Memahami Doa Arwah Khususon
alt text: Ilustrasi tangan menengadah berdoa sebagai simbol doa arwah khususon.
Kehilangan orang yang kita cintai adalah sebuah keniscayaan dalam perjalanan hidup manusia. Rasa rindu, kenangan, dan keinginan untuk terus berbakti seringkali masih membekas kuat di dalam hati. Islam, sebagai agama yang penuh rahmat, memberikan sebuah jembatan penghubung antara yang hidup dan yang telah tiada melalui amalan mulia, yaitu doa. Salah satu bentuk doa yang paling spesifik dan mendalam adalah doa arwah khususon.
Doa arwah khususon bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah manifestasi cinta, bakti, dan harapan yang tulus dari seorang anak, kerabat, atau sahabat kepada mereka yang telah mendahului. "Khususon" yang berarti "khususnya" atau "secara spesifik" menjadi penegas bahwa doa ini kita tujukan secara langsung kepada arwah tertentu, menyebut nama mereka dengan harapan agar setiap lafadz kebaikan yang kita panjatkan sampai dan menjadi penyejuk di alam barzakh.
Artikel ini akan menjadi panduan komprehensif bagi Anda yang ingin memahami lebih dalam tentang makna, tata cara, dan bacaan lengkap doa arwah khususon. Kita akan mengupasnya lapis demi lapis, mulai dari landasan syariatnya hingga doa-doa penutup yang mustajab, agar setiap doa yang kita kirimkan menjadi amal jariyah yang tak terputus pahalanya.
Landasan dan Makna Pentingnya Mendoakan Arwah
Mengapa kita dianjurkan untuk mendoakan orang yang telah meninggal? Bukankah amal perbuatan mereka telah terputus? Pertanyaan ini sering muncul dan jawabannya terletak pada keluasan rahmat Allah SWT. Meskipun amal ibadah seseorang terputus setelah wafat, ada tiga amalan yang pahalanya terus mengalir, sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Muslim:
إِذَا مَاتَ الْإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ: إِلَّا مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Idzaa maatal insaanu inqotho'a 'anhu 'amaluhu illaa min tsalaatsatin: illaa min shodaqotin jaariyatin, au 'ilmin yuntafa'u bihi, au waladin shoolihin yad'uu lahu." Artinya: "Apabila seorang manusia meninggal dunia, maka terputuslah amalnya kecuali tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya."
Hadits ini secara eksplisit menyebutkan "anak saleh yang mendoakannya" sebagai salah satu sumber pahala yang tak terputus. Inilah fondasi utama dari praktik doa arwah khususon. Doa kita adalah wujud bakti yang berkelanjutan, sebuah investasi akhirat bagi orang tua dan kerabat yang telah berpulang. Doa tersebut menjadi cahaya yang menerangi kegelapan kubur, menjadi penambah timbangan kebaikan, dan menjadi permohonan ampunan atas segala dosa dan khilaf mereka.
Selain itu, Al-Qur'an juga mengabadikan doa generasi setelahnya untuk generasi sebelumnya, seperti yang tertuang dalam Surat Al-Hasyr ayat 10:
وَالَّذِيْنَ جَاۤءُوْ مِنْۢ بَعْدِهِمْ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِاِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْاِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِّلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا رَبَّنَآ اِنَّكَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ
"Walladziina jaa'uu mim ba'dihim yaquuluuna rabbanaghfir lanaa wa li ikhwaaninalladziina sabaquunaa bil iimaani wa laa taj'al fii quluubinaa ghillal lilladziina aamanuu rabbanaa innaka ra'uufur rahiim." Artinya: "Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshar), mereka berdoa, 'Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari kami, dan janganlah Engkau tanamkan kedengkian dalam hati kami terhadap orang-orang yang beriman. Ya Tuhan kami, Sungguh, Engkau Maha Penyantun, Maha Penyayang.'"
Ayat ini menunjukkan betapa mulianya perbuatan mendoakan ampunan bagi saudara-saudara seiman yang telah wafat. Ini adalah ikatan spiritual yang melampaui batas ruang dan waktu, sebuah bukti ukhuwah (persaudaraan) Islamiyah yang abadi.
Tata Cara Lengkap Mengirim Doa Arwah Khususon
Untuk melaksanakan doa arwah khususon, terdapat adab dan urutan yang baik untuk diikuti agar doa kita lebih khusyuk dan Insya Allah lebih mudah diijabah. Proses ini sering disebut sebagai "tawassul" atau "hadiah pahala bacaan," di mana kita menghadiahkan pahala dari bacaan ayat suci dan dzikir kepada arwah yang dituju.
1. Persiapan Diri
Sebelum memulai, pastikan Anda dalam kondisi yang baik untuk berdoa. Ini mencakup:
- Berwudhu: Bersuci sebelum berdoa adalah adab yang sangat dianjurkan. Ini menyucikan diri secara fisik dan mempersiapkan jiwa untuk menghadap Allah.
- Menghadap Kiblat: Duduk dengan tenang dan sopan sambil menghadap kiblat, sama seperti ketika kita shalat.
- Niat yang Tulus: Luruskan niat di dalam hati bahwa Anda melakukan ini semata-mata karena Allah SWT, sebagai bentuk bakti dan kasih sayang kepada almarhum/almarhumah.
2. Bacaan Pembuka (Muqaddimah)
Awali dengan memohon ampunan untuk diri sendiri dan memuji kebesaran Allah serta Rasul-Nya. Urutannya adalah sebagai berikut:
a. Istighfar dan Syahadat
Bacalah istighfar sebanyak tiga kali untuk membersihkan diri dari dosa, diikuti dengan syahadat untuk meneguhkan keimanan.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ
"Astaghfirullahal 'adziim." (3x) Artinya: "Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung."
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ
"Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna muhammadar rasuulullaah." Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah."
b. Shalawat kepada Nabi Muhammad SAW
Mengirimkan shalawat kepada Nabi adalah adab penting dalam berdoa, karena beliau adalah wasilah (perantara) terbesar bagi umatnya.
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
"Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad." Artinya: "Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan kepada keluarga junjungan kami Nabi Muhammad."
3. Mengirim Hadiah Al-Fatihah (Ila Hadhratin)
Ini adalah inti dari proses "menghadiahkan" pahala. Kita mengirimkan bacaan Surat Al-Fatihah secara berurutan kepada tokoh-tokoh mulia sebelum akhirnya mengkhususkannya kepada arwah yang kita tuju.
a. Kepada Nabi Muhammad SAW dan Para Nabi
إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ أَجْمَعِيْنَ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
"Ilaa hadhratin nabiyyil mushthofaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa aalihii wa ash-haabihii wa azwaajihii wa dzurriyyaatihii ajma'iin. Syai'un lillaahi lahumul faatihah." Artinya: "Kepada junjungan Nabi terpilih, Muhammad SAW, beserta seluruh keluarga, sahabat, istri, dan keturunannya. Sesuatu karena Allah, untuk mereka, Al-Fatihah."(Kemudian membaca Surat Al-Fatihah 1x)
b. Kepada Para Sahabat, Tabi'in, Ulama, dan Auliya
ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ آبَائِهِ وَإِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجَيْلَانِيِّ، الْفَاتِحَةُ
"Tsumma ilaa arwaahi aabaa'ihii wa ikhwaanihii minal anbiyaa'i wal mursaliin, wal auliyaa'i wasy syuhadaa'i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa'il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il malaa'ikatil muqorrobiin, khushuushon sayyidina asy-syaikh 'abdil qoodiril jailaani. Al-Faatihah." Artinya: "Kemudian kepada arwah para bapak dan saudara-saudaranya dari kalangan para nabi dan rasul, para wali, para syuhada, orang-orang saleh, para sahabat, tabi'in, para ulama yang mengamalkan ilmunya, para pengarang yang ikhlas, dan seluruh malaikat yang dekat dengan Allah, khususnya Tuan kami Syekh Abdul Qadir Jaelani. Al-Fatihah."(Kemudian membaca Surat Al-Fatihah 1x)
c. Kepada Seluruh Kaum Muslimin dan Muslimat
ثُمَّ إِلَى جَمِيْعِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرِّهَا وَبَحْرِهَا، خُصُوْصًا آبَاءَنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادَنَا وَجَدَّاتِنَا وَنَخُصُّ خُصُوْصًا... الْفَاتِحَةُ
"Tsumma ilaa jamii'i ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat, min masyaariqil ardhi ilaa maghooribihaa barrihaa wa bahrihaa, khushuushon aabaa'anaa wa ummahaatinaa wa ajdaadanaa wa jaddaatinaa, wa nakhushshu khushuushon... Al-Faatihah." Artinya: "Kemudian kepada seluruh ahli kubur dari kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat, dari timur hingga ke barat, baik di darat maupun di laut, khususnya bapak-bapak kami dan ibu-ibu kami, kakek-kakek kami dan nenek-nenek kami, dan kami khususkan secara lebih khusus lagi kepada...(lanjut ke bagian khususon)."
4. Bagian Inti: Doa Arwah Khususon
Di sinilah kita menyebut nama almarhum/almarhumah secara spesifik. Berikut adalah beberapa contoh formatnya:
a. Untuk Ayah Kandung (Laki-laki tunggal)
خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ أَبِيْ (.... بِنْ ....) لَهُ الْفَاتِحَةُ
"Khushuushon ilaa ruuhi abii (... bin ...), lahul faatihah." Artinya: "Khususnya kepada ruh ayahku (Sebutkan nama almarhum BIN nama ayahnya), untuknya Al-Fatihah."(Kemudian membaca Surat Al-Fatihah 1x)
b. Untuk Ibu Kandung (Perempuan tunggal)
خُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ أُمِّيْ (.... بِنْتِ ....) لَهَا الْفَاتِحَةُ
"Khushuushon ilaa ruuhi ummii (... binti ...), lahal faatihah." Artinya: "Khususnya kepada ruh ibuku (Sebutkan nama almarhumah BINTI nama ayahnya), untuknya Al-Fatihah."(Kemudian membaca Surat Al-Fatihah 1x)
c. Untuk Banyak Arwah (Jamak)
Jika Anda ingin mendoakan lebih dari satu orang, misalnya kedua orang tua, kakek, nenek, dan kerabat lainnya:
خُصُوْصًا إِلَى أَرْوَاحِ آبَائِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَمَشَايِخِنَا وَمُعَلِّمِيْنَا وَلِمَنِ اجْتَمَعْنَا هَهُنَا بِسَبَبِهِ. وَخُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ (.... بِنْ ....) وَ (.... بِنْتِ ....) وَ (.... بِنْ ....) ، شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ
"Khushuushon ilaa arwaahi aabaa'inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatinaa wa masyaayikhinaa wa mu'allimiinaa wa limanijtama'naa haahunaa bisababihi. Wa khushuushon ilaa ruuhi (... bin ...), wa (... binti ...), wa (... bin ...), syai'un lillaahi lahumul faatihah." Artinya: "Khususnya kepada arwah bapak-bapak kami, ibu-ibu kami, kakek-kakek kami, nenek-nenek kami, guru-guru kami, dan kepada siapa kami berkumpul di sini karenanya. Dan secara lebih khusus lagi kepada ruh (Sebutkan nama almarhum 1), dan (Sebutkan nama almarhumah 2), dan (Sebutkan nama almarhum 3)... Sesuatu karena Allah, untuk mereka, Al-Fatihah."(Kemudian membaca Surat Al-Fatihah 1x)
Catatan Penting: Bagian (... bin ...) adalah untuk laki-laki, yang berarti "(nama) putra dari (nama ayahnya)". Bagian (... binti ...) adalah untuk perempuan, yang berarti "(nama) putri dari (nama ayahnya)". Jika Anda tidak mengetahui nama ayah dari almarhum/almarhumah, Anda bisa menggantinya dengan "bin Adam" untuk laki-laki dan "binti Hawa" untuk perempuan.
Bacaan Inti Setelah Mengirim Al-Fatihah
Setelah selesai mengirimkan Al-Fatihah secara khusus, lanjutkan dengan membaca surat-surat pendek, ayat-ayat pilihan, dan dzikir. Pahala dari semua bacaan ini juga diniatkan untuk dihadiahkan kepada arwah yang dituju.
1. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas
Ketiga surat ini dikenal sebagai Al-Mu'awwidzat, surat-surat perlindungan. Dianjurkan membacanya dengan urutan:
- Surat Al-Ikhlas (3x atau 11x): Membacanya tiga kali setara dengan mengkhatamkan Al-Qur'an.
- Surat Al-Falaq (1x)
- Surat An-Nas (1x)
2. Tahlil dan Takbir
Lanjutkan dengan membaca tahlil sebagai peneguhan tauhid.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
"Laa ilaaha illallaah, wallaahu akbar." Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar."
3. Ayat Kursi
Bacalah Ayat Kursi (Surat Al-Baqarah: 255) karena keutamaannya yang sangat besar dalam melindungi dan memberikan ketenangan.
اللهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّوْمُ...
"Allaahu laa ilaaha illaa huwal hayyul qoyyuum..." (dan seterusnya hingga akhir ayat)
4. Dzikir Tahlil Panjang
Ini adalah rangkaian dzikir yang biasa dibaca dalam majelis tahlil. Membacanya secara lengkap akan menyempurnakan hadiah doa kita.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ
"Laa ilaaha illallaah." (Dibaca 33x atau 100x)
لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
"Laa ilaaha illallaahu muhammadur rasuulullaahi shollallaahu 'alaihi wa sallam." Artinya: "Tiada Tuhan selain Allah, Muhammad adalah utusan Allah, semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepadanya."
Dilanjutkan dengan tasbih, tahmid, dan dzikir-dzikir lainnya seperti:
- Tasbih: سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ، سُبْحَانَ اللهِ الْعَظِيْمِ (Subhaanallaahi wa bihamdih, subhaanallaahil 'adziim) - 100x
- Istighfar: أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ (Astaghfirullaahal 'adziim) - 100x
- Shalawat: اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ (Allaahumma sholli 'alaa sayyidinaa muhammad) - 100x
Doa Penutup yang Menyentuh Hati
Setelah menyelesaikan rangkaian dzikir dan bacaan Al-Qur'an, inilah saatnya memanjatkan doa pamungkas. Gunakan bahasa yang paling Anda pahami dan paling tulus dari hati. Berikut adalah contoh doa penutup yang komprehensif dalam bahasa Arab, latin, dan terjemahannya.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ, حَمْدًا شَاكِرِيْنَ حَمْدًا نَاعِمِيْنَ, حَمْدًا يُوَافِيْ نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيْدَهُ. يَا رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ كَمَا يَنْبَغِيْ لِجَلَالِ وَجْهِكَ الْكَرِيْمِ وَعَظِيْمِ سُلْطَانِكَ. اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ.
"Bismillaahir rahmaanir rahiim. Alhamdulillaahi robbil 'aalamiin, hamdan syaakiriin, hamdan naa'imiin, hamdan yuwaafii ni'amahu wa yukaafi'u maziidah. Yaa robbanaa lakal hamdu kamaa yambaghii lijalaali wajhikal kariimi wa 'adziimi sulthoonik. Allaahumma sholli wa sallim 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aali sayyidinaa muhammad." Artinya: "Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Pujian orang-orang yang bersyukur, pujian orang-orang yang diberi nikmat. Pujian yang sepadan dengan nikmat-Nya dan mencakup tambahan-Nya. Wahai Tuhan kami, bagi-Mu segala puji sebagaimana layaknya bagi kemuliaan Dzat-Mu dan keagungan kekuasaan-Mu. Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan salam kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarganya."
اللَّهُمَّ تَقَبَّلْ وَأَوْصِلْ ثَوَابَ مَا قَرَأْنَاهُ مِنَ الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَمَا هَلَّلْنَا وَمَا سَبَّحْنَا وَمَا اسْتَغْفَرْنَا وَمَا صَلَّيْنَا عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هَدِيَّةً وَاصِلَةً وَرَحْمَةً نَازِلَةً وَبَرَكَةً شَامِلَةً إِلَى حَضْرَةِ حَبِيْبِنَا وَشَفِيْعِنَا وَقُرَّةِ أَعْيُنِنَا سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَإِلَى جَمِيْعِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
"Allaahumma taqobbal wa aushil tsawaaba maa qoro'naahu minal qur'aanil 'adziim, wa maa hallalnaa, wa maa sabbahnaa, wa mastaghfarnaa, wa maa shollainaa 'alaa sayyidinaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, hadiyyatan waashilatan wa rohmatan naazilatan wa barokatan syaamilatan ilaa hadhroti habiibinaa wa syafii'inaa wa qurroti a'yuninaa sayyidinaa wa maulaanaa muhammadin shollallaahu 'alaihi wa sallam, wa ilaa jamii'i ikhwaanihii minal anbiyaa'i wal mursaliin, wal auliyaa'i wasy syuhadaa'i wash shoolihiin, wash shohaabati wat taabi'iin, wal 'ulamaa'il 'aamiliin, wal mushonnifiinal mukhlishiin, wa jamii'il mujaahidiina fii sabiilillaahi robbil 'aalamiin." Artinya: "Ya Allah, terimalah dan sampaikanlah pahala Al-Qur'an yang telah kami baca, tahlil kami, tasbih kami, istighfar kami, dan shalawat kami kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, sebagai hadiah yang sampai, rahmat yang turun, dan berkah yang menyebar kepada kekasih kami, penolong kami, dan penyejuk mata kami, junjungan kami Muhammad SAW, serta kepada seluruh saudaranya dari para nabi dan rasul, para wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi'in, ulama yang beramal, pengarang yang ikhlas, dan seluruh pejuang di jalan Allah, Tuhan semesta alam."
ثُمَّ إِلَى أَرْوَاحِ أَهْلِ الْقُبُوْرِ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ. وَخُصُوْصًا إِلَى رُوْحِ (.... بِنْ ....) وَ (.... بِنْتِ ....). اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ قُبُوْرَهُمْ رَوْضَةً مِنْ رِيَاضِ الْجِنَانِ وَلَا تَجْعَلْهَا حُفْرَةً مِنْ حُفَرِ النِّيْرَانِ.
"Tsumma ilaa arwaahi ahlil qubuuri minal muslimiina wal muslimaat, wal mu'miniina wal mu'minaat. Wa khushuushon ilaa ruuhi (... bin ...) wa (... binti ...). Allaahummaghfir lahum warhamhum wa 'aafihim wa'fu 'anhum. Allaahummaj'al qubuurohum roudhotan min riyaadhil jinaan, wa laa taj'alhaa hufrotan min hufarin niiraan." Artinya: "Kemudian kepada arwah ahli kubur kaum muslimin dan muslimat, mukminin dan mukminat. Dan khususnya kepada ruh (Sebutkan nama almarhum) dan (Sebutkan nama almarhumah). Ya Allah, ampunilah mereka, rahmatilah mereka, sejahterakanlah mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, jadikanlah kubur mereka taman dari taman-taman surga, dan janganlah Engkau jadikan kubur mereka lubang dari lubang-lubang neraka."
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ. وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. آمِيْن يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. الْفَاتِحَةُ.
"Robbanaa aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhiroti hasanah, wa qinaa 'adzaaban naar. Subhaana robbika robbil 'izzati 'ammaa yashifuun. Wa salaamun 'alal mursaliin. Wal hamdulillaahi robbil 'aalamiin. Aamiin yaa robbal 'aalamiin. Al-Faatihah." Artinya: "Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat, dan peliharalah kami dari siksa neraka. Maha Suci Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Perkasa, dari apa yang mereka sifatkan. Dan kesejahteraan dilimpahkan atas para rasul. Dan segala puji bagi Allah, Tuhan seru sekalian alam. Kabulkanlah wahai Tuhan semesta alam. Al-Fatihah."(Tutup dengan membaca Surat Al-Fatihah sekali lagi)
Kesimpulan: Ikatan yang Tak Terputus
Doa arwah khususon adalah lebih dari sekadar ritual. Ia adalah jembatan kasih sayang yang membentang antara dua alam. Ia adalah bukti bahwa cinta dan bakti tidak berhenti hanya karena kematian memisahkan raga. Setiap huruf yang kita baca, setiap dzikir yang kita lantunkan, dan setiap doa yang kita panjatkan dengan tulus, adalah kiriman berharga yang Insya Allah akan sampai kepada mereka yang kita kasihi.
Teruslah mendoakan mereka, karena doa adalah hadiah terbaik dari yang hidup untuk yang telah tiada. Semoga Allah SWT menerima setiap amal dan doa kita, serta menempatkan arwah orang-orang yang kita cintai di tempat terbaik di sisi-Nya. Aamiin.