Dzikir Pagi Sesuai Sunnah

Benteng Perlindungan dan Pembuka Pintu Rezeki Seorang Mukmin

Fajar menyingsing, membawa serta harapan baru dan lembaran kehidupan yang masih putih. Bagi seorang mukmin, pagi hari bukan sekadar pergantian waktu, melainkan sebuah gerbang keberkahan yang terbuka lebar. Salah satu kunci utama untuk meraih keberkahan tersebut adalah dengan membasahi lisan melalui dzikir pagi, sebuah amalan yang dicontohkan langsung oleh teladan terbaik, Rasulullah Muhammad SAW. Dzikir pagi adalah perisai, penenang jiwa, dan sumber kekuatan spiritual untuk menghadapi segala tantangan sepanjang hari.

Amalan ini bukanlah sekadar rangkaian kata tanpa makna. Setiap kalimat yang terucap adalah bentuk pengagungan, permohonan, dan penyerahan diri secara total kepada Allah, Sang Penguasa alam semesta. Meluangkan waktu sejenak setelah shalat Subuh hingga terbitnya matahari untuk berdzikir adalah investasi terbaik yang dapat kita lakukan. Ia laksana embun pagi yang menyejukkan hati yang gersang, dan cahaya mentari yang menghalau kegelapan keraguan dalam jiwa. Dengan berdzikir, kita memulai hari dengan kesadaran penuh akan kehadiran Allah, memohon perlindungan-Nya dari segala keburukan, dan mensyukuri nikmat kehidupan yang kembali Dia anugerahkan.

Keutamaan dan Waktu Pelaksanaan Dzikir Pagi

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an, yang artinya: "Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi." (QS. Ghafir: 55). Ayat ini secara jelas memerintahkan kita untuk senantiasa mengingat Allah, khususnya di dua waktu istimewa: pagi dan petang. Waktu pagi memiliki energi spiritual yang luar biasa. Rasulullah SAW mendoakan umatnya, "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR. Abu Daud).

Waktu terbaik untuk melaksanakan dzikir pagi adalah setelah menunaikan shalat Subuh hingga matahari terbit (syuruq). Namun, jika seseorang terlewat, para ulama memberikan kelonggaran untuk mengerjakannya hingga matahari akan tergelincir ke barat (menjelang waktu Zhuhur). Konsistensi atau istiqamah dalam mengamalkannya jauh lebih utama daripada kuantitas yang hanya sesekali. Menjadikannya sebagai rutinitas harian akan membangun sebuah benteng spiritual yang kokoh, yang tidak mudah ditembus oleh bisikan syaitan maupun kegelisahan duniawi.

Rangkaian Bacaan Dzikir Pagi Sesuai Sunnah

Berikut adalah kumpulan bacaan dzikir pagi yang shahih, bersumber dari hadits-hadits Rasulullah SAW, beserta penjelasan mendalam mengenai makna dan faedahnya.

1. Membaca Ayat Kursi

Dibaca 1 Kali

اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ ۗ مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ۖ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fissamaawaati wa maa fil ardh, man dzalladzii yasyfa’u ‘indahuu illaa bi idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai’im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa’, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya’uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.

"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar." (QS. Al-Baqarah: 255)

Faedah dan Keutamaan:

Ayat Kursi disebut sebagai ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Keagungannya terletak pada kandungan isinya yang secara komprehensif menjelaskan tentang keesaan dan kekuasaan mutlak Allah SWT. Membacanya di pagi hari memiliki keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW bersabda bahwa barangsiapa yang membacanya di pagi hari, maka ia akan dilindungi dari (gangguan) jin hingga petang hari. Ini adalah bentuk perlindungan aktif yang kita mohonkan kepada Allah. Saat kita merenungi maknanya, kita mengakui bahwa hanya Allah Yang Maha Hidup (Al-Hayyu) dan Terus Menerus Mengurus Makhluk-Nya (Al-Qayyum). Kesadaran ini menumbuhkan rasa aman dan tawakal, karena kita berada dalam penjagaan Dzat yang tidak pernah lalai, tidak mengantuk, dan tidak tidur.

HR. Al-Hakim, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani.

2. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, An-Nas

Dibaca Masing-Masing 3 Kali

(Surat Al-Ikhlas) قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ...

(Surat Al-Falaq) قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ...

(Surat An-Nas) قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ...

Faedah dan Keutamaan:

Tiga surat ini dikenal dengan sebutan Al-Mu'awwidzat, yaitu surat-surat perlindungan. Rasulullah SAW sangat menganjurkan untuk membacanya tiga kali di waktu pagi dan petang. Beliau bersabda, "Bacalah Qul Huwallahu Ahad (Al-Ikhlas) dan Al-Mu’awwidzatain (Al-Falaq dan An-Nas) di waktu pagi dan petang sebanyak tiga kali, maka itu akan mencukupimu dari segala sesuatu." Kata "mencukupimu" (takfiika) memiliki makna yang sangat luas. Para ulama menafsirkannya sebagai cukup dalam memberikan perlindungan dari segala macam keburukan, baik yang terlihat maupun tidak, dari gangguan jin, sihir, 'ain (pandangan mata jahat), hingga kejahatan manusia. Surat Al-Ikhlas memurnikan tauhid kita, Al-Falaq memohon perlindungan dari kejahatan makhluk di waktu gelap, dan An-Nas memohon perlindungan dari bisikan jahat yang bersumber dari jin dan manusia. Kombinasi ketiganya adalah paket perlindungan yang lengkap.

HR. Abu Daud, Tirmidzi. Hadits hasan shahih.

3. Sayyidul Istighfar (Raja Permohonan Ampun)

Dibaca 1 Kali

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzu bika min syarri maa shana’tu, abuu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu’u bidzanbii faghfirlii fa innahuu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

"Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di atas perjanjian dan janji-Mu dengan segenap kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka ampunilah aku. Sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau."

Faedah dan Keutamaan:

Dzikir ini disebut sebagai "Raja Istighfar" bukan tanpa alasan. Di dalamnya terkandung pengakuan yang sempurna akan rububiyah (ketuhanan) Allah, pengakuan sebagai hamba yang lemah, komitmen untuk taat, permohonan perlindungan, pengakuan atas nikmat, serta pengakuan atas dosa. Ini adalah bentuk ketundukan dan kerendahan hati yang paling puncak. Keutamaannya sangat besar, sebagaimana sabda Nabi SAW, "Barangsiapa mengucapkannya di waktu siang dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal pada hari itu sebelum petang, maka ia termasuk penduduk surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di waktu malam dengan penuh keyakinan lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penduduk surga." Ini adalah jaminan luar biasa yang menunjukkan betapa Allah mencintai hamba-Nya yang tulus dalam bertaubat dan memohon ampunan.

HR. Bukhari.

4. Doa Memasuki Pagi Hari

Dibaca 1 Kali

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ashbahnaa wa ashbahal mulku lillaah, walhamdu lillaah, laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir. Rabbi as’aluka khaira maa fii haadzal yaumi wa khaira maa ba’dah, wa a’uudzu bika min syarri maa fii haadzal yaumi wa syarri maa ba’dah. Rabbi a’uudzu bika minal kasali wa suu’il kibar. Rabbi a’uudzu bika min ‘adzaabin fin naari wa ‘adzaabin fil qabri.

"Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka dan siksa kubur."

Faedah dan Keutamaan:

Ini adalah doa pagi yang sangat komprehensif. Dimulai dengan penegasan tauhid bahwa segala kekuasaan dan pujian hanya milik Allah. Kemudian dilanjutkan dengan permohonan yang mencakup seluruh aspek kebaikan hari itu dan perlindungan dari seluruh aspek keburukan. Doa ini mengajarkan kita untuk bersikap proaktif secara spiritual. Kita tidak hanya pasrah, tetapi kita memohon secara spesifik kepada Allah agar dianugerahi kebaikan dan dijauhkan dari keburukan. Permohonan perlindungan dari kemalasan (kasal) sangat relevan, karena malas adalah penyakit yang menghalangi produktivitas dan ibadah. Demikian pula perlindungan dari kejelekan masa tua (suu-il kibar) dan siksa kubur serta neraka, menunjukkan visi seorang mukmin yang jauh ke depan, melampaui kehidupan dunia.

HR. Muslim.

5. Doa Syukur di Pagi Hari

Dibaca 1 Kali

اللَّهُمَّ مَا أَصْبَحَ بِي مِنْ نِعْمَةٍ أَوْ بِأَحَدٍ مِنْ خَلْقِكَ فَمِنْكَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، فَلَكَ الْحَمْدُ وَلَكَ الشُّكْرُ

Allahumma maa ashbaha bii min ni'matin au bi-ahadin min khalqika fa minka wahdaka laa syariika lak, falakal hamdu wa lakasy syukr.

"Ya Allah, nikmat apapun yang ada padaku di pagi ini atau pada salah seorang dari makhluk-Mu, maka itu semua dari-Mu semata, tiada sekutu bagi-Mu. Maka bagi-Mu segala puji dan bagi-Mu segala syukur."

Faedah dan Keutamaan:

Dzikir ini adalah esensi dari rasa syukur. Dengan membacanya, kita mengakui bahwa setiap nikmat, sekecil apapun itu—mulai dari detak jantung, hembusan nafas, hingga kesehatan dan kesempatan hidup—semuanya berasal dari Allah semata. Pengakuan ini melatih hati untuk tidak sombong dan senantiasa rendah hati. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan doa ini di pagi hari, maka ia telah menunaikan syukurnya untuk hari itu." Menunaikan syukur bukan hanya dengan lisan, tetapi berawal dari kesadaran hati yang diungkapkan melalui doa ini. Ketika seseorang memulai harinya dengan rasa syukur yang tulus, Allah akan menambahkan nikmat-Nya dan memberkahi harinya.

HR. Abu Daud. Dihasankan oleh Ibnu Hajar.

6. Doa Memohon Kesehatan

Dibaca 3 Kali

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Allahumma ‘aafinii fii badanii, allahumma ‘aafinii fii sam’ii, allahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allahumma innii a’uudzu bika minal kufri wal faqr, wa a’uudzu bika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

"Ya Allah, berikanlah kesehatan pada badanku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada pendengaranku. Ya Allah, berikanlah kesehatan pada penglihatanku. Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau."

Faedah dan Keutamaan:

Kesehatan adalah nikmat terbesar setelah iman. Doa ini adalah permohonan spesifik untuk kesehatan ('afiyah) pada tiga organ vital: badan secara keseluruhan, pendengaran, dan penglihatan. Kesehatan pada ketiganya memungkinkan kita untuk beribadah dan beraktivitas dengan maksimal. Doa ini juga menyandingkan permohonan perlindungan dari dua hal berbahaya di dunia: kekufuran (hilangnya iman) dan kefakiran (kemiskinan yang bisa mendekatkan pada kekufuran). Ini menunjukkan bahwa seorang mukmin memohon keseimbangan antara kesehatan fisik, kekuatan iman, dan kecukupan rezeki. Diakhiri dengan perlindungan dari siksa kubur, doa ini menjadi permohonan kesejahteraan yang paripurna, dunia dan akhirat.

HR. Abu Daud, Ahmad. Hadits hasan.

7. Dzikir Tawakal dan Perlindungan

Dibaca 7 Kali

حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

Hasbiyallaahu laa ilaaha illaa huwa ‘alaihi tawakkaltu wa huwa rabbul ‘arsyil ‘azhiim.

"Cukuplah Allah bagiku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal dan Dia adalah Tuhan 'Arsy yang agung."

Faedah dan Keutamaan:

Ini adalah kalimat tawakal yang agung. Ketika seorang hamba dengan tulus mengucapkan "Hasbiyallah" (Cukuplah Allah bagiku), ia sedang menyerahkan seluruh urusannya kepada Dzat Yang Maha Mencukupi. Ia meyakini bahwa perlindungan, pertolongan, dan rezeki hanya datang dari Allah. Keutamaannya sangat besar. Dalam sebuah hadits disebutkan, "Barangsiapa yang mengucapkannya di pagi dan petang hari sebanyak tujuh kali, maka Allah akan mencukupi semua urusannya di dunia dan akhirat." Ini adalah janji dari Allah. Membacanya tujuh kali di pagi hari seolah-olah kita sedang melapisi hari kita dengan tujuh lapis perlindungan dan kepasrahan kepada Allah, sehingga hati menjadi tenang dan tidak khawatir menghadapi apapun.

HR. Abu Daud. Sanadnya dishahihkan oleh Syaikh Syu'aib Al-Arnauth.

8. Dzikir Perlindungan dari Segala Bahaya

Dibaca 3 Kali

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzii laa yadhurru ma’asmihii syai’un fil ardhi wa laa fis samaa’i wa huwas samii’ul ‘aliim.

"Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan, dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."

Faedah dan Keutamaan:

Dzikir ini adalah perisai dari segala marabahaya yang tidak terduga. Dengan menyebut nama Allah, kita memohon agar nama-Nya yang agung menjadi pelindung kita. Makna "tidak ada yang dapat membahayakan" bersifat umum, mencakup bahaya fisik seperti kecelakaan, penyakit, racun, hingga bahaya gaib seperti sihir dan gangguan jin. Rasulullah SAW menjamin, "Barangsiapa membacanya tiga kali di pagi hari dan tiga kali di petang hari, maka tidak ada sesuatu pun yang akan membahayakannya." Mengakhiri doa dengan "Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui" adalah penegasan bahwa Allah mendengar doa kita dan mengetahui segala potensi bahaya yang mengancam, sehingga perlindungan-Nya adalah yang paling sempurna.

HR. Abu Daud, Tirmidzi, Ibnu Majah. Hadits shahih.

9. Dzikir Keridhaan

Dibaca 3 Kali

رَضِيتُ بِاللَّهِ رَبًّا، وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا، وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا

Radhiitu billaahi rabbaa, wa bil islaami diinaa, wa bi muhammadin shallallaahu ‘alaihi wa sallama nabiyyaa.

"Aku ridha Allah sebagai Tuhanku, Islam sebagai agamaku, dan Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sebagai Nabiku."

Faedah dan Keutamaan:

Kalimat ini adalah ikrar dan deklarasi iman yang fundamental. Mengucapkannya di pagi hari berarti kita memperbarui komitmen dan kesaksian kita. Keridhaan ini melahirkan ketenangan jiwa. Ketika kita ridha Allah sebagai Rabb, kita akan menerima segala takdir-Nya dengan lapang dada. Ketika kita ridha Islam sebagai din (agama/cara hidup), kita akan menjalankan syariat-Nya dengan suka cita. Dan ketika kita ridha Muhammad SAW sebagai Nabi, kita akan mengikuti sunnahnya dengan penuh cinta. Faedahnya sangat agung, Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa yang mengucapkan (dzikir) ini tiga kali di pagi dan petang hari, maka hak Allah untuk meridhainya pada hari kiamat." Mendapatkan keridhaan Allah adalah puncak dari segala pencapaian seorang hamba.

HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi. Hadits hasan.

10. Tasbih dan Tahmid Sebanyak Ciptaan-Nya

Dibaca 3 Kali

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ، عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ، وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallaahi wa bihamdih, ‘adada khalqih, wa ridhaa nafsih, wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.

"Maha Suci Allah dan segala puji bagi-Nya, sebanyak bilangan makhluk-Nya, seridha diri-Nya, seberat timbangan 'Arsy-Nya, dan sebanyak tinta kalimat-kalimat-Nya."

Faedah dan Keutamaan:

Ini adalah dzikir yang singkat namun memiliki bobot pahala yang luar biasa. Haditsnya berasal dari Ummul Mukminin Juwairiyah, yang berdzikir sejak subuh hingga waktu dhuha. Rasulullah SAW kemudian mengajarkan kalimat ini kepadanya dan bersabda bahwa empat kalimat ini jika ditimbang, pahalanya akan setara dengan dzikir yang dilakukan Juwairiyah sepanjang pagi itu. Dzikir ini mengajarkan kita tentang keagungan Allah yang tak terbatas. Kita memuji-Nya bukan dengan hitungan matematis kita yang terbatas, melainkan menyandarkannya pada empat hal yang tak terhingga: jumlah makhluk-Nya, keridhaan-Nya, berat 'Arsy-Nya, dan luasnya kalimat-Nya. Ini adalah cara memuji Allah yang paling agung dan sempurna.

HR. Muslim.

11. Dzikir Tauhid dengan Pahala Melimpah

Dibaca 10 Kali atau 100 Kali

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qadiir.

"Tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu."

Faedah dan Keutamaan:

Ini adalah kalimat tauhid terbaik. Membacanya secara rutin di pagi hari mendatangkan ganjaran yang sangat besar. Dalam hadits disebutkan, barangsiapa membacanya sepuluh kali di pagi hari, maka ia akan mendapatkan pahala seperti memerdekakan empat orang budak dari keturunan Ismail, dituliskan baginya sepuluh kebaikan, dihapuskan darinya sepuluh keburukan, diangkat derajatnya sepuluh tingkat, dan ia akan terlindung dari syaitan hingga petang. Dalam riwayat lain, barangsiapa membacanya seratus kali dalam sehari, pahalanya setara memerdekakan sepuluh budak, ditulis seratus kebaikan, dihapus seratus kesalahan, menjadi pelindung dari syaitan pada hari itu, dan tidak ada yang dapat mengalahkannya dalam kebaikan kecuali orang yang beramal lebih banyak. Memilih untuk membacanya 10 kali adalah pilihan yang baik dan ringan, sementara membacanya 100 kali adalah sebuah keutamaan yang agung.

HR. Bukhari, Muslim (untuk 100x), dan An-Nasa'i (untuk 10x).

12. Tasbih dan Tahmid Umum

Dibaca 100 Kali

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhanallaahi wa bihamdih.

"Maha Suci Allah dan dengan memuji-Nya."

Faedah dan Keutamaan:

Kalimat ini sangat ringan di lisan, namun sangat berat di timbangan amal dan sangat dicintai oleh Ar-Rahman. Keutamaan membacanya seratus kali di pagi hari sangatlah spesifik dan luar biasa. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa mengucapkan 'Subhanallahi wa bihamdih' seratus kali di pagi dan petang hari, maka tidak ada seorang pun yang datang pada hari kiamat dengan membawa amalan yang lebih baik darinya, kecuali orang yang mengucapkan hal yang sama atau lebih banyak." (HR. Muslim). Hadits lain menyebutkan, "Barangsiapa yang membacanya seratus kali dalam sehari, dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Bukhari & Muslim). Ini adalah amalan penghapus dosa yang sangat efektif dan mudah untuk diamalkan.

HR. Bukhari dan Muslim.

Adab dan Penyempurna Dzikir Pagi

Untuk meraih manfaat maksimal dari dzikir pagi, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Ini bukan sekadar aturan, melainkan cara untuk meningkatkan kualitas ibadah kita agar lebih diterima dan berdampak pada jiwa.

Penutup: Memulai Hari dalam Naungan Ilahi

Dzikir pagi adalah bukti cinta seorang hamba kepada Rabb-nya. Ia adalah cara kita menyapa Sang Pencipta di awal hari, melaporkan kehadiran kita sebagai hamba yang bersyukur, memohon ampun, dan berharap perlindungan. Dengan menjadikannya sebagai kebiasaan, kita tidak hanya akan merasakan ketenangan jiwa, tetapi juga akan melihat bagaimana Allah memudahkan urusan-urusan kita sepanjang hari.

Jadikanlah momen setelah Subuh sebagai waktu emas yang tidak akan ditukar dengan apapun. Matikan sejenak hiruk pikuk dunia, dan sambungkan hati kita langsung kepada Penguasa Langit dan Bumi. Insya Allah, hari yang kita jalani akan menjadi hari yang penuh berkah, produktif, dan senantiasa berada dalam naungan serta perlindungan-Nya.

🏠 Kembali ke Homepage