Kumpulan Doa Mustajab untuk Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi Tangan Sedang Berdoa Sebuah gambar SVG yang menampilkan dua tangan menengadah dalam posisi berdoa, sebagai simbol permohonan dan ibadah.

Doa adalah senjata orang beriman, inti dari ibadah, dan cara terindah untuk berkomunikasi dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Melalui doa, seorang hamba mengakui kelemahannya dan mengakui keagungan Tuhannya. Setiap tarikan napas, langkah, dan aktivitas kita bisa menjadi ladang pahala jika diawali dan diakhiri dengan doa. Dengan memanjatkan doa, kita tidak hanya memohon sesuatu, tetapi juga senantiasa mengingat Allah dalam setiap keadaan, baik dalam suka maupun duka.

Dalam kehidupan sehari-hari yang penuh dengan dinamika, doa menjadi penenang jiwa, pembuka pintu rezeki, pelindung dari marabahaya, dan sumber kekuatan saat menghadapi ujian. Rasulullah SAW telah mengajarkan umatnya berbagai macam doa untuk setiap kesempatan, mulai dari hal-hal kecil seperti bangun tidur hingga permohonan besar untuk kebaikan dunia dan akhirat. Artikel ini merangkum kumpulan doa-doa penting yang dapat kita amalkan untuk menjadikan setiap momen dalam hidup kita lebih berkah dan bernilai ibadah.

Doa-Doa Harian

Aktivitas harian kita akan menjadi lebih bermakna dan terlindungi jika senantiasa diiringi dengan doa. Berikut adalah doa-doa yang dapat diamalkan dalam rutinitas sehari-hari.

1. Doa Bangun Tidur

Mengawali hari dengan bersyukur kepada Allah yang telah menghidupkan kita kembali setelah tidur, yang merupakan 'kematian kecil'. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa hidup dan mati berada sepenuhnya dalam kekuasaan-Nya.

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرُ

Alhamdulillahilladzi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.

"Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami sesudah kami mati (tidur) dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan."

Doa ini mengajarkan kita untuk memulai hari dengan rasa syukur yang mendalam. Tidur adalah nikmat besar yang seringkali kita lupakan. Saat tertidur, ruh kita seolah terlepas dari jasad, dan saat bangun, Allah mengembalikannya. Dengan membaca doa ini, kita mengakui bahwa kesempatan untuk hidup satu hari lagi adalah karunia murni dari Allah. Ungkapan "dan hanya kepada-Nya kami dikembalikan" juga menjadi pengingat tentang hari kebangkitan di akhirat kelak, sehingga kita termotivasi untuk mengisi hari yang baru dengan amalan-amalan terbaik.

2. Doa Sebelum Makan

Membaca doa sebelum makan adalah adab penting untuk mensyukuri rezeki yang telah Allah berikan dan memohon keberkahan dari makanan tersebut agar menjadi sumber energi untuk beribadah.

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Allahumma baarik lanaa fiimaa razaqtanaa waqinaa 'adzaa bannar.

"Ya Allah, berkahilah kami dalam rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Doa ini memiliki makna yang sangat dalam. Pertama, kita memohon 'barakah' atau keberkahan. Berkah berarti kebaikan yang terus bertambah. Makanan yang berkah bukan hanya mengenyangkan perut, tetapi juga menyehatkan tubuh, menenangkan pikiran, dan menjadi sumber kekuatan untuk melakukan ketaatan. Kedua, doa ini menghubungkan nikmat duniawi (makanan) dengan tujuan akhirat, yaitu memohon perlindungan dari api neraka. Ini mengingatkan kita bahwa setiap rezeki yang kita nikmati haruslah disyukuri dan digunakan di jalan yang benar, agar tidak menjadi sebab kita terjerumus ke dalam siksa.

3. Doa Sesudah Makan

Setelah selesai makan, kita kembali mengungkapkan rasa syukur kepada Allah yang telah memberikan kemudahan untuk makan dan minum tanpa daya dan kekuatan dari diri kita sendiri.

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِينَ

Alhamdulillahilladzi ath'amanaa wa saqoonaa wa ja'alanaa minal muslimiin.

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, serta menjadikan kami seorang muslim."

Rasa syukur setelah makan adalah bentuk pengakuan bahwa nikmat tersebut murni berasal dari Allah. Banyak orang di luar sana yang kesulitan mendapatkan makanan dan minuman. Doa ini juga menyertakan syukur atas nikmat terbesar, yaitu nikmat Islam. Dengan menyebut "menjadikan kami seorang muslim," kita diingatkan bahwa hidayah untuk berada di jalan yang lurus adalah karunia yang jauh lebih besar daripada sekadar makanan dan minuman. Ini mengajarkan kita untuk tidak pernah melupakan identitas keimanan kita dalam setiap aspek kehidupan.

4. Doa Masuk Kamar Mandi / Toilet

Kamar mandi adalah tempat tinggal para jin dan setan. Oleh karena itu, kita dianjurkan untuk memohon perlindungan kepada Allah sebelum memasukinya.

اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ

Allahumma inni a'udzu bika minal khubutsi wal khabaa'its.

"Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari godaan setan jantan dan setan betina."

Doa ini adalah perisai spiritual. 'Al-Khubuts' dan 'Al-Khaba'its' secara harfiah merujuk pada segala sesuatu yang buruk dan kotor, termasuk di dalamnya adalah setan-setan dari kalangan jin. Dengan membaca doa ini, kita membangun benteng perlindungan di sekitar kita, memohon agar Allah menjaga kita dari gangguan, bisikan, dan kejahatan mereka selama kita berada di tempat yang kotor tersebut. Ini menunjukkan betapa Islam memperhatikan setiap detail kehidupan pemeluknya, bahkan dalam urusan yang dianggap sepele sekalipun.

5. Doa Keluar Kamar Mandi / Toilet

Setelah keluar dari kamar mandi, kita memohon ampunan Allah dan bersyukur karena telah dihilangkan penyakit (kotoran) dan diberikan kesehatan.

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى أَذْهَبَ عَنِّى اْلأَذَى وَعَافَانِى

Ghufronaka alhamdulillahilladzi adzhaba 'annil adzaa wa'aafaanii.

"Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku dan telah menyehatkanku."

Permohonan ampunan (Ghufronaka) setelah keluar dari kamar mandi memiliki beberapa interpretasi ulama. Salah satunya adalah karena selama di dalam, kita tidak bisa berzikir atau menyebut nama Allah, sehingga kita memohon ampun atas kelalaian tersebut. Selain itu, doa ini juga merupakan ungkapan syukur yang luar biasa. Proses pembuangan kotoran dari tubuh adalah nikmat kesehatan yang sangat besar. Bayangkan jika sistem pembuangan kita terganggu, tentu akan menimbulkan penyakit yang menyakitkan. Maka, dengan doa ini, kita mengakui bahwa kelancaran proses tersebut adalah murni karunia dan anugerah kesehatan dari Allah SWT.

6. Doa Sebelum Tidur

Tidur adalah refleksi dari kematian. Dengan berdoa sebelum tidur, kita menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah, memohon perlindungan dari segala keburukan selama tidur, dan berharap jika kita wafat, kita wafat dalam keadaan iman.

بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَحْيَا وَبِاسْمِكَ أَمُوتُ

Bismika Allahumma ahyaa wa bismika amuut.

"Dengan nama-Mu ya Allah aku hidup dan dengan nama-Mu aku mati."

Doa singkat ini mengandung makna tauhid yang sangat kuat. Kita menyatakan bahwa hidup dan mati kita ada di tangan Allah dan terjadi atas nama-Nya. Ini adalah bentuk penyerahan total (tawakkal) seorang hamba kepada Rabb-nya. Sebelum memejamkan mata, kita memasrahkan jiwa dan raga kita ke dalam penjagaan-Nya. Doa ini juga menjadi pengingat bahwa tidur bisa saja menjadi akhir dari kehidupan kita di dunia. Oleh karena itu, mengakhirinya dengan nama Allah adalah persiapan terbaik, semoga jika takdir berkata lain, kita dipanggil dalam keadaan husnul khatimah.

Doa dalam Ibadah dan Keadaan Tertentu

Selain doa harian, terdapat doa-doa khusus yang dibaca dalam ibadah sholat atau ketika menghadapi situasi tertentu. Doa-doa ini memperkaya spiritualitas dan mendekatkan diri kepada Allah.

7. Doa Sapu Jagat (Untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat)

Ini adalah salah satu doa yang paling sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW. Doa ini sangat ringkas namun mencakup seluruh permohonan kebaikan, baik di dunia maupun di akhirat.

رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, waqinaa 'adzaa bannar.

"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."

Makna "kebaikan di dunia" (hasanah fid-dunya) mencakup segala hal yang baik, seperti kesehatan, rezeki yang halal, keluarga yang sakinah, ilmu yang bermanfaat, dan kesempatan untuk beramal shalih. Sementara "kebaikan di akhirat" (hasanah fil-akhirah) mencakup ampunan dari Allah, kemudahan saat dihisab, nikmat kubur, keselamatan saat melewati jembatan shirath, dan puncaknya adalah masuk ke dalam surga-Nya. Doa ini adalah permohonan yang komprehensif, menunjukkan bahwa seorang muslim harus menyeimbangkan antara kehidupan dunia dan persiapan untuk akhirat, serta senantiasa memohon perlindungan dari azab neraka sebagai tujuan utama keselamatan.

8. Doa untuk Kedua Orang Tua

Berbakti kepada orang tua adalah perintah agung dalam Islam. Mendoakan mereka, baik saat masih hidup maupun setelah tiada, adalah salah satu bentuk bakti yang paling mulia.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا

Rabbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa.

"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil."

Doa ini adalah ungkapan terima kasih yang tulus dari seorang anak. Permohonan pertama adalah ampunan, baik untuk diri sendiri maupun untuk orang tua, karena semua manusia tidak luput dari dosa. Permohonan kedua adalah kasih sayang (rahmat) dari Allah untuk mereka. Bagian "sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku di waktu kecil" adalah pengakuan atas segala jasa, pengorbanan, dan cinta kasih orang tua yang tak terhingga. Dengan mendoakan mereka, kita berharap Allah membalas semua kebaikan mereka dengan balasan yang jauh lebih baik, yaitu ampunan dan rahmat-Nya yang tak terbatas.

9. Doa Memohon Ilmu yang Bermanfaat

Ilmu adalah cahaya yang menuntun manusia. Namun, tidak semua ilmu itu baik. Doa ini adalah permohonan agar kita dianugerahi ilmu yang membawa manfaat bagi diri sendiri dan orang lain di dunia dan akhirat.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma inni as-aluka 'ilman naafi'an, wa rizqan thayyiban, wa 'amalan mutaqabbalan.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."

Doa ini, yang biasa dibaca Rasulullah SAW setelah sholat subuh, mengandung tiga permintaan fundamental. Pertama, 'ilman naafi'an' (ilmu yang bermanfaat), yaitu ilmu yang mendekatkan diri kepada Allah, memperbaiki akhlak, dan memberikan maslahat bagi sesama. Kedua, 'rizqan thayyiban' (rezeki yang baik), bukan hanya halal dari segi sumbernya, tetapi juga baik dalam penggunaannya. Ketiga, ''amalan mutaqabbalan' (amal yang diterima), karena percuma beramal banyak jika tidak diterima oleh Allah. Amal yang diterima adalah amal yang dilandasi keikhlasan dan sesuai dengan tuntunan syariat. Ketiga elemen ini saling berkaitan: ilmu yang bermanfaat akan menuntun pada pencarian rezeki yang baik, dan keduanya akan mendorong lahirnya amal yang diterima.

10. Doa Ketika Bepergian (Naik Kendaraan)

Saat memulai perjalanan, kita menyerahkan keselamatan diri kita kepada Allah. Doa ini adalah bentuk pengakuan bahwa hanya Allah-lah yang mampu menundukkan kendaraan dan menjaga kita hingga sampai tujuan.

سُبْحَانَ الَّذِى سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Subhaanalladzii sakhkhara lanaa hadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun.

"Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami."

Doa ini diawali dengan tasbih, yaitu menyucikan Allah dari segala kekurangan. Ungkapan "telah menundukkan semua ini bagi kami" adalah pengakuan bahwa kemampuan manusia membuat dan mengendalikan kendaraan (baik itu unta di masa lalu, maupun mobil dan pesawat di masa kini) adalah atas izin dan karunia Allah. Tanpa kekuatan dari-Nya, kita tidak akan mampu melakukannya. Bagian akhir doa, "sesungguhnya kami akan kembali kepada Tuhan kami," adalah pengingat bahwa setiap perjalanan di dunia ini pada hakikatnya adalah bagian dari perjalanan besar kita menuju Allah SWT di akhirat kelak. Ini menanamkan kesadaran akan tujuan hidup yang sebenarnya.

11. Doa Agar Diberi Kemudahan dalam Urusan

Dalam hidup, kita seringkali dihadapkan pada berbagai urusan dan tantangan yang terasa sulit. Doa yang diajarkan kepada Nabi Musa AS ini sangat indah untuk memohon kelancaran dan kemudahan dari Allah.

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَانِي يَفْقَهُوا قَوْلِي

Rabbisyrahlii shadrii, wa yassirlii amrii, wahlul 'uqdatam millisaanii, yafqahuu qaulii.

"Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku, supaya mereka mengerti perkataanku."

Doa ini adalah paket lengkap untuk menghadapi tugas berat, terutama yang berkaitan dengan komunikasi dan dakwah. "Lapangkanlah dadaku" adalah permohonan agar diberi kesabaran, ketenangan, dan keikhlasan. Hati yang lapang tidak akan mudah goyah oleh kesulitan atau cemoohan. "Mudahkanlah urusanku" adalah permohonan agar Allah menghilangkan segala rintangan dan memberikan jalan keluar. "Lepaskanlah kekakuan dari lidahku" adalah permohonan agar diberi kemampuan berbicara yang jelas, lugas, dan mudah dipahami, sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima dengan baik. Meskipun konteks aslinya adalah doa Nabi Musa sebelum menghadapi Fir'aun, doa ini sangat relevan bagi siapa saja yang akan menghadapi presentasi, ujian lisan, rapat penting, atau sekadar ingin menyampaikan nasihat.

12. Doa Ketika Tertimpa Musibah

Musibah adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Sikap seorang mukmin saat tertimpa musibah adalah bersabar dan mengembalikan segalanya kepada Allah dengan mengucapkan kalimat istirja'.

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ، اللَّهُمَّ أْجُرْنِي فِي مُصِيبَتِي وَأَخْلِفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun. Allahumma'jurnii fii mushiibatii wakhlif lii khairan minhaa.

"Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami akan kembali. Ya Allah, berilah aku pahala dalam musibahku ini dan gantilah untukku dengan yang lebih baik darinya."

Kalimat pertama, "Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un," adalah pengakuan fundamental bahwa segala sesuatu, termasuk diri kita, harta, dan keluarga, adalah milik Allah, dan Dia berhak mengambilnya kapan saja. Ini adalah fondasi kesabaran. Bagian kedua dari doa ini adalah permohonan aktif. Kita tidak hanya pasrah, tetapi juga berharap. "Berilah aku pahala" menunjukkan bahwa di balik setiap musibah, ada potensi pahala kesabaran yang besar. "Gantilah untukku dengan yang lebih baik" adalah bentuk optimisme dan husnuzan (berbaik sangka) kepada Allah, meyakini bahwa setelah kesulitan pasti ada kemudahan dan hikmah yang lebih besar.

13. Doa Memohon Ampunan dan Taubat (Sayyidul Istighfar)

Sebagai manusia, kita tidak pernah luput dari dosa dan kesalahan. Istighfar (memohon ampunan) adalah amalan yang harus senantiasa kita lakukan. Sayyidul Istighfar adalah penghulu atau raja dari semua doa istighfar karena kandungannya yang sangat lengkap.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana 'abduka, wa ana 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u bidzanbii faghfirlii, fa-innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji dan perjanjian-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku. Aku mengakui nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sungguh, tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau."

Doa ini adalah puncak dari ketundukan seorang hamba. Dimulai dengan pengakuan tauhid, dilanjutkan dengan pengakuan status sebagai hamba, dan komitmen untuk setia pada perjanjian dengan Allah. Lalu, kita memohon perlindungan dari akibat buruk perbuatan kita sendiri. Puncaknya adalah dua pengakuan besar: mengakui lautan nikmat Allah yang tak terhingga dan mengakui tumpukan dosa yang kita perbuat. Dengan kerendahan hati yang total inilah kita memohon ampunan, dengan keyakinan penuh bahwa hanya Allah-lah satu-satunya Dzat Yang Maha Pengampun. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa membacanya di pagi hari dengan yakin lalu meninggal pada hari itu, maka ia termasuk penghuni surga, dan begitu pula jika dibaca di sore hari.

14. Doa Saat Turun Hujan

Hujan adalah rahmat dan berkah dari Allah. Saat hujan turun, ini adalah salah satu waktu yang mustajab untuk berdoa. Ada doa khusus yang dianjurkan untuk dibaca sebagai bentuk syukur.

اللَّهُمَّ صَيِّباً نَافِعاً

Allahumma shayyiban naafi'an.

"Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat."

Doa yang sangat singkat ini mengandung permohonan yang mendalam. Kita tidak hanya meminta hujan, tetapi hujan yang membawa manfaat (naafi'an). Karena terkadang, hujan bisa menjadi bencana, seperti banjir atau longsor. Dengan doa ini, kita memohon agar air hujan yang turun dapat menyuburkan tanah, mengisi sumber-sumber air, membersihkan udara, dan membawa kebaikan lainnya bagi seluruh makhluk hidup. Ini mengajarkan kita untuk selalu memohon kebaikan dalam setiap nikmat yang Allah berikan, agar nikmat tersebut tidak berubah menjadi azab.

15. Doa Setelah Sholat Istikharah

Ketika dihadapkan pada pilihan-pilihan penting dalam hidup (seperti jodoh, pekerjaan, atau keputusan besar lainnya) dan kita merasa ragu, Islam mengajarkan kita untuk melakukan sholat Istikharah, yaitu sholat untuk memohon petunjuk pilihan yang terbaik dari Allah.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَخِيرُكَ بِعِلْمِكَ، وَأَسْتَقْدِرُكَ بِقُدْرَتِكَ، وَأَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ الْعَظِيمِ، فَإِنَّكَ تَقْدِرُ وَلَا أَقْدِرُ، وَتَعْلَمُ وَلَا أَعْلَمُ، وَأَنْتَ عَلَّامُ الْغُيُوبِ. اللَّهُمَّ إِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ خَيْرٌ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاقْدُرْهُ لِي وَيَسِّرْهُ لِي ثُمَّ بَارِكْ لِي فِيهِ، وَإِنْ كُنْتَ تَعْلَمُ أَنَّ هَذَا الْأَمْرَ شَرٌّ لِي فِي دِينِي وَمَعَاشِي وَعَاقِبَةِ أَمْرِي فَاصْرِفْهُ عَنِّي وَاصْرِفْنِي عَنْهُ وَاقْدُرْ لِيَ الْخَيْرَ حَيْثُ كَانَ ثُمَّ أَرْضِنِي بِهِ.

Allahumma inni astakhiruka bi 'ilmika, wa astaqdiruka bi qudratika, wa as-aluka min fadhlikal 'azhim. Fa innaka taqdiru wa laa aqdiru, wa ta'lamu wa laa a'lamu, wa anta 'allamul ghuyub. Allahumma in kunta ta'lamu anna hadzal amra (sebutkan urusannya) khairun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii, faqdurhu lii wa yassirhu lii tsumma baarik lii fiihi. Wa in kunta ta'lamu anna hadzal amra syarrun lii fii diinii wa ma'aasyii wa 'aaqibati amrii, fashrifhu 'annii washrifnii 'anhu, waqdur liyal khaira haitsu kaana, tsumma ardhinii bihi.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon pilihan yang tepat kepada-Mu dengan ilmu-Mu, dan aku memohon kekuatan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon karunia-Mu yang agung. Karena sesungguhnya Engkau Maha Kuasa sedangkan aku tidak kuasa, Engkau Maha Mengetahui sedangkan aku tidak mengetahui, dan Engkaulah yang Maha Mengetahui perkara gaib. Ya Allah, jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini (sebutkan urusannya) baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka takdirkanlah ia untukku, mudahkanlah ia bagiku, kemudian berkahilah aku di dalamnya. Dan jika Engkau mengetahui bahwa urusan ini buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka palingkanlah ia dariku dan palingkanlah aku darinya, dan takdirkanlah kebaikan untukku di mana pun ia berada, kemudian jadikanlah aku ridha dengannya."

Doa Istikharah adalah manifestasi tertinggi dari tawakkal. Kita mengakui keterbatasan ilmu dan kekuatan kita, lalu menyerahkan sepenuhnya keputusan kepada Allah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib. Kita tidak meminta Allah mengikuti keinginan kita, tetapi kita meminta Allah memilihkan apa yang terbaik untuk kita menurut ilmu-Nya, baik untuk urusan agama, dunia, maupun akhirat. Poin terpenting ada di akhir doa: memohon agar Allah menjadikan kita ridha dengan apapun ketetapan-Nya. Inilah kunci ketenangan jiwa setelah ber-istikharah.

Menjadikan doa sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan adalah cerminan keimanan dan ketawakalan seorang hamba. Dengan doa, kita senantiasa terhubung dengan sumber segala kekuatan dan kebaikan. Semoga kumpulan doa ini dapat menjadi panduan untuk kita amalkan, sehingga setiap langkah kita senantiasa berada dalam naungan, perlindungan, dan keberkahan dari Allah SWT. Amin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Kembali ke Homepage