Panduan Lengkap Niat Sholat Sunah Sebelum Zuhur
Di antara hamparan waktu yang Allah SWT sediakan, terdapat momen-momen istimewa yang jika dimanfaatkan untuk beribadah akan mendatangkan pahala berlimpah. Salah satunya adalah waktu sebelum pelaksanaan sholat fardhu Zuhur. Islam menganjurkan umatnya untuk mendirikan sholat sunah yang mengiringi sholat fardhu, atau yang lebih dikenal dengan sebutan sholat rawatib. Sholat sunah sebelum Zuhur, atau sholat Qobliyah Zuhur, merupakan salah satu amalan rawatib yang memiliki keutamaan luar biasa.
Melaksanakan sholat sunah ini bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah bentuk investasi akhirat. Ia adalah cara kita untuk menambal kekurangan pada sholat fardhu, mendekatkan diri kepada Allah, dan meraih ganjaran istimewa yang telah dijanjikan. Artikel ini akan mengupas tuntas segala hal yang perlu Anda ketahui tentang sholat sunah sebelum Zuhur, mulai dari landasan hukum, lafal niat yang benar, tata cara pelaksanaan, hingga keutamaan-keutamaan agung yang terkandung di dalamnya.
Memahami Hakikat Sholat Sunah Qobliyah Zuhur
Sebelum kita menyelami lafal niat dan tata caranya, penting untuk memahami posisi dan status sholat sunah sebelum Zuhur dalam khazanah fiqih Islam. Sholat ini termasuk dalam kategori Sholat Sunah Rawatib.
Apa itu Sholat Sunah Rawatib?
Sholat Sunah Rawatib adalah sholat sunah yang dikerjakan secara rutin mengiringi sholat fardhu lima waktu, baik sebelum (qobliyah) maupun sesudahnya (ba'diyah). Pelaksanaannya didasarkan pada contoh dan anjuran dari Rasulullah SAW. Para ulama membagi sholat rawatib menjadi dua kategori utama:
- Rawatib Mu'akkad (Sangat Dianjurkan): Ini adalah sholat-sholat sunah yang hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW dalam kondisi mukim (tidak sedang bepergian jauh). Jumlahnya ada 12 rakaat dalam sehari semalam.
- Rawatib Ghairu Mu'akkad (Dianjurkan): Ini adalah sholat sunah yang juga pernah dikerjakan oleh Nabi, namun tidak serutin rawatib mu'akkad. Melaksanakannya akan mendatangkan pahala, namun penekanannya tidak sekuat yang mu'akkad.
Sholat sunah sebelum Zuhur termasuk dalam kategori rawatib mu'akkad. Ini menunjukkan betapa penting dan utamanya amalan ini di sisi Allah SWT dan Rasul-Nya.
Jumlah Rakaat Sholat Qobliyah Zuhur
Terdapat beberapa riwayat hadis yang menjadi landasan mengenai jumlah rakaat sholat sunah sebelum Zuhur. Secara umum, ada dua pilihan yang sama-sama kuat dalilnya: dua rakaat atau empat rakaat.
- Pelaksanaan Dua Rakaat: Ini adalah jumlah minimal yang bisa dikerjakan. Dasarnya adalah hadis dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, beliau berkata: "Aku hafal dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sepuluh rakaat (sunah rawatib), yaitu dua rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudahnya..." (HR. Bukhari dan Muslim).
- Pelaksanaan Empat Rakaat: Ini adalah jumlah yang lebih utama dan memiliki keutamaan yang sangat besar. Pelaksanaan empat rakaat ini juga sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW.
Dalil untuk pelaksanaan empat rakaat sangatlah kuat, di antaranya adalah hadis dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, istri Nabi SAW, bahwa beliau mendengar Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang menjaga (sholat) empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah haramkan ia dari api neraka.” (HR. At-Tirmidzi, Abu Daud, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah. Hadis ini dinilai shahih).
Melihat besarnya keutamaan ini, sangat dianjurkan bagi kita untuk berusaha mengamalkan yang empat rakaat jika memiliki kelapangan waktu. Pelaksanaan empat rakaat ini bisa dilakukan dengan dua cara: dua rakaat salam, kemudian dua rakaat salam, atau langsung empat rakaat dengan satu salam di akhir.
Niat Sholat Sunah Sebelum Zuhur yang Benar
Niat adalah pilar utama dalam setiap ibadah. Ia adalah pembeda antara satu amalan dengan amalan lainnya, dan pembeda antara kebiasaan dengan ibadah. Niat tempatnya di dalam hati. Namun, para ulama, khususnya dari mazhab Syafi'i, menganjurkan untuk melafalkannya (talaffuzh binniyyah) dengan lisan untuk membantu memantapkan hati. Berikut adalah lafal niat untuk sholat qobliyah Zuhur.
1. Niat Sholat Sunah Sebelum Zuhur 2 Rakaat
Jika Anda hendak melaksanakan sholat sunah sebelum Zuhur sebanyak dua rakaat, berikut adalah lafal niatnya.
أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ رَكْعَتَيْنِ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadzhuhri rok'ataini qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunah sebelum Zuhur dua rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
2. Niat Sholat Sunah Sebelum Zuhur 4 Rakaat
Bagi Anda yang ingin meraih keutamaan lebih dengan melaksanakan empat rakaat, niatnya disesuaikan. Ada dua cara pelaksanaannya:
A. Niat untuk 4 Rakaat (dilakukan 2 rakaat - 2 rakaat)
Cara ini adalah yang paling umum dan dianjurkan oleh banyak ulama. Anda melakukan sholat dua rakaat dengan niat di atas, lalu salam. Setelah itu, Anda berdiri lagi dan melakukan sholat dua rakaat lagi dengan niat yang sama persis. Jadi, Anda membaca niat dua rakaat sebanyak dua kali.
B. Niat untuk 4 Rakaat Langsung dengan Satu Salam
Cara ini juga dibolehkan, yaitu dengan menggabungkan empat rakaat dalam satu sholat dengan satu salam di akhir. Niatnya adalah sebagai berikut:
أُصَلِّى سُنَّةَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ قَبْلِيَّةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ ِللهِ تَعَالَى
Ushalli sunnatadzhuhri arba'a roka'atin qobliyyatan mustaqbilal qiblati lillahi ta'ala.
Artinya: "Aku niat sholat sunah sebelum Zuhur empat rakaat, menghadap kiblat karena Allah Ta'ala."
Penting untuk diingat kembali, lafal niat ini adalah alat bantu. Yang paling esensial adalah niat yang terlintas di dalam hati saat Anda mengucapkan takbiratul ihram ("Allahu Akbar") untuk memulai sholat. Hati Anda harus sadar dan sengaja hendak melakukan sholat sunah qobliyah Zuhur karena Allah SWT.
Tata Cara Pelaksanaan Sholat Qobliyah Zuhur
Secara umum, tata cara pelaksanaan sholat sunah qobliyah Zuhur tidak berbeda dengan sholat-sholat lainnya. Rukun dan gerakannya sama. Perbedaannya hanya terletak pada niat dan jumlah rakaat yang dikerjakan. Berikut adalah panduan langkah demi langkah.
Tata Cara untuk 2 Rakaat
- Niat: Berdirilah menghadap kiblat, lalu niatkan dalam hati untuk sholat sunah qobliyah Zuhur dua rakaat karena Allah Ta'ala.
- Takbiratul Ihram: Angkat kedua tangan sejajar telinga atau bahu sambil mengucapkan "Allahu Akbar".
- Membaca Doa Iftitah: Setelah takbir, sedekapkan tangan di dada dan bacalah doa iftitah. Ini hukumnya sunah.
- Membaca Surat Al-Fatihah: Membaca Al-Fatihah adalah rukun sholat yang wajib dibaca pada setiap rakaat.
- Membaca Surat Pendek: Setelah Al-Fatihah, disunahkan untuk membaca surat pendek dari Al-Qur'an, seperti surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas, atau surat lainnya yang Anda hafal.
- Ruku': Angkat tangan untuk takbir, lalu membungkuk untuk ruku'. Ucapkan tasbih ruku' (misalnya, "Subhaana robbiyal 'adziimi wa bihamdih") minimal tiga kali.
- I'tidal: Bangkit dari ruku' sambil mengucapkan "Sami'allaahu liman hamidah". Ketika sudah berdiri tegak, ucapkan "Robbanaa lakal hamdu".
- Sujud Pertama: Turun untuk sujud sambil bertakbir. Ucapkan tasbih sujud (misalnya, "Subhaana robbiyal a'laa wa bihamdih") minimal tiga kali.
- Duduk di Antara Dua Sujud: Bangkit dari sujud untuk duduk iftirasy sambil bertakbir. Bacalah doa "Robbighfirlii warhamnii wajburnii warfa'nii warzuqnii wahdinii wa'aafinii wa'fu 'annii".
- Sujud Kedua: Lakukan sujud kedua seperti sujud pertama.
- Berdiri untuk Rakaat Kedua: Bangkit dari sujud kedua untuk berdiri ke rakaat kedua sambil bertakbir.
- Lakukan Rakaat Kedua: Ulangi gerakan seperti pada rakaat pertama, mulai dari membaca Al-Fatihah hingga sujud kedua.
- Tasyahud Akhir: Setelah sujud kedua di rakaat terakhir, duduklah tawarruk dan bacalah doa tasyahud akhir secara lengkap, termasuk shalawat Ibrahimiyah.
- Salam: Akhiri sholat dengan menoleh ke kanan sambil mengucapkan "Assalaamu'alaikum warahmatullaah", kemudian menoleh ke kiri dengan ucapan yang sama.
Tata Cara untuk 4 Rakaat
Seperti yang telah dijelaskan, ada dua metode untuk melaksanakan empat rakaat.
- Metode 2 Rakaat + 2 Rakaat: Ini adalah cara yang paling afdhal (utama). Anda cukup melakukan sholat dua rakaat seperti panduan di atas. Setelah salam, Anda langsung berdiri lagi dan mengulangi sholat dua rakaat yang sama persis dari awal hingga akhir.
- Metode 4 Rakaat Langsung dengan Satu Salam: Caranya hampir sama, namun ada sedikit perbedaan.
- Anda melakukan rakaat pertama dan kedua seperti biasa.
- Setelah sujud kedua di rakaat kedua, Anda tidak duduk tasyahud akhir, melainkan langsung berdiri untuk rakaat ketiga sambil bertakbir. Sebagian ulama berpendapat untuk melakukan tasyahud awal singkat di sini, sementara yang lain berpendapat untuk langsung berdiri. Keduanya memiliki dasar.
- Lanjutkan rakaat ketiga dan keempat seperti rakaat pertama dan kedua.
- Setelah sujud kedua di rakaat keempat, barulah Anda duduk untuk tasyahud akhir, lalu diakhiri dengan salam.
Keutamaan Agung di Balik Sholat Qobliyah Zuhur
Mengapa sholat sunah sebelum Zuhur ini begitu ditekankan? Karena di baliknya tersimpan keutamaan dan manfaat yang luar biasa bagi siapa saja yang mau merutinkannya. Janji Allah dan Rasul-Nya tidak pernah ingkar.
1. Diharamkan dari Siksa Api Neraka
Ini adalah keutamaan terbesar dan paling memotivasi. Sebagaimana telah disebutkan dalam hadis Ummu Habibah di atas, menjaga empat rakaat sebelum Zuhur dan empat rakaat sesudahnya adalah jaminan pembebasan dari api neraka. Ini adalah sebuah penawaran yang luar biasa dari Allah SWT. Dengan amalan yang relatif ringan, kita bisa mendapatkan perlindungan dari azab yang paling pedih. Ini menunjukkan betapa Allah Maha Pengasih dan Maha Pemurah, memberikan jalan-jalan keselamatan yang mudah dijangkau oleh hamba-Nya.
2. Dibangunkan Sebuah Rumah di Surga
Rasulullah SAW menjanjikan istana di surga bagi mereka yang konsisten menjaga sholat sunah rawatib. Sholat qobliyah Zuhur adalah bagian terpenting dari paket istimewa ini. Dari Ummu Habibah radhiyallahu 'anha, Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa mengerjakan sholat sunah dalam sehari semalam sebanyak dua belas rakaat, maka karena sebab amalan tersebut, ia akan dibangunkan sebuah rumah di surga.” (HR. Muslim).
Adapun rincian dua belas rakaat tersebut adalah: empat rakaat sebelum Zuhur, dua rakaat sesudah Zuhur, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya, dan dua rakaat sebelum Subuh. Dengan menjaga empat rakaat sebelum Zuhur, kita telah memenuhi sepertiga dari "syarat" untuk mendapatkan rumah impian di surga.
3. Penyempurna Sholat Fardhu
Manusia adalah tempatnya salah dan lupa. Dalam sholat fardhu kita, seringkali ada kekurangan di sana-sini, entah karena kurang khusyuk, bacaan yang terburu-buru, atau pikiran yang melayang ke mana-mana. Sholat sunah rawatib, termasuk qobliyah Zuhur, berfungsi sebagai penambal dan penyempurna kekurangan-kekurangan tersebut. Pada hari kiamat kelak, amalan sunah inilah yang akan menutupi "lubang-lubang" pada amalan wajib kita.
4. Mengangkat Derajat dan Menghapus Dosa
Setiap gerakan sholat adalah ibadah yang bernilai tinggi. Setiap sujud yang kita lakukan akan mengangkat derajat kita satu tingkat di sisi Allah dan menghapuskan satu dosa. Semakin banyak kita melakukan sholat sunah, semakin tinggi derajat kita dan semakin bersih catatan amal kita dari dosa-dosa kecil.
5. Mendatangkan Keberkahan di Waktu Siang
Waktu Zuhur adalah puncak kesibukan. Dengan mengawalinya melalui sholat sunah, kita seolah-olah "meminta izin" dan memohon berkah kepada Sang Pemilik Waktu. Beberapa menit yang kita luangkan untuk berdialog dengan Allah sebelum terjun ke dalam aktivitas duniawi akan mendatangkan ketenangan jiwa, kejernihan pikiran, dan keberkahan dalam setiap urusan yang kita kerjakan setelahnya.
Waktu Terbaik Pelaksanaan Sholat Qobliyah Zuhur
Memahami waktu pelaksanaan yang tepat adalah kunci agar ibadah kita sah dan diterima. Waktu untuk melaksanakan sholat qobliyah Zuhur memiliki rentang yang jelas:
- Waktu Mulai: Waktu sholat qobliyah Zuhur dimulai sejak masuknya waktu sholat Zuhur, yang ditandai dengan tergelincirnya matahari dari titik kulminasi (tengah hari) atau saat azan Zuhur dikumandangkan.
- Waktu Berakhir: Waktu terbaik untuk melaksanakannya berakhir ketika sholat fardhu Zuhur akan dimulai, yaitu saat iqamah dikumandangkan untuk sholat berjamaah. Jika sholat sendiri, maka waktunya berakhir saat kita mulai melaksanakan sholat fardhu Zuhur.
Oleh karena itu, dianjurkan untuk datang lebih awal ke masjid sebelum sholat Zuhur berjamaah dimulai, agar memiliki waktu yang cukup untuk melaksanakan sholat sunah qobliyah empat rakaat dengan tenang dan khusyuk.
Pertanyaan yang Sering Diajukan (FAQ)
Apa bacaan surat pendek yang dianjurkan setelah Al-Fatihah?
Tidak ada dalil khusus yang menyebutkan surat tertentu yang harus dibaca. Anda bebas membaca surat apa pun yang Anda hafal. Namun, disarankan untuk tidak membaca surat yang terlalu panjang agar tidak memberatkan dan agar tetap ada waktu sebelum sholat fardhu dimulai. Surat-surat pendek dari Juz 'Amma seperti Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas adalah pilihan yang sangat baik.
Bagaimana jika saya tiba di masjid dan iqamah sudah dikumandangkan?
Jika iqamah untuk sholat fardhu berjamaah sudah dikumandangkan, maka Anda tidak boleh lagi mengerjakan sholat sunah, termasuk qobliyah Zuhur. Rasulullah SAW bersabda, "Jika sholat (fardhu) telah diiqamahkan, maka tidak ada sholat (sunah) selain sholat wajib." (HR. Muslim). Dalam kondisi ini, Anda harus segera bergabung dengan jamaah untuk melaksanakan sholat fardhu Zuhur.
Apakah boleh menggabungkan niat sholat qobliyah Zuhur dengan sholat tahiyatul masjid?
Ini adalah masalah yang dibahas para ulama (fiqih tadakhul an-niyyat atau penggabungan niat). Menurut pendapat yang kuat, hal ini diperbolehkan. Ketika Anda masuk masjid setelah waktu Zuhur dan sebelum duduk, Anda bisa melaksanakan sholat dua rakaat dengan niat utama sholat qobliyah Zuhur, dan secara otomatis Anda juga akan mendapatkan pahala sholat tahiyatul masjid. Niat yang lebih spesifik (qobliyah Zuhur) sudah mencakup niat yang lebih umum (tahiyatul masjid).
Saya terlewat sholat qobliyah Zuhur. Apakah bisa di-qadha (diganti)?
Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai hal ini. Pendapat yang lebih kuat, berdasarkan beberapa riwayat, menyatakan bahwa sholat sunah rawatib yang terlewat bisa di-qadha. Waktu terbaik untuk meng-qadha sholat qobliyah Zuhur yang terlewat adalah langsung setelah selesai melaksanakan sholat fardhu Zuhur, dan sebelum melaksanakan sholat ba'diyah Zuhur.
Apakah niat sholat sunah sebelum zuhur harus diucapkan dengan lisan?
Sebagaimana telah dijelaskan, niat yang menjadi rukun adalah niat di dalam hati. Mengucapkannya dengan lisan (talaffuzh) adalah sunah menurut mazhab Syafi'i dan sebagian ulama lainnya, dengan tujuan untuk membantu konsentrasi dan memantapkan niat di hati. Jika Anda tidak melafalkannya namun hati Anda sudah berniat dengan jelas, maka sholat Anda tetap sah.
Penutup: Meraih Surga dengan Amalan Ringan
Sholat sunah qobliyah Zuhur adalah sebuah permata tersembunyi di tengah kesibukan hari. Ia adalah amalan yang ringan untuk dikerjakan namun memiliki bobot pahala yang sangat berat di timbangan akhirat. Janji Allah untuk mengharamkan tubuh dari api neraka dan membangunkan rumah di surga adalah motivasi yang lebih dari cukup untuk kita berjuang merutinkannya.
Marilah kita bersama-sama berusaha untuk tidak lagi meremehkan amalan ini. Jadikanlah ia sebagai bagian tak terpisahkan dari ibadah harian kita. Sisihkan waktu beberapa menit sebelum Zuhur untuk berdialog dengan Rabb semesta alam, menabung pahala, dan membangun benteng perlindungan untuk diri kita di akhirat kelak. Semoga Allah SWT memberikan kita kekuatan dan keistiqomahan untuk senantiasa menghidupkan sunah-sunah Rasul-Nya.