Panduan Lengkap Doa Sholat Idul Adha

Ilustrasi Masjid Idul Adha Ilustrasi masjid dan bulan sabit untuk Hari Raya Idul Adha

Idul Adha, atau yang sering disebut sebagai Hari Raya Kurban, adalah salah satu hari besar bagi umat Islam di seluruh dunia. Hari ini diperingati setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Momen ini tidak hanya identik dengan penyembelihan hewan kurban, tetapi juga diisi dengan ibadah agung yaitu Sholat Idul Adha. Sholat ini merupakan puncak dari rangkaian ibadah yang sarat akan makna ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial. Memahami setiap bacaan, terutama doa sholat Idul Adha, menjadi kunci untuk meraih kekhusyukan dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.

Artikel ini akan mengupas secara mendalam dan menyeluruh mengenai segala aspek yang berkaitan dengan sholat Idul Adha, mulai dari persiapan spiritual, niat yang tulus, tata cara pelaksanaan yang benar, hingga kumpulan doa-doa mustajab yang dapat dipanjatkan setelah sholat. Tujuannya adalah untuk memberikan panduan yang komprehensif bagi setiap Muslim yang ingin menyempurnakan ibadahnya di hari yang mulia ini.

Makna dan Keutamaan Sholat Idul Adha

Sebelum membahas teknis pelaksanaan dan doa sholat Idul Adha, penting bagi kita untuk merenungi makna dan keutamaannya. Sholat Idul Adha adalah sholat sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan dan hampir mendekati wajib. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkannya sejak disyariatkan hingga beliau wafat. Ini menunjukkan betapa pentingnya ibadah ini.

Keutamaan sholat Idul Adha terletak pada beberapa aspek. Pertama, ia adalah bentuk syukur kepada Allah SWT atas segala nikmat, terutama nikmat iman dan kesempatan untuk bertemu kembali dengan hari raya. Kedua, sholat ini menjadi sarana untuk meneladani ketaatan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Nabi Ismail AS, yang menjadi inti dari perayaan Idul Adha. Kisah mereka mengajarkan tentang arti pengorbanan tertinggi demi menjalankan perintah Allah. Ketiga, sholat ini menjadi ajang silaturahmi akbar bagi umat Islam, di mana mereka berkumpul di satu tempat, mengumandangkan takbir, dan saling memaafkan, yang memperkuat ukhuwah Islamiyah.

Amalan Sunnah Sebelum Melaksanakan Sholat Idul Adha

Untuk menyempurnakan ibadah Sholat Idul Adha, terdapat beberapa amalan sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW untuk dilakukan sebelum berangkat ke tempat sholat. Amalan-amalan ini bukan sekadar rutinitas, melainkan bagian dari adab dalam menyambut hari besar Islam yang penuh berkah.

1. Mengumandangkan Takbir

Takbir Idul Adha mulai dikumandangkan sejak terbenamnya matahari pada malam tanggal 10 Dzulhijjah (malam Idul Adha) hingga akhir hari Tasyrik (terbenamnya matahari pada tanggal 13 Dzulhijjah). Menggemakan takbir di masjid, di rumah, dan di perjalanan adalah syiar yang menghidupkan suasana hari raya.

2. Mandi Besar (Ghusl)

Disunnahkan untuk mandi besar sebelum berangkat sholat Idul Adha. Tujuannya adalah untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual, sebagai bentuk penghormatan terhadap hari yang agung ini. Niat mandi Idul Adha adalah: "Nawaitul ghusla li 'idil adha sunnatan lillahi ta'ala" (Aku berniat mandi untuk Idul Adha, sunnah karena Allah Ta'ala).

3. Memakai Pakaian Terbaik dan Wewangian

Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengenakan pakaian terbaik yang dimiliki pada hari raya, tidak harus baru tetapi yang paling bersih dan rapi. Bagi laki-laki, disunnahkan pula untuk memakai wewangian (non-alkohol) sebagai tanda kegembiraan dan kebersihan.

4. Tidak Makan Sebelum Sholat

Berbeda dengan Idul Fitri di mana kita disunnahkan makan sebelum sholat, pada Idul Adha justru disunnahkan untuk tidak makan terlebih dahulu. Hikmahnya adalah agar kita bisa segera menyantap daging kurban setelah sholat sebagai hidangan pertama di hari itu, meneladani Rasulullah SAW.

5. Berjalan Kaki dan Mengambil Rute Berbeda

Disunnahkan untuk berjalan kaki menuju tempat sholat jika memungkinkan. Selain menyehatkan, setiap langkahnya dihitung sebagai pahala. Rasulullah SAW juga mencontohkan untuk mengambil rute yang berbeda saat pergi dan pulang dari tempat sholat. Hikmahnya adalah untuk memperbanyak saksi (bumi yang kita pijak) di hari kiamat dan untuk menyebarkan syiar Islam serta bersilaturahmi dengan lebih banyak orang.

Niat Sholat Idul Adha yang Benar

Niat adalah rukun pertama dan paling fundamental dalam setiap ibadah. Niat membedakan antara sebuah kebiasaan dengan ibadah yang bernilai pahala. Niat sholat Idul Adha dilafalkan dalam hati bersamaan dengan takbiratul ihram. Berikut adalah lafaz niatnya untuk memantapkan hati.

Niat sebagai Imam

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ إِمَامًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li 'idil adha rak'ataini imaman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai imam karena Allah Ta'ala."

Niat sebagai Ma'mum

أُصَلِّيْ سُنَّةً لِعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مَأْمُوْمًا لِلهِ تَعَالَى

Ushalli sunnatan li 'idil adha rak'ataini ma'muman lillahi ta'ala.

Artinya: "Aku berniat sholat sunnah Idul Adha dua rakaat sebagai ma'mum karena Allah Ta'ala."

Tata Cara Sholat Idul Adha Secara Rinci

Sholat Idul Adha terdiri dari dua rakaat dan dilaksanakan secara berjamaah. Terdapat beberapa perbedaan dengan sholat fardhu biasa, terutama pada jumlah takbir tambahan di setiap rakaatnya. Berikut adalah panduan langkah demi langkah.

Rakaat Pertama

  1. Takbiratul Ihram: Dimulai dengan takbiratul ihram (mengangkat kedua tangan seraya mengucapkan "Allahu Akbar") yang disertai dengan niat di dalam hati.
  2. Membaca Doa Iftitah: Setelah takbiratul ihram, disunnahkan membaca doa iftitah seperti dalam sholat biasa.
  3. Takbir Tambahan 7 Kali: Inilah ciri khas sholat Id. Imam akan memimpin takbir tambahan sebanyak tujuh kali. Ma'mum mengikuti setiap takbir dengan mengangkat tangan. Di sela-sela setiap takbir, disunnahkan membaca zikir singkat. Bacaan yang populer adalah:

    سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ

    Subhanallah, walhamdulillah, wala ilaha illallah, wallahu akbar.

    Artinya: "Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."

  4. Membaca Al-Fatihah dan Surah Pendek: Setelah selesai tujuh takbir, imam akan membaca ta'awudz dan surah Al-Fatihah yang diikuti oleh ma'mum. Kemudian, disunnahkan bagi imam untuk membaca surah Al-A'la (surah ke-87) atau surah Qaf (surah ke-50).
  5. Ruku', I'tidal, Sujud: Melanjutkan gerakan sholat seperti biasa, yaitu ruku', i'tidal, sujud pertama, duduk di antara dua sujud, dan sujud kedua. Semua gerakan ini dilakukan dengan tuma'ninah (tenang dan tidak tergesa-gesa).

Rakaat Kedua

  1. Bangkit dari Sujud: Bangkit dari sujud untuk rakaat kedua dengan mengucapkan takbir intiqal ("Allahu Akbar").
  2. Takbir Tambahan 5 Kali: Sebelum membaca Al-Fatihah, imam akan memimpin takbir tambahan sebanyak lima kali. Sama seperti pada rakaat pertama, di antara takbir-takbir ini disunnahkan membaca zikir yang sama.
  3. Membaca Al-Fatihah dan Surah Pendek: Setelah lima takbir, imam membaca surah Al-Fatihah, lalu disunnahkan membaca surah Al-Ghasyiyah (surah ke-88) atau surah Al-Qamar (surah ke-54).
  4. Menyelesaikan Rakaat: Melanjutkan gerakan sholat seperti biasa (ruku', i'tidal, sujud) hingga duduk tasyahud akhir.
  5. Tasyahud Akhir dan Salam: Membaca doa tasyahud akhir, shalawat Ibrahimiyah, dan doa setelahnya, kemudian diakhiri dengan salam ke kanan dan ke kiri.

Mendengarkan Khutbah Idul Adha

Setelah selesai sholat dua rakaat, jamaah tidak langsung bubar. Rangkaian ibadah dilanjutkan dengan mendengarkan dua khutbah yang disampaikan oleh khatib. Mendengarkan khutbah Idul Adha hukumnya sunnah, namun sangat dianjurkan karena berisi nasihat, pengingat, dan pelajaran penting terkait makna Idul Adha. Adab yang baik adalah tetap duduk tenang, menyimak dengan saksama, dan tidak berbicara atau sibuk dengan hal lain selama khutbah berlangsung.

Kumpulan Doa Setelah Sholat Idul Adha

Momen setelah sholat adalah waktu yang mustajab untuk berdoa. Setelah menyelesaikan sholat Idul Adha dan mendengarkan khutbah, luangkan waktu untuk memanjatkan doa sholat Idul Adha dengan penuh kekhusyukan. Kita bisa berdoa menggunakan bahasa apa pun yang kita pahami, namun alangkah baiknya jika kita juga menghafal dan memahami doa-doa yang ma'tsur (berasal dari Al-Qur'an dan Sunnah).

Berikut adalah beberapa doa yang sangat dianjurkan untuk dibaca:

1. Doa Memohon Penerimaan Amal Ibadah

Ini adalah doa paling fundamental, memohon agar seluruh rangkaian ibadah kita, mulai dari puasa Arafah, sholat Id, hingga kurban, diterima di sisi Allah SWT. Doa ini meneladani doa Nabi Ibrahim AS.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Rabbana taqabbal minna, innaka antas sami'ul 'alim.

Artinya: "Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui." (QS. Al-Baqarah: 127)

2. Doa Sapu Jagat untuk Kebaikan Dunia dan Akhirat

Doa ini sangat populer dan mencakup semua kebaikan. Sangat cocok dibaca kapan saja, termasuk setelah sholat Idul Adha, untuk memohon kebahagiaan paripurna.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Rabbana atina fid-dunya hasanatan wa fil-akhirati hasanatan wa qina 'adzaban-nar.

Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari azab neraka." (QS. Al-Baqarah: 201)

3. Doa untuk Kedua Orang Tua

Hari raya adalah momen untuk mengingat jasa dan mendoakan orang tua, baik yang masih hidup maupun yang telah tiada.

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرًا

Rabbighfirli wa liwalidayya warhamhuma kama rabbayani shaghira.

Artinya: "Ya Tuhanku, ampunilah dosaku dan dosa kedua orang tuaku. Sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangiku di waktu kecil."

4. Doa Memohon Ampunan dan Rahmat yang Luas

Sebagai manusia, kita tidak luput dari dosa dan kesalahan. Idul Adha adalah momen yang tepat untuk bertaubat dan memohon ampunan Allah SWT.

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwa fa'fu 'anni.

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai kemaafan, maka maafkanlah aku."

5. Doa Memohon Keteguhan Iman

Meneladani keteguhan iman Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, kita memohon kepada Allah agar diberikan kekuatan untuk senantiasa taat dan istiqamah di jalan-Nya.

رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

Rabbana la tuzigh qulubana ba'da idz hadaitana wahablana min-ladunka rahmah, innaka antal wahhab.

Artinya: "Ya Tuhan kami, janganlah Engkau condongkan hati kami kepada kesesatan setelah Engkau berikan petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pemberi." (QS. Ali 'Imran: 8)

6. Doa Saat Menyembelih Hewan Kurban

Bagi yang melaksanakan kurban, ada doa khusus yang dibaca saat prosesi penyembelihan. Doa ini merupakan bagian penting dari ritual kurban itu sendiri.

بِسْمِ اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ ، اللَّهُمَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ ، هَذَا عَنِّي

Bismillahi wallahu Akbar, Allahumma hadza minka wa laka, hadza 'anni.

Artinya: "Dengan nama Allah, dan Allah Maha Besar. Ya Allah, (kurban) ini adalah dari-Mu dan untuk-Mu. Kurban ini dariku." (Jika untuk orang lain, sebutkan namanya).

Hikmah dan Pelajaran dari Rangkaian Ibadah Idul Adha

Setiap detail dalam ibadah Idul Adha, mulai dari takbir hingga doa penutup, mengandung hikmah yang mendalam. Sholat Idul Adha mengajarkan kita tentang pentingnya persatuan dan kebersamaan. Berdiri dalam shaf yang sama, tanpa memandang status sosial, mengingatkan kita bahwa semua manusia setara di hadapan Allah. Yang membedakan hanyalah tingkat ketakwaannya.

Khutbah yang kita dengarkan adalah pengingat akan esensi pengorbanan. Pengorbanan bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga mengorbankan ego, hawa nafsu, dan kecintaan pada dunia demi meraih cinta Allah. Kisah Nabi Ibrahim mengajarkan kita bahwa ketaatan total kepada perintah Allah akan berbuah kebaikan yang tidak terduga.

Sementara itu, doa sholat Idul Adha yang kita panjatkan adalah manifestasi dari kehambaan kita. Melalui doa, kita mengakui kelemahan diri, ketergantungan kita pada Sang Pencipta, dan harapan kita akan ampunan serta rahmat-Nya. Doa adalah jembatan yang menghubungkan hati seorang hamba dengan Tuhannya, terutama di hari yang penuh berkah seperti Idul Adha.

Semoga panduan lengkap ini dapat membantu kita semua dalam melaksanakan sholat Idul Adha dengan lebih baik, khusyuk, dan penuh penghayatan. Mari jadikan momen Idul Adha sebagai titik tolak untuk meningkatkan kualitas iman, mempererat tali persaudaraan, dan menumbuhkan semangat berbagi dan berkorban dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin ya Rabbal 'alamin.

🏠 Kembali ke Homepage