Panduan Dzikir dan Doa Setelah Sholat Ashar
Menghadirkan hati dalam setiap munajat kepada-Nya.
Sholat Ashar merupakan salah satu dari lima sholat fardhu yang memiliki kedudukan istimewa dalam Islam. Ia dilaksanakan di pertengahan antara siang dan malam, menjadi penanda berakhirnya aktivitas duniawi dan permulaan waktu untuk kembali merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Waktu setelah menunaikan sholat Ashar adalah momen yang sangat mustajab, di mana pintu-pintu langit terbuka lebar untuk menerima setiap dzikir dan doa yang dipanjatkan oleh hamba-Nya.
Tidaklah sepantasnya seorang muslim tergesa-gesa beranjak dari tempat sholatnya setelah mengucapkan salam. Sebaliknya, meluangkan waktu sejenak untuk berdzikir dan berdoa adalah sebuah investasi rohani yang tak ternilai harganya. Ini adalah kesempatan emas untuk membersihkan jiwa, memohon ampunan, meminta perlindungan, serta menyampaikan segala hajat kepada Sang Maha Pemberi. Artikel ini akan memandu Anda secara mendalam mengenai urutan dzikir dan doa yang dianjurkan setelah sholat Ashar, lengkap dengan makna dan keutamaannya, agar setiap munajat kita menjadi lebih khusyuk dan bermakna.
Keutamaan Waktu Setelah Sholat Ashar
Waktu Ashar dan sesudahnya memiliki beberapa keistimewaan yang membuatnya menjadi waktu yang sangat dianjurkan untuk memperbanyak ibadah, dzikir, dan doa. Memahami keutamaan ini akan menambah motivasi kita untuk tidak menyia-nyiakan momen berharga tersebut.
Pertama, waktu Ashar adalah waktu pergantian malaikat penjaga. Terdapat malaikat yang bertugas pada siang hari dan malaikat yang bertugas pada malam hari. Pertemuan dan pergantian tugas mereka terjadi pada waktu sholat Subuh dan sholat Ashar. Ketika para malaikat siang naik ke langit, Allah SWT bertanya kepada mereka (meskipun Dia Maha Mengetahui), "Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?" Para malaikat menjawab, "Kami tinggalkan mereka dalam keadaan sedang sholat (Ashar), dan kami datangi mereka juga dalam keadaan sedang sholat (Subuh)." Ini menunjukkan betapa mulianya seorang hamba yang ditemukan dalam keadaan beribadah pada waktu-waktu krusial tersebut.
Kedua, waktu setelah Ashar hingga terbenamnya matahari adalah momen di mana seorang hamba dianjurkan untuk menjaga kesucian dan terus berdzikir. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an untuk senantiasa bertasbih pada waktu petang, yang merujuk pada waktu Ashar. Ini adalah waktu refleksi, di mana kita mensyukuri nikmat yang telah diberikan sepanjang hari dan memohon perlindungan dari keburukan yang mungkin datang di malam hari.
Ketiga, beberapa hadits mengisyaratkan bahwa waktu setelah Ashar, khususnya pada hari Jumat, adalah salah satu waktu di mana doa tidak akan ditolak. Meskipun ada berbagai pendapat mengenai waktu spesifiknya, banyak ulama yang meyakini bahwa akhir waktu Ashar adalah salah satu kandidat terkuat. Oleh karena itu, memanfaatkan waktu ini untuk berdoa dengan sungguh-sungguh adalah tindakan yang sangat cerdas secara spiritual.
Urutan Dzikir dan Wirid Setelah Sholat Fardhu
Sebelum masuk ke doa-doa spesifik, ada serangkaian dzikir atau wirid yang umum dibaca setelah menyelesaikan setiap sholat fardhu, termasuk sholat Ashar. Rangkaian ini diajarkan oleh Rasulullah SAW dan memiliki fadilah yang luar biasa. Melaksanakannya secara rutin akan menjadi benteng bagi diri dan pemberat timbangan amal di akhirat kelak.
1. Istighfar (Memohon Ampunan)
Langkah pertama setelah salam adalah memohon ampunan kepada Allah sebanyak tiga kali. Ini adalah bentuk pengakuan atas segala kekurangan dan kelalaian yang mungkin terjadi selama kita melaksanakan sholat. Kita menyadari bahwa sholat kita jauh dari sempurna dan hanya dengan rahmat-Nya ibadah kita diterima.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ
Astaghfirullahal 'adziim.
"Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung." (Dibaca 3 kali)
Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca doa pujian kepada Allah sebagai sumber kedamaian.
اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ
Allahumma antas salaam, wa minkas salaam, tabaarakta yaa dzal jalaali wal ikraam.
"Ya Allah, Engkaulah sumber kedamaian, dan dari-Mulah datangnya kedamaian. Maha Suci Engkau, wahai Tuhan Pemilik Keagungan dan Kemuliaan."
2. Dzikir Tauhid
Selanjutnya, membaca kalimat tauhid untuk menegaskan kembali keesaan Allah dan pengakuan bahwa tidak ada kekuatan lain selain kekuatan-Nya. Dzikir ini mengokohkan fondasi iman kita setelah berdialog dengan-Nya dalam sholat.
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
"Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
3. Doa Memohon Perlindungan dari Siksa Neraka
Memohon perlindungan dari api neraka adalah salah satu doa yang paling penting. Ini menunjukkan rasa takut kita kepada azab Allah dan harapan kita yang besar akan rahmat-Nya. Biasanya dibaca sebanyak tiga atau tujuh kali.
اَللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ
Allahumma ajirna minan naar.
"Ya Allah, lindungilah kami dari api neraka." (Dibaca 3 atau 7 kali)
4. Tasbih, Tahmid, dan Takbir (33 Kali)
Ini adalah rangkaian dzikir yang sangat populer dan dianjurkan, dikenal sebagai Tasbih Fatimah. Rasulullah SAW mengajarkan ini kepada putrinya, Fatimah, sebagai amalan yang lebih baik dari seorang pembantu. Keutamaannya sangat besar, termasuk menghapus dosa-dosa meskipun sebanyak buih di lautan.
"Barangsiapa yang bertasbih, bertahmid, dan bertakbir setelah sholat sebanyak 33 kali, lalu menyempurnakannya menjadi seratus dengan membaca 'Laa ilaaha illallaah...', maka dosa-dosanya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR. Muslim)
- Tasbih (سُبْحَانَ اللهِ) - Subhanallah (Maha Suci Allah), dibaca 33 kali. Dengan mengucapkannya, kita menyucikan Allah dari segala sifat kekurangan dan segala sesuatu yang tidak pantas bagi keagungan-Nya.
- Tahmid (اَلْحَمْدُ لِلهِ) - Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah), dibaca 33 kali. Ini adalah ungkapan syukur atas segala nikmat yang tak terhitung jumlahnya, dari nafas yang kita hembuskan hingga iman yang terpatri di hati.
- Takbir (اَللهُ أَكْبَرُ) - Allahu Akbar (Allah Maha Besar), dibaca 33 kali. Dengan takbir, kita mengakui bahwa kebesaran Allah melampaui segala hal. Tidak ada yang lebih besar, lebih kuat, dan lebih berkuasa daripada-Nya.
Setelah menyelesaikan rangkaian di atas, dzikir tersebut disempurnakan menjadi seratus dengan bacaan berikut:
لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِيْ وَيُمِيْتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariikalah, lahul mulku walahul hamdu yuhyii wayumiitu wahuwa 'alaa kulli syai'in qadiir.
"Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik-Nya segala kerajaan dan bagi-Nya segala puji. Dia yang menghidupkan dan mematikan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu."
5. Membaca Ayat Kursi
Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah ayat 255) adalah ayat yang paling agung dalam Al-Qur'an. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa saja yang membacanya setelah setiap sholat fardhu, maka tidak ada yang menghalanginya masuk surga kecuali kematian. Membacanya adalah cara untuk memohon perlindungan total kepada Allah dari segala gangguan jin dan setan.
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyuum, laa ta'khudzuhuu sinatuw walaa nauum, lahuu maa fissamaawaati wamaa fil ardh, man dzalladzii yasyfa'u 'indahuu illaa bi'idznih, ya'lamu maa baina aidiihim wamaa khalfahum, walaa yuhiithuuna bisyai'im min 'ilmihii illaa bimaa syaa', wasi'a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, walaa ya'uuduhuu hifzhuhumaa, wahuwal 'aliyyul 'azhiim.
"Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa'at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar."
6. Membaca Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Tiga surat pendek ini, yang dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, memiliki kekuatan perlindungan yang luar biasa. Dianjurkan untuk membacanya masing-masing satu kali setelah sholat Ashar. Khusus setelah sholat Subuh dan Maghrib, dianjurkan membacanya masing-masing tiga kali.
- Al-Ikhlas: Menegaskan kemurnian tauhid dan keesaan Allah.
- Al-Falaq: Memohon perlindungan dari kejahatan makhluk, kegelapan malam, sihir, dan kedengkian.
- An-Nas: Memohon perlindungan dari bisikan jahat setan, baik dari golongan jin maupun manusia.
Rangkaian Doa Utama Setelah Sholat Ashar
Setelah menyelesaikan rangkaian dzikir, inilah saatnya untuk mengangkat kedua tangan dan memanjatkan doa dengan penuh kerendahan hati. Tidak ada bacaan doa yang baku dan wajib, seorang hamba bebas memohon apa saja kepada Rabb-nya. Namun, ada beberapa doa yang ma'tsur (berasal dari Al-Qur'an dan Hadits) yang sangat baik untuk diamalkan karena kandungannya yang padat dan menyeluruh.
Berikut adalah contoh rangkaian doa yang bisa dipanjatkan:
Pembukaan Doa
Adab dalam berdoa adalah memulainya dengan pujian kepada Allah dan shalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِي لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
Bismillaahirrohmaanirrohiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi'u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yanbaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'azhiimi sulthoonik. Allahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad.
"Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam, dengan pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencukupi tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi keagungan wajah-Mu dan kebesaran kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
Doa Mohon Ampunan
Permohonan ampun adalah inti dari setiap doa. Kita memohon ampun untuk diri sendiri, kedua orang tua yang telah berjasa, dan seluruh kaum muslimin.
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا. وَلِجَمِيْعِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ.
Robbanaghfirlanaa dzunuubanaa waliwaalidiinaa warhamhumaa kamaa robbayaanaa shighooroo. Walijamii'il muslimiina wal muslimaati wal mu'miniina wal mu'minaati al-ahyaa'i minhum wal amwaat.
"Wahai Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami dan dosa kedua orang tua kami, dan sayangilah keduanya sebagaimana mereka telah mendidik kami di waktu kecil. Dan ampunilah seluruh kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat."
Doa Sapu Jagat (Kebahagiaan Dunia dan Akhirat)
Ini adalah doa yang paling sering dipanjatkan oleh Rasulullah SAW karena cakupannya yang sangat luas, meliputi segala kebaikan di dunia dan di akhirat.
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Robbanaa aatinaa fiddunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar.
"Wahai Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan lindungilah kami dari siksa api neraka."
Doa Mohon Keteguhan Iman
Di zaman yang penuh fitnah, memohon agar hati kita senantiasa diteguhkan di atas agama-Nya adalah sebuah keharusan.
رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
Robbanaa laa tuzigh quluubanaa ba'da idz hadaitanaa wahab lanaa min ladunka rohmah, innaka antal wahhaab.
"Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia)."
Doa Mohon Ilmu, Rezeki, dan Amal yang Diterima
Doa ini mencakup tiga pilar penting dalam kehidupan seorang muslim: ilmu yang bermanfaat, rezeki yang halal dan baik, serta amal ibadah yang diterima di sisi Allah.
اَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Allahumma innaa nas'aluka 'ilman naafi'an, wa rizqon thoyyiban, wa 'amalan mutaqobbalan.
"Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik, dan amal yang diterima."
Penutup Doa
Doa ditutup kembali dengan shalawat kepada Nabi dan pujian kepada Allah SWT.
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ...
Wa shollallaahu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihi wa sallam. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal mursaliin. Wal hamdulillaahi robbil 'aalamiin. Al-Faatihah...
"Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad, beserta keluarga dan para sahabatnya. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. (membaca Al-Fatihah)"
Adab dan Kekhusyukan dalam Berdoa
Membaca lafaz dzikir dan doa adalah satu hal, tetapi menghadirkan hati dan jiwa di dalamnya adalah hal lain yang jauh lebih penting. Untuk memaksimalkan potensi diterimanya doa kita, perhatikan beberapa adab berikut:
- Khusyuk dan Rendah Hati: Sadari bahwa kita adalah hamba yang lemah dan penuh dosa, sedang menghadap Raja dari segala raja. Tundukkan hati dan pikiran, fokus hanya kepada Allah.
- Yakin Akan Dikabulkan: Berdoalah dengan keyakinan penuh bahwa Allah Maha Mendengar dan Maha Mengabulkan. Jangan ragu sedikit pun. Prasangka baik kepada Allah adalah kunci.
- Mengangkat Tangan: Mengangkat kedua tangan saat berdoa adalah sunnah yang menunjukkan kesungguhan dan harapan seorang hamba.
- Memahami Makna: Usahakan untuk memahami arti dari setiap kalimat dzikir dan doa yang kita ucapkan. Hal ini akan membantu kita untuk lebih meresapi dan menghayati, sehingga doa tidak hanya menjadi rutinitas lisan.
- Konsisten (Istiqamah): Jadikan dzikir dan doa setelah sholat sebagai kebiasaan yang tidak pernah ditinggalkan. Konsistensi dalam amalan kecil lebih dicintai Allah daripada amalan besar yang hanya sesekali dilakukan.
Waktu setelah sholat Ashar adalah jembatan spiritual antara kesibukan siang dan ketenangan malam. Dengan memanfaatkannya untuk berdzikir dan berdoa, kita tidak hanya menunaikan sebuah sunnah, tetapi juga mengisi ulang energi rohani kita. Kita menutup hari dengan ingatan kepada Allah, memohon ampunan atas segala khilaf, dan memasrahkan urusan malam yang akan datang kepada-Nya. Semoga Allah SWT senantiasa membimbing kita untuk menjadi hamba-hamba-Nya yang tekun berdzikir dan tulus dalam berdoa. Aamiin.