Panduan Sholat Lengkap
Sholat adalah tiang agama dalam Islam, sebuah kewajiban fundamental yang menjadi jembatan langsung antara seorang hamba dengan Tuhannya, Allah SWT. Ia bukan sekadar rangkaian gerakan dan ucapan, melainkan sebuah bentuk ibadah komprehensif yang menyatukan hati, pikiran, dan jasad dalam penghambaan total. Melaksanakan sholat dengan benar dan khusyuk adalah dambaan setiap Muslim. Panduan ini disusun secara sistematis dan mendalam untuk membantu siapa saja, baik pemula maupun yang ingin menyempurnakan sholatnya, agar dapat memahami setiap aspeknya, mulai dari persiapan hingga penutup.
Memahami esensi sholat akan mengubah rutinitas menjadi sebuah momen spiritual yang dinanti. Ini adalah waktu untuk beristirahat dari hiruk pikuk dunia, mengisi kembali energi ruhani, memohon ampunan, serta mengungkapkan rasa syukur atas segala nikmat yang telah diberikan. Dengan sholat yang berkualitas, insyaAllah kehidupan akan menjadi lebih tenang, terarah, dan penuh berkah.
Bab 1: Persiapan Fundamental Sebelum Sholat
Sebelum memulai sholat, ada beberapa syarat sah yang harus dipenuhi. Tanpa memenuhi syarat-syarat ini, sholat yang dikerjakan tidak akan dianggap sah di sisi Allah SWT. Syarat ini merupakan fondasi yang memastikan ibadah kita diterima.
Syarat Sah Sholat
- Beragama Islam: Sholat adalah ibadah khusus bagi umat Islam.
- Baligh dan Berakal Sehat: Kewajiban sholat berlaku bagi mereka yang telah mencapai usia baligh (dewasa) dan memiliki akal yang sehat (tidak gila atau hilang kesadaran).
- Suci dari Hadats (Besar dan Kecil): Keadaan suci adalah kunci. Hadats terbagi menjadi dua:
- Hadats Kecil: Disebabkan oleh hal-hal seperti buang air kecil, buang air besar, buang angin, atau tidur nyenyak. Cara mensucikannya adalah dengan berwudhu.
- Hadats Besar: Disebabkan oleh hal-hal seperti berhubungan suami istri, keluar mani (mimpi basah), haid, atau nifas. Cara mensucikannya adalah dengan mandi wajib (ghusl).
- Suci Badan, Pakaian, dan Tempat Sholat dari Najis: Pastikan tidak ada najis (kotoran seperti air kencing, tinja, darah, bangkai, dll) yang menempel pada tubuh, pakaian yang dikenakan, serta area tempat kita akan melaksanakan sholat.
- Menutup Aurat: Aurat harus tertutup dengan sempurna selama sholat.
- Bagi Laki-laki: Batasan auratnya adalah dari pusar hingga lutut. Disunnahkan memakai pakaian yang sopan dan rapi.
- Bagi Perempuan: Seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Pakaian yang digunakan tidak boleh transparan atau membentuk lekuk tubuh.
- Telah Masuk Waktu Sholat: Setiap sholat fardhu memiliki rentang waktu yang telah ditentukan. Sholat tidak sah jika dilakukan sebelum waktunya masuk atau setelah waktunya habis (kecuali ada udzur syar'i).
- Menghadap Kiblat: Saat sholat, seluruh badan wajib menghadap ke arah Ka'bah di Masjidil Haram, Mekkah. Jika tidak mengetahui arahnya, berijtihadlah (berusaha mencari arah yang paling diyakini) dan sholatlah ke arah tersebut.
Wudhu: Tata Cara Bersuci Langkah Demi Langkah
Wudhu adalah cara mensucikan diri dari hadats kecil. Lakukan setiap gerakan dengan tenang dan sempurna. Berikut adalah urutan wudhu yang benar:
1. Niat Wudhu
Niat dilakukan di dalam hati bersamaan dengan saat pertama kali membasuh wajah. Niat adalah tekad untuk melakukan wudhu karena Allah SWT.
نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى
Nawaitul wudhuu-a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aala. Artinya: "Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil, fardhu karena Allah Ta'ala."2. Proses Wudhu
- Membaca "Basmalah" sambil membasuh kedua telapak tangan hingga pergelangan sebanyak tiga kali. Sela-selai jari-jemari Anda.
- Berkumur-kumur (Madmadhah) sebanyak tiga kali. Masukkan air ke dalam mulut, putar-putar, lalu buang. Pastikan seluruh rongga mulut terbasahi.
- Memasukkan air ke hidung (Istinsyaq) dan mengeluarkannya (Istinsyar) sebanyak tiga kali. Hirup air ke dalam lubang hidung secukupnya, lalu hembuskan keluar dengan kuat.
- Membasuh seluruh wajah sebanyak tiga kali. Batasan wajah adalah dari tempat tumbuhnya rambut di dahi hingga ke bawah dagu, dan dari telinga kanan hingga telinga kiri. Ratakan air ke seluruh permukaan wajah.
- Membasuh kedua tangan hingga siku sebanyak tiga kali. Dahulukan tangan kanan, kemudian tangan kiri. Pastikan air merata hingga melewati siku.
- Mengusap sebagian kepala sebanyak tiga kali. Basahi telapak tangan, lalu usapkan dari bagian depan kepala hingga ke belakang.
- Mengusap kedua telinga (luar dan dalam) sebanyak satu kali. Gunakan jari telunjuk untuk bagian dalam lubang telinga dan ibu jari untuk bagian luar daun telinga. Lakukan secara bersamaan.
- Membasuh kedua kaki hingga mata kaki sebanyak tiga kali. Dahulukan kaki kanan, kemudian kaki kiri. Sela-selai jari-jari kaki dengan jari kelingking tangan untuk memastikan air merata.
- Tertib: Melakukan semua gerakan secara berurutan seperti yang telah dijelaskan.
3. Doa Setelah Wudhu
Setelah selesai berwudhu, disunnahkan menghadap kiblat dan membaca doa berikut:
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، اَللَّهُمَّ اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
Asyhadu an laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, wa asyhadu anna muhammadan 'abduhu wa rasuuluh. Allaahummaj'alnii minat tawwaabiina waj'alnii minal mutathahhiriin. Artinya: "Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mensucikan diri."Bab 2: Rukun Sholat dan Tata Cara Pelaksanaannya
Rukun sholat adalah bagian-bagian inti dari sholat yang jika salah satunya ditinggalkan dengan sengaja atau karena lupa dan tidak diganti, maka sholatnya menjadi tidak sah. Memahami dan melaksanakan setiap rukun dengan benar dan tuma'ninah (tenang dan khusyuk sejenak dalam setiap gerakan) adalah esensi dari sholat yang berkualitas.
1. Niat
Niat adalah rukun pertama dan terpenting. Niat letaknya di dalam hati dan diucapkan bersamaan dengan Takbiratul Ihram. Niat harus spesifik, menyebutkan jenis sholat yang akan dikerjakan (misalnya Subuh, Dzuhur, Ashar, dll), statusnya (fardhu/sunnah), dan semata-mata karena Allah SWT. Berikut contoh lafadz niat untuk sholat fardhu lima waktu (diucapkan dalam hati):
Contoh Niat Sholat Fardhu:
- Sholat Subuh (2 rakaat): "Ushalli fardhas subhi rak'ataini mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala." (Aku niat sholat fardhu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Dzuhur (4 rakaat): "Ushalli fardhadz dzuhri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala." (Aku niat sholat fardhu Dzuhur empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Ashar (4 rakaat): "Ushalli fardhal 'ashri arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala." (Aku niat sholat fardhu Ashar empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Maghrib (3 rakaat): "Ushalli fardhal maghribi tsalaatsa raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala." (Aku niat sholat fardhu Maghrib tiga rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
- Sholat Isya (4 rakaat): "Ushalli fardhal 'isyaa'i arba'a raka'aatin mustaqbilal qiblati adaa'an lillaahi ta'aala." (Aku niat sholat fardhu Isya empat rakaat, menghadap kiblat, tepat waktu, karena Allah Ta'ala.)
Jika sholat sebagai makmum, tambahkan kata "ma'muuman". Jika sebagai imam, tambahkan kata "imaaman" sebelum "lillaahi ta'aala".
2. Berdiri Tegak bagi yang Mampu
Berdiri tegak lurus menghadap kiblat bagi yang mampu melakukannya. Pandangan mata dianjurkan untuk fokus ke tempat sujud. Bagi yang sakit atau tidak mampu berdiri, diperbolehkan sholat sambil duduk. Jika duduk pun tidak mampu, maka boleh sambil berbaring.
3. Takbiratul Ihram
Gerakan ini menandai dimulainya sholat. Angkat kedua tangan sejajar dengan telinga (bagi laki-laki) atau sejajar dengan bahu (bagi perempuan), sambil mengucapkan:
اللهُ أَكْبَرُ
Allahu Akbar Artinya: "Allah Maha Besar."Saat mengucapkan takbir ini, niat di dalam hati harus sudah mantap. Setelah takbir, tangan disedekapkan di atas dada, dengan telapak tangan kanan di atas punggung telapak tangan kiri.
4. Membaca Doa Iftitah (Sunnah)
Setelah Takbiratul Ihram, disunnahkan membaca doa iftitah. Ada beberapa versi doa iftitah, salah satu yang paling umum adalah:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ ِللهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً. إِنِّى وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَالسَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ. إِنَّ صَلاَتِيْ وَنُسُكِيْ وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِيْ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. لاَشَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
Allahu akbar kabiiro, walhamdulillaahi katsiiro, wasubhaanallaahi bukrotaw wa'ashiila. Inni wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samaawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. Inna sholaatii, wanusukii, wamahyaaya, wamamaatii lillaahi rabbil 'aalamiin. Laa syariikalahu wabidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin. Artinya: "Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak. Maha Suci Allah pada waktu pagi dan petang. Sesungguhnya aku hadapkan wajahku kepada Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dengan segenap kepatuhan dan kepasrahan diri, dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang menyekutukan-Nya. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidup dan matiku hanyalah untuk Allah Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagi-Nya dan dengan yang demikian itu aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."5. Membaca Surat Al-Fatihah
Membaca Al-Fatihah adalah rukun pada setiap rakaat. Bacaannya harus jelas dan benar makhraj (pelafalan huruf) dan tajwidnya. Dimulai dengan Ta'awudz (A'uudzubillaahi minasy syaithaanir rajiim) dan Basmalah (Bismillaahir rahmaanir rahiim).
6. Membaca Surat Pendek (Sunnah pada Rakaat 1 & 2)
Setelah Al-Fatihah pada rakaat pertama dan kedua sholat fardhu, disunnahkan membaca surat atau beberapa ayat dari Al-Qur'an. Misalnya Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau surat lainnya.
7. Ruku' dengan Tuma'ninah
Setelah selesai membaca surat pendek, angkat tangan seperti takbir awal lalu turunkan badan untuk ruku'. Punggung dan kepala lurus sejajar, letakkan kedua telapak tangan di lutut dengan jari-jari direnggangkan. Pandangan tetap ke tempat sujud. Dalam posisi ini, baca tasbih ruku' sebanyak tiga kali.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْعَظِيْمِ وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal 'adziimi wabihamdih. Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung dan dengan memuji-Nya."8. I'tidal dengan Tuma'ninah
Bangkit dari ruku' kembali ke posisi berdiri tegak (I'tidal) sambil mengangkat kedua tangan dan membaca:
سَمِعَ اللهُ لِمَنْ حَمِدَهُ
Sami'allaahu liman hamidah. Artinya: "Allah Maha Mendengar orang yang memuji-Nya."Setelah berdiri tegak sempurna, lanjutkan dengan membaca:
رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ مِلْءَ السَّمَاوَاتِ وَمِلْءَ الْأَرْضِ وَمِلْءَ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ
Rabbanaa lakal hamdu mil'us samaawaati wa mil'ul ardhi wa mil'u maa syi'ta min syai'in ba'du. Artinya: "Ya Tuhan kami, bagi-Mu segala puji, sepenuh langit dan sepenuh bumi dan sepenuh apa yang Engkau kehendaki setelah itu."9. Sujud Dua Kali dengan Tuma'ninah
Turun dari posisi I'tidal untuk sujud. Pastikan tujuh anggota badan menyentuh lantai: dahi (bersamaan dengan hidung), kedua telapak tangan, kedua lutut, dan kedua ujung jari kaki. Jari-jari kaki menghadap kiblat, dan renggangkan siku dari lambung (bagi laki-laki). Baca tasbih sujud sebanyak tiga kali.
سُبْحَانَ رَبِّيَ الْأَعْلَى وَبِحَمْدِهِ
Subhaana robbiyal a'laa wabihamdih. Artinya: "Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi dan dengan memuji-Nya."Setelah sujud pertama, bangkit untuk duduk di antara dua sujud.
10. Duduk di Antara Dua Sujud dengan Tuma'ninah
Duduk dengan posisi iftirasy, yaitu menduduki telapak kaki kiri, sementara telapak kaki kanan ditegakkan dengan jari-jari menghadap kiblat. Letakkan kedua tangan di atas paha. Dalam posisi ini, bacalah doa:
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَارْحَمْنِيْ وَاجْبُرْنِيْ وَارْفَعْنِيْ وَارْزُقْنِيْ وَاهْدِنِيْ وَعَافِنِيْ وَاعْفُ عَنِّيْ
Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii. Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah aku, kasihanilah aku, cukupkanlah kekuranganku, angkatlah derajatku, berilah aku rezeki, berilah aku petunjuk, sehatkanlah aku, dan maafkanlah aku."Setelah itu, lakukan sujud kedua dengan bacaan yang sama seperti sujud pertama. Selesai sujud kedua, berarti satu rakaat telah selesai. Lanjutkan ke rakaat berikutnya dengan bangkit berdiri.
11. Tasyahud (Tahiyat) Awal
Pada rakaat kedua dalam sholat yang memiliki lebih dari dua rakaat (Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya), lakukan duduk tasyahud awal setelah sujud kedua. Posisinya sama seperti duduk di antara dua sujud (iftirasy). Bacaan yang dibaca adalah:
اَلتَّحِيَّاتُ الْمُبَارَكَاتُ الصَّلَوَاتُ الطَّيِّبَاتُ ِللهِ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. اَلسَّلاَمُ عَلَيْنَا وَعَلَى عِبَادِ اللهِ الصَّالِحِيْنَ. أَشْهَدُ أَنْ لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ. اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
Attahiyyaatul mubaarokaatush sholawaatuth thoyyibaatu lillaah. Assalaamu 'alaika ayyuhan nabiyyu warohmatullaahi wabarokaatuh. Assalaamu 'alainaa wa'alaa 'ibaadillaahish shoolihiin. Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rosuulullaah. Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad. Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, shalawat dan kebaikan hanya bagi Allah. Semoga keselamatan tercurah atasmu wahai Nabi, begitu juga rahmat dan berkah-Nya. Semoga keselamatan tercurah atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang shalih. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad."Setelah membaca ini, langsung berdiri untuk melanjutkan rakaat ketiga.
12. Tasyahud (Tahiyat) Akhir
Pada rakaat terakhir setiap sholat, lakukan duduk tasyahud akhir. Posisinya adalah duduk tawarruk, yaitu dengan memasukkan kaki kiri ke bawah kaki kanan, dan telapak kaki kanan ditegakkan. Bacaannya adalah bacaan tasyahud awal yang dilanjutkan dengan shalawat Ibrahimiyah:
...وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ. وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ. كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِى الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ
...wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa shollaita 'alaa sayyidinaa ibroohiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim. Wabaarik 'alaa sayyidinaa muhammad, wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad. Kamaa baarokta 'alaa sayyidinaa ibroohiim, wa 'alaa aali sayyidinaa ibroohiim, fil 'aalamiina innaka hamiidum majiid. Artinya: "...dan atas keluarga junjungan kami Nabi Muhammad. Sebagaimana Engkau telah memberi rahmat kepada junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Dan berkatilah junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya. Sebagaimana Engkau telah memberkati junjungan kami Nabi Ibrahim dan keluarganya. Di seluruh alam, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Terpuji lagi Maha Mulia."Sebelum salam, disunnahkan membaca doa perlindungan dari empat perkara:
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ
Allahumma inni a'udzubika min 'adzabil qobri wa min 'adzabin naar wa min fitnatil mahya wal mamat wa min syarri fitnatil masihid dajjal. Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, dari siksa neraka, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah Al-Masih Ad-Dajjal."13. Salam
Salam adalah rukun terakhir yang menandakan berakhirnya sholat. Menolehkan kepala ke kanan hingga pipi terlihat dari belakang sambil mengucapkan:
اَلسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
Assalaamu 'alaikum warohmatullaah. Artinya: "Semoga keselamatan dan rahmat Allah tercurah atas kalian."Kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Bab 3: Dzikir dan Doa Setelah Sholat
Setelah menyelesaikan sholat, jangan langsung beranjak pergi. Luangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa, karena ini adalah waktu yang mustajab. Urutan dzikir yang umum diamalkan adalah sebagai berikut:
- Membaca Istighfar (3 kali)
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
Astaghfirullahal 'adziim. Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." - Membaca Doa Keselamatan
اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam. Artinya: "Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Sejahtera), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan." - Tasbih, Tahmid, dan Takbir (masing-masing 33 kali)
- Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ (Subhanallah - Maha Suci Allah)
- Tahmid: اَلْحَمْدُ ِللهِ (Alhamdulillah - Segala Puji bagi Allah)
- Takbir: اَللهُ أَكْبَرُ (Allahu Akbar - Allah Maha Besar)
- Penutup Dzikir
Setelah selesai 33 kali masing-masing, genapkan menjadi 100 dengan membaca:
لآَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu." - Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
- Berdoa
Setelah selesai berdzikir, angkat kedua tangan dan panjatkanlah doa kepada Allah SWT. Berdoalah dengan penuh harap dan kerendahan hati, sampaikan segala hajat, permohonan ampunan, dan rasa syukur Anda dalam bahasa yang paling Anda pahami.
Bab 4: Mengenal Sholat-Sholat Sunnah
Selain sholat fardhu lima waktu, terdapat banyak sholat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan. Sholat-sholat ini berfungsi sebagai penyempurna sholat fardhu, penambah pahala, dan cara untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. Berikut beberapa sholat sunnah yang utama:
1. Sholat Sunnah Rawatib
Sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu, baik sebelum (qabliyah) maupun sesudah (ba'diyah). Terdapat 12 rakaat sunnah rawatib mu'akkad (sangat dianjurkan) yang dijanjikan ganjaran sebuah rumah di surga bagi yang rutin mengerjakannya:
- 2 rakaat sebelum Subuh (Qabliyah Subuh)
- 4 rakaat sebelum Dzuhur (2 rakaat + 2 rakaat)
- 2 rakaat sesudah Dzuhur (Ba'diyah Dzuhur)
- 2 rakaat sesudah Maghrib (Ba'diyah Maghrib)
- 2 rakaat sesudah Isya (Ba'diyah Isya)
2. Sholat Tahajud (Sholat Malam)
Sholat sunnah yang dikerjakan pada malam hari setelah tidur, meskipun hanya tidur sejenak. Waktu terbaiknya adalah di sepertiga malam terakhir (sekitar pukul 02.00 dini hari hingga sebelum Subuh). Sholat Tahajud minimal dikerjakan 2 rakaat dan tidak ada batasan maksimal. Ini adalah salah satu ibadah sunnah yang paling utama dan mustajab untuk berdoa.
3. Sholat Dhuha
Sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi, setelah matahari terbit dan naik kira-kira sepenggalah (sekitar 15-20 menit setelah waktu syuruq) hingga sebelum masuk waktu Dzuhur. Sholat Dhuha minimal dikerjakan 2 rakaat, dan bisa sampai 8 atau 12 rakaat. Keutamaannya adalah untuk membuka pintu rezeki dan sebagai bentuk sedekah untuk setiap sendi di tubuh kita.
4. Sholat Witir
Sholat penutup malam yang jumlah rakaatnya ganjil. Bisa dikerjakan 1, 3, 5, atau lebih rakaat. Biasanya dilakukan setelah sholat Isya atau sebagai penutup sholat Tahajud. Jika mengerjakan 3 rakaat, bisa dilakukan dengan dua cara: dua rakaat lalu salam, kemudian ditambah satu rakaat; atau langsung tiga rakaat dengan satu tasyahud akhir dan satu salam.
5. Sholat Tahiyatul Masjid
Sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebagai bentuk penghormatan kepada masjid. Dilakukan setiap kali memasuki masjid dan sebelum duduk. Ini adalah adab yang mulia ketika seorang Muslim memasuki rumah Allah.
Bab 5: Hal-hal yang Membatalkan Sholat
Penting untuk mengetahui apa saja yang dapat merusak dan membatalkan sholat, agar kita bisa menghindarinya. Jika salah satu hal berikut terjadi di tengah sholat, maka sholat tersebut batal dan harus diulang dari awal.
- Berhadats: Baik hadats kecil (seperti buang angin) maupun hadats besar.
- Terkena Najis: Jika pakaian atau badan terkena najis yang tidak bisa segera dihilangkan.
- Berbicara dengan Sengaja: Mengucapkan kata-kata di luar bacaan sholat dengan sengaja, meskipun hanya satu huruf yang memiliki makna.
- Makan dan Minum: Meskipun hanya sedikit.
- Melakukan Banyak Gerakan: Melakukan tiga gerakan atau lebih secara berturut-turut yang tidak termasuk dalam gerakan sholat (misalnya menggaruk berulang kali).
- Terbukanya Aurat dengan Sengaja: Jika aurat terbuka dan tidak segera ditutup kembali.
- Mengubah Niat: Misalnya, di tengah sholat Dzuhur mengubah niat menjadi sholat Ashar.
- Membelakangi Kiblat: Berpaling dada dari arah kiblat dengan sengaja.
- Tertawa Terbahak-bahak: Tertawa hingga mengeluarkan suara akan membatalkan sholat.
- Murtad: Keluar dari agama Islam (na'udzubillah).
Penutup: Menjaga Kualitas Sholat
Sholat adalah perjalanan spiritual harian kita. Ia adalah dialog intim dengan Sang Pencipta. Setelah memahami tata cara fisiknya, langkah selanjutnya adalah berusaha untuk menghadirkan hati dan pikiran dalam setiap gerakan dan ucapan. Inilah yang disebut dengan khusyuk. Khusyuk tidak datang dengan sendirinya, ia harus diupayakan dengan cara memahami makna bacaan sholat, memfokuskan pikiran, dan merasakan kehadiran Allah SWT.
Semoga panduan ini menjadi wasilah bagi kita semua untuk dapat mendirikan sholat dengan lebih baik, lebih benar, dan lebih khusyuk. Karena sesungguhnya, sholat yang diterima adalah sholat yang mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar, serta menjadikan pelakunya pribadi yang lebih baik di hadapan Allah dan sesama manusia.