Panduan Sholat Lengkap

Sholat adalah tiang agama dan merupakan rukun Islam yang kedua. Ibadah ini adalah bentuk komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Melaksanakan sholat dengan benar, khusyuk, dan sesuai tuntunan adalah kewajiban bagi setiap Muslim yang telah baligh dan berakal. Panduan ini disusun secara sistematis untuk memudahkan pemahaman mengenai tata cara sholat, mulai dari persiapan hingga selesai.

Ilustrasi orang sholat menghadap kiblat Kiblat

Kewajiban sholat lima waktu dalam sehari semalam merupakan pondasi spiritual yang membangun kedisiplinan, ketenangan jiwa, dan rasa syukur. Sebelum mendalami tata cara pelaksanaannya, penting untuk memahami persiapan yang harus dilakukan agar sholat kita sah dan diterima.

Persiapan Sebelum Sholat

Agar sholat dapat diterima, ada beberapa syarat sah yang harus dipenuhi. Syarat-syarat ini merupakan gerbang utama sebelum seseorang melaksanakan ibadah sholat. Tanpa memenuhinya, sholat yang dikerjakan menjadi tidak sah.

1. Syarat Sah Sholat

  1. Beragama Islam: Sholat adalah ibadah khusus bagi umat Muslim.
  2. Berakal Sehat: Tidak diwajibkan bagi orang yang gila atau hilang kesadaran.
  3. Baligh (Telah Mencapai Usia Dewasa): Anak-anak yang belum baligh tidak diwajibkan, namun sangat dianjurkan untuk dilatih sejak dini.
  4. Mengetahui Masuknya Waktu Sholat: Setiap sholat memiliki rentang waktu tertentu. Melaksanakannya sebelum atau sesudah waktunya habis akan membuat sholat tidak sah.
  5. Suci dari Hadas Besar dan Kecil: Hadas besar disucikan dengan mandi wajib (ghusl), sedangkan hadas kecil disucikan dengan berwudhu.
  6. Suci Badan, Pakaian, dan Tempat Sholat dari Najis: Pastikan tidak ada najis (kotoran seperti air kencing, darah, bangkai) yang menempel pada tubuh, pakaian yang dikenakan, serta tempat yang digunakan untuk sujud.
  7. Menutup Aurat: Aurat bagi laki-laki adalah dari pusar hingga lutut. Bagi wanita adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.
  8. Menghadap Kiblat: Seluruh umat Islam di dunia wajib menghadap ke arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah, saat melaksanakan sholat.

2. Wudhu: Cara Bersuci dari Hadas Kecil

Wudhu adalah syarat mutlak untuk sahnya sholat. Ia bukan sekadar membersihkan anggota tubuh, tetapi juga memiliki makna spiritual untuk menyucikan diri sebelum menghadap Sang Pencipta. Berikut adalah tata cara wudhu yang benar:

Ilustrasi gerakan wudhu membasuh tangan
  1. Niat dalam Hati

    Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niat dilakukan di dalam hati bersamaan saat pertama kali membasuh wajah. Lafadz niat wudhu:

    نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aala. "Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadas kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."
  2. Membaca Basmalah: Mengucapkan "Bismillahirrahmanirrahim".
  3. Membasuh Kedua Telapak Tangan: Sebanyak tiga kali, sambil menyela-nyela jari jemari.
  4. Berkumur-kumur (Madmadhah): Sebanyak tiga kali, sambil membersihkan rongga mulut.
  5. Menghirup Air ke Hidung (Istinsyaq) dan Mengeluarkannya (Istintsar): Sebanyak tiga kali.
  6. Membasuh Wajah: Sebanyak tiga kali. Batasan wajah adalah dari tempat tumbuhnya rambut di dahi hingga ke bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri.
  7. Membasuh Kedua Tangan hingga Siku: Sebanyak tiga kali, dimulai dari tangan kanan kemudian tangan kiri. Pastikan air mengenai seluruh bagian hingga siku.
  8. Mengusap Sebagian Kepala: Sebanyak tiga kali. Cukup dengan mengusap bagian depan kepala dengan tangan yang basah.
  9. Mengusap Kedua Telinga: Sebanyak satu kali. Caranya dengan memasukkan jari telunjuk ke lubang telinga dan ibu jari mengusap bagian belakang daun telinga.
  10. Membasuh Kedua Kaki hingga Mata Kaki: Sebanyak tiga kali, dimulai dari kaki kanan kemudian kaki kiri. Jangan lupa membersihkan sela-sela jari kaki.
  11. Tertib: Melakukan semua gerakan secara berurutan.
  12. Membaca Doa Setelah Wudhu:
    أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اللّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin. "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk dalam golongan orang-orang yang bersuci."

Hal-hal yang Membatalkan Wudhu

Rukun dan Tata Cara Pelaksanaan Sholat

Setelah suci dari hadas dan najis, kini saatnya melaksanakan sholat. Sholat terdiri dari beberapa rukun (pilar) yang wajib dilaksanakan. Jika salah satu rukun tertinggal, maka sholatnya tidak sah dan harus diulang. Rukun sholat adalah ucapan dan perbuatan yang membentuk esensi dari sholat itu sendiri.

Rangkaian gerakan sholat dari takbir hingga salam Takbir Ruku' Sujud Duduk Salam

Rukun Sholat

Berikut adalah 13 rukun sholat yang harus dipenuhi:

  1. Niat
  2. Berdiri bagi yang mampu
  3. Takbiratul Ihram
  4. Membaca Surat Al-Fatihah
  5. Ruku' dengan tuma'ninah
  6. I'tidal setelah ruku' dengan tuma'ninah
  7. Sujud dua kali dengan tuma'ninah
  8. Duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
  9. Duduk tasyahud akhir
  10. Membaca tasyahud akhir
  11. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW pada tasyahud akhir
  12. Mengucapkan salam yang pertama
  13. Tertib (melakukan rukun secara berurutan)

Langkah-langkah Pelaksanaan Sholat (Rakaat Pertama)

1. Niat dan Berdiri Tegak Menghadap Kiblat

Berdiri tegak dengan pandangan mata tertuju ke tempat sujud. Niatkan di dalam hati sholat apa yang akan dikerjakan (misalnya Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, atau Isya), berapa jumlah rakaatnya, dan statusnya (fardhu/sunnah), semata-mata karena Allah Ta'ala.

Contoh lafadz niat (untuk diucapkan dalam hati, bukan dilisankan dengan keras):

Niat Sholat Subuh (2 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى Ushalli fardhash shubhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala. "Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

Niat Sholat Dzuhur (4 rakaat):

أُصَلِّى فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aala. "Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala."

2. Takbiratul Ihram

Mengangkat kedua tangan sejajar dengan bahu atau telinga, sambil mengucapkan:

اللهُ أَكْبَرُ Allahu Akbar "Allah Maha Besar"

Setelah itu, tangan disedekapkan di antara dada dan pusar, dengan tangan kanan di atas tangan kiri.

3. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)

Doa Iftitah dibaca setelah Takbiratul Ihram dan sebelum membaca Al-Fatihah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ Allahu akbar kabiiro, walhamdulillahi katsiiro, wa subhanallahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii, wa nusukii, wa mahyaaya, wa mamaatii lillahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji yang sebanyak-banyaknya bagi Allah. Maha Suci Allah pada pagi dan petang hari. Aku hadapkan wajahku kepada Tuhan yang menciptakan langit dan bumi dengan penuh kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."

4. Membaca Surat Al-Fatihah (Rukun)

Membaca Al-Fatihah adalah rukun qauli (ucapan) yang wajib dalam setiap rakaat. Dimulai dengan Ta'awudz (A'udzubillahi minasy syaithanir rajim) dan Basmalah.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ. اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَ. صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلاَ الضَّآلِّيْنَ. Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdu lillaahi rabbil 'aalamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta'iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an'amta 'alaihim ghairil maghdhuubi 'alaihim waladh dhaalliin. "Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemilik hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat."

Setelah membaca Al-Fatihah, disunnahkan mengucapkan "Aamiin".

5. Membaca Surat Pendek (Sunnah)

Pada rakaat pertama dan kedua sholat wajib, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an setelah Al-Fatihah. Contoh: Surat Al-Ikhlas.

قُلْ هُوَ اللهُ أَحَدٌ. اللهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahuu kufuwan ahad. "Katakanlah (Muhammad), 'Dialah Allah, Yang Maha Esa'. Allah tempat meminta segala sesuatu. (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia."

6. Ruku' dengan Tuma'ninah

Mengangkat tangan seperti takbiratul ihram, lalu membungkukkan badan hingga punggung lurus, dengan kedua telapak tangan memegang lutut. Tuma'ninah berarti tenang sejenak dalam posisi ini. Bacaan saat ruku':

سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ Subhaana rabbiyal 'adziimi wa bihamdih. (Dibaca 3x) "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."

7. I'tidal dengan Tuma'ninah

Bangkit dari ruku' dan berdiri tegak, mengangkat kedua tangan. Saat bangkit membaca:

سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ Sami'allaahu liman hamidah. "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."

Setelah berdiri tegak, membaca:

رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَوَاتِ وَمِلْءَ اْلأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi, dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."

8. Sujud Pertama dengan Tuma'ninah

Turun untuk sujud dengan meletakkan tujuh anggota badan ke lantai: dahi (dan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Bacaan saat sujud:

سُبْحَانَ رَبِّيَ اْلأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ Subhaana rabbiyal a'laa wa bihamdih. (Dibaca 3x) "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."

9. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah

Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy (menduduki telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan). Bacaan saat duduk:

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ Rabbighfirlii, warhamnii, wajburnii, warfa'nii, warzuqnii, wahdinii, wa'aafinii, wa'fu 'annii. "Ya Tuhanku, ampunilah aku, rahmatilah aku, cukupkanlah aku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."

10. Sujud Kedua dengan Tuma'ninah

Melakukan sujud kedua dengan gerakan dan bacaan yang sama seperti sujud pertama.

11. Bangkit untuk Rakaat Kedua

Setelah sujud kedua, bangkit berdiri untuk melanjutkan rakaat kedua. Gerakan dan bacaan pada rakaat kedua sama seperti rakaat pertama, dimulai dari membaca Al-Fatihah, surat pendek, ruku', i'tidal, hingga dua kali sujud.

Tasyahud (Tahiyat)

Setelah sujud kedua pada rakaat kedua (untuk sholat Subuh, Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya) dan rakaat terakhir, dilakukan duduk tasyahud.

Tasyahud Awal

Dilakukan pada rakaat kedua sholat yang memiliki lebih dari dua rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya). Posisi duduknya adalah iftirasy, sama seperti duduk di antara dua sujud. Bacaannya adalah:

التَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. At-tahiyyaatul mubaarakaatush shalawaatuth thayyibaatu lillaah. As-salaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu wa rahmatullaahi wa barakaatuh. As-salaamu 'alainaa wa 'alaa 'ibaadillaahish shaalihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah. "Segala kehormatan, keberkahan, rahmat, dan kebaikan adalah milik Allah. Semoga keselamatan, rahmat Allah, dan berkah-Nya tercurah kepadamu, wahai Nabi. Semoga keselamatan tercurah kepada kami dan kepada hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."

Tasyahud Akhir

Dilakukan pada rakaat terakhir setiap sholat. Posisi duduknya adalah tawarruk (kaki kiri dimasukkan ke bawah kaki kanan, dan duduk di atas lantai). Bacaannya adalah bacaan tasyahud awal ditambah dengan shalawat Ibrahimiyah:

...اللّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَบَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. ...Allaahumma shalli 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa shallaita 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim. Wa baarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad, kamaa baarakta 'alaa sayyidinaa ibraahiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibraahiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad, dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau limpahkan rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya, sebagaimana Engkau berkatilah junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya di seluruh alam. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia."

Salam

Setelah tasyahud akhir, sholat diakhiri dengan salam. Menoleh ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang sambil mengucapkan:

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ Assalaamu 'alaikum wa rahmatullaah. "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah padamu."

Kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.

Jumlah Rakaat dan Waktu Sholat Wajib

Berikut adalah rincian sholat fardhu lima waktu beserta jumlah rakaatnya:

Nama Sholat Jumlah Rakaat Waktu Pelaksanaan
Subuh 2 Rakaat Dari terbit fajar shadiq hingga terbit matahari.
Dzuhur 4 Rakaat Dari tergelincirnya matahari hingga bayangan benda sama panjang dengan bendanya.
Ashar 4 Rakaat Dari panjang bayangan benda melebihi bendanya hingga terbenamnya matahari.
Maghrib 3 Rakaat Dari terbenamnya matahari hingga hilangnya mega merah di ufuk barat.
Isya 4 Rakaat Dari hilangnya mega merah hingga terbit fajar shadiq.

Dzikir dan Doa Setelah Sholat

Setelah menyelesaikan sholat, sangat dianjurkan untuk tidak langsung beranjak pergi, melainkan meluangkan waktu untuk berdzikir dan berdoa kepada Allah SWT. Ini adalah waktu yang mustajab untuk memohon ampunan dan menyampaikan hajat.

Ilustrasi berdzikir menggunakan tasbih setelah sholat

Berikut adalah urutan dzikir yang umum dibaca:

  1. Membaca Istighfar (3 kali):
    أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ Astaghfirullahal 'adziim. "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
  2. Membaca Doa Keselamatan:
    اَللّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam. "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Maha Sejahtera), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
  3. Membaca Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali):
    • Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah - Maha Suci Allah)
    • Tahmid: اَلْحَمْدُ ِللهِ (Alhamdulillah - Segala Puji bagi Allah)
    • Takbir: اَللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar - Allah Maha Besar)
  4. Menutup dengan Kalimat Tahlil:

    Setelah membaca ketiganya sebanyak 33 kali, digenapkan menjadi 100 dengan membaca:

    لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai'in qadiir. "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
  5. Membaca Ayat Kursi (Sangat Dianjurkan):

    Membaca Surat Al-Baqarah ayat 255 memiliki keutamaan yang sangat besar.

  6. Berdoa:

    Setelah selesai berdzikir, angkatlah kedua tangan dan panjatkan doa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan. Mohonlah ampunan untuk diri sendiri, kedua orang tua, keluarga, dan seluruh umat Islam. Mintalah kebaikan dunia dan akhirat.

Hal-hal yang Membatalkan Sholat

Penting untuk mengetahui apa saja yang dapat merusak dan membatalkan sholat agar kita dapat menghindarinya. Sholat menjadi batal apabila terjadi salah satu dari hal-hal berikut:

Demikianlah panduan lengkap mengenai tata cara sholat. Semoga dengan memahami setiap rukun, syarat, dan bacaannya, kita dapat melaksanakan sholat dengan lebih baik, lebih khusyuk, dan diterima oleh Allah SWT. Sholat yang benar bukan hanya sekadar rutinitas, tetapi sebuah perjalanan spiritual yang mendekatkan diri kita kepada Sang Pencipta. Teruslah belajar dan memperbaiki kualitas ibadah kita setiap hari.

🏠 Kembali ke Homepage