berapa banyak umat-umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan, (setelah binasa) mereka tidak kembali kepada mereka."
Ayat 32
Wa in kullul lammā jamī'ul ladainā muḥḍarụn.
Artinya: "Dan setiap (umat), semuanya akan dihadapkan kepada Kami."
Ayat 33
Wa āyatul lahumul-arḍul-maitah, aḥyaināhā wa akhrajnā min-hā ḥabban fa min-hu ya'kulụn.
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bumi yang mati (tandus). Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan darinya biji-bijian, maka dari (biji-bijian) itu mereka makan."
Ayat 34
Wa ja'alnā fīhā jannātim min nakhīliw wa a'nābiw wa fajjarnā fīhā minal-'uyụn.
Artinya: "Dan Kami jadikan padanya di bumi itu kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,"
Ayat 35
Liya'kulụ min ṡamarihī wa mā 'amilat-hu aidīhim, a fa lā yasykurụn.
Artinya: "agar mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?"
Ayat 36
Sub-ḥānal-lażī khalaqal-azwāja kullahā mimmā tumbitul-arḍu wa min anfusihim wa mimmā lā ya'lamụn.
Artinya: "Mahasuci (Allah) yang telah menciptakan semuanya berpasang-pasangan, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka sendiri, maupun dari apa yang tidak mereka ketahui."
Ayat 37
Wa āyatul lahumul-laīl, naslakhu min-hun-nahāra fa iżā hum muẓlimụn.
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari (malam) itu, maka seketika itu mereka (berada dalam) kegelapan,"
Ayat 38
Wasy-syamsu tajrī limustaqarril lahā, żālika taqdīrul-'azīzil-'alīm.
Artinya: "dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa, Maha Mengetahui."
Ayat 39
Wal-qamara qaddarnāhu manāzila ḥattā 'āda kal-'urjụnil-qadīm.
Artinya: "Dan telah Kami tetapkan tempat peredaran bagi bulan, sehingga (setelah ia sampai ke tempat peredaran yang terakhir) kembalilah ia seperti bentuk tandan yang tua."
Ayat 40
Lasy-syamsu yambagī lahā an tudrikal-qamara wa lal-lailu sābiqun-nahār, wa kullun fī falakiy yasbaḥụn.
Artinya: "Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya."
Ayat 41
Wa āyatul lahum annā ḥamalnā żurriyyatahum fil-fulkil-masy-ḥụn.
Artinya: "Dan suatu tanda (kebesaran Allah) bagi mereka adalah bahwa Kami angkut keturunan mereka dalam kapal yang penuh muatan,"
Ayat 42
Wa khalaqnā lahum mim miṡlihī mā yarkabụn.
Artinya: "dan Kami ciptakan untuk mereka (angkutan lain) seperti apa yang mereka kendarai."
Ayat 43
Wa in nasya' nugriq-hum fa lā ṣarīkha lahum wa lā hum yunqażụn.
Artinya: "Dan jika Kami menghendaki, Kami tenggelamkan mereka; maka tidak ada penolong bagi mereka dan tidak (pula) mereka diselamatkan,"
Ayat 44
Illā raḥmatam minnā wa matā'an ilā ḥīn.
Artinya: "kecuali (Kami selamatkan) karena rahmat yang besar dari Kami dan untuk memberikan kesenangan hidup sampai waktu tertentu."
Ayat 45
Wa iżā qīla lahumuttaqụ mā baina aidīkum wa mā khalfakum la'allakum tur-ḥamụn.
Artinya: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Takutlah kamu akan siksa yang di hadapanmu (di dunia) dan azab yang akan datang (di akhirat) agar kamu mendapat rahmat'."
Ayat 46
Wa mā ta'tīhim min āyatim min āyāti rabbihim illā kānụ 'an-hā mu'riḍīn.
Artinya: "Dan setiap kali suatu tanda dari tanda-tanda (kebesaran) Tuhan datang kepada mereka, mereka selalu berpaling darinya."
Ayat 47
Wa iżā qīla lahum anfiqụ mimmā razaqakumullāhu qālal-lażīna kafarụ lil-lażīna āmanū a nuṭ'imu mal lau yasyā'ullāhu aṭ'amahū in antum illā fī ḍalālim mubīn.
Artinya: "Dan apabila dikatakan kepada mereka, 'Infakkanlah sebagian dari rezeki yang diberikan Allah kepadamu,' orang-orang yang kafir itu berkata kepada orang-orang yang beriman, 'Apakah kami akan memberi makan kepada orang yang jika Allah menghendaki, niscaya Dia akan memberinya makan? Kamu benar-benar dalam kesesatan yang nyata'."
Ayat 48
Wa yaqụlụna matā hāżal-wa'du in kuntum ṣādiqīn.
Artinya: "Dan mereka berkata, 'Kapankah janji (hari berbangkit) itu (terjadi) jika kamu orang yang benar?'"
Ayat 49
Mā yanẓurụna illā ṣaiḥataw wāḥidatan ta'khużuhum wa hum yakhiṣṣimụn.
Artinya: "Mereka hanya menunggu satu teriakan, yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang bertengkar."
Ayat 50
Fa lā yastaṭī'ụna tauṣiyataw wa lā ilā ahlihim yarji'ụn.
Artinya: "Sehingga mereka tidak mampu membuat suatu wasiat dan tidak dapat kembali kepada keluarganya."
Ayat 51
Wa nufikha fiṣ-ṣụri fa iżā hum minal-ajdāṡi ilā rabbihim yansilụn.
Artinya: "Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup) menuju kepada Tuhannya."
Ayat 52
Qālụ yā wailanā mam ba'aṡanā mim marqadinā, hāżā mā wa'adar-raḥmānu wa ṣadaqal-mursalụn.
Artinya: "Mereka berkata, 'Celakalah kami! Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat tidur kami (kubur)?' Inilah yang dijanjikan (Allah) Yang Maha Pengasih dan benarlah rasul-rasul(-Nya)."
Ayat 53
In kānat illā ṣaiḥataw wāḥidatan fa iżā hum jamī'ul ladainā muḥḍarụn.
Artinya: "Teriakan itu hanya sekali saja, maka seketika itu mereka semua dihadapkan kepada Kami."
Ayat 54
Fal-yauma lā tuẓlamu nafsun syai'aw wa lā tujzauna illā mā kuntum ta'malụn.
Artinya: "Maka pada hari itu seseorang tidak akan dirugikan sedikit pun dan kamu tidak akan diberi balasan, kecuali sesuai dengan apa yang telah kamu kerjakan."
Ayat 55
Inna aṣ-ḥābal-jannatil-yauma fī syugulin fākihụn.
Artinya: "Sesungguhnya penghuni surga pada hari itu bersenang-senang dalam kesibukan (mereka)."
Ayat 56
Hum wa azwājuhum fī ẓilālin 'alal-arā'iki muttaki'ụn.
Artinya: "Mereka dan pasangan-pasangannya berada dalam tempat yang teduh, bersandar di atas dipan-dipan."
Ayat 57
Lahum fīhā fākihatuw wa lahum mā yadda'ụn.
Artinya: "Di surga itu mereka memperoleh buah-buahan dan memperoleh apa saja yang mereka inginkan."
Ayat 58
Salāmun qaulam mir rabbir raḥīm.
Artinya: "(Kepada mereka dikatakan), 'Salam,' sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang."
Ayat 59
Wamtāzul-yauma ayyuhal-mujrimụn.
Artinya: "Dan (dikatakan kepada orang-orang kafir), 'Berpisahlah kamu (dari orang-orang mukmin) pada hari ini, wahai orang-orang yang berdosa!'"
Ayat 60
A lam a'had ilaikum yā banī ādama al lā ta'budusy-syaiṭān, innahụ lakum 'aduwwum mubīn.
Artinya: "Bukankah Aku telah memerintahkan kepadamu wahai anak cucu Adam agar kamu tidak menyembah setan? Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagi kamu."
Ayat 61
Wa ani'budụnī, hāżā ṣirāṭum mustaqīm.
Artinya: "dan hendaklah kamu menyembah-Ku. Inilah jalan yang lurus."
Ayat 62
Wa laqad aḍalla minkum jibillan kaṡīrā, a fa lam takụnụ ta'qilụn.
Artinya: "Dan sungguh, ia (setan itu) telah menyesatkan sebagian besar di antara kamu. Maka apakah kamu tidak mengerti?"
Ayat 63
Hāżihī jahannamul-latī kuntum tụ'adụn.
Artinya: "Inilah (neraka) Jahanam yang dahulu telah diperingatkan kepadamu."
Ayat 64
Iṣlauhal-yauma bimā kuntum takfurụn.
Artinya: "Masuklah ke dalamnya pada hari ini karena dahulu kamu mengingkarinya."
Ayat 65
Al-yauma nakhtimu 'alā afwāhihim wa tukallimunā aidīhim wa tasy-hadu arjuluhum bimā kānụ yaksibụn.
Artinya: "Pada hari ini Kami tutup mulut mereka; tangan mereka akan berkata kepada Kami dan kaki mereka akan memberi kesaksian terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan."
Ayat 66
Wa lau nasyā'u laṭamasnā 'alā a'yunihim fastabaquṣ-ṣirāṭa fa annā yubṣirụn.
Artinya: "Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami hapuskan penglihatan mata mereka; sehingga mereka berlomba-lomba (mencari) jalan. Maka bagaimana mungkin mereka dapat melihat?"
Ayat 67
Wa lau nasyā'u lamasakhnāhum 'alā makānatihim famastaṭā'ụ muḍiyyaw wa lā yarji'ụn.
Artinya: "Dan jika Kami menghendaki, pastilah Kami ubah bentuk mereka di tempat mereka berada; sehingga mereka tidak sanggup berjalan lagi dan tidak (pula) sanggup kembali."
Ayat 68
Wa man nu'ammir-hu nunakkis-hu fil-khalq, a fa lā ya'qilụn.
Artinya: "Dan barangsiapa Kami panjangkan umurnya niscaya Kami kembalikan dia kepada awal kejadian(nya). Maka mengapa mereka tidak mengerti?"
Ayat 69
Wa mā 'allamnāhusy-syi'ra wa mā yambagī lah, in huwa illā żikruw wa qur'ānum mubīn.
Artinya: "Dan Kami tidak mengajarkan syair kepadanya (Muhammad) dan bersyair itu tidaklah pantas baginya. Al-Qur'an itu tidak lain adalah pelajaran dan Kitab yang memberi penerangan,"
Ayat 70
Liyunżira man kāna ḥayyaw wa yaḥiqqal-qaulu 'alal-kāfirīn.
Artinya: "agar dia (Muhammad) memberi peringatan kepada orang-orang yang hidup (hatinya) dan agar pasti ketetapan (azab) terhadap orang-orang kafir."
Ayat 71
A wa lam yarau annā khalaqnā lahum mimmā 'amilat aidīnā an'āman fa hum lahā mālikụn.
Artinya: "Dan tidakkah mereka melihat bahwa Kami telah menciptakan hewan ternak untuk mereka, yaitu sebagian dari apa yang telah Kami ciptakan dengan kekuasaan Kami, lalu mereka menguasainya?"
Ayat 72
Wa żallalnāhā lahum fa min-hā rakụbuhum wa min-hā ya'kulụn.
Artinya: "Dan Kami menundukkannya (hewan-hewan itu) untuk mereka; lalu sebagiannya untuk menjadi tunggangan mereka dan sebagian untuk mereka makan."
Ayat 73
Wa lahum fīhā manāfi'u wa masyārib, a fa lā yasykurụn.
Artinya: "Dan mereka memperoleh berbagai manfaat dan minuman darinya. Maka mengapa mereka tidak bersyukur?"
Ayat 74
Wattakhażụ min dụnillāhi ālihatal la'allahum yunṣarụn.
Artinya: "Dan mereka mengambil sesembahan selain Allah agar mereka mendapat pertolongan."
Ayat 75
Lā yastaṭī'ụna naṣrahum wa hum lahum jundum muḥḍarụn.
Artinya: "Mereka (sesembahan) itu tidak dapat menolong mereka; padahal mereka itu menjadi tentara yang disiapkan untuk menjaga (sesembahan) itu."
Ayat 76
Fa lā yaḥzunka qauluhum, innā na'lamu mā yusirrụna wa mā yu'linụn.
Artinya: "Maka jangan sampai ucapan mereka membuat engkau (Muhammad) bersedih hati. Sungguh, Kami mengetahui apa yang mereka rahasiakan dan apa yang mereka nyatakan."
Ayat 77
A wa lam yaral-insānu annā khalaqnāhu min nuṭfatin fa iżā huwa khaṣīmum mubīn.
Artinya: "Dan tidakkah manusia memperhatikan bahwa Kami menciptakannya dari setetes mani, ternyata dia menjadi penantang yang nyata."
Ayat 78
Wa ḍaraba lanā maṡalaw wa nasiya khalqah, qāla may yuḥyil-'iẓāma wa hiya ramīm.
Artinya: "Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami dan melupakan asal kejadiannya; dia berkata, 'Siapakah yang dapat menghidupkan tulang-belulang, yang telah hancur luluh?'"
Ayat 79
Qul yuḥyīhal-lażī ansya'ahā awwala marrah, wa huwa bikulli khalqin 'alīm.
Artinya: "Katakanlah (Muhammad), 'Yang akan menghidupkannya ialah (Allah) yang menciptakannya pertama kali. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala makhluk'."
Ayat 80
Allażī ja'ala lakum minasy-syajaril-akhḍari nāran fa iżā antum min-hu tụqidụn.
Artinya: "Yaitu (Allah) yang menjadikan api untukmu dari kayu yang hijau, maka seketika itu kamu nyalakan (api) dari kayu itu."
Ayat 81
A wa laisal-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa biqādirin 'alā ay yakhluqa miṡlahum, balā wa huwal-khallāqul-'alīm.
Artinya: "Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui."
Ayat 82
Innamā amruhū iżā arāda syai'an ay yaqụla lahụ kun fa yakụn.
Artinya: "Sesungguhnya urusan-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu, Dia hanya berkata kepadanya, 'Jadilah!' Maka jadilah sesuatu itu."
Ayat 83
Fa sub-ḥānal-lażī biyadihī malakụtu kulli syai'iw wa ilaihi turja'ụn.
Artinya: "Maka Mahasuci (Allah) yang di tangan-Nya kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada-Nya kamu dikembalikan."
Doa Setelah Membaca Surat Yasin
Setelah selesai membaca Surat Yasin, dianjurkan untuk memanjatkan doa kepada Allah SWT. Berikut adalah doa yang lazim dibaca, lengkap dengan tulisan latin dan terjemahannya.
Allahumma inna nastahfidzhuka wa nastaudi’uka diinana wa anfusanaa wa ahlanaa wa aulaadanaa wa amwaalanaa wa kulla syai’in a’thaitanaa. Allahummaj’alnaa fii kanafika wa amaanika wa jiwaarika wa ‘iyaadzika min kulli syaithaanim mariid wa jabbaarin ‘aniid wa dzii ‘ainin wa dzii baghyin wa min syarri kulli dzii syarrin innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir. Allahumma jammilnaa bil’aafiyati was salaamati wa haqqiqnaa bit taqwaa wal istiqaamati wa a’idznaa min muujibaatin nadaamati innaka samii’ud du’aa’i. Allahummaghfirlanaa wa liwaalidiinaa wa li aulaadinaa wa masyaa-yikhinaa wa liikhwaaninaa fiddiini wa li-ashhaabinaa wa liman ahabbaanaa fiika wa liman ahsana ilainaa wa lil mukminiina wal mukminaati wal muslimiina wal muslimaati yaa rabbal ‘aalamiin. Wasallalhumma ‘ala abdika warasuulika sayyidinaa wamaulanaa muhammadin wa ‘ala alihi washohbihi wasallam. Warzuqnaa kamaalal mutaaba’ati lahu zaahiran wa baathinan fii ‘aafiyatin wa salaamatin birahmatika yaa arhamar raahimiin.
Artinya: "Ya Allah, kami memohon penjagaan-Mu dan menitipkan kepada-Mu agama kami, dari kami, keluarga kami, anak-anak kami, harta benda kami, dan apa saja yang telah Engkau berikan kepada kami. Ya Allah, semoga Engkau menjadikan kami dalam penjagaan, keamanan, dan perlindungan-Mu dari setiap gangguan setan jahat, orang-orang takabur yang keras kepala, orang yang dengki, dan dari kejahatan penjahat, sesungguhnya Engkau maha kuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, baguskanlah kami dengan kesehatan dan keselamatan, dan sejatikanlah kami dengan takwa dan istiqamah. Lindungilah kami dari penyesalan, karena sesungguhnya Engkau maha mendengarkan doa. Ya Allah, ampunilah kami, kedua orang tua kami, anak-anak kami, guru-guru kami, saudara-saudara kami seagama, sahabat-sahabat kami, orang-orang yang mencintai kami karena Engkau, orang-orang yang berbuat baik kepada kami, orang-orang yang beriman laki-laki dan perempuan, kaum muslimin dan muslimat, wahai Tuhan semesta alam. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan kepada hamba dan utusan-Mu, yaitu junjungan kami Nabi Muhammad SAW, serta para keluarga dan sahabatnya. Dan berilah kami rezeki kesempurnaan mengikutinya luar dan dalam, dalam keadaan sehat dan selamat dengan rahmat-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Pengasih."
Panduan Lengkap Bacaan Tahlil
Tahlil adalah serangkaian bacaan zikir yang ditujukan untuk mendoakan arwah. Susunannya bisa bervariasi, namun secara umum memiliki urutan yang sama. Berikut adalah panduan lengkap bacaan Tahlil dalam tulisan Latin.
1. Pengantar Al-Fatihah (Hadiah Fatihah)
Majelis Tahlil biasanya dibuka dengan mengirimkan bacaan Al-Fatihah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, para ulama, dan khususnya kepada arwah yang didoakan.
Ilaa hadratin nabiyyil musthafaa, sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa aalihii wa ash-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii syai'ul lillaahi lahumul faatihah. (Membaca Al-Fatihah 1x)
Tsumma ilaa arwaahi aabaa-ihii wa ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shaalihiin, wash shahaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushannifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa-ikatil muqarrabiin, khushuushan sayyidinaa syaikh 'abdal qaadir al-jailanii, syai'ul lillaahi lahumul faatihah. (Membaca Al-Fatihah 1x)
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur, minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa, barrihaa wa bahrihaa, khushuushan ilaa aabaa-inaa wa ummahaatinaa, wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa, wa masyaayikhinaa wa masyaayikhi masyaayikhinaa, wa limanijtama'naa haahunaa bisababih, khushuushan ilaa ruuhi ... (sebutkan nama almarhum/almarhumah) ... bin/binti ... (sebutkan nama ayahnya). Syai'ul lillaahi lahumul faatihah. (Membaca Al-Fatihah 1x)
2. Bacaan Ayat-Ayat Al-Quran
- Surat Al-Ikhlas (3 kali)
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad.
- Kalimat Tahlil dan Takbir
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
- Surat Al-Falaq (1 kali)
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul a'uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naffaatsaati fil 'uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.
- Kalimat Tahlil dan Takbir
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
- Surat An-Nas (1 kali)
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul a'uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril waswaasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas. Minal jinnati wan naas.
- Kalimat Tahlil dan Takbir
Laa ilaaha illallaahu wallaahu akbar.
- Surat Al-Fatihah (1 kali)
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Ar-rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin. Aamiin.
- Awal Surat Al-Baqarah (Ayat 1-5)
Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alif laam miim. Dzaalikal kitaabu laa raiba fiih, hudal lilmuttaqiin. Alladziina yu'minuuna bilghaibi wa yuqiimuunash shalaata wa mimmaa razaqnaahum yunfiquun. Walladziina yu'minuuna bimaa unzila ilaika wa maa unzila min qablik, wa bil aakhirati hum yuuqinuun. Ulaa-ika 'alaa hudam mir rabbihim wa ulaa-ika humul muflihuun.
- Surat Al-Baqarah (Ayat 163)
Wa ilaahukum ilaahuw waahid, laa ilaaha illaa huwar rahmaanur rahiim.
- Ayat Kursi - Surat Al-Baqarah (Ayat 255)
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
- Akhir Surat Al-Baqarah (Ayat 284-286)
Lillahi maa fis samaawaati wa maa fil ardh, wa in tubduu maa fii anfusikum au tukhfuuhu yuhaasibkum bihil laah, fayaghfiru limay yasyaa-u wa yu'adzibu may yasyaa', wallaahu 'alaa kulli syai-in qadiir. Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mir rabbihii wal mu'minuun, kullun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qaaluu sami'naa wa atha'naa ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir. Laa yukalliful laahu nafsan illaa wus'ahaa, lahaa maa kasabat wa 'alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha'naa, rabbanaa wa laa tahmil 'alainaa ishran kamaa hamaltahuu 'alal ladziina min qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bih, wa'fu 'annaa, waghfir lanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fanshurnaa 'alal qaumil kaafiriin.
3. Bacaan Istighfar dan Zikir
-
Astaghfirullaahal 'azhiim. (3 kali)
Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
-
Afdhaludz dzikri fa'lam annahu: Laa ilaaha illallaah. (Dibaca 33 atau 100 kali)
Artinya: "Ketahuilah, zikir yang paling utama adalah: Tiada Tuhan selain Allah."
-
Laa ilaaha illallaahu muhammadur rasuulullaah.
Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah."
4. Bacaan Tasbih dan Shalawat
-
Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil 'azhiim. (33 kali)
Artinya: "Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya, Maha Suci Allah Yang Maha Agung."
-
Allahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. (11 kali)
Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
5. Doa Tahlil (Doa Arwah)
Setelah selesai berzikir, majelis ditutup dengan doa bersama untuk memohonkan ampunan bagi arwah.
A'uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Hamdan syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamday yuwaafii ni'amahuu wa yukaafi'u maziidah. Yaa rabbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhika wa 'azhiimi sulthaanik. Allahumma shalli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
Allahumma taqabbal wa aushil tsawaaba maa qara'naahu minal qur'aanil 'azhiim, wa maa hallalnaa wa maa sabbahnaa wa mastaghfarnaa wa maa shallainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rahmatan naazilatan wa barakatan syaamilatan ilaa hadhrati habiibinaa wa syafii'inaa wa qurrati a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallam.
Wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa-i wal mursaliin, wal auliyaa-i wasy syuhadaa-i wash shaalihiin, wash shahaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa-il 'aamiliin, wal mushannifiinal mukhlishiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi rabbil 'aalamiin, wal malaa-ikatil muqarrabiin.
Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuur minal muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati min masyaariqil ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushan ilaa arwaahi... (sebutkan nama almarhum/almarhumah) ... waghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum.
Allahummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Allahumma anzilir rahmata wal maghfirata 'alaa ahlil qubuuri min ahli laa ilaaha illallaahu muhammadur rasuulullaah.
Rabbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Subhaana rabbika rabbil 'izzati 'ammaa yashifuun, wa salaamun 'alal mursaliin, wal hamdulillaahi rabbil 'aalamiin. Al-Faatihah.
Dengan mengamalkan bacaan Surat Yasin dan Tahlil, kita tidak hanya menjalankan sebuah tradisi, tetapi juga sebuah ibadah yang mendalam. Amalan ini menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, merenungkan kebesaran-Nya, mendoakan para pendahulu kita, dan memperkuat ikatan spiritual di antara sesama. Semoga panduan ini bermanfaat dan dapat menjadi penuntun dalam melaksanakan ibadah dengan lebih khusyuk dan penuh pemahaman.