Sholat adalah tiang agama, sebuah jembatan komunikasi langsung antara seorang hamba dengan Sang Pencipta, Allah SWT. Momen setelah salam penutup bukanlah akhir dari ibadah, melainkan sebuah gerbang emas menuju kesempatan yang lebih intim untuk berzikir, berdoa, dan merenung. Inilah waktu di mana hati masih lembut, jiwa masih terkoneksi, dan pintu langit diyakini terbuka lebar. Meluangkan waktu untuk doa wirid sesudah sholat adalah sebuah amalan yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, sebuah cara untuk menambal kekurangan dalam sholat kita, mensyukuri nikmat-Nya, dan memohon ampunan serta pertolongan-Nya.
Banyak di antara kita yang mungkin terburu-buru beranjak setelah sholat karena kesibukan duniawi. Padahal, beberapa menit yang kita investasikan untuk berdzikir dan berdoa sesudah sholat memiliki keutamaan yang luar biasa. Ia ibarat segel yang mengunci pahala sholat, nutrisi bagi ruhani, dan perisai yang melindungi diri dari berbagai keburukan. Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif, mengupas tuntas setiap lafaz doa dan wirid, mulai dari urutan, bacaan, hingga makna mendalam yang terkandung di dalamnya, agar amalan ini tidak lagi menjadi rutinitas mekanis, melainkan sebuah dialog penuh makna dengan Allah Yang Maha Pengasih.
Mengapa Berdzikir dan Berdoa Sesudah Sholat Sangat Penting?
Sebelum kita menyelami bacaan-bacaan wirid, penting untuk memahami fondasi dan urgensi dari amalan ini. Kepentingannya tidak hanya bersumber dari tradisi, tetapi berakar kuat dalam Al-Qur'an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW.
Perintah Langsung dari Al-Qur'an
Allah SWT sendiri memerintahkan kita untuk senantiasa mengingat-Nya, terutama setelah menunaikan kewajiban. Dalam Surat An-Nisa ayat 103, Allah berfirman:
فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَاةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِكُمْ
"Fa idzaa qadhaitumush-sholaata fadzkurullooha qiyaamaw wa qu'uudaw wa 'alaa junuubikum."
"Maka apabila kamu telah menyelesaikan sholat(mu), ingatlah Allah di waktu berdiri, di waktu duduk dan di waktu berbaring."
Ayat ini secara eksplisit menginstruksikan kita untuk melanjutkan ibadah dalam bentuk dzikir setelah sholat selesai. Ini menunjukkan bahwa hubungan dengan Allah tidak terputus saat salam, melainkan berlanjut dalam kesadaran dan ingatan yang konstan.
Teladan Agung Rasulullah SAW
Amalan terbaik adalah apa yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW. Beliau tidak pernah meninggalkan majelisnya setelah sholat fardhu tanpa berdzikir dan berdoa. Tsauban RA, seorang sahabat Nabi, meriwayatkan:
"Apabila Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai dari sholatnya (sholat fardhu), beliau beristighfar tiga kali dan mengucapkan: 'Allahumma antas salaam wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam'." (HR. Muslim)
Hadits ini adalah bukti otentik bahwa wirid pembuka setelah sholat adalah amalan yang langsung diajarkan dan dipraktikkan oleh Rasulullah. Mengikutinya berarti kita sedang berjalan di atas jejak sunnah yang penuh berkah.
Fungsi Spiritual dan Psikologis
Dari sisi spiritual, doa wirid sesudah sholat berfungsi sebagai penyempurna. Kita adalah manusia yang penuh dengan kelalaian. Mungkin dalam sholat tadi, pikiran kita melayang, bacaan kurang fasih, atau gerakan kurang sempurna. Istighfar dan dzikir adalah cara kita memohon maaf kepada Allah atas segala kekurangan tersebut. Selain itu, amalan ini juga memiliki dampak psikologis yang mendalam:
- Menenangkan Hati: Dzikir adalah terapi jiwa. Mengulang-ulang nama dan pujian kepada Allah dapat meredakan kecemasan, menghilangkan stres, dan mendatangkan ketenangan batin yang luar biasa.
- Menumbuhkan Rasa Syukur: Dengan mengucapkan "Alhamdulillah", kita melatih diri untuk selalu bersyukur atas nikmat sholat yang baru saja kita tunaikan dan nikmat tak terhingga lainnya.
- Memperkuat Tawakal: Dengan mengakui keagungan Allah melalui "Allahu Akbar" dan menyerahkan segala urusan melalui doa, kita memperkuat rasa tawakal atau berserah diri, meyakini bahwa hanya Allah-lah penolong sejati.
Urutan Lengkap Bacaan Doa Wirid Sesudah Sholat Fardhu
Berikut adalah urutan yang umum diamalkan, berdasarkan hadits-hadits shahih, yang dapat menjadi panduan bagi kita semua. Setiap bacaan akan disertai dengan teks Arab, transliterasi Latin, dan terjemahan agar mudah dipahami dan dihafalkan.
Langkah 1: Istighfar (Memohon Ampunan) - 3 Kali
Langkah pertama yang selalu dilakukan Rasulullah SAW adalah memohon ampunan. Ini mengajarkan kita tentang kerendahan hati, bahwa sebesar apa pun ibadah kita, kita tetaplah hamba yang butuh ampunan-Nya.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
"Astaghfirullahal 'adziim."
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
Bacaan ini diulang sebanyak tiga kali. Maknanya sangat dalam. Kita tidak hanya memohon ampun atas dosa-dosa besar, tetapi juga atas kelalaian dalam sholat, atas pikiran yang tidak fokus, dan atas segala kekurangan kita sebagai manusia. Ini adalah pengakuan bahwa kesempurnaan hanyalah milik Allah.
Langkah 2: Pujian Keselamatan untuk Allah
Setelah memohon ampun, kita memuji Allah sebagai sumber segala kedamaian dan keselamatan. Ini adalah bentuk pengakuan bahwa ketenangan sejati hanya datang dari-Nya.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
"Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam."
"Ya Allah, Engkaulah As-Salaam (Yang Maha Pemberi Keselamatan), dan dari-Mulah keselamatan. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Yang Memiliki Keagungan dan Kemuliaan."
Dengan mengucapkan doa ini, kita mengakui bahwa Allah adalah As-Salaam, salah satu dari Asmaul Husna. Dia adalah sumber dari segala bentuk kedamaian, baik di dunia maupun di akhirat. Kita memohon agar kedamaian itu tercurah kepada kita, setelah kita "membersihkan diri" melalui istighfar.
Langkah 3: Tahlil Singkat
Selanjutnya, kita mengikrarkan kembali esensi dari tauhid, yaitu pengakuan bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah. Ini memperkuat fondasi keimanan kita.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir."
"Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Dalam riwayat lain, khususnya setelah sholat Subuh dan Maghrib, wirid ini dianjurkan untuk dibaca sebanyak sepuluh kali karena keutamaannya yang sangat besar. Kalimat ini merangkum seluruh pilar keimanan: pengakuan keesaan Allah, kekuasaan-Nya, kepemilikan-Nya, dan hak-Nya untuk dipuji.
Langkah 4: Doa Mohon Perlindungan dari Siksa Neraka
Setelah memuji-Nya, kita memohon perlindungan dari azab yang paling pedih. Ini adalah wujud kesadaran kita akan keadilan Allah dan harapan kita akan rahmat-Nya.
اَللَّهُمَّ أَجِرْنِـى مِنَ النَّارِ
"Allahumma ajirnii minan naar."
"Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka."
Doa ini sangat dianjurkan untuk dibaca sebanyak tujuh kali setelah sholat Subuh dan Maghrib. Memohon perlindungan dari neraka adalah salah satu doa terpenting, karena ia mencerminkan tujuan akhir setiap mukmin: meraih surga dan terhindar dari neraka.
Inti Wirid: Tasbih, Tahmid, dan Takbir
Inilah bagian inti dari wirid yang sangat masyhur dan memiliki fadhilah (keutamaan) yang luar biasa. Rasulullah SAW mengajarkan rangkaian zikir ini sebagai amalan yang dapat menghapus dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan.
1. Membaca Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - 33 Kali
Kita memulai dengan mensucikan Allah dari segala kekurangan.
سُبْحَانَ اللهِ
"Subhanallah."
"Maha Suci Allah."
Makna Mendalam Tasbih: Mengucapkan "Subhanallah" bukan sekadar rutinitas. Ini adalah deklarasi bahwa Allah terbebas dari segala sifat yang tidak layak bagi-Nya. Dia tidak serupa dengan makhluk-Nya, tidak memiliki anak, tidak membutuhkan bantuan, dan sempurna dalam segala hal. Saat kita melihat keindahan alam, kita bertasbih. Saat kita mendengar hal buruk dinisbatkan kepada-Nya, kita bertasbih. Ini adalah pemurnian akidah yang kita lakukan berulang kali.
2. Membaca Tahmid (اَلْحَمْدُ لِلهِ) - 33 Kali
Setelah mensucikan-Nya, kita memuji-Nya atas segala kesempurnaan dan nikmat-Nya.
اَلْحَمْدُ لِلهِ
"Alhamdulillah."
"Segala puji bagi Allah."
Makna Mendalam Tahmid: "Alhamdulillah" adalah ungkapan rasa syukur yang paling sempurna. Kata "Al" di depannya menunjukkan bahwa *seluruh* jenis pujian, dari siapa pun dan untuk apa pun, pada hakikatnya kembali kepada Allah. Kita bersyukur atas nikmat iman, nikmat sehat, nikmat bisa sholat, nikmat udara yang kita hirup, dan jutaan nikmat lain yang takkan pernah bisa kita hitung. Tahmid melatih jiwa untuk selalu melihat sisi positif dan mengakui sumber segala kebaikan.
3. Membaca Takbir (اَللهُ أَكْبَرُ) - 33 Kali
Terakhir, kita mengagungkan Allah, mengakui bahwa Dia lebih besar dari apa pun.
اَللهُ أَكْبَرُ
"Allahu Akbar."
"Allah Maha Besar."
Makna Mendalam Takbir: "Allahu Akbar" adalah kalimat yang menggetarkan. Ia mengingatkan kita bahwa masalah kita kecil, kekhawatiran kita sepele, dan kesombongan kita tidak berarti di hadapan kebesaran Allah. Dia lebih besar dari jabatan kita, lebih besar dari harta kita, lebih besar dari musuh kita, dan lebih besar dari alam semesta itu sendiri. Mengucapkannya berulang kali menanamkan keberanian, ketenangan, dan perspektif yang benar tentang hidup.
Penyempurna Seratus: Kalimat Tahlil
Setelah menyelesaikan rangkaian 33-33-33, kita menggenapkannya menjadi seratus dengan kalimat tauhid yang agung, yang pahalanya sangat besar.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
"Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa 'alaa kulli syai-in qadiir."
"Tidak ada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nyalah segala kerajaan dan bagi-Nyalah segala puji, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
Rasulullah SAW bersabda mengenai keutamaan rangkaian dzikir ini, "Barangsiapa yang berdzikir setelah selesai sholat dengan dzikir 'Subhanallah' 33 kali, 'Alhamdulillah' 33 kali, 'Allahu Akbar' 33 kali, kemudian sebagai penyempurna yang keseratus ia mengucapkan 'Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah...', maka akan diampuni dosa-dosanya sekalipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)
Bacaan Tambahan yang Sangat Dianjurkan
Setelah wirid inti, ada beberapa bacaan lain dari Al-Qur'an yang memiliki keutamaan luar biasa jika dibaca rutin setelah sholat fardhu.
Membaca Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255)
Ayat Kursi dikenal sebagai ayat yang paling agung di dalam Al-Qur'an. Kandungannya menjelaskan tentang keesaan, kekuasaan, pengetahuan, dan kebesaran Allah yang tak terbatas. Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa membaca Ayat Kursi setiap selesai sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian." (HR. An-Nasa'i, dishahihkan oleh Al-Albani).
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
"Allahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta-khudzuhuu sinatuw wa laa nauum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum, wa laa yuhiithuuna bisyai-im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa ya-uuduhuu hifzhuhumaa, wa huwal 'aliyyul 'azhiim."
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan не tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Tiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, yaitu surat-surat perlindungan. Membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Dzuhur, Ashar, dan Isya, serta tiga kali setelah sholat Subuh dan Maghrib, adalah sunnah yang sangat dianjurkan untuk perlindungan diri dari segala macam kejahatan.
- Surat Al-Ikhlas: Menegaskan kemurnian tauhid dan keesaan Allah. Pahalanya setara dengan sepertiga Al-Qur'an.
- Surat Al-Falaq: Memohon perlindungan dari kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian.
- Surat An-Nas: Memohon perlindungan dari bisikan jahat setan yang tersembunyi di dalam dada manusia.
Menutup Wirid dengan Doa Pribadi
Setelah menyelesaikan seluruh rangkaian dzikir dan wirid, inilah saatnya untuk mengangkat tangan dan memanjatkan doa. Ini adalah momen personal antara Anda dengan Allah. Sampaikanlah segala hajat, keluh kesah, rasa syukur, dan permohonan Anda. Meskipun Anda bisa berdoa dengan bahasa apa pun, ada beberapa doa ma'tsur (doa yang diajarkan Nabi) yang sangat baik untuk dipanjatkan.
Doa Pembuka yang Dianjurkan
Memulai doa dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW adalah adab yang dianjurkan.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. حَمْدًا يُوَافِى نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِى لِجَلاَلِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
"Bismillahirrohmanirrohim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin. Hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi-u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'azhiimi sulthoonik. Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad."
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian yang sebanding dengan nikmat-nikmat-Nya dan menjamin tambahannya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu-lah segala puji sebagaimana layak bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Contoh Doa-Doa Penting
Berikut beberapa doa yang bisa Anda rangkai setelah pembuka di atas:
1. Doa untuk Orang Tua dan Kaum Muslimin
رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
"Robbighfirlii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa robbayaanii shoghiiroo. Wa lijami'il muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati al-ahyaa-i minhum wal amwaat."
"Ya Tuhanku, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidikku di waktu kecil. Dan ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat."
2. Doa Keselamatan Dunia dan Akhirat (Doa Sapu Jagat)
Ini adalah doa yang paling sering dibaca oleh Nabi, karena cakupannya yang sangat luas.
رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.
"Robbanaa aatinaa fid-dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar."
"Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa api neraka."
3. Doa Memohon Bantuan dalam Beribadah
Sebuah doa indah yang menunjukkan ketergantungan total kita kepada Allah bahkan untuk bisa beribadah kepada-Nya.
اللهم أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
"Allahumma a'innii 'alaa dzikrika wa syukrika wa husni 'ibaadatik."
"Ya Allah, tolonglah aku untuk senantiasa mengingat-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan memperbagus ibadahku kepada-Mu."
Penutup Doa
Akhiri doa Anda dengan kembali memuji Allah dan bershalawat kepada Nabi.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
"Wa shollallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal mursaliin. Walhamdulillaahi robbil 'aalamiin."
"Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari sifat-sifat yang mereka gambarkan. Dan keselamatan semoga tercurah kepada para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam."
Kesimpulan: Sebuah Investasi Ruhani yang Tak Ternilai
Mempraktikkan doa wirid sesudah sholat secara konsisten adalah lebih dari sekadar rutinitas. Ia adalah sebuah disiplin ruhani, sebuah momen berharga untuk mengisi kembali energi spiritual, dan sebuah cara untuk membangun benteng perlindungan di sekitar diri kita. Mungkin pada awalnya terasa panjang dan sulit untuk dihafal, namun dengan niat yang tulus dan latihan yang istiqomah, rangkaian dzikir dan doa ini akan mengalir dengan sendirinya, menjadi bagian tak terpisahkan dari sholat kita.
Jangan sia-siakan kesempatan emas setelah sholat. Gunakanlah waktu tersebut untuk berdialog dengan Rabb-mu, mengakui kelemahanmu, mensyukuri nikmat-Nya, dan memohon pertolongan-Nya. Sebab, amalan inilah yang akan memberatkan timbangan kebaikan kita, menerangi hati kita, dan semoga, menjadi salah satu sebab kita meraih ridha dan surga-Nya. Mulailah dari yang Anda bisa, dan biarkan Allah yang membimbing lisan dan hati Anda untuk senantiasa basah dalam mengingat-Nya.