Panduan Lengkap Dzikir Sesudah Sholat Subuh

Ilustrasi suasana Subuh yang tenang untuk berdzikir Waktu Fajar yang Penuh Berkah Ilustrasi dzikir sesudah sholat subuh dengan tasbih dan matahari terbit

Waktu setelah sholat Subuh hingga terbitnya matahari adalah salah satu momen paling istimewa dan penuh berkah dalam sehari. Rasulullah Muhammad SAW tidak pernah melewatkan waktu ini tanpa berdzikir, memohon ampunan, dan memanjatkan doa kepada Allah SWT. Mengisi pagi hari dengan untaian kalimat-kalimat thayyibah bukan sekadar rutinitas, melainkan sebuah cara untuk memulai hari dengan perisai spiritual, membuka pintu rezeki, dan menenangkan jiwa.

Amalan dzikir setelah sholat fardhu, khususnya sholat Subuh, memiliki landasan yang kuat dari sunnah Nabi. Dzikir ini menjadi penyempurna ibadah sholat kita, menyambungkan kembali hati kita kepada Sang Pencipta setelah selesai menunaikan kewajiban. Mari kita selami bersama urutan dan makna mendalam dari setiap bacaan dzikir sesudah sholat Subuh, agar kita dapat mengamalkannya dengan penuh kekhusyuan dan pemahaman.

"Dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya." (QS. Qaf: 39)

Tahap Pertama: Memohon Ampunan dan Mengagungkan Allah

Segera setelah mengucapkan salam yang mengakhiri sholat, Rasulullah SAW mengajarkan kita untuk tidak langsung beranjak, melainkan memulai rangkaian dzikir dengan memohon ampunan. Ini adalah pelajaran tentang kerendahan hati; meskipun baru saja menyelesaikan ibadah agung, kita mengakui segala kekurangan dan kelalaian diri di hadapan Allah SWT.

1. Istighfar (Memohon Ampunan)

Dibaca sebanyak tiga kali dengan penuh penghayatan, mengakui bahwa tiada daya dan upaya tanpa pertolongan Allah dan bahwa kita adalah hamba yang senantiasa berbuat salah dan lupa.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

Astaghfirullāh.

"Aku memohon ampun kepada Allah."

Dibaca 3 Kali

2. Pujian Pembuka Dzikir

Setelah memohon ampunan, kita langsung memuji Allah sebagai sumber segala kedamaian dan keberkahan. Kalimat ini menegaskan bahwa ketenangan sejati hanya datang dari-Nya dan segala keagungan serta kemuliaan hanya milik-Nya semata.

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالْإِكْرَامِ

Allāhumma antas-salām, wa minkas-salām, tabārakta yā dzal-jalāli wal-ikrām.

"Ya Allah, Engkau adalah As-Salam (Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mu-lah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."

Tahap Kedua: Dzikir Perlindungan dan Penguatan Tauhid

Bagian inti dari dzikir pagi adalah memohon perlindungan total kepada Allah SWT dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun yang tidak terlihat. Bacaan-bacaan pada tahap ini berfungsi sebagai benteng yang kokoh bagi seorang muslim sepanjang hari.

3. Ayat Kursi (Singgasana Tuhan)

Ayat Kursi (QS. Al-Baqarah: 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang membacanya setelah sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga selain kematian. Membacanya di waktu Subuh memberikan perlindungan dari gangguan jin dan setan hingga sore hari.

ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa'u 'indahū illā bi`iżnih, ya'lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min 'ilmihī illā bimā syā`, wasi'a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-'aliyyul-'aẓīm.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya? Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."

4. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas (Al-Mu'awwidzat)

Tiga surat perlindungan ini memiliki keutamaan yang luar biasa. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, disunnahkan untuk membacanya masing-masing sebanyak tiga kali. Rasulullah SAW bersabda bahwa membaca ketiganya di waktu pagi dan petang akan mencukupi seseorang dari segala sesuatu (melindunginya dari segala keburukan).

Surat Al-Ikhlas (Keesaan Allah)

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ. قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ. ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

"Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia'."

Dibaca 3 Kali

Surat Al-Falaq (Waktu Subuh)

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ. مِن شَرِّ مَا خَلَقَ. وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ. وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ. وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Qul a'ụżu birabbil-falaq. Min syarri mā khalaq. Wa min syarri gāsiqin iżā waqab. Wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad. Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad.

"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki'."

Dibaca 3 Kali

Surat An-Nas (Manusia)

بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ. قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ. مَلِكِ ٱلنَّاسِ. إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ. مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ. ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ. مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ

Qul a'ụżu birabbin-nās. Malikin-nās. Ilāhin-nās. Min syarril-waswāsil-khannās. Allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās. Minal-jinnati wan-nās.

"Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia'."

Dibaca 3 Kali

Tahap Ketiga: Dzikir Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Ini adalah rangkaian dzikir yang sangat populer dan memiliki keutamaan yang sangat besar. Mengucapkannya secara rutin setelah sholat fardhu, termasuk Subuh, dapat menghapuskan dosa-dosa kecil laksana buih di lautan. Rangkaian ini mengajarkan kita untuk senantiasa menyucikan, memuji, dan mengagungkan Allah SWT atas segala nikmat dan kebesaran-Nya.

5. Tasbih, Tahmid, dan Takbir

Setiap kalimat diucapkan sebanyak 33 kali. Boleh menggunakan jari-jemari tangan kanan, sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi, atau menggunakan alat bantu hitung seperti tasbih.

سُبْحَانَ اللهِ

Subḥānallāh.

"Maha Suci Allah."

Dibaca 33 Kali

الْحَمْدُ لِلَّهِ

Alḥamdulillāh.

"Segala puji bagi Allah."

Dibaca 33 Kali

اللهُ أَكْبَرُ

Allāhu Akbar.

"Allah Maha Besar."

Dibaca 33 Kali

6. Penutup Tasbih (Penggenap Seratus)

Setelah menyelesaikan hitungan 99 dari tasbih, tahmid, dan takbir, disempurnakan dengan kalimat tauhid yang agung ini untuk menggenapkannya menjadi seratus. Kalimat ini adalah penegasan kembali akan keesaan Allah, kepemilikan-Nya atas segala sesuatu, dan kekuasaan-Nya yang tak terbatas.

لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Lā ilāha illallāh, waḥdahū lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu, wa huwa 'alā kulli syai`in qadīr.

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dibaca 1 Kali

Tahap Keempat: Dzikir Khusus Waktu Subuh

Terdapat beberapa bacaan dzikir yang secara khusus dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dibaca setelah sholat Subuh (dan juga Maghrib). Dzikir-dzikir ini memiliki keutamaan spesifik yang berkaitan dengan perlindungan, pahala yang berlipat ganda, dan pembukaan pintu kebaikan di pagi hari.

7. Dzikir Tauhid Pemberi Kehidupan dan Kematian

Dzikir ini dibaca sebanyak sepuluh kali setelah sholat Subuh, dengan posisi kaki masih seperti saat tasyahud akhir (sebelum mengubah posisi duduk). Keutamaannya sangat besar, di antaranya dicatat sepuluh kebaikan, dihapus sepuluh keburukan, diangkat sepuluh derajat, dilindungi dari segala hal yang tidak disukai pada hari itu, dijaga dari godaan setan, dan tidak ada dosa yang dapat membinasakannya pada hari itu kecuali syirik.

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Lā ilāha illallāh, waḥdahū lā syarīka lah, lahul-mulku wa lahul-ḥamdu, yuḥyī wa yumīt, wa huwa 'alā kulli syai`in qadīr.

"Tiada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia-lah yang menghidupkan dan mematikan. Dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."

Dibaca 10 Kali

8. Doa Memohon Perlindungan dari Api Neraka

Sebuah doa singkat namun penuh makna, memohon perlindungan dari siksa api neraka. Dianjurkan dibaca sebanyak tujuh kali setelah Subuh dan Maghrib. Jika seseorang membacanya lalu meninggal pada hari atau malam itu, Allah akan menetapkan baginya perlindungan dari api neraka.

اللَّهُمَّ أَجِرْنِي مِنَ النَّارِ

Allāhumma ajirnī minan-nār.

"Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."

Dibaca 7 Kali

9. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)

Meskipun bukan bagian wajib dari dzikir setelah sholat, membaca Sayyidul Istighfar di waktu pagi (setelah Subuh hingga terbit matahari) memiliki keutamaan yang luar biasa. Nabi Muhammad SAW menyebutnya sebagai "pemimpin" para istighfar. Barangsiapa membacanya dengan yakin di pagi hari lalu ia meninggal pada hari itu, maka ia termasuk penghuni surga.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ. أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ. أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allāhumma anta rabbī, lā ilāha illā anta, khalaqtanī wa anā 'abduk, wa anā 'alā 'ahdika wa wa'dika mastatha't. A'ụżu bika min syarri mā ṣana't. Abụ`u laka bini'matika 'alayya, wa abụ`u biżanbī, faghfirlī, fa`innahụ lā yaghfiruż-żunụba illā anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji-Mu dan perjanjian-Mu dengan segenap kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau."

Tahap Kelima: Menutup dengan Doa

Setelah merangkai dzikir-dzikir agung, inilah saat yang mustajab untuk memanjatkan doa-doa pribadi. Hati yang telah dibasahi dengan pujian dan pengagungan kepada Allah menjadi lebih siap dan layak untuk memohon. Rasulullah SAW mengajarkan doa spesifik yang sangat indah untuk dibaca di pagi hari.

10. Doa Memohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima

Doa ini mencakup tiga permohonan paling fundamental bagi seorang muslim setiap harinya: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan halal, serta amal ibadah yang diterima di sisi Allah SWT. Memulai hari dengan doa ini adalah cara terbaik untuk menetapkan niat dan tujuan hidup kita.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allāhumma innī as`aluka 'ilman nāfi'ā, wa rizqan ṭayyibā, wa 'amalan mutaqabbalā.

"Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."

Setelah membaca doa ini, kita dapat melanjutkan dengan doa-doa lain sesuai hajat dan kebutuhan kita, baik untuk diri sendiri, keluarga, maupun kaum muslimin secara umum. Gunakanlah momen berharga ini untuk berkomunikasi secara personal dengan Allah SWT.

"Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi." (QS. Ghafir: 55)

Mengapa Dzikir Subuh Begitu Istimewa?

Keistimewaan dzikir setelah sholat Subuh bukan tanpa alasan. Waktu fajar adalah waktu pergantian dari gelap menuju terang, simbol dari harapan baru dan permulaan yang bersih. Udara masih segar, pikiran masih jernih, dan suasana masih hening. Ini adalah kondisi ideal untuk terhubung dengan Allah tanpa banyak distraksi duniawi.

Secara spiritual, waktu ini disaksikan oleh para malaikat malam dan malaikat siang yang bergantian tugas. Berdzikir pada saat itu berarti amalan kita disaksikan dan dilaporkan oleh dua kelompok malaikat sekaligus. Lebih dari itu, amalan ini adalah bentuk rasa syukur kita kepada Allah karena telah dihidupkan kembali setelah "dimatikan" sementara dalam tidur. Dengan berdzikir, kita mengakui bahwa setiap tarikan napas di pagi hari adalah nikmat agung yang patut disyukuri dengan cara mengingat-Nya.

Menjadikan dzikir sesudah sholat Subuh sebagai kebiasaan yang tak terpisahkan dari rutinitas harian adalah investasi akhirat yang tak ternilai. Ia adalah perisai, penenang jiwa, pembuka pintu rezeki, dan jalan untuk meraih cinta serta keridhaan Allah SWT. Semoga kita semua dimampukan untuk senantiasa melantunkan dzikir ini dengan istiqamah.

🏠 Kembali ke Homepage