Ilustrasi sajadah dan masjid melambangkan sholat sunnah.

Memahami Makna dan Panduan Lengkap Niat Sholat Sunnah 2 Rakaat

Sholat merupakan tiang agama dan menjadi ibadah utama bagi seorang Muslim. Selain sholat fardhu lima waktu, Islam juga menganjurkan umatnya untuk memperbanyak amalan sunnah, salah satunya adalah sholat sunnah. Sholat sunnah berfungsi sebagai penyempurna sholat fardhu, penambah pundi-pundi pahala, dan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Banyak di antara sholat-sholat sunnah ini dilaksanakan dalam format dua rakaat. Kunci utama dari sahnya sebuah sholat, baik fardhu maupun sunnah, terletak pada niatnya. Artikel ini akan membahas secara mendalam dan komprehensif mengenai niat sholat sunnah 2 rakaat, mencakup berbagai jenis sholat, lafadz niatnya, serta keutamaan yang terkandung di dalamnya.

Hakikat Niat dalam Ibadah

Sebelum kita melangkah lebih jauh ke dalam lafadz niat untuk setiap sholat sunnah, sangat penting untuk memahami esensi dari niat itu sendiri. Dalam terminologi syariat, niat (النية) adalah 'azam atau kehendak hati untuk melakukan suatu perbuatan ibadah demi mendekatkan diri kepada Allah SWT. Tempat niat adalah di dalam hati, bukan sekadar di lisan.

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang sangat masyhur:

إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى
"Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR. Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa nilai sebuah amalan di sisi Allah sangat ditentukan oleh apa yang terlintas di dalam hati pelakunya. Melafadzkan niat (talaffuzh binniyyah) hukumnya sunnah menurut sebagian besar ulama mazhab Syafi'i, dengan tujuan untuk membantu memantapkan apa yang ada di dalam hati. Namun, yang menjadi rukun dan wajib adalah niat yang terbesit di dalam hati saat takbiratul ihram. Oleh karena itu, memahami bacaan niat sholat sunnah 2 rakaat adalah sarana untuk menghadirkan niat tersebut di dalam kalbu.

Struktur umum dalam lafadz niat sholat biasanya mencakup beberapa komponen penting:

Memahami komponen ini membantu kita tidak hanya hafal, tetapi juga mengerti apa yang kita ucapkan dan niatkan, sehingga ibadah menjadi lebih khusyuk dan bermakna.

Panduan Niat Sholat Sunnah Rawatib 2 Rakaat

Sholat Sunnah Rawatib adalah sholat sunnah yang mengiringi sholat fardhu lima waktu, baik sebelum (qobliyah) maupun sesudah (ba'diyah). Beberapa di antaranya dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Sholat ini memiliki keutamaan yang luar biasa sebagai pelindung dan penyempurna sholat wajib kita.

1. Niat Sholat Sunnah Qobliyah Subuh (Sholat Fajar)

Ini adalah sholat sunnah yang paling ditekankan oleh Rasulullah SAW. Keutamaannya sangat agung, sebagaimana sabda beliau, "Dua rakaat fajar (sholat sunnah qobliyah subuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim). Sholat ini dilaksanakan setelah adzan Subuh dan sebelum pelaksanaan sholat fardhu Subuh.

أُصَلِّى سُنَّةَ الصُّبْحِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatas shubhi rak'ataini qobliyyatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Subuh dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Tata cara pelaksanaannya ringan. Dianjurkan pada rakaat pertama setelah Al-Fatihah membaca surah Al-Kafirun, dan pada rakaat kedua setelah Al-Fatihah membaca surah Al-Ikhlas. Amalan ini merupakan investasi akhirat yang nilainya melampaui seluruh kekayaan duniawi.

2. Niat Sholat Sunnah Qobliyah Dzuhur

Sholat sunnah sebelum Dzuhur bisa dilakukan dua rakaat atau empat rakaat (dengan dua kali salam). Jika melaksanakannya dua rakaat, maka niatnya adalah sebagai berikut. Keutamaannya adalah dibukakannya pintu-pintu langit. Rasulullah SAW bersabda bahwa beliau tidak pernah meninggalkan empat rakaat sebelum Dzuhur karena pada waktu itu pintu langit dibuka dan beliau suka jika amal salehnya naik pada saat itu.

أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini qobliyyatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sebelum Dzuhur dua rakaat karena Allah Ta'ala."

3. Niat Sholat Sunnah Ba'diyah Dzuhur

Sama seperti qobliyahnya, sholat sunnah setelah Dzuhur juga bisa dilakukan dua atau empat rakaat. Bagi yang menjaga empat rakaat sebelum dan empat rakaat sesudah Dzuhur, Allah akan mengharamkan neraka baginya. Jika melaksanakannya dalam format dua rakaat, inilah bacaan niatnya.

أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadzh dzhuhri rak'ataini ba'diyyatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Dzuhur dua rakaat karena Allah Ta'ala."

4. Niat Sholat Sunnah Ba'diyah Maghrib

Sholat sunnah dua rakaat setelah sholat Maghrib termasuk dalam kategori rawatib mu'akkad (yang sangat dianjurkan). Mengerjakannya secara rutin adalah salah satu cara untuk membangun rumah di surga, sebagaimana disebutkan dalam hadits tentang keutamaan menjaga 12 rakaat sholat rawatib dalam sehari semalam.

أُصَلِّى سُنَّةَ الْمَغْرِبِ رَkْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal maghribi rak'ataini ba'diyyatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Maghrib dua rakaat karena Allah Ta'ala."

5. Niat Sholat Sunnah Ba'diyah Isya

Sholat sunnah setelah Isya juga merupakan bagian dari rawatib mu'akkad. Melaksanakannya menjadi pelengkap ibadah di malam hari dan penyempurna sholat fardhu Isya. Ini adalah amalan ringan yang pahalanya besar dan menjadi ciri orang-orang yang saleh.

أُصَلِّى سُنَّةَ الْعِشَاءِ رَكْعَتَيْنِ بَعْدِيَّةً لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal 'isyaa'i rak'ataini ba'diyyatan lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah sesudah Isya dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Panduan Niat Sholat Sunnah 2 Rakaat Lainnya

Selain sholat Rawatib, terdapat banyak sekali sholat sunnah lain yang dilaksanakan dalam dua rakaat. Masing-masing memiliki tujuan, waktu, dan keutamaan yang spesifik. Berikut adalah panduan lengkapnya.

6. Niat Sholat Tahiyatul Masjid

Sholat Tahiyatul Masjid adalah sholat sunnah dua rakaat yang dikerjakan sebagai bentuk penghormatan kepada masjid (rumah Allah). Sholat ini dianjurkan untuk dilaksanakan setiap kali seseorang memasuki masjid dan sebelum ia duduk. Rasulullah SAW bersabda, "Jika salah seorang di antara kalian masuk masjid, maka janganlah ia duduk sampai sholat dua rakaat." (HR. Bukhari dan Muslim). Ini adalah adab yang mulia saat bertamu ke rumah Allah.

أُصَلِّى سُنَّةَ تَحِيَّةِ الْمَسْجِدِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnata tahiyyatil masjidi rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Tahiyatul Masjid dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Jika seseorang masuk masjid dan sholat qobliyah sudah dikumandangkan atau ia langsung mengerjakan sholat sunnah rawatib qobliyah, maka sholat tersebut sudah mencukupi dan menggugurkan anjuran sholat Tahiyatul Masjid.

7. Niat Sholat Dhuha

Sholat Dhuha adalah sholat sunnah yang dikerjakan pada waktu pagi hari, yaitu setelah matahari terbit setinggi tombak (sekitar 15-20 menit setelah syuruq) hingga menjelang waktu Dzuhur. Sholat ini bisa dikerjakan minimal dua rakaat. Keutamaannya sangat banyak, di antaranya sebagai sedekah bagi seluruh persendian tubuh, pembuka pintu rezeki, dan penghapus dosa.

أُصَلِّى سُنَّةَ الضُّحَى رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatadh dhuhaa rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Dhuha dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Meskipun bisa dikerjakan hingga 8 atau 12 rakaat, memulainya dengan dua rakaat secara konsisten sudah merupakan amalan yang sangat mulia. Sholat Dhuha sering disebut sebagai sholatnya orang-orang yang kembali bertaubat (awwabin).

8. Niat Sholat Istikharah

Sholat Istikharah adalah sholat sunnah dua rakaat yang bertujuan untuk memohon petunjuk kepada Allah SWT ketika dihadapkan pada beberapa pilihan dan merasa ragu dalam mengambil keputusan. Keputusan itu bisa menyangkut pekerjaan, jodoh, atau urusan mubah lainnya. Ini adalah bentuk penyerahan diri seorang hamba kepada ilmu dan kuasa Allah yang Maha Mengetahui.

أُصَلِّى سُنَّةَ الْإِسْتِخَارَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal istikhaarati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Istikharah dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Setelah selesai sholat, dianjurkan untuk membaca doa istikharah yang ma'tsur dari Nabi Muhammad SAW. Jawaban dari istikharah tidak selalu berupa mimpi, tetapi bisa berupa kemantapan hati terhadap salah satu pilihan, atau dimudahkannya jalan menuju pilihan yang terbaik menurut Allah.

9. Niat Sholat Hajat

Sholat Hajat adalah sholat sunnah yang dikerjakan ketika seseorang memiliki keinginan, kebutuhan, atau hajat tertentu yang ingin dimohonkan kepada Allah SWT. Sholat ini dilakukan minimal dua rakaat dan bisa dilakukan kapan saja di luar waktu-waktu yang diharamkan untuk sholat. Ini adalah cara yang paling indah untuk meminta, yaitu dengan terlebih dahulu memuji dan mengagungkan Sang Pemberi.

أُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal haajati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Hajat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Setelah sholat, perbanyaklah dzikir, istighfar, shalawat, lalu panjatkan doa dan sampaikan hajat yang diinginkan dengan penuh kerendahan hati dan keyakinan bahwa Allah akan mengabulkannya.

10. Niat Sholat Taubat

Setiap manusia tidak luput dari dosa dan kesalahan. Sholat Taubat adalah sholat sunnah dua rakaat yang dilakukan sebagai wujud penyesalan atas dosa yang telah diperbuat dan sebagai permohonan ampunan kepada Allah Yang Maha Pengampun. Sholat ini dianjurkan dilakukan setelah seseorang melakukan perbuatan dosa dan berniat untuk tidak mengulanginya lagi.

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatat taubati rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Taubat dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Rasulullah SAW bersabda, "Tidaklah seorang hamba melakukan dosa kemudian ia bersuci dengan baik, kemudian berdiri untuk sholat dua rakaat, kemudian memohon ampunan kepada Allah, melainkan Allah akan mengampuninya." (HR. Abu Dawud). Ini adalah pintu ampunan yang selalu terbuka bagi siapa saja yang ingin kembali kepada-Nya.

11. Niat Sholat Sunnah Wudhu (Syukrul Wudhu)

Sholat sunnah wudhu adalah sholat dua rakaat yang dikerjakan setelah seseorang selesai berwudhu dengan sempurna. Sholat ini merupakan bentuk syukur atas nikmat taufik untuk bisa bersuci. Keutamaannya sangat besar, sebagaimana kisah Bilal bin Rabah yang suara terompahnya sudah terdengar di surga. Ketika ditanya oleh Rasulullah, Bilal menjawab bahwa amalan yang paling ia harapkan adalah ia tidak pernah berwudhu di waktu kapan pun, siang atau malam, melainkan ia akan sholat setelahnya.

أُصَلِّى سُنَّةَ الْوُضُوءِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatal wudhuu'i rak'ataini lillaahi ta'aalaa.

Artinya: "Aku niat sholat sunnah Wudhu dua rakaat karena Allah Ta'ala."

Amalan ini terlihat sederhana, namun memiliki dampak yang luar biasa di sisi Allah SWT. Melaksanakannya secara rutin menunjukkan kesungguhan seorang hamba dalam menjaga kesuciannya lahir dan batin.

Menjaga Konsistensi dalam Mengamalkan Sholat Sunnah

Setelah mengetahui berbagai macam niat sholat sunnah 2 rakaat, tantangan selanjutnya adalah bagaimana kita bisa konsisten atau istiqomah dalam mengamalkannya. Amalan yang sedikit tetapi rutin lebih dicintai oleh Allah daripada amalan yang banyak namun hanya sesekali. Rasulullah SAW bersabda:

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى أَدْوَمُهَا وَإِنْ قَلَّ
"Amalan yang paling dicintai oleh Allah Ta'ala adalah amalan yang rutin (kontinu) walaupun itu sedikit." (HR. Muslim)

Memulai dengan sholat sunnah yang paling ditekankan (mu'akkad) seperti qobliyah subuh dan rawatib lainnya adalah langkah awal yang baik. Pilihlah satu atau dua amalan sholat sunnah dua rakaat lainnya, seperti Dhuha atau Tahiyatul Masjid, untuk dibiasakan dalam rutinitas harian. Jangan membebani diri dengan semua jenis sholat sunnah sekaligus jika dirasa berat. Mulailah dari yang paling ringan, namun jaga keberlangsungannya. Seiring berjalannya waktu, dengan pertolongan Allah, kita akan merasakan manisnya ibadah dan akan terdorong untuk menambah amalan-amalan lainnya.

Ibadah sholat sunnah dua rakaat adalah sebuah kesempatan emas. Ia adalah waktu berkualitas seorang hamba berduaan dengan Rabb-nya. Di dalamnya terdapat ketenangan, pengaduan, permohonan, dan pengagungan. Setiap takbir, rukuk, dan sujud dalam sholat sunnah adalah anak tangga yang kita naiki untuk semakin dekat dengan Allah SWT. Oleh karena itu, hadirkanlah hati saat melafadzkan niat, pahami setiap gerakannya, dan resapi setiap bacaannya. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan untuk senantiasa menghidupkan sunnah-sunnah Nabi-Nya dalam kehidupan kita sehari-hari.

🏠 Kembali ke Homepage