Setiap fajar menyingsing, alam semesta memulai hari baru dengan tasbihnya kepada Sang Pencipta. Udara sejuk, cahaya mentari yang perlahan merayap, dan ketenangan yang menyelimuti adalah momen emas yang terlalu berharga untuk dilewatkan. Bagi seorang muslim, pagi hari bukanlah sekadar pergantian waktu, melainkan sebuah kesempatan untuk mengisi kembali wadah spiritual, memohon perlindungan, dan membuka gerbang keberkahan untuk sepanjang hari. Cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan mengamalkan dzikir pagi sesuai sunnah Rasulullah Muhammad ﷺ.
Dzikir pagi, atau yang sering disebut Al-Ma'tsurat Ash-Shabah, adalah kumpulan doa, pujian, dan permohonan yang diajarkan langsung oleh Nabi ﷺ. Amalan ini bukan sekadar rutinitas lisan, melainkan sebuah dialog jiwa dengan Allah, pengakuan atas keagungan-Nya, dan perisai ghaib yang membentengi diri dari segala keburukan, baik yang terlihat maupun yang tersembunyi. Menjadikannya kebiasaan adalah upaya meneladani cara Rasulullah ﷺ memulai harinya, sebuah investasi rohani yang hasilnya akan kita tuai di dunia dan akhirat.
Makna dan Keutamaan Dzikir di Waktu Pagi
Mengapa waktu pagi memiliki kekhususan? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an untuk senantiasa mengingat-Nya di waktu pagi dan petang. Ini menunjukkan betapa istimewanya kedua waktu ini.
"Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang." (QS. Al-Ahzab: 41-42)
Waktu pagi adalah titik awal dari segala aktivitas. Apa yang kita tanam di pagi hari—baik itu semangat, ketenangan, maupun keikhlasan—akan sangat memengaruhi kualitas hari yang akan kita jalani. Dengan memulai hari melalui dzikir, kita seolah-olah menyerahkan kemudi hari kita kepada Allah. Kita memohon petunjuk-Nya, perlindungan-Nya, dan ridha-Nya. Ini adalah bentuk tawakal tertinggi, di mana kita menyadari kelemahan diri dan mengakui kekuatan mutlak hanya milik Allah semata.
Keutamaan mengamalkan dzikir pagi sesuai sunnah sangatlah melimpah, di antaranya:
- Mendapatkan Perlindungan Allah: Banyak bacaan dzikir pagi yang berisi permohonan perlindungan dari godaan setan, kejahatan makhluk, sihir, 'ain (penyakit mata), dan segala marabahaya lainnya.
- Membuka Pintu Rezeki: Dengan mengingat Allah, hati menjadi tenang dan pikiran menjadi jernih. Ketenangan ini mengundang keberkahan, termasuk dalam urusan rezeki yang halal dan baik.
- Memberatkan Timbangan Amal: Kalimat-kalimat thayyibah seperti tasbih, tahmid, dan tahlil memiliki bobot yang sangat berat di sisi Allah, meskipun ringan di lisan.
- Menghapus Dosa-Dosa: Beberapa dzikir memiliki fadhilah khusus untuk menggugurkan dosa-dosa kecil yang mungkin kita lakukan tanpa sadar.
- Memberikan Ketenangan Jiwa: Mengawali hari dengan mengingat Sang Pencipta akan melapangkan dada dan menentramkan hati dalam menghadapi berbagai tantangan.
- Meneladani Sunnah Terbaik: Tidak ada amalan yang lebih baik daripada mengikuti jejak langkah manusia paling mulia, Rasulullah ﷺ.
Kumpulan Bacaan Dzikir Pagi Sesuai Sunnah
Berikut adalah kumpulan bacaan dzikir pagi yang shahih, diambil dari tuntunan Rasulullah ﷺ. Dianjurkan untuk membacanya dengan tartil, memahami maknanya, dan menghadirkan hati saat mengucapkannya. Waktu terbaik untuk membacanya adalah setelah shalat Subuh hingga matahari terbit.
1. Membaca Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya uuduhuu hifdzuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)
Dibaca 1 kaliTadabbur: Ayat Kursi adalah ayat paling agung dalam Al-Qur'an. Membacanya di pagi hari akan membuat seseorang berada dalam penjagaan Allah hingga petang. Ayat ini merangkum pilar-pilar tauhid yang paling fundamental: keesaan Allah, sifat-sifat-Nya yang sempurna (Maha Hidup, Maha Mengurus), kekuasaan-Nya yang absolut atas langit dan bumi, serta ilmu-Nya yang meliputi segala sesuatu. Dengan meresapi maknanya, kita menanamkan keyakinan bahwa tidak ada kekuatan yang bisa mencelakai kita kecuali atas izin-Nya.
2. Membaca Tiga Surat Perlindungan (Al-Mu'awwidzat)
Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas memiliki keutamaan sebagai perlindungan yang paripurna. Rasulullah ﷺ bersabda bahwa membacanya tiga kali di waktu pagi dan petang akan mencukupinya dari segala sesuatu.
Surat Al-Ikhlas
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ
ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ
لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ
وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.'"
Surat Al-Falaq
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلْفَلَقِ
مِن شَرِّ مَا خَلَقَ
وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ
وَمِن شَرِّ ٱلنَّفَّٰثَٰتِ فِى ٱلْعُقَدِ
وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.'"
Surat An-Nas
بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ ٱلنَّاسِ
مَلِكِ ٱلنَّاسِ
إِلَٰهِ ٱلنَّاسِ
مِن شَرِّ ٱلْوَسْوَاسِ ٱلْخَنَّاسِ
ٱلَّذِى يُوَسْوِسُ فِى صُدُورِ ٱلنَّاسِ
مِنَ ٱلْجِنَّةِ وَٱلنَّاسِ
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: 'Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia. Raja manusia. Sembahan manusia. Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.'"
Masing-masing dibaca 3 kaliTadabbur: Tiga surat ini adalah benteng pertahanan seorang muslim. Al-Ikhlas memurnikan tauhid dan keyakinan kita kepada Allah. Al-Falaq memberikan perlindungan dari kejahatan eksternal yang bersifat fisik (makhluk, kegelapan malam, sihir, hasad). Sementara An-Nas memberikan perlindungan dari kejahatan internal, yaitu bisikan was-was dari setan yang menyerang hati dan pikiran. Kombinasi ketiganya adalah perisai lengkap yang menjaga akidah, fisik, dan batin kita.
3. Doa Memasuki Waktu Pagi
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ.
Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillaah, wal hamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir. Rabbi as-aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba'dahu, wa a'uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba'dahu. Rabbi a'uudzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Rabbi a'uudzu bika min 'adzaabin fin naari wa 'adzaabin fil qabri.
"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."
Dibaca 1 kali HR. Muslim no. 2723Tadabbur: Doa ini adalah deklarasi pagi seorang hamba. Kita mengawali hari dengan mengakui bahwa seluruh kerajaan, kekuasaan, dan kendali mutlak ada di tangan Allah. Ini menumbuhkan rasa rendah hati. Kemudian, kita memanjatkan permohonan yang komprehensif: meminta semua kebaikan hari ini dan berlindung dari semua keburukannya. Kita juga secara spesifik berlindung dari penyakit 'kasal' (kemalasan) yang merupakan musuh produktivitas, serta dari keburukan masa tua dan siksa yang abadi. Ini adalah doa yang mencakup kebutuhan dunia dan akhirat.
4. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa 'abduka, wa anaa 'alaa 'ahdika wa wa'dika mastatha'tu, a'uudzu bika min syarri maa shana'tu, abuu-u laka bini'matika 'alayya, wa abuu-u laka bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.
"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas janji dan ikrar-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau berikan kepadaku, dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."
Dibaca 1 kali HR. Bukhari no. 6306Tadabbur: Rasulullah ﷺ menjuluki doa ini sebagai "Sayyidul Istighfar" atau rajanya istighfar. Keutamaannya luar biasa: barangsiapa membacanya di pagi hari dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu, maka ia termasuk penghuni surga. Doa ini mengandung pengakuan yang total: pengakuan Allah sebagai satu-satunya Rabb, pengakuan diri sebagai hamba yang diciptakan, komitmen untuk taat, pengakuan atas segala nikmat, sekaligus pengakuan atas dosa dan kelemahan diri. Inilah puncak ketundukan seorang hamba di hadapan Rabb-nya.
5. Doa Ridha Kepada Allah, Islam, dan Nabi Muhammad ﷺ
رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا، وَبِاْلإِسْلاَمِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا.
Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil-islaami diinaa, wa bi-muhammadin shallallaahu 'alaihi wa sallama nabiyyaa.
"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad ﷺ sebagai Nabiku."
Dibaca 3 kali HR. Abu Daud no. 5072, Ahmad no. 18967. Hadits ini dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani.Tadabbur: Kalimat ini adalah ikrar kepuasan dan kebahagiaan seorang mukmin atas pilar-pilar imannya. "Ridha" di sini bukan sekadar menerima, tetapi merasa puas, cukup, dan bahagia. Dengan mengucapkannya, kita memperbarui komitmen kita: kita bahagia dengan Allah sebagai satu-satunya pengatur hidup kita, kita puas dengan Islam sebagai jalan hidup yang sempurna, dan kita bangga dengan Nabi Muhammad ﷺ sebagai teladan terbaik. Rasulullah menjanjikan bahwa siapa yang mengucapkannya 3 kali di pagi hari, maka Allah pasti akan meridhainya di hari kiamat.
6. Doa Memohon Kesehatan dan Perlindungan
اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَدَنِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ سَمْعِيْ، اَللَّهُمَّ عَافِنِيْ فِيْ بَصَرِيْ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ.
Allahumma 'aafinii fii badanii, allahumma 'aafinii fii sam'ii, allahumma 'aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a'uudzu bika minal kufri wal faqri, wa a'uudzu bika min 'adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.
"Ya Allah, berikanlah kesehatan pada badanku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Engkau."
Dibaca 3 kali HR. Abu Daud no. 5090, Ahmad no. 20430. Sanadnya dihasankan oleh Syekh Al-Albani.Tadabbur: Doa ini menggabungkan permohonan kesehatan fisik dan perlindungan spiritual. Kita memohon 'afiyah (kesehatan dan keselamatan) pada tiga komponen utama tubuh: badan, pendengaran, dan penglihatan. Ketiganya adalah sarana utama kita untuk beribadah dan beraktivitas. Setelah itu, kita memohon perlindungan dari dua penyakit paling berbahaya: kekufuran yang merusak akhirat, dan kefakiran yang berpotensi mendekatkan pada kekufuran. Terakhir, kita berlindung dari azab kubur. Ini adalah paket lengkap permohonan keselamatan dunia dan akhirat.
7. Dzikir Tawakal (Kecukupan dari Allah)
حَسْبِيَ اللهُ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ هُوَ، عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ.
Hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa, 'alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul 'arsyil 'azhiim.
"Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan 'Arsy yang agung."
Dibaca 7 kali HR. Abu Daud no. 5081. Hadits ini diriwayatkan secara mauquf (perkataan sahabat), namun memiliki hukum marfu' (seperti sabda Nabi). Syekh Syu'aib Al-Arnauth menyatakan sanadnya shahih.Tadabbur: Dzikir ini adalah puncak dari tawakal. "Hasbiyallah" berarti "Allah telah mencukupiku". Dengan mengucapkannya, kita menyerahkan segala urusan kita—kekhawatiran, harapan, masalah—kepada Allah. Siapa pun yang membacanya tujuh kali di pagi dan petang, Allah akan mencukupkan segala keperluannya di dunia dan akhirat. Penyebutan 'Arsy yang agung mengingatkan kita betapa kecilnya masalah kita jika dibandingkan dengan kebesaran dan kekuasaan Rabb yang menguasai 'Arsy.
8. Doa Perlindungan dari Segala Bahaya
بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي اْلأَرْضِ وَلاَ فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ.
Bismillaahilladzii laa yadhurru ma'asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii'ul 'aliim.
"Dengan nama Allah yang bila disebut, segala sesuatu di bumi dan langit tidak akan berbahaya, Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Dibaca 3 kali HR. Abu Daud no. 5088, At-Tirmidzi no. 3388. Dinilai shahih oleh Syekh Al-Albani.Tadabbur: Ini adalah doa perlindungan yang sangat kuat. Dengan menyebut nama Allah, kita seolah-olah meletakkan diri kita dalam benteng perlindungan-Nya. Tidak ada satu pun makhluk, baik di bumi (seperti binatang berbisa, orang jahat) maupun di langit (seperti bala dan takdir buruk), yang dapat menimpakan mudharat kepada kita tanpa izin-Nya. Menutup doa dengan "As-Sami' Al-'Alim" (Maha Mendengar, Maha Mengetahui) menegaskan keyakinan kita bahwa Allah mendengar doa kita dan mengetahui segala ancaman yang mungkin datang.
9. Doa Perlindungan dengan Kalimat Sempurna Allah
أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ.
A'uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq.
"Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk yang Dia ciptakan."
Dibaca 3 kali (di waktu petang, namun banyak ulama menganjurkan juga di pagi hari) HR. Muslim no. 2709.Tadabbur: "Kalimat-kalimat Allah yang sempurna" bisa merujuk pada Al-Qur'an atau sifat-sifat-Nya yang mulia. Kalimat Allah sempurna karena tidak memiliki cacat atau kekurangan. Dengan berlindung kepadanya, kita mencari suaka pada kekuatan yang absolut dari segala bentuk kejahatan yang berasal dari makhluk ciptaan-Nya. Ini mencakup kejahatan manusia, jin, hewan, dan segala sesuatu yang berpotensi membahayakan.
10. Dzikir Tahlil dengan Keutamaan Luar Biasa
لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ.
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir.
"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."
Dibaca 10 kali atau 100 kali HR. Bukhari no. 3293, Muslim no. 2691 (untuk 100 kali). Versi 10 kali disebutkan dalam hadits lain dengan keutamaan membebaskan budak.Tadabbur: Ini adalah kalimat tauhid, pondasi dari seluruh ajaran Islam. Keutamaannya sangat besar. Membacanya 100 kali dalam sehari pahalanya setara dengan memerdekakan sepuluh budak, dicatat baginya seratus kebaikan, dihapus darinya seratus keburukan, dan menjadi pelindung dari setan pada hari itu hingga petang. Membacanya 10 kali setelah shalat subuh juga memiliki keutamaan besar. Kalimat ini menegaskan kembali esensi iman kita setiap pagi.
11. Tasbih dengan Bobot Pahala yang Berat
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ.
Subhaanallaahi wa bihamdih, 'adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata 'arsyih, wa midaada kalimaatih.
"Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak jumlah makhluk-Nya, sesuai keridhaan diri-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-Nya."
Dibaca 3 kali HR. Muslim no. 2726.Tadabbur: Dzikir ini diajarkan Rasulullah ﷺ kepada istri beliau, Juwairiyah, yang berdzikir sangat lama. Nabi menjelaskan bahwa empat kalimat ini, jika dibaca tiga kali, pahalanya bisa menandingi dzikir yang panjang. Mengapa? Karena kita menyandarkan pujian kita pada empat hal yang tak terhingga: jumlah makhluk Allah, keridhaan-Nya yang tak terbatas, berat 'Arsy-Nya yang agung, dan tinta untuk menulis kalimat-kalimat-Nya yang tak akan pernah habis. Ini adalah cara cerdas untuk meraih pahala yang melimpah dengan amalan yang ringkas.
12. Tasbih dan Tahmid Penghapus Dosa
سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ.
Subhaanallaahi wa bihamdih.
"Maha Suci Allah, aku memuji-Nya."
Dibaca 100 kali HR. Muslim no. 2692.Tadabbur: Sebuah kalimat yang ringan di lisan namun sangat dicintai oleh Ar-Rahman dan berat di timbangan. Rasulullah ﷺ bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdih' seratus kali dalam sehari, maka dosa-dosanya akan dihapus, meskipun sebanyak buih di lautan." Ini adalah kesempatan emas untuk membersihkan catatan amal kita setiap pagi, memulai hari dengan lembaran yang lebih bersih.
Adab dan Tips Istiqamah dalam Berdzikir Pagi
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari amalan dzikir pagi sesuai sunnah, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan:
- Ikhlas: Niatkan amalan ini semata-mata untuk mencari ridha Allah, bukan untuk tujuan duniawi atau pamer.
- Hadirkan Hati (Khusyu'): Usahakan untuk tidak hanya menggerakkan lisan, tetapi juga merenungkan makna dari setiap kalimat yang diucapkan. Inilah esensi dari tadabbur.
- Waktu Terbaik: Waktu utama untuk berdzikir pagi adalah setelah melaksanakan shalat Subuh hingga matahari terbit. Ini adalah waktu yang penuh berkah. Namun, jika terlewat, masih bisa dibaca hingga sebelum waktu Dhuha berakhir.
- Bersuci: Sangat dianjurkan untuk berada dalam keadaan suci (memiliki wudhu) saat berdzikir, meskipun tidak menjadi syarat wajib.
- Mencari Tempat Tenang: Carilah sudut rumah yang tenang agar bisa lebih fokus dan terhindar dari gangguan.
- Mulai Bertahap: Jika merasa semua bacaan terlalu banyak untuk dihafal sekaligus, mulailah dengan beberapa dzikir yang paling mudah diingat, seperti Ayat Kursi dan Al-Mu'awwidzat. Kemudian tambah secara bertahap. Konsistensi lebih utama daripada kuantitas yang memberatkan.
- Gunakan Bantuan: Tidak masalah membaca dari buku dzikir atau aplikasi di ponsel pada awalnya. Lama-kelamaan, dengan izin Allah, bacaan tersebut akan terhafal dengan sendirinya.
Istiqamah atau konsisten adalah kunci dari setiap amalan. Jadikan dzikir pagi sebagai kebutuhan, sama seperti kita butuh sarapan untuk energi fisik. Dzikir pagi adalah sarapan untuk ruh kita. Dengan ruh yang kuat dan terlindungi, kita akan lebih siap menghadapi segala dinamika kehidupan dengan hati yang tenang dan jiwa yang bersandar hanya kepada Allah.
Memulai hari dengan amalan dzikir pagi sesuai sunnah adalah pilihan sadar untuk menjadikan Allah sebagai prioritas utama. Ini adalah cara kita "mengatur" hari kita agar selalu berada dalam koridor rahmat dan perlindungan-Nya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta'ala memudahkan kita untuk senantiasa menghidupkan sunnah mulia ini dan merasakan manisnya berdzikir di setiap pagi kita.